Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM

MEDIS RAWAT JALAN PASIEN LAMA DI PUSKESMAS


TEBIDAH TAHUN 2021

Proposal Penelitian

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Ahli Madya DIII Rekam Medik

Diajukan oleh :
ELEN SOPHIAWARNI
119108113462011

PROGRAM STUDI DIII PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KAPUAS RAYA
SINTANG
2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan


Tim Penguji Program Perekam dan Informasi Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kapuas Raya Sintang

Sintang, 10 Maret 2022

Pembimbing I Pembimbing II

(Aditiya Sardi, SKM., MMR) (Ns. Joni Herman, S.Kep., M.Kes)


NIDN. 0604079201 NIDN. 1101108601

i
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian
dengan judul penelitian “Analisis Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis
Rawat Jalan pasien lama Di Puskesmas Tebidah Tahun 2021”. Saya
mengucapkan terimakasih kepada orang - orang yang telah mendukung kami
yaitu:
1. Bapak Dr. Uray Asnol SKM.,M.Kes sebagai ketua sekolah tinggi ilmu
kesehatan kapuas raya sintang
2. Bapak Rudiansyah SKM.,M.Kes sebagai ketua program studi perekam dan
informasi kesehatan
3. Bapak Aditiya Sardi, SKM., MMR selaku dosen pembimbing I
4. Bapak Ns. Joni Herman, S.Kep., M.Kes selaku dosen pembimbing II
5. Bapak Hendrikus Marten S.Kep selaku kepala UPTD Puskesmas Tebidah.
6. Bapak Wandi, A.Md.Kes selaku kepala ruangan rekam medis UPTD
Puskesmas Tebidah beserta staf yang telah membantu memberikan informasi
yang diperlukan dalam penyusunan proposal.
7. Orang tua yang telah mendukung
Semoga proposal penelitian ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya proposal penelitian yang telah disusun ini dapat berguna
bagi saya sendiri maupun semua yang sudah membacanya. Sebelumnya saya
mohon maap apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan saya
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.

Penulis

ii
Daftar Isi

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................iv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................3
C. Pertanyaan Penelitian .............................................................................3
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................4
1. Tujuan Umum.....................................................................................4
2. Tujuan Khusus ...................................................................................4
E. Manfaat Penelitian...................................................................................4
1. Bagi Puskesmas.................................................................................4
2. Bagi Program Studi ..........................................................................4
3. Bagi Mahasiswa ................................................................................4
F. Penelitian Terkait ....................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................8


A. Puskesmas ...............................................................................................8
B. Rekam Medis...........................................................................................8
1. Pengertian Rekam Medis ..................................................................8
2. Kegunaan Rekam Medis .................................................................10
3. Kegiatan Rekam Medis ..................................................................11
C. Pelayanan Rawat Jalan .........................................................................14
D. Standar Pelayanan Minimal...................................................................15
E. Waktu Penyediaan Rekam Medis .........................................................18
F. Kerangka Teori .....................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................21


A. Kerangka Konsep..................................................................................21
B. Jenis dan rancangan penelitian .............................................................21
1. Jenis Penelitian ..............................................................................22
2. Rancangan Penelitian .....................................................................22
C. Tempat dan waktu penelitian ................................................................22
D. Populasi ...............................................................................................22
E. Sampel .................................................................................................23
F. Definisi Istilah/Definisi Operasional.....................................................24

iii
G. Sumber Data ........................................................................................24
H. Instrumen Penelitian.............................................................................25
I. Pengolahan Data....................................................................................25
J. Analisis Data ........................................................................................25
K. Rencana pelaksanaan ............................................................................26

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................27


LAMPIRAN .....................................................................................................29

iv
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................. 16


Gambar 3.1 Kerangka Konsep......................................................................... 17

v
Daftar Tabel

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian............................................................................. 5


Tabel 3.1 Definisi Operasional......................................................................... 20
Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan .......................................................................21

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014). Puskesmas adalah unit pelayanan
kesehatan di tingkat kecamatan dan merupakan Unit Pelaksanaan Teknis
Daerah (UPTD). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun
2009 tentang puskesmas menyebutkan bahwa puskesmas adalah Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
Puskesmas memiliki fungsi sebagai Pusat pembangunan berwawasan
kesehatan, Pusat pemberdayaan masyarakat, Pusat pelayanan kesehatan
masyarakat primer dan Pusat pelayanan kesehatan perseorangan primer.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan pertama dan terdepan yang
merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Pokok dan beberapa pelayanan kesehatan pilihan yang
di sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan serta kemampuan dan inovasi
kebijakan pemerintah daerah setempat (Azwar,1996)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 1 disebutkan bahwa Rekam Medis adalah
berkas atau dokumen yang berisi catatan tentang identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan serta tindakan atau pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien. Tujuan dibuatnya Rekam medis
adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di puskesmas. Pelayanan sistem

1
2

pengelolaan Rekam Medis harus dilaksanakan dengan baik dan benar agar
tertib administrasi puskesmas dapat tercipta sebagai mana yang diharapkan
karena tertib administrasi adalah salah satu faktor yang menentukan dalam
upaya pelayanan kesehatan di puskesmas (Hatta, 2008). Untuk itu pelayanan
Rekam Medis yang berikan harus berkualitas dan sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditetapkan.
Pelayanan Rawat jalan adalah pelayanan dimana pasien mendapatkan
pengobatan, observasi, diagnosis, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan
lainnya tanpa menginap di puskesmas (Menkes/SK/IV/2003). Keputusan
Menteri Kesehatan RI nomor 11/65/MENKES/SK/2007/bab 1, pasal 1 ayat 4
“Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
menginap di Rumah Sakit.” Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan
adalah yang diselenggarakan oleh klinik yang ada kaitannya dengan
Puskesmas (hospital based ambulatory care). Pelayanan Rawat Jalan
(ambulatory services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran.
Secara sederhana yang dimaksud dengan Rawat Jalan adalah pelayanan
kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak kedalam bentuk rawat inap.
Pelayanan Kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan pemakai layanan kesehatan berdasarkan standar dan
tingkat kepuasan rata-rata. Salah satu indikator pelayanan Rekam Medis yang
bermutu adalah ketepatan waktu penyediaan Rekam Medis yang sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Waktu penyediaan dokumen
rekam medis yang cepat menjadi salah satu indikator yang dapat
mempengaruhi kepuasan pasien. Semakin cepat waktu penyediaan dokumen
rekam medis untuk sampai ke poli klinik maka semakin cepat pula pelayanan
yang akan diberikan kepada pasien. Berdasarkan Standart Pelayanan Minimal
(SPM) waktu penyediaan dokumen Rekam Medis pasien rawat jalan adalah ≤
10 menit (Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008)
Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan dihitung mulai dari saat
pasien mendaftar sampai ke dokumen rekam medis tersebut ditemukan atau
3

disediakan oleh petugas untuk didistribusikan ke poli klinik dengan standar


pelayanan minimal 10 menit (Depkes RI, 2007).
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang waktu
penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM), karena melihat kunjungan pasien lama pelayanan
rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah yang angkanya lebih tinggi daripada
kunjungan pasien baru di tahun 2021.
Berdasarkan survey awal di loket pendaftaran rawat jalan unit rekam
medis di UPTD Puskesmas Tebidah dan hasil Observasi dengan kepala
ruangan rekam medis di bagian pendaftaran rawat jalan penyediaan dokumen
rekam medis memiliki waktu yang cepat atau lama. Hal ini disebabkan karena
adanya dokumen rekam medis yang belum kembali dari poliklinik, terdapat
nomor rekam medis dengan nama yang sama namun alamat dan nama kepala
keluarga berbeda sehingga penyediaan rekam medis membutuhkan waktu
yang lama dan giliran nomor antrian pasien menjadi tertunda.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis melakukan penelitian
tentang Analisis waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan
di UPTD puskesmas tebidah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana waktu penyediaan Dokumen rekam medis
pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah tahun 2021.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan di
UPTD Puskesmas Tebidah sudah sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)?
2. Apa saja faktor-faktor yang menghambat waktu penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan pasien lama di UPTD Puskesmas Tebidah?
3. Berapa rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien lama
rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah?
4

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Waktu Penyediaan Dokumen Rekam medis pasien
rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus.
a. Mengidentifikasi waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien
rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
b. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat waktu penyediaan
dokumen rekam medis pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas
Tebidah
c. Mengetahui berapa rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis
pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi waktu penyediaan
dokumen Rekam Medis pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah.
2. Bagi Program Studi
Penelitian ini diharapkan memberikan pertimbangan dan acuan serta
dapat memperkaya ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis,
terutama dalam pengetahuan tentang analisis waktu penyediaan dokumen
rekam medis pasien rawat jalan di sebuah instansi kesehatan atau
puskesmas
3. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan, dan
pengetahuan yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan di STIkes
Kapuas Raya Sintang, khususnya tentang analisis waktu penyediaan
dokumen rekam medis pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah.
5

F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Peneliti Judul Metode Variable Hasil


Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Annisa Analisis Metode Pelayanan Waktu tunggu
Siwi Waktu Penelitian Rekam Medis pengambilan
Maharani Tunggu menggunakan Rawat Jalan, rekam medis rata-
Penyediaan Metode Menghitung rata 25.27 menit
Dokumen kualitatif waktu tunggu dengan sebagian
Rekam dengan pelayanan, besar waktu cepat
Medis pendekatan Faktor (<30 Menit)
Terhadap deskriptif penyebab sebesar 68,33%.
Kepuasan lamanya Tingkat kepuasan
Pasien di waktu tunggu pasien di
Puskesmas dokumen puskesmas
Kbumen II Rekam Medis kebumen II
(2021) didukung dengan
5 aspek kualitas
yaitu
Reability,tangible
,Responsiveness,
assurance, empati.
Sehingga
pelayanan yang
diberikan sudah
sesuai dengan
SPM

Ulfah Dwi Faktor Jenis Kegiatan Keterlambatan


Ariandari Penyebab Penelitian ini Rekam Medis Penyediaan
6

Keterlambat menggunakan Rawat Jalan, berkas rekam


an Waktu penelitian Waktu medis rawat jalan
Penyediaan deskriptif Tunggu pasien baru dan
Berkas dengan Pelayanan lama yaitu 64%
Rekam pendekatan Rekam berkas rekam
Medis pengumpulan Medis, medis. Faktor
Rawat Jalan data secara Sumber Daya yang
Di RSUD Kuantitatif dan Material, menyebabkan
Penembaha Kualitatif. Menghitung keterlambatan
n Senopati Rancangan Waktu adalah adanya
Bantul Penelitian Pelayanan berkas yang
(2018) yang Rekam Medis belum kembali ke
digunakan bagian instalasi
Cross- rekam medis,
sectional. salah letak
Metode (Missfile),
pengumpulan komputer error/
data dengan jaringan lambat
observasi,
wawancara,
dan studi
dokumen
Lutfiatun Analisis Penelitian ini Menghitung Hasil penelitian
Nadibah Penyebab menggunakan Waktu menunjukan
Herman Lama metode Penyediaan bahwa lama
Penyediaan Kuanlitatif Rekam waktu menunggu
Berkas medis, penyediaan
Rekam Sumber Daya berkas rekam
Medis Manusia, medis pasien
Rawat Jalan Kegiatan jangka panjang
di Rekam Medis adalah proses
7

Puskesmas pencarian berkas


Magaran rekam medis yang
(2020) memakan waktu
lama karena sikap
petugas saat
menangani
missfile tidak
optimal.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang kita ketahui dengan
Puskesmas adalah salah satu organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
berperan dalam membina serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk suatu kegiatan pokok (Departemen Kesehatan RI, 2004).
Puskesmas merupakan suatu sarana dari peranan pemerintah dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Puskesmas memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam
memelihara kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya sendiri.
Wilayah kerja puskesmas sendiri meliputi satu atau sebagian dari sebuah
kecamatan. Wilayah pembagian kerja puskesmas ditentukan oleh bupati
atau walikota dengan saran teknis dari Dinkes kabupaten/kota.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas adalah
pelayanan menyeluruh diantaranya adalah pelayanan promotif
(Peningkatan Kesehatan), preventif (Pencegahan), kuratif (Pengobatan),
dan rehabilitatif (Pemulihan Kesehatan). (Herlambang,2016)
Puskesmas berfungsi sebagai pusat pembangunan yang
berwawasan kesehatan, menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang berkulitas dalam mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional yaitu terwujudnya derajat kesehatan
yang tinggi bagi masyarakat.
B. Rekam Medis
Dalam membahas tentang rekam medis akan dikemukakan terlebih
dahulu tentang arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam Medis dapat
diartikan sebagai “berkas yang berisikan catatan atau dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

8
9

yang telah diberikan kepada pasien” (Peraturan Mentri Kesehatan No.


269/MENKES/PER/III/2008). Jika diartikan secara sederhana Rekam
medis merupakan catatan atau dokumen yang berisi informasi tentang
pelayanan apa yang telah diterima pasien yang dapat dijadikan sebagai
acuan dalam menentukan tindakan medis lebih lanjut yang akan diberikan
kepada pasien saat datang ke Puskesmas.
Rekam medis adalah siapa, apa, dimana, dan bagaimana perawatan
pasien selama dirumah sakit, untuk melengkapi rekam medis harus
memiliki data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna
menghasilkan suatu diagnosis, jaminan, pengobatan, dan hasil akhir
(Rustiyanto, 2009).
Rekam medis merupakan sebuah dokumentasi yang berkaitan
dengan informasi pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh tenaga
medis kepada pasien yang berupa catatan atau laporan. Kegiatan rekam
medis sendiri merupakan suatu kegiatan yang penyelenggaraannya
merupakan suatu proses kegiatan yang dimulai dari diterimanya pasien di
puskesmas kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan data medik
pasien selama pasien mendapatkan pelayanan medis di puskesmas, lalu
diteruskan dengan penanganan dokumen rekam medis yang meliputi
kegiatan penyimpanan berkas rekam medis yang digunakan untuk
melayani peminjaman/permintaan apabila pihak pasien memerlukan atau
untuk kepentingan lainnya(Depkes RI, 2007).
Rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien,
riwayat penyakit, dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang tertulis
oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
tersebut (Huffman, 1994)
Menurut Gemala Hatta, prinsip dasar rekam medis/ arsip kesehatan
yang paling utama adalah rekaman kesehatan yang merekam segala
informasi yang berkatian dengan pelayanan medis atau seputar kesehatan
yang diterima oleh setiap pasien. Praktek rekaman dibidang kesehatan
sudah dikenal sejak zaman prasejarah kegiatan ini terus berlanjut hingga
10

ke masa kini dengan berbagai perkembangan yang terus berkemunculan.


Pengelolaan tentang berkas dan kualitas rekaman/ catatan memiliki dasar
aspek hukum yang mendukung berjalannya kegiatan rekam medis.
Teknologi perkembangan rekam medis baik itu manual ataupun
elektronik dapat digunakan dalam sarana pelayanan kesehatan dengan
tetap menjalankan untuk keperluan administratif maupun keperluan
medis.
1. Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan Rekam Medis secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sebagai alat komunikasi antara tenaga medis dengan tenaga ahli
lainnya yang ambil bagian dalam memberikan pelayanan
kesehatan, perawatan dan pengobatan kepada pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan perawatan/pengobatan yang
harus diberikan kepada pasien
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan,
perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien
berkunjung / dirawat di puskesmas
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan
evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada
pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, puskesmas maupun
dokter dan tenaga kesehatan lainnya
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk
keperluan penelitian dan pendidikan
7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan
medis pasien
8. Menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan, serta
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan
11

Menurut Gibony 1991, kegunaan rekam medis disingkat menjadi


ALFRED, yaitu :
1. Aspek Administration
Data dan informasi yang dihasilkan dalam rekam medis dapat
digunakan sebagai manajemen untuk melaksanakan guna pengelolaan
sumber daya.
2. Aspek Legal
Rekam medis dapat digunakan sebagai alat bukti hukum yang dapat
melindungi pasien, provider ( dokter, perawat dan tenaga kesehatan
lainnya) serta pengelola dan pemilik sarana kesehatan terhadap
hukum.
3. Aspek Financial
Catatan yang ada dalam berkas rekam medis dapat digunakan untuk
melakukan penelusuran terhadap berbagai macam penyakit yang telah
dicatat untuk memprediksi pendapatan dan biaya sarana pelayanan
kesehatan.
4. Aspek Research
Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
didalamnya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan
sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dibidang kesehatan.
5. Aspek Education
Berkas rekam medis dapat digunakan sebagai sarana pengembangan
ilmu.
6. Aspek Documentation
Dokumen rekam medis dapat digunakan sebagai dokumen yang
menyimpan sejarah medis seseorang.
2. Kegiatan Rekam Medis
Kegiatan rekam medis diantaranya adalah pendaftaran/ penerimaan
pasien, pencatatan, penyimpanan berkas rekam medis dan pengambilan
kembali berkas rekam medis.
12

a. Pendaftaran / penerimaan pasien


Tahap awal dalam kegiatan rekam medis adalah dimulai
pada saat pasien datang ke puskesmas. Tempat Pendaftaran
Pasien Rawat Jalan atau yang disingkat TPPRJ adalah pintu
masuk pertama dalam penerimaan dan pendaftaran pasien
rawat jalan yang akan mendapatkan pelayanan dimana pasien
yang datang berobat ke puskesmas harus terlebih dahulu
mendaftar pada loket pendaftaran (TPPRJ). Kegiatan Rekam
Medis yang berkaitan dengan pendaftaran pasien adalah
sebagai berikut :
a. Melaksanakan proses pelayanan pendaftaran pasien rawat
jalan, rawat inap dan IGD.
b. Melakukan wawancara untuk pengisian identitas pribadi
data sosial pada formulir rekam medis pasien rawat jalan
c. Menyiapkan rekam medis rawat jalan untuk pasien baru
dan meminta berkas rekam medis rawat jalan kepada
petugas bagian filling/penyimpanan untuk pasien lama.
d. Mengisi buku register pendaftaran rawat jalan
e. Membuat Kartu Index Utama Pasien (KIUP) rawat jalan
b. Pencatatan
Pencatatan merupakan pendokumentasian segala informasi
mengenai data dan informasi medis pasien kedalam suatu
rekam medis yang digunakan sebagai bahan informasi
selanjutnya. Berdasarkan sumber datanya catatan rekam medis
dibedakan menjadi 2 yaitu catatan identitas sosial dan catatan
medis. Cacatan data sosial diperoleh pada saat pasien
mendaftar di loket pendaftaran yang isinya meliputi nama,
tempat /tanggal lahir, alamat, agama, dan pekerjaan.
Sedangkan catatan medis diperoleh pada ssat pasien telah
mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga medis seperti
13

dokter, perawat atau petugas lainnya misalnya petugas


laboratorium dan radiologi (Depkes RI, 1997)
Hal atau prinsip utama yang harus ditepati petugas
pencatatan adalah kelengkapan nama pasien, minimal terdiri
dari dua suku kata. Selanjunya dalam penamaan rekam medis,
diharapkan memperhatikan beberapa hal dibawah ini :
a. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang
disempurnakan
b. Sebagai pelengkap bagi pasien perempuan di akhir nama
lengkap ditambah Ny. Atau Nn. Sesuai dengan statusnya.
c. Pencantuman title selalu di letakan sesudah nama lengkap
pasien.
d. Perkataan Tuan, Saudara, Bapak, tidak dicantumkan dalam
penulisan nama pasien(Depkes RI,2004)
c. Penyimpanan
Bentuk penyimpanan berkas rekam ada dua jenis yaitu
sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi adalah bentuk
penyimpanan berkas rekam pasien dimana berkas rekam medis
pasien rawat jalan dan rawat inap berada dalam satu rak
penyimpanan. Sedangkan desentralisasi adalah bentuk
penyimpanan dimana berkas rekam medis pasien rawat jalan
dipisahkan dengan rekam medis pasien rawat inap. Berkas
rekam medis pasien rawat jalan disimpan pada pada satu
tempat penyimpanan dan berkas rekam medis pasien rawat
inap dismpan pada bagian rekam medis. Secara teori
penyimpanan dengan bentuk sentalisasi lebih baik daripada
desentralisasi, namun dalam pelaksanaan nya kembali
tergantung kepada situasi dan kondisi masing-masing fasilitas
kesehatan(Depkes RI,1997)
14

d. Pengambilan Kembali
Pengambilan kembali atau peminjaman berkas rekam medis
dijabarkan sebagai berikut :
a. Permintaan rutin dari poli atau dokter yang melakukan
riset, harus diajukan kebagian rekam medis, setiap hari
pada jam yang ditentukan.
b. Poli klinik yang meminjam berkas rekam medis harus
mengisi buku peminjaman berkas rekam medis dengan
penulisan nama pasien dan nomor rekam medis yang jelas.
c. Permintaan atau peminjaman berkas rekam medis yang
tidak rutin atau dalam keadaan darurat, harus dipenuhi
sesegara mungkin.
d. Peminjaman atau permintaan melalui via telepon juga
dilayani dengan petugas bagian rekam medis mengisi buku
peminjaman. Petugas bagian lain yang meminjam harus
datang sendiri untuk mengambil berkas rekam medis dan
mengisi buku peminjaman rekam medis. (Depkes RI,1997)
C. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan sering diibaratkan sebagai pintu gerbang
bagi tempat pelayanan kesehatan yang akan mempengaruhi keputusan
pasien untuk tetap atau tidak memakai jasa pelayanan tersebut. Kualitas
pelayanan ditentukan oleh kebutuhan atau harapan pengguna yang sudah
terpenuhi dan diterima tepat waktu. Jika pelayanan yang diharapkan telah
sesuai dengan layanan yang diterima maka akan dianggap memuaskan
dan mereka akan kembali memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
(Gobel dkk,2019).
Pelayanan rawat jalan (Ambulatory Service) merupakan salah satu
bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud
dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang tidak
disediakan untuk rawat inap(Hospitalization) (Feste,1989). Rawat jalan
adalah pelayanan terhadap orang yang masuk rumah sakit, untuk
15

keperluan observasi, pengobatan, diagnosa, rehabilitasi medik dan


pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal diruangan rawat inap
(Keputusan Menteri Kesehatan No. 66 /Menkes/ II/ 1987).
Rawat Jalan adalah salah satu unit kerja dirumah sakit yang
melayani pasien berobat rawat jalan dan tidak boleh lebih dari 24 jam
pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Pada
waktu yang akan datang, rawat jalan merupakan bagian tersebar dari
pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan (Azrul Anwar,1996).
D. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan suatu ketentuan
tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang menjadi urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh atau diakses oleh seluruh masyarakat secara
minimal. Standar Pelayanan Minimal adalah suatu spesifikasi teknis
tentang acuan pelayanan minimum yang diberikan kepada masyarakat
oleh Badan Layanan Umum (BLU). Jenis pelayanan dasar SPM adalah
jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang atau jasa kebutuhan
dasar yang yang berhak diperoleh oleh setiap warga negara secara
minimal. SPM ditetapkan dan diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian
kewenangan, ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran
dan ketepatan sasaran. Mutu pelayanan dasar SPM adalah ukuran
kuantitas dan kualitas barang atau jasa kebutuhan dasar serta
pemenuhannya secara minimal dalam pelayanan dasar sesuai standar
teknis agar hidup secara layak(Peraturan Presiden No.2, 2008).
Pemerintah daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan jenis pelayanan
dasar dan mutu pelayanan dasar yang wajib diperoleh oleh setiap warga
negara secara minimal. Penerapan SPM di prioritaskan bagi warga negara
yang berhak memperoleh pelayanan dasar secara minimal sesuai dengan
jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan dasarnya ( Permendagri No.
100,2018)
16

a. Landasan Hukum SPM


Landasan Hukum Standar Pelayanan Minimal diantaranya terdiri
dari :
1. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah,
menjelaskan urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan
yang terbagi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi,
pemerintah daerah kabupaten yang bersifat wajib, dan terkait
dengan pelayanan dasar. Maka untuk menjamin tercapainya
sasaran perlu ditetapkan Standar Pelayanan Minimal.
2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 2 Tahun 2018
menjelaskan bahwa terdapat pelayanan dasar yang menjadi
kewajiban urusan pemerintah yang perlu ditetapkan Standar
Pelayanan Minimal diantaranya yaitu, kesehatan, pendidikan,
perumahan ralgat dan kawasan pemukiman, pekerjaan umum dan
penataan ruang, ketentraman ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat, sosial.
3. PERMENKES RI No 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan, menjelaskan tentang Standar
Pelayanan Minimal pada bidang kesehatan diantaranya meliputi
pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan ibu bersalin, dan lain-
lainnya.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
129/Menkes/SK/II/2008, menjelaskan tentang Standar Pelayanan
Minimal dirumah sakit mulai dari pelayanan rawat jalan, rawat
inap, rekam medis, dan lain-lainnya
b. Dimensi Mutu SPM
Dimensi Mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan
penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses,
efisiensi, efektivitas, kenyamanan keselamatan dan kenyamanan,
kesinambungan pelayanan kompetensi teknis dan hubungan antar
manusia berdasarkan standar WHO
17

c. Indikator Kerja SPM


Indikator kerja adalah variable yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau status yang memungkinkan dilakukan
pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau
tolak ukur prestasi kuantitatif atau kualitatif yang digunakan untuk
mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target atau standar
yang telah di tetapkan sebelumnya.
d. Pembilang (Numerator) dan Penyebut (Denominator)
Pembilang atau numerator adalah besaran sebagai nilai pembilang
dalam rumus indikator kinerja, sedangkan penyebut atau denominator
adalah besaran sebagai nilai penyebut dalam rumus indikator kenerja.
e. Sumber Data SPM
Sumber data adalah sumber bahan atau keterangan yang dapat
dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan.
f. Kinerja
Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh
suatu organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa
pelayanan.
f. Prinsip penyusunan dan penetapan SPM
Dalam menyusun Standar Pelayanan Minimal perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
1. Konsensus
Berdasarkan kesepakatan bersama berbagai komponen atau sektor
terkait unsur-unsur kesehatan dan departemen terkait yang secara
rinci terlampir dalam daftar tim penyusun.
2. Sederhana
Standar Pelayanan Minimal disusun dengan kalimat yang mudah
dimengerti dan dipahami
3. Nyata
Standar Pelayanan Minimal disusun dengan memperhatikan
dimensi waktu, ruang dan persyaratan atau prosedur teknis
18

4. Terukur
Seluruh indikator dan standar dalam Standar Pelayanan Minimal
dapat diukur baik kualitatif dan kuantitatif.
5. Terbuka
Standar Pelayanan Minimal dapat diakses oleh seluruh warga atau
lapisan masyarakat
6. Terjangkau
Standar Pelayanan Minimal dapat dicapai dengan menggunakan
Sumber Daya dan dana yang tersedia
7. Akuntabel
Standar Pelayanan Minimal dapat di pertanggung gugatkan kepada
Publik
8. Bertahap
Standar Pelayanan Minimal mengikuti perkembangan kebutuhan
dan kemampuan keuangan, kelembagaan dan personil dalam
pencapaian SPM.
E. Waktu Penyediaan Rekam Medis
Pelayanan di unit rekam medis juga tidak terlepas dari SPM, waktu
penyediaan rekam medis pasien rawat jalan yang memiliki standar waktu
≤ 10 menit, adanya SPM di pelayanan unit rekam medis bertujuan agar
tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan. Dokumen
Rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis pasien baru atau
lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan waktu penyediaan
dokumen rekam medis dihitung dari pada saat pasien mendaftar sampai
dokumen rekam medis ditemukan atau disediakan oleh petugas
filling(Keputusan Menteri Kesehatan No.129,2008).
19

Jenis
Indikator Standar
Pelayanan
Kelengkapan pengisian rekam medis 24 100%
jam setelah selesai pelayanan
Kelengkapan Informed Concent setelah 100%
mendapatkan informasi yang jelas
Rekam Medis
Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 10 menit
medis rawat jalan
Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 15 menit
medis rawat inap
Tabel 2.1 Standar Pelayanan Rekam Medis
Pelayanan Rekam medis yang baik dan bermutu tercermin dari
pelayanan yang cepat, ramah, serta nyaman. Pelayanan rekam medis
rawat jalan dimulai dari tempat pendaftaran pasien sampai memperoleh
dokumen rekam medis yang akan digunakan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Berdasarkan standar penyediaan dokumen rekam
medis pelayanan rawat jalan adalah 10 menit sedangkan pelayanan rawat
inap selama 15 menit ( Depkes RI, 2008)
F. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah sebuah visualisasi hubungan antara berbagai
variable untuk lebih dapat menjelaskan sebuah fenomena (Wibowo,2014).
Dalam penelitian ini kerangka teori yang dimasukan adalah Standar waktu
penyediaan dokumen rekam medis, Faktor yang dapat mempengaruhi
keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasien lama,
dan rata-rata waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasien
lama di UPTD Puskesmas tebidah.
20

Standar waktu penyediaan


dokumen rekam medis
berdasarkan SPM

Faktor yang dapat


mempengaruhi keterlambatan
penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan pasien
lama

1. Man (Sumber Daya Penyediaan


Manusia) Dokumen
2. Money(Uang atau Rekam Medis
Modal)
3. Machines (mesin,
fasilitas atau alat)
4. Method ( metode atau
prosedur,SOP)
5. Materials (Bahan)

Rata-rata waktu penyediaan


dokumen rekam medis rawat
jalan pasien lama

Gambar 2.1 Kerangka Teori (Harringthon Emerson, 1960)


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep dari penelitian yang dilakukan adalah :

c
Standar waktu
penyediaan dokumen
rekam medis
berdasarkan SPM

Faktor yang dapat


Penyediaan
mempengaruhi
dokumen rekam
keterlambatan
medis dari
penyediaan dokumen
pendaftaran
rekam medis rawat
sampai berkas
jalan pasien lama
disediakan oleh
petugas Filling

Rata-rata waktu
penyediaan dokumen
rekam medis rawat
jalan pasien lama

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

B. Jenis Dan Rancangan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan fenomology.
Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang
menggambarkan atau mendekripsikan suatu hal secara berdasarkan fakta,
sistematis serta akurat tentang suatu hal dan sifat populasi tertentu, atau

21
22

dengan mendeskripsikan suatu fenomena secara terperinci dengan


menggunakan metode kualitatif (Yusuf,2017).
Dalam penelitian ini, metode kualitatif digunakan untuk
memberikan gambaran deskriptif tentang waktu penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja faktor
yang mempengaruhi keterlambatan penyediaan dokumen rekam medis
pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas tebidah dengan mewawancarai
dan observasi pada petugas pendaftaran dan filling. Sedangkan metode
kuantitatif digunakan untuk menghitung berapa rata-rata waktu
penyediaan dokumen rekam medis yang diperlukan, serta untuk
mengetahui berapa presentase ketepatan waktu penyediaan dokumen
rekam medis pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Tebidah tahun 2021.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan silang, dimana
suatu penelitian yang variable sebab akibat atau faktor resiko yang terjadi
pada suatu objek penelitian diukur dan diamati dalam satu waktu dan
dilakukan secara bersamaan (Notoadmodjo,2012). Dalam penelitian ini,
peneliti berupaya menganalisis peristiwa atau suatu kejadian yang
berhubungan dengan waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien
rawat jalan terjadi di bagian pendaftaran dan filling di UPTD Puskesmas
Tebidah.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah dibagian Pendaftaran dan ruangan Filling
Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Tebidah pada tanggal Maret 2022.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal maret 2022
D. Populasi
Populasi adalah kumpulan atau keseluruhan objek yang secara
potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian yang memenuhi syarat-
syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian(Sugiyono,2009).
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah kunjungan pasien yang berobat
23

ke poliklinik dalam kurun waktu 3 bulan terakhir yaitu pada bulan Oktober –
Desember Tahun 2021.
E. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik dari
populasi(Sugiyono, 2009). Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan
berapa banyak sampel dalam penelitian ini. (Notoadmodjo, 2010).
Perhitungan menggunakan Rumus Slovin adalah sebagai berikut :
N
Rumus Slovin : n= 2
1+ N . e
3.558
= 1+ 3.558 .(0 , 05 x 0 , 05)
3.558
= 1+ 3.558(0 , 0025)
3.558
= 1+ 3.558(0 , 0025)
3.558
= 9,895 = 359,57
Keterangan : n = sampel
N = populasi
e = margin of error (5%) 0,05
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 360
Dokumen Rekam Medis. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif
adalah dengan mewawancarai sejumlah informan yaitu, petugas pendaftaran
dan petugas filling di UPTD Puskesmas Tebidah.
24

F. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

No Variable Definisi Operasional


1 Standar Meliputi kebijakan tentang waktu penyediaan
Operasional dokumen rekam medis rawat jalan meliputi
Prosedur (SOP) Kegiatan Rekam Medis diantaranya pendaftaran,
pencatatan, penyimpanan dan pengambilan
kembali.
2 Sumber Daya Meliputi petugas rekam medis bagian
Manusia (SDM) pendaftaran, filling berdasarkan jumlah petugas,
umur, pendidikan dan masa kerja

3 Sumber Daya Meliputi bahan dan alat-alat yang digunakan


Material (Sarana untuk penyediaan rekam medis, diantaranya
dan Prasarana) adalah alat tulis kantor, komputer, tracer, ruang
kerja lengkap dengan meja kursi, buku register
rekam medis.
4 Standar Pelayanan Meliputi standar waktu penyediaan dokumen
Minimal (SPM) rekam medis pelayanan rawat jalan
Tabel 3.1 Definisi Operasional

G. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data sekunder dan
sumber data primer. Sumber data primer adalah sumber data yang diberikan
langsung oleh pemberi data kepada pengumpul data, yaitu kepala ruangan
rekam medis UPTD Puskesmas Tebidah. Sumber data sekunder adalah
sumber data yang tidak diberikan secara langsung oleh pemberi data kepada
pengumpul data, misalnya lewat dokumen atau sumber lainnya. Teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara (interview), kuisioner
(Angket), dan observasi (Sugiono,2012).
25

H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen untuk menganalisis secara kualitatif diantaranya adalah dengan
menggunakan wawancara dan observasi secara langsung kepada petugas
rekam medis dibagian pendafataran dan filling di UPTD Puskesmas Tebidah.
Alat-alat yang digunakan sebagai instrumen penelitian diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Cheklist, merupakan suatu daftar yang digunakan untuk mengecek
sasaran pengamatan atau penelitian. Peneliti tinggal memberikan centang
pada lembar cheklist bila menunjukan adanya ciri dari sasaran penelitian.
2. Stopwacth, digunakan untuk menghitung waktu penyediaan rekam medis
pasien rawat jalan.
3. Alat tulis, digunakan untuk mencatat data sementara
4. Kalkulator, digunakan untuk menghitung rata-rata waktu penyediaan
rekam medis pasien rawat jalan.
5. Pedoman wawancara, penelitian ini menggunakan jenis wawancara yang
dilakukan seacara terstruktur kepada petugas rekam medis dibagian
pendaftaran dan filling di UPTD Puskesmas Tebidah.
I. Analisis dan Pengolahan Data
Analisis data pada penelitian ini dialukan dengan proses menyusun data
secara sistematis berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara,
observasi dan kuisioner yang dilakukan kepada narasumber atau informan
sehingga data yang diperoleh dapat mudah dipahami dan diinformasikan
kepada orang lain. Pengolahan data dilakukan dengan edit data( memeriksa
kelengkapan data hasil wawancara),reduksi data(merangkum atau memilah
data pokok hasil wawancara), penyajian data penelitian, dan penarikan
kesimpulan.
26

J. Rencana Pelaksanaan

2021 2022
No Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Seminar Proposal

Pengajuan Surat Izin


4
Penelitian

5 Pengumpulan Data

6 Pengolahan Data

7 Penyusunan KTI

Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan


DAFTAR PUSTAKA

A Muri Yusuf. 2017. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian


Gabungan. Jakarta: Kencana.
Ariandari, Dwi Ulfah. (2018). Faktor Penyebab Keterlambatan Waktu
Penyediaan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di RSUD Penembahan
Senopati Bantul. Jurnal Ilmu kedokteran Hal. 34. Yogyakarta:
Universitas Jendral Achmad Yogyakarta
Azwar, Azrul. (2010). Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Tiga. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Hatta, Gemala.R.et.al. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di
sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Herlambang, Susatyo. 2016. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Herman, Lutfiatun Nadibah (2020). Analisis Penyebab Lama Penyediaan Berkas
Rekam Medis Rawat Jalan di Puskesmas Magaran. Jurnal Rekam Medis
Dan Informasi Kesehatan Vol 2. No 1. Jember: Program Studi Rekam
Medik Politeknik jember
JR, Gibony. Medical Record Principle of Hospital Administration. GP. Putnam's
Sons New York. 1991.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan
R.I No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.66/Menkes/II/1987. Pelayanan Rawat
Jalan: 1987
Maharani, Annisa Siwi.(2021). Analisis Waktu Tunggu Penyediaan Dokumen
Rekam Medis Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Kbumen II.

27
28

Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3. Kebumen: Politeknik Dharma


Patria Kebumen
Menkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta:
Republik Indonesia.
Puskesmas Tebidah,UPTD. 2020. Laporan Tahunan BOK UPTD Puskesmas
Tebidah 2020. Nanga Tebidah : UPTD Puskesmas Tebidah
Rustianto, Ery. Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu 2009
Sugiyono. (2015). Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai