DOSEN PEMBIMBING :
IRMA HANDAYANI SARUMPAET,SST,M.KM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan laporan penelitian dalam rangka melaksanakan Praktek
Belajar Lapangan (PBL) Akademi Kebidanan Helvetia Medan yang dilaksanakan
pada tanggal 09 Oktober 2017 s/d 28 Oktober 2017.
Laporan ini kami susun berdasarkan informasi dan data yang kami peroleh
selama berada di Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Mandala. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membimbing kami selama PBL Akademi Kebidanan Helvetia Medan dan membantu
dalam penyususnan Laporan ini, yaitu:
1. Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial Akademi Kebidanan Helvetia Medan,
dr.Hj. Razia Begum Suroyo, Msc. M.kes.
2. Hj. Mey Elisa Safitri,SST, M.Kes Selaku Direktur Akademi Kebidanan Helvetia
Medan.
3. Drg. Usma Pollita Nasution, M.kes Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan
4. Kepala Bidang dan Seksi Dinas Kesehatan Kota Medan.
5. dr. Hafni Tanjung Selaku Kepala Puskesmas Mandala, Kecamatan Medan
Tembung.
6. Enaria Mendrofa, S.KM Selaku CI di Puskesmas Mandala, Kecamatan Medan
Tembung.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung.
8. Debby Pratiwi,SST,M.KM Selaku Koordinator Lapangan Akademi Kebidanan
Helvetia Medan
9. Irma Handayani Sarumpaet,SST.M.KM Selaku Dosen Pembimbing selama dinas
di Puskesmas Mandala, Kecamatan Medan Tembung.
Demikianlah laporan kegiatan ini kami laksanakan selama menjalani PBL
pada bagian Akademi Kebidanan Helvetia Medan. Walaupun kami menyadari
bahwasanya masih banyak terdapat kekurangan dari segi bahasa,isi,maupun
sistematika penulisan pada laporan kegiatan ini, namun itu semua semata-mata karna
keterbatasan pengetahuan yang ada pada kami. Oleh karnanya kami mengharapkan
kritik dan saran yang b3ersifat membangun dari pembaca. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pentingnya Dinas Kesehatan ...................................
1.2.Latar Belakang Pentingnya Dinas Kesehatan Kota Medan ..............
1.3.Latar Belakang Puskesmas ...............................................................
1.4.Tujuan Kegiatan ................................................................................
1.4.1. Tujuan Umum .......................................................................
1.4.2. Tujuan Khusus ......................................................................
1.5. Prosedur Kerja .................................................................................
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran..................................................................................................
Lampiran:
- Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
- Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas
2.1.1. Pengertian Puskesmas
Menurut PERMENKES RI No.75 tahun 2014 Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya diwilayah kerjanya.
Menurut Departemen Kesehatan RI, Puskesmas merupakan pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan),
kuratif (pengobatan),dan rehabilitative (pemulihan kesehatan).
Prioritas yang harus dikembangkan oleh Puskesmas diarahkan kebentuk
pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan
upaya promosi dan pencegahan (public health services)
Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesmas) 1 di Jakarta, dimana dibicarakan
upaya pengorganisasian sistem pelayanan kesehatan di taanah air, karena pelayanan
kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari
kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M dan sebagiannya masih berjalan
sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui Rakerkesmas tersebut timbul gagasan
untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama kedalam suatu organisasi yang
di percaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Menurut PERMENKES No.75 tahun 2014 berdasarkan karakteristik wilayah
kerja Puskesmas dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas kawasan perkotaan;
b. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
c. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
Dari table 3.2 diatas dapat dilihat distribusi sarana pendidikan terbanyak
Yaitu SD Swasta berjumlah 25 SD.
3.5.2. Sarana Ibadah
Table 3.3. Distribusi Sarana Ibadah Di Wilayah Puskesmas Mandala
Kelurahan Mesjid Musholla Gereja Kuil Wihara
Bandar Selamat 6 4 - - -
Bantan 14 1 3 1 -
Bantan Timur 5 1 2 2 2
Tembung 5 2 - - -
Jumlah 30 8 5 3 2
KEPALA PUSKESMAS
PEMBANTU
DAFTAR KEPEGAWAIAN
No. Nama NIP GOL
1 2 3 4
1 dr. Hafni Tanjung 19640519 199903 2 001 IV/a
2 drg. Hastuti 19830509 200903 2 008 III/d
3 dr. H. Erwin Hakim Lubis 19620331 199903 1 003 IV/a
4 dr. Hj.Aisyah Umeda,M.Kes 19660819 199703 2 001 IV/b
5 dr. Helmi Yusmar Hrp 19661011 200701 2 013 III/d
6 dr. Kristina Sihotang 19570802 198307 2 001 IV/a
7 Efrida Hapni Harahap 19860927 200904 2 003 III/a
8 Nani Novita 19700807 199103 2 003 IV/a
9 Fretty Anna Sitinjak 19710729 199203 2 002 IV/a
10 Enaria Mendrofa 19670115 199003 2 003 III/d
11 Ratnawati Siregar 19671204 198903 2 002 IV/b
12 Tiurlan Ulibasa S 19690729 199002 2 001 III/d
13 Rita Herawaty 19731230 199303 2 002 III/d
14 Duma Sari Siregar 19731215 199303 2 002 III/c
15 Yusnita Dewi Rambe 19700630 199203 2 003 III/b
16 Kristina Nainggolan 19780909 201 101 2 004 III/c
17 Mila Hariyani Harahap 19800606 201 101 2 006 III/a
18 Sampe Tua Hutasuhut 19680201 199701 2 004 III/b
19 Vincentia Purba 19811109 200312 2 002 III/b
20 Rasydianah Nur 19810926 200502 2 016 III/b
21 Dahliana Lubis 19810412 200604 2 017 III/b
22 Sri Fuji Hastuty 19790110 200502 2 003 III/b
23 Nizma Fitri Siagian 19800816 200701 2 003 III/a
24 Cut Intan Tursina 19870614 201001 2 023 III/a
25 Nurhatimah Nasution 19850906 201003 2 002 III/a
26 Rica Yuwana Lubis 19830810 200502 2 002 II/d
27 Ristawati G. Sidabutar 19801126 201001 2 015 II/d
28 Murni Manurung 19760523 201 101 2 002 II/d
29 Nana Juliana 19770703 200701 2 005 II/c
30 Latifah 19820215 201001 2 012 III/a
31 Nervi Evalina Hutapea 19880315 201 101 2 016 II/d
32 drg. Nurhafizah Nst 19830529 201001 2 020 III/c
33 Rina Zahriana 19790610 200604 2 005 III/c
34 Ratna Dewi Nibaho 19830131 200604 2 015 III/a
35 Ame Corah Sinulingga 19800401 200904 2 002 III/a
36 Ade Ariyanti 19801023 200801 2 004 III/a
37 Eka Juliadani 19881021 200101 2 010 II/d
38 Ellyza Aprialina Sari 19680420 199903 2 004 III/b
39 Febrina Awalida Ompusunggu 19770201 200604 2 006 III/a
5. Perawat : 12 Orang
6. Perawat Gigi : 1 Orang
7. Apoteker : 2 Orang
8. Analis : 2 Orang
9. Penata Gizi : 1 Orang
10. Kesling : 1 Orang
3.9.3 Fasilitas Administrasi
Perlengkapan yang dimiliki oleh Puskesmas Mandala dalam menjalankan
perannya agar terlaksana laporan administrasi antara lain:
1. Kartu berobat pasien
2. Buku catatan pasien
3. Kartu laporan
4. Kartu laporan terpadu
5. Kartu BKIA
6. Lemari
7. Meja dan kursi
8. Stempel
9. Arsip computer
3.9.4. Fasilitas Imunisasi
Fasilitas Imunisasi yang dimiliki oleh Puskesmas Mandal antara lain:
1. Lemari pendingin
2. Alat-alat Imunisasi
Vaksin seperti: BCG, DPT, POLIO, Campak, DT, TT, dan Hepatitis B
3.9.5. Fasilitas Alat-alat Kesehatan
1. Poliklinik set
2. PHN kit
3. Bidan kit
4. Ginekologi kit
5. Timbangan dewasa
6. Kulkas
7. Laboratorium Sederhana
3.9.6. Fasilitas Obat-obatan
Puskesmas Mandala dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya
memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh perlengkapan obat-
obatan antara lain:
a. Obat-obat APBD
b. Obat-obat Askes
BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS MANDALA
Tujuan :
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka Kelahiran
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan. Pendekatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan
cakupan penduduk dan geografi.
Menurut Tingkatnya Posyandu dibagi 4 srata:
1. Pratama, kegiatan posyandu serta ini belum mantap dan belum teratur tiap
bulannya,juga terbatas jumlah kalender.
2. Madya, kegiatan posyandu strata ini 8 (delapan) kali dalam setahun,
mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah
dengan adanya dana sehat.
3. Purnama, kegiatan posyandu srata ini lebih dari delapan kali dalam setahun
dengan kader lebih dari 5 orang dengaan cakupan baik dan telah memiliki
dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan posyandu srata ini sebanyak dua belas kali dalam setahun
jumlah kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah
tersedia untuk lebih dari 50 % KK.
Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:
1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II:Penimbangan Bayi dan Balita
3. Meja III: Pengisisan KMS
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan
1. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbang berat badan yang diikuti
pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.
IV Kel. Tembung
1 Posy. Kenari I Purnama Jl. Bersama No 2
2 Posy. Kenari II Purnama Kantor lurah Tembung
3 Posy. Kenari III Purnama Jl. Letda Sujono Gg. Surasi
4 Posy. Kenari IV Purnama Jl. Letda Sujono
5 Posy. Kenari V Purnama Jl. Letda Sujono
6 Posy. Kenari VI Purnama Jl. Kapt. Jamil Lubis
Sumber : sp2tp Puskesmas Mandala Tahun 2017
Kegiatan:
1. Mendata jumlah balita yang ada di wilayah ketja Puskesmas Mandala
2. Melakukan survey terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita.
3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi
vitamin A pada Balita
4. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia
pada ibu hamil dan menyusui
5. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan
terjangkau di Posyandu dan Puskesmas.
6. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan
pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta
memelihara ternak terutama unggas.
Table 4.2 Distribusi Tabel Fe di Puskesmas MANDALA Tahun 2017
BULAN BUMIL BUFAS
Fe I Fe II
Januari 148 131 111
Februari 148 137 118
Maret 14 132 114
April 157 140 118
Mei 150 130 106
Juni 203 171 144
Juli 180 153 129
Agustus 185 156 126
September 157 146 122
Oktober 163 145 113
November 171 148 124
Desember 125 110 76
TOTAL 1929 1699 1401
Sumber: SP2TP Puskesmas Mandala Tahun 2017
Keterangan Tabel:
1. Pemberian tablet Fe I pada bumil terbanyak adalah pada bulan Juni yaitu
sebanyak 2013 ibu hamil
2. Pemberian Fe II pada bumil terbanyak adalah pada bulan Juni yaitu sebanyak
171 bumil
3. Pemberian tablet Fe pada bufas terbanyak adalah pada bulan Juni yaitu
sebanyak 144 bufas.
Tabel 4.3. Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Medan
Perjuangan Periode Januari-Desember 2016 dan Januari 2017
No Jenis Kasus Sasaran (Jiwa)
1 Gizi Buruk 4
2 Gizi Kurang 54
Total 58
Grafik 4.1 Data Bulanan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Medan
Perjuangan Periode Januari-Desember 2016 dan Januari 2017
Tabel 4.4. Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, BB/TB
Standart Baku Antropometri WHO-NCHS
Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U, dan BB/U disajikan dalam dua
versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score =
z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak di Negara-negara yang populasinya
relative baik (well-nourished), sebaiknya digunakan presentil, sedangkan dinegara
untuk anak- anak yang populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik
menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagian persen terhadap median baku
rujukan (Djumadias Abunaim,1990).
5. TT
Fungsi: membeikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.
Cara pemberian:
Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2
kali dengan interval 2 minggu.
6. Hepatitis B
Fungsi:
Cara pemberian:
Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali dengan interval
minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian ke II dan III
diberikan dengan interval 5 bulan.
Dengan injeksi memakai uniject.
4.2.7. Upaya Pengobatan
Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif melainkan
juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakut. Di Puskesmas
Mandala dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar.
Pemeriksaan kesehatanmasyarakat di Puskesmas, kegiatan melalui apotik yang
meliputi:
1. Pemeriksaan mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotik yang
ada di Puskesmas
2. Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan.
3. Mengirim penderita yang tidak mampu ke Rumah Sakit dan melanjutkan
pengobatan setelah penderita dikembalikan.
4. Perawatan dan pengobatan pasien Puskesmas Mandala meliputi pasien umum,
ASKES, Jamkesmas dan Medan Sehat.
4.2.8. UpayaPencatatan dan Pelaporan
Tujuan:
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan.
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja
Pembagian :
a. Pencatatan :
Kegiatan administrasi
Registrasi Family folder
Registrasi kegiatan lain
b. Pelaporan :
Laporan kejadfian luar biasa
Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung puskesmas
Laporan kasus penyakit menular
Laporan kegiatan puskesmas dan posyandu
Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan
rencana kerja selama triwulan
Laporan tahunan yaitu mencatata semua laporan dalam satu tahun yang
diambil dari laporan bulanan
Laporan khusus berupa laporan kematian, penyakit dan obat.
BAB V
LAPORAN KEGIATAN SERTA ANALISA DAN
PRORITAS MASALAH
5.1. Laporan Kegiatan
No Hari Tanggal Kegiatan
1 Senin 9 September -Perkenalan dengan semua staff
2017 di Puskesmas Mandala
-Orientasi lingkungan
Puskesmas
-Melakukan kegiatan pelayanan
Kesehatan di puskesmas
meliputi poli umum, KIA,dan
penyediaan obat
- Pengumpulan data
2 Selasa 10 September 2017 -Membantu memberikan
pelayanan di Puskesmas
meliputi Poli umum,KIA,dan
penyediaan obat
-Pengumpulan data
3 Rabu 11 September 2017 -Membantu memberikan
pelayanan di Puskesmas
meliputi Poli umum,KIA,dan
penyediaan obat
- Penyuluhan tentang
ISPA,Diabetes Melitus, dan
TBC di Puskesmas
4 Kamis 12 September 2017 -Membantu memberikan
pelayanan di Puskesmas
meliputi Poli umum,KIA,dan
penyediaan obat
-Penyuluhan tentang
DIARE,ASAM URAT, dan
Hipertensi pada pasien di
Puskesmas Mandala
5 Jumat 13 September 2017 -Membantu memberikan
pelayanan di Puskesmas
meliputi Poli umum,KIA,dan
penyediaan obat
PAGI HIJAU
SANTAN 40
KACANG IJO 20
BAYAM 25
BUAH PEPAYA 50
HARI KE-2
PAGI FORMULA BUBUR MANADO BERAS 60
SINGKONG 60
BAYAM 60
JAGUNG MUDA 60
DAGING 60
GARAM 60
SUSU TEPUNG SUSU 40
BUAH PISANG 50
HARI KE-3
PAGI FORMULA KANJI RUMBAI BERAS 60
UDANG 25
DAGING AYAM 25
GULA 5
MINYAK 5
SANTAN 5
WORTEL 5
SUSU TEPUNG SUSU 25
WORTEL 25
BUAH MELON 50
HARI KE-4
PAGI FORMULA SUSU PISANG TEMPE 35
T.TERIGU 30
SUSU KRIM 8
GULA HALUS 15
MINYAK 3
PISANG AMBON 15
GARAM 1
SUSU T.SUSU 40
SNACK KOLAK PISANG PISANG KEPOK 100
PAGI
SANTAN 40
G.MERAH 20
G.PASIR 5
BUAH JERUK MANIS 50
SIANG
BUAH PEPAYA 50
HARI KE-6
PAGI FORMULA JAGUNG BOSE TEPUNG JAGUNG 30
PIPIL
IKAN 30
SAWI 20
GULA PASIR 10
TOMAT 5
KANGKUNG 15
TOMAT 20
M.SAYUR 5
AYAM 25
HARI KE-7
PAGI FORMULA UBI MERAH UBI MERAH 150
DAGING GILING 30
KACANG KEDELAI 10
WORTEL 60
MINYAK 10
BAYAM 25
MINYAK 5
BUAH PISANG 50
A. TOPIK
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mengikuti dan menginformasikan tentang penyakit ISPA sehingga dapat
menjaga kesehatan dal lingkungan sekitar.
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan kembali :
1. Pengertian ISPA
2. Proses Penularan ISPA
3. Gejala-gejala ISPA
4. Pengobatan ISPA
B. STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa.
1. Ceramah dan
2. Tanya Jawab
C. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 2 Menit Pembukaan:
-Memberi salam -Menjawab salam
-Menjelaskan tujuan Penyuluhan -Mendengarkan dan
-Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
2 10 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan -Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
-Pengertian ISPA
-Proses penularan ISPA -Menyimak dan
-Gejala-gejala ISPA memperhatikan
-Pengobatan ISPA
3 6 Menit Evaluasi:
-Meminta saudar -Bertanya dan menjawab
menjelaskan/menyebutkan pertanyaan
kembali:
1. Pengertian ISPA
2. Gejala-gejala ISPA
-Memberi pujian atas
keberhasilan ibu menjelaskan
pertanyaan dan memperbaiki
kesalahan,serta menyimpulkan.
4 2 Menit Penutup: -Menjawab salam
-Mengucapkan terimakasih dan
mengucapkan salam
D. MEDIA PENYULUHAN
Media Penyuluhan yang digunakan:
Materi SAP dan Leafleat.
E. METODE EVALUASI
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab
b. Jenis Evaluasi : Lisan
F. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan si ngkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan
pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta
organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara
anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah
(termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan
batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit
yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai
radang parenkim paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap
bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad
remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. (
Whaley dan Wong, 2000 ).
2. Etiologi, Menurut Vietha ( 2009 ) :
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri
penyebabnya antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella,
hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus,
dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara
bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu
tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak anak
di bawah usia 2 tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna.
Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.
3. Gejala ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
Demam
Batuk
Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
Suara serak
Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
Lesu, lemas
Sesak napas
Frekuensi napas cepat
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah:
tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa
minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang
biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan
dingin.
4. Penanganan ISPA
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
1. Istirahat yang cukup
2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3. Berikan obat penurun panas bila demam
4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup
mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah
batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak
terlalu dekat dengan bayi atau manular.
5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak
diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik
yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik
tersebut.
6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda
mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak
anda
7. Kenali tanda-tanda gawat darurat .
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
4. Bibir berwarna kebiru-biruan
5. Leher anak kaku
6. Kesulitan menelan
7. Muntah terus menerus
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan masyarakat mampu
memahami dan mengerti tentang TBC.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang Hipertensi, diharapkan
masyarakat dapat :
1. Menjelaskan tentang TBC
2. Menyebutkan tentang TBC
3. Menyebutkan tanda dan gejala TBC
4. Menjelaskan tentng diet TBC
5. Menjelaskan tentang pencegahan TBC
C. Materi Penyuluhan
Terlampir
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 Menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam -Menjawab Salam
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan dan
menyimak
-Menyampaikan tentang tujuan -Bertanya mengenai
pokok materi perkenalan dan tujuan
jika ada yang kurang
jelas
-Menyampaikan pokok
pembahasan
2 15 Menit Pelaksanaan:
-Menyampaikan materi -Mendengarkan dan
Menyimak
-Menjelaskan tentang pengertian -Bertanya mengenai hal-
TBC hal yang belum jelas dan
dimengerti
-Menjelaskan penyebab TBC
-Menjelaskan tanda dan gejala
TBC
-Tanya Jawab
-Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
3 5 Menit Penutup :
-Melakukan evaluasi -Sasaran dapat
-Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
-Mengakhiri pertemuan dan diajukan
menjawab salam -Mendengar
memperhatikan dan
menjawab salam
G. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit
menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Penyakit
ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil
air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh
terhadap penyakit ini.
TB termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data
WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar
negara dengan kasus baru TB terbanyak.
2. Gejala dan Jenis Tuberkulosis
TB paling sering menyerang paru-paru dengan gejala klasik berupa batuk,
berat badan turun, tidak nafsu makan, demam, keringat di malam hari, batuk
berdarah, nyeri dada, dan lemah. Jenis batuk juga bisa berdahak yang berlangsung
selama lebih dari 21 hari.
Saat tubuh kita sehat, sistem kekebalan tubuh dapat memberantas basil TB
yang masuk ke dalam tubuh. Tapi, sistem kekebalan tubuh juga terkadang bisa gagal
melindungi kita.
Basil TB yang gagal diberantas sepenuhnya bisa bersifat tidak aktif untuk
beberapa waktu sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB. Kondisi ini
dikenal sebagai tuberkulosis laten. Sementara basil TB yang sudah berkembang,
merusak jaringan paru-paru, dan menimbulkan gejala dikenal dengan istilah
tuberkulosis aktif.
3. Penyebab dan Faktor Risiko Tuberkulosis
Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis. Basil tersebut
menyebar di udara melalui semburan titik-titik air liur dari batuk pengidap TB aktif.
Terdapat sejumlah orang yang memiliki risiko penularan TB yang lebih tinggi.
Kelompok-kelompok tersebut meliputi:
a) Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap
HIV/AIDS, diabetes, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan, diharapkan mAasyarakat mampu
memahami tentang Diabetes Melitus.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang diabetes melitus, diharapkan masyarakat
mampu :
1. Menjelaskan kembali pengertian Diabetes Melitus
2. Menjelaskan kembali penyebab Diabetes Melitus
3. Menjelaskan kembali tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Menjelaskan kembali resiko terkena penyakit Diabetes Melitus
5. Menjelaskan kembali komplikasi Diabetes Melitus
6. Menjelaskan kembali Pencgahan dan Pengobatan penyakit Diabetes Melitus
7. Menjelaskan kembali gizi seimbang Diabetes Melitus
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
E. Media
Leafleat
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon
1 5 Menit Pembukaan:
-Mengucapkan salam -Menjawab salam
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan
-Menjelaskan maksud dan -Aud
tujuan ience mengerti maksud
dan tujuan
2 15 Menit Pelaksanaan :
-menyampaikan materi -Menyimak dan
-Menjelaskan pengertian DM mengajukan pertanyaan
-Menyebutkan penyebab DM
-Menyebutkan tanda gejala DM
-Menyebutkan resiko terkena
DM
-Menyebutkan komplikasi DM
-Menyebutkan pencegahan dan
Pengobatan DM
-Menyebutkan gizi seimbang
pada penderita DM
3 15 Menit Penutup :
-Melakukan evaluasi -menjawab pertanyaan
-Memberikan kesimpulan -menyimak
-memberikan salam penutup
G. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit kronis yang
ditandai dengan kelainan metabolik akibat dari kurangnya produksi insulin oleh
pankreas atau bisa juga karena kurangnya respon tubuh terhadap insulin, atau bisa
juga akibat dari adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin.
Penyakit kencing manis terjadi ketika pankreas tidak bisa lagi memproduksi insulin
dalam jumlah yang cukup, atau tubuh Anda menjadi kurang sensitif terhadap insulin
yang dihasilkan tubuh fungsi dari Hormon Insulin yaitu untuk mengubah Glukosa
menjadi energi. Jika produksi insulin berkurang atau tidak efektif maka kadar
Glukosa darah menjadi tidak terkendali dengan optimal hal ini dapat berujung pada
terjadinya penyakit Diabetes Melitus.
2. Gejala Diabetes Melitus
Hilangnya kemampuan tubuh mengontrol insulin yang dihasilkan pankreas
atau kurangnya pruduksi insulin menyebabkan gangguan Metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak dalam tubuh. Glukusa merupakan Karbohidrat alamiah yang biasa
digunakan oleh tubuh kita sebagai sumber energi tubuh dalam kondisi normal tubuh
memang membutuhkan Glukosa, namun jika berlebih dan berlangsung secara terus
menerus dapat menyebabkan Hyperglikemia dan berdampak buruk terhadap
kesehatan tubuh dan beberapa organ ikut terpengaruhi.
3. Gejala Diabetes Melitus
Mulai nampak ketika tingkat kadar gula dalam darah telah mencapai lebih
dari 200 mg / dL. Hal ini dapat terjadi tiba-tiba, tetapi dalam banyak kasus gula
darah tinggi berkembang selama beberapa hari.
Gejala hiperglikemia ditandai meliputi :
1. kelelahan yang berlebihan,
2. poliuria / peningkatan buang air kecil
3. polidipsia / haus, mulut terasa kering
4. penurunan berat badan
5. polifagia / sering lapar,
6. penglihatan kabur.
7. Perasaan kebingungan
8. kerentanan terhadap infeksi tertentu
organ tubuh lainnya. berikut beberapa jenis Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus
diantaranya :
1. komplikasi dalam jangka waktu yang panjang bisa berakibat terjadinya kerusakan
pembuluh darah
2. Bisa beresiko terjadinya kerusakan pembuluh darah mikro pada mata
3. Penderita Penyakit Diabetes melitus dua kali beresiko terkena serangan jantung
atau penyakit jantung lainnya
4. Mempengaruhi mood dan perubahan pada suasana hati
5. Beresiko terhadap kerusakan saraf (neuropati)
6. Dapat menyebabkan gagal ginjal / kerusakan pada ginjal. Semakin tinggi glukosa
dalam darah semakin berat kerja ginjal.
7. infeksi kulit dan gusi
8. Mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, kerusakan pada kulit dan jaringan organ
yang susah untuk disebuhkan / gangren dalam beberapa kasus harus dilakukan
amputasi untuk mencegah penyebaran keorgan lain nya.
9. stroke, koma dan berbagai penyakit lainnya
6. Cara Pencegahan Penyakit kencing manis
Cara Mencegah Penyakit kencing manis yaitu dengan menghindari berbagai
jenis makanan yang terlalu banyak mengandung glukosa, dan berbagai jenis
makanan olahan yang tinggi glukosa, serta rajin berolah raga dan melakukan
aktivitas fisik minimal 30 menit perhari. terutama untuk anda yang beresiko tinggi
terkena DM. terlebih apabila orang anda menderita Kencing manis berarti resiko
untuk terkena Dm dua kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak memiliki
status kesehatan keluarga yang menderita dm.
Selain itu mengontrol berat badan juga penting dalam rangka mencegah
terjadinya penyakit dm ini, lakukan pengecekan kadar gula darah untuk mengetahui
berapa tinggi glukosa dalam darah dan bisa melakukan pencegahan. sedangkan untuk
mereka yang sudah terkena penyakit DM. lakukan pola hidup sehat, jaga asupan
kalori, batasi jumlah porsi makanan. info
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan masyarakat mampu
memahami dan mengerti tentang Hipertensi
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang Hipertensi, diharapkan
masyarakat dapat :
5. Menjelaskan tentang Hipertensi
6. Menyebutkan tentang Hipertensi
7. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
8. Menjelaskan tentng diet Hipertensi
9. Menjelaskan tentang pencegahan Hipertensi
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
C. Metode Penyuluhan
Ceramah
Tanya Jawab
D. Media
Leaflet
Lembar balik
Laporan Praktek Belajar Lapangan Promosi Kesehatan Dan 80
Kebidanan Komunitas di Puskesmas Mandala Gelombang II
Periode 09 Oktober s/d 28 Oktober 2017
Akademi Kebidanan Helvetia
Medan 2017
E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 Menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam -Menjawab Salam
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan dan
menyimak
-Menyampaikan tentang tujuan -Bertanya mengenai
pokok materi perkenalan dan tujuan
jika ada yang kurang
jelas
-Menyampaikan pokok
pembahasan
2 15 Menit Pelaksanaan:
-Menyampaikan materi -Mendengarkan dan
Menyimak
-Menjelaskan tentang pengertian -Bertanya mengenai hal-
Hipertensi hal yang belum jelas dan
dimengerti
-Menjelaskan penyebab
Hipertensi
-Menjelaskan tanda dan gejala
Hipertensi
-Tanya Jawab
-Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
3 5 Menit Penutup :
-Melakukan evaluasi -Sasaran dapat
-Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
-Mengakhiri pertemuan dan diajukan
menjawab salam -Mendengar
memperhatikan dan
menjawab salam
F. Materi Penyuluhan
Pengertian hipertensi.
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan darah sistolik (atas) 140 atau lebih dan
tekanan darah diastolik (bawah) 90 atau lebih. Disebut hipertensi apabila seseorang
yang terkena:
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.
2. Bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih.
3. Beberapa kali pengukuran dengan hasil tekanan sistolik menetap 140 atau lebih.
1. Penyebab Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian
karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjangnya
mempunyai konsekuensi tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam dua golongan yaitu:
1. Hipertensi primer atau essensiel. Dimana hipertensi ini tidak diketahui
penyebabnya, biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan atau lingkungan.
2. Hipertensi sekunder, penyebabnya diketahui secara pasti seperti gangguan
pembuluh darah dan penyakit ginjal.
5. Komplikasi
a. Stroke
b. Penyakit jantung koroner
c. Gagal jantung
d. Penyakit ginjal
e. Penyakit pembuluh darah perifer (misal gejalanya semutan)
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan masyarakat mampu
memahami dan mengerti tentang Diare
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang Diare, diharapkan
masyarakat dapat :
1. Menjelaskan tentang Diare
2. Menyebutkan tentang Diare
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diare
4. Menjelaskan tentng diet Diare
5. Menjelaskan tentang pencegahan Diare
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 Menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam -Menjawab Salam
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan dan
menyimak
-Menyampaikan tentang tujuan -Bertanya mengenai
pokok materi perkenalan dan tujuan
jika ada yang kurang
jelas
-Menyampaikan pokok
pembahasan
2 15 Menit Pelaksanaan:
-Menyampaikan materi -Mendengarkan dan
Menyimak
-Menjelaskan tentang pengertian -Bertanya mengenai hal-
Diare hal yang belum jelas dan
dimengerti
-Menjelaskan penyebab Diare
-Menjelaskan tanda dan gejala
Diare
-Menjelaskan tentang diet Diare
-Menjelaskan Pencegahan Diare
-Tanya Jawab
-Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
3 5 Menit Penutup :
-Melakukan evaluasi -Sasaran dapat
-Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
-Mengakhiri pertemuan dan diajukan
menjawab salam -Mendengar
memperhatikan dan
menjawab salam
G. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Diare
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih
dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi
tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi
feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi
lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari
14 hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali
atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari.
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja, dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer
lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lender dalam tinja. Menurut C.L
Betz, dan L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi
mukosa lambung atau usus. Menurut Suradi, dan Rita (2001), diare diartikan sebagai
suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk
encer atau cair.
Enteritis adalah infeksi yang disebabkan virus maupun bakteri pada traktus
intestinal (misalnya kholera, disentri amuba). Diare psikogenik adalah diare yang
menyertai masa ketegangan saraf atau stress.
b. Jenis-Jenis Diare
1. Diare Akut
Diare akut merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru
yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14
hari. Diare Rotavirus ini merupakan virus usus patogen yang menduduki urutan
pertama sebagai penyebab diare akut pada anak-anak.
2. Diare Bermasalah
Diare bermasalah merupakan diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri,
parasit, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara fecal-oral,
kontak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini
umumnya diawali oleh diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga baru muncul
darah, dengan maupun tanpa lendir, sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus
panas disertai hilangnya nafsu makan dan badan terasa lemah.
3. Diare Persisten
Diare persisten merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral
patogenesis diare persisten adalah keruskan mukosa usus. Penyebab diare persisten
sama dengan diare akut.(Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Edisi ketiga,
Depkes RI, Direktorat Jenderal PPM dan PL tahun 2007).
C. Etiologi Diare
1. Faktor infeksi : Bakteri, virus, parasit, candida
2. Faktor parenteral : infeksi di bagian tubuh lain (OM sering terjadi pada anak-
anak)
3. Faktor malabsorpsi : karbohidrat, lemak, protein
4. Fakto rmakanan : makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran
yang dimasak kurang matang, kebiasaan cuci tangan
5. Faktor psikologis : rasa takut, cemas
Menurut Dr. Haikin Rachmat, MSc., penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi
enam golongan:
1. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
3. Alergi.
4. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
5. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
6. Dan penyebab lain.
D. Patofisiologi
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi secara
langsung, seperti:
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh
serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering memasukkan
tangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan
dipermukaan udara sampai beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan air
yang benar.
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (rotravirus, adenovirus
enteris, virusnorwalk), bakteri atau toksin (compylobacter, salmonella, escherihia
coli, yersinia dan lainnya), parasit(biardialambia, cryptosporidium). Beberapa
mikroorganisme patogenini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi
enterotoksin atau cytotoksin dimana merusaksel-sel, atau melekat pada dinding usus
pada gastroenteritis akut.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah adanya peningkatan bising
usus dan sekresi isi usus sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan ageniritasi atau
agen infeksi. Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,
sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare dan absorpsi air
serta elektrolit terganggu.
Sebagai homeostasis tubuh, sebagai akibat dari masuknya agen pengiritasi pada
kolon, maka ada upaya untuk segera mengeluarkan agen tersebut. Sehingga kolon
memproduksi mucus dan HCO3 yang berlebihan yang berefek pada gangguan
mutilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari
diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan
gangguan asam basa, gangguan gizi, dan ganguan sirkulasi darah.
1. Dehidrasi
a. Dehidrasi Ringan; Kehilanga ncairan 25 % dari berat badan dengan gambaran
klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan
syok.
b. Dehidrasi Sedang; Kehilangan cairan 58 % dari berat badan dengan gambaran
klinik turgor kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam.
c. Dehidrasi Berat; Kehilangan cairan 810 % dari berat badan dengan gambaran
klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun,
apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.
2. Renjatan Hipovolemik
Ringan (kehilangan cairan <20% volume darah); pasien mengeluhkan perasaan
dingin, perubahan tekanan darah dan nadi, kulit pucat, dingin, lembab, flat neck
veins, urin pekat.
Sedang (defisit 20-40 % dari volume darah); pasien mengaluh haus, tekanan
darah turun pada posisi supine, oliguria. Berat (deficit cairan >40 % volume darah);
pasien tampak gelisah, lemah, bingung, obtune, tekanan darah rendah dan nadi tak
teraba, tak hipnea, jika progress berlanjut terjadi cardiac arrest.
3. Kejang
4. Bakteriemia
5. Malnutrisi
6. Intoleran sekunder akibat kerusakan mukosa usus (perforasi)
H. Pencegahan
Pencegahan muntaber bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih
dan sehat.
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan. Mencuci
tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1) sebelum makan, 2)
setelah BAB dan BAK, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak
dan 5) sebelum menyiapkan makanan;
2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di
lingkungantempat tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak
berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan
muka.zBiasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan
tempat, Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
6. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air
bersih dan jamban/WC yang memadai.
7. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak
antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya
10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa
menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi, dan
sebagainya.
8. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain);
I. Pertolongan Pertama
Bila sudah terlanjur terserang diare, upaya pertolongan pertama yang perlu
segera dilakukan.
1. Minumkan cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau dan dapat
meminumnya. Tidak usah sekaligus, sedikit demi sedikit asal sering lebih bagus
dilakukan. Satu bungkus kecil oralit dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200
cc). Jika oralit tidak tersedia, buatlah larutan gula garam. Ambil air masak satu
gelas. Masukkan dua sendok teh gula pasir, dan seujung sendok teh garam dapur.
Aduk rata dan berikan kepada penderita sebanyak mungkin ia mau minum.
2. Penderita sebaiknya diberikan makanan yang lunak dan tidak merangsang
lambung, serta makanan ekstra yang bergizi sesudah muntaber.
3. Penderita muntaber sebaiknya dibawa ke dokter apabila muntaber tidak berhenti
dalam sehari atau keadaannya parah, rasa haus yang berlebihan, tidak dapat
minum atau makan, demam tinggi, penderita lemas sekali serta terdapat darah
dalam tinja.
A.Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah proses penyuluhan, masyarakat/bapak-ibu dapat mengerti dan mampu
menjelaskan tentang Penyakit Asam Urat.
2.Tujuan Khusus
Setelah proses penyuluhan, siswa dapat mengerti dan mampu menjelaskan tentang
:
a. Pengertian Asam Urat
b. Pengertian penyakit Asam Urat
c. Penyebab Penyakit Asam Urat
d. Akibat Penyakit Asam Urat
e. Cara pencegahan Penyakit Asam Urat
B.SASARAN
Sasaran dari penyuluhan ini adalah bapak-bapak dan Ibu-ibu yang ada di
Puskesmas Mandala.
C.MATERI
Terlampir
D.Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Leafleat
F.Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 Menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam -Menjawab Salam
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan dan
menyimak
-Menyampaikan tentang tujuan -Bertanya mengenai
pokok materi perkenalan dan tujuan
jika ada yang kurang
jelas
-Menyampaikan pokok
pembahasan
2 20 Menit Pelaksanaan:
-Menyampaikan materi -Mendengarkan dan
Menyimak
-Menjelaskan tentang pengertian -Bertanya mengenai hal-
Asam Urat hal yang belum jelas dan
dimengerti
-Menjelaskan penyebab Asam
Urat
-Menjelaskan tanda dan gejala
Asam Urat
-Tanya Jawab
-Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
3 5 Menit Penutup :
-Melakukan evaluasi -Sasaran dapat
-Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
-Mengakhiri pertemuan dan diajukan
menjawab salam -Mendengar
memperhatikan dan
menjawab salam
G. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Asam Urat
Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi atau hasil samping dari pemecahan sel dalam darah. Kadar normal
asam urat adalah 2,4 6 untuk wanita dan 3,0 7 untuk pria. Penyakit asam urat
merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang
dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat,
yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di
dalam darah (hiperurisemia).
Pada keadaan normal, asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses dan urin,
tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada, menyebabkan
kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat
adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak
purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Gejala asam urat sangat penting untuk dikenali karena penyakit ini sangat rentan
terjadi kepada siapa saja. Asam urat adalah jenis penyakit yang sangat mengganggu
bagi penderitanya karena menyebabkan nyeri di persendian yang bisa menyebabkan
terhambatnya aktifitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala asam
urat agar tindakan pencegahan terhadap penyakit ini dapat segera dilakukan.
2. Gejala-gejala Penyakit Asam Urat antara lain:
a) kesemutan dan linu
b) nyeri terutama pada malam hari dan pagi hari setelah bangun dari tidur
c) sendi terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan terasa sangat nyeri
Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta dalam
jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga diperlukan cuci
darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan
kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain seperti
denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan
muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat
akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa gejala awal yang
terasa pada persendian biasanya akan berlangsung selama beberapa hari dan
kemudian menghilang sampai dengan serangan berikutnya. Gejala asam urat harus
benar-benar diwaspadai untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah proses penyuluhan, masyarakat/bapak-ibu dapat mengerti dan mampu
menjelaskan tentang Gizi Buruk.
2. Tujuan Khusus
Setelah proses penyuluhan, siswa dapat mengerti dan mampu menjelaskan tentang
:
a. Pengertian Gizi Buruk
b. Pengertian Gizi Buruk
c. Penyebab Gizi Buruk
d. Akibat Gizi Buruk
e. Cara pencegahan Gizi Buruk
B. SASARAN
Sasaran dari penyuluhan ini adalah bapak-bapak dan Ibu-ibu yang ada di Posyandu
Lingkungan 16 Bantan Timur.
C. MATERI
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Leafleat
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 Menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam -Menjawab Salam
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan dan
menyimak
-Menyampaikan tentang tujuan -Bertanya mengenai
pokok materi perkenalan dan tujuan
jika ada yang kurang
jelas
-Menyampaikan pokok
pembahasan
2 20 Menit Pelaksanaan:
-Menyampaikan materi -Mendengarkan dan
Menyimak
-Menjelaskan tentang pengertian -Bertanya mengenai hal-
Gizi Buruk hal yang belum jelas dan
-Menjelaskan penyebab Gizi dimengerti
Buruk
-Menjelaskan tanda dan gejala
Gizi Buruk
3 5 Menit Penutup :
-Melakukan evaluasi -Sasaran dapat
-Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
-Mengakhiri pertemuan dan diajukan
menjawab salam -Mendengar
memperhatikan dan
menjawab salam
G. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Gizi Buruk
Menurut Depkes RI (2008), gizi buruk adalah suatu keadaaan kurang gizi tingkat
berat pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) < -3
standar deviasi WHO-NCHS dan atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus,
kwashiorkor dan marasmus kwashiorkor. Beberapa pengertian gizi buruk menurut
Depkes RI (2008) adalah sebagai berikut :
a) Gizi buruk: adalah keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan
indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) <-3 SD dan atau
ditemukan tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor dan marasmus-
kwashiorkor.
b) Marasmus: adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan tampak sangat
kurus, iga gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput
c) Kwashiorkor: adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan edema seluruh
tubuh terutama di punggung kaki, wajah membulat dan sembab, perut buncit,
otot mengecil, pandangan mata sayu dan rambut tipis/kemerahan.
d) Marasmus-Kwashiorkor: adalah keadaan gizi buruk dengan tanda-tanda
gabungan dari marasmus dan kwashiorkor
Beberapa tanda-tanda klinis gizi buruk diatas menurut (Gibson, 2005), sebagai
berikut:
1. Marasmus :
1. Badan nampak sangat kurus;
2. Wajah seperti orang tua;
3. Cengeng dan atau rewel;
4. Kulit tampak keriput, jaringan lemak subkutis sedikit sampai tidak ada (pada
daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar/ baggy pants);
5. Perut cekung;
6. Iga gambang;
7. Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis) dan diare
Kwashiorkor :
1. Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki;
2. Wajah membulat (moon face) dan sembab;
3. Pandangan mata sayu;
4. Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa
rasa sakit dan mudah rontok;
5. Perubahan status mental, apatis, dan rewel;
6. Pembesaran hati;
7. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau
duduk;
8. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis);
9. Sering disertai penyakit infeksi (akut), anemia dan diare.
A.Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah proses penyuluhan, siswa/i TK dapat mengerti dan mampu melakukan
secara mandiri tentang Mencuci Tangan.
2.Tujuan Khusus
Setelah proses penyuluhan, siswa/i TK dapat mengerti dan mampu melakukan
tentang :
a. Cara mencuci tangan dengan baik dan benar
b. Mengetahui 5 waktu yang tepat tentang cara Mencuci Tangan
c. Manfaat mencuci tangan
d. Mengetahui tentang alasan mencuci tangan di air yang mengalir
B.SASARAN
Sasaran dari penyuluhan ini adalah siswa/i TK
C.MATERI
Terlampir
D.Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Leafleat
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 5 Menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam -Menjawab Salam
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan dan
menyimak
-Menyampaikan tentang tujuan -Bertanya mengenai
pokok materi perkenalan dan tujuan
jika ada yang kurang
jelas
-Menyampaikan pokok
pembahasan
2 20 Menit Pelaksanaan:
-Menyampaikan materi -Mendengarkan dan
Menyimak
-Menjelaskan tentang pengertian
mencuci tangan
-Alasan mencuci tangan harus
diair yang mengalir
-5 waktu yang tepat mencuci
tangan
3 5 Menit Penutup :
-Melakukan evaluasi -Sasaran dapat
-Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
-Mengakhiri pertemuan dan diajukan
menjawab salam -Mendengar
memperhatikan dan
menjawab salam
G. Materi Penyuluhan