KUBU RAYA
DI SUSUN OLEH :
PRODI NERS
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"
MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Kompetensi.
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz., M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak.
2. Bapak Kolonel CKM dr. Agus Hari Wahyono, Sp.An., M.Kes selaku Kepala RS Tk.
II Kartika Husada.
3. Ibu Nurbani, S.Kp., M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
4. Ibu Ns. Halina Rahayu, M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan dan
Ners Poltekkes Kemenkes Pontianak.
5. Bapak Ns. Suharyanto,Kep M.Kep. selaku koordinator mata kuliah Praktik Klinik
Stase Manajemen Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
6. Bapak Andi Lukman, Amd.Kep selaku Kepala Ruang Dahlia Rumah Sakit Tk. II
Kartika Husada.
7. Ibu Anisa Widyasari S.Kep, Ners selaku Pembimbing Klinik Di Ruang Dahlia
Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada.
8. Semua Dosen Program Studi Profesi Ners Pontianak yang telah memberikan
bimbingan dengan sabar dan wawasanya serta ilmu yang bermanfaat.
9. Semua Teman-teman Mahasiswa Profesi Ners Angkatan IV Kelompok I yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan laporan hasil.
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat dimana rumah sakit harus mempunyai
suatu standar yang dikenal sebagai akreditasi. Pada Pasal 3 dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit, Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus berbentuk
Unit Pelaksana Teknis dari instansi yang bertugas di bidang kesehatan, atau
instansi tertentu dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan
Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Izin
Mendirikan dan Izin Operasional merupakan perizinan berusaha sektor kesehatan
yang diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota berdasarkan
kewenangan masing-masing melalui Lembaga OSS sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Operasional di setiap rumah sakitpun sangat
beragam, tergantung dari metode kepemimpinan, infrastruktur dan dukungan
teknologi informasi yang dimiliki. Proses akreditasi dirancang untuk
meningkatkan budaya keselamatan dan budaya kualitas di rumah sakit, sehingga
senantiasa berusaha meningkatkan mutu dan pelayanannya. Melalui proses
akreditasi salah satu manfaatnya rumah sakit dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat bahwa rumah sakit menitikberatkan sasarannya pada keselamatan
pasien dan mutu pelayan (Hidayah, 2014 & Kemenkes RI, 2020).
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 3 tahun 2020
tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit menetapkan dalam BAB II Pasal 5
bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Dalam BAB IV Pasal 21 (1) Setiap
Rumah Sakit wajib memiliki izin setelah memenuhi persyaratan. Pasal 23 (1)
Bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) harus
memenuhi prinsip keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan serta
kemudahan. Pasal 24 (1) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (2) merupakan tenaga tetap yang bekerja secara purna waktu. (2)
Tenaga tetap yang bekerja secara purna waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diangkat dan ditetapkan oleh pimpinan Rumah Sakit. Pasal 26 (1) Peralatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) meliputi peralatan medis dan
peralatan nonmedis yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan, dan laik pakai (Kemenkes RI, 2020).
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat,
sering kali mengalami permasalahan yang menyangkut tentang ketidakpuasan
masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang dianggap kurang memadai
atau memuaskan. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan,
maka salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian adalah kualitas pelayanan
keperawatan (Hidayah, 2018).
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan sudah menjadi
hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh dari
sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai sangat dipengaruhi oleh
pelayanan keperawatan yang ada didalamnya. Supaya manajemen dapat berjalan
sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan organisasi, maka pemahaman tentang
prinsip-prinsip manajemen sangatlah dibutuhkan. Ada tujuh prinsip manajemen
yang harus ketahui, yaitu: Perencanaan (Planning), yang merupakan fungsi dasar
dan pertama dalam manajemen (the first function of management). Semua fungsi
manajemen tergantung dari perencanaan. Perencanaan adalah suatu proses
berpikir atau proses mental untuk membuat keputusan dan peramalan
(forecasting). Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time) yang
berhubungan dengan pola pengaturan dan pemanfaatan waktu yang tepat dan
memungkinkan berjalannya roda organisasi dan tercapaianya tujuan organisasi.
Pengambilan keputusan (Decision making), yang merupakan suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan di
antara beberapa alternatif yang tersedia yang dilakukan oleh seorang pembuat
keputusan. Pengelola/Pemimpin (Manager/Leader), yang bertugas mengatur
manajemen memerlukan keahlian dan tindakan nyata agar para anggota
menjalankan tugas dan wewenang dengan baik. Tujuan sosial (Social goal),
manajemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan ditetapkan dalam
bentuk visi, misi dan tujuan organisasi. Pengorganisasian (Organizing), yaitu
pengelompokan sejumlah aktivitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Perubahan (Change), yaitu proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya
yang berbeda dari sebelumnya. Manajemen Keperawatan lebih ditekankan pada
bagaimana manajer keperawatan (secara struktural) mengatur anggota staf
keperawatan dan sumber daya yang lain untuk dapat menyelesaikan tugas,
sedangkan manajemen asuhan keperawatan digunakan oleh perawat dalam
menyelesaikan masalah pasien atau bisa dikatakan bahwa perawat adalah manajer
asuhan keperawatan (Mugianti, 2018).
Proses manejemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan
sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional,
sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung, sebagaimana proses
keperawatan, manajemen keperawatan terdiri atas: pengumpulan data, identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil, karena manajemen
keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari pada seorang
pegawai, maka setiap tahapan dalam proses manajemen lebih rumit jika
dibandingkan dengan proses keperawatan. Keberhasilan pelayanan keperawatan
di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh manajer keperawatan dalam melaksanakan
peran dan fungsinya.
Perubahan paradigma akreditasi mulai dilakukan pada tahun 2012 ini.
Standar akreditasi berubah menjadi berfokus kepada pasien, yang dikembangkan
dengan mengacu kepada standar dari Joint Commission International (JCI)
ditambah dengan sasaran program Millenium Development Goals (MDGs).
Penambahan Sasaran Program MDGs merupakan bentuk komitmen Komisi
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dalam mensukseskan program-program
pemerintah. Standar akreditasi baru tersebut terdiri dari 4 kelompok, yaitu:
standar pelayanan berfokus pasien, standar manajemen rumah sakit, sasaran
keselamatan pasien, sasaran program MDGs. Perubahan standar perlu pula diikuti
dengan perubahan instrumen akreditasi dan perubahan metode survei. Survei
akreditasi lama lebih fokus ke input atau dokumen-dokumen, sedangkan
akreditasi baru selain input juga proses dan output/outcome yang akan dinilai dan
ditelusuri oleh para surveior. Metode telusur merupakan hal yang penting didalam
survei standar akreditasi baru ini. Baik telusur individu maupun telusur sistem
akan dilakukan oleh para surveior dalam melakukan survei akreditasi. Karena itu
rumah sakit tidak hanya melengkapi dokumen tetapi perlu melakukan persiapan
pelaksanaan survei akreditasi melalui simulasi survei sehingga dapat diketahui
proses kegiatan yang sudah memenuhi standar dan yang belum. Simulasi survei
memang bisa dilakukan sendiri oleh rumah sakit, namun bisa juga dilakukan oleh
pihak luar.
RS Tk. II Kartika Husada merupakan rumah sakit yang berada dibawah
naungan Kesehatan Daerah Militer XII/Tanjungpura yang bertugas melayani
kesehatan seluruh prajurit TNI dan PNS serta melayani masyarakat umum yang
berada di wilayah Kodam XII/Tanjungpura meliputi Provinsi Kalimantan Barat.
Rumah sakit yang terletak di Jalan Adi Sucipto Km. 6,5 Sei Raya
Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat ini telah ditetapkan oleh KARS
(Komisi Akreditasi Rumah Sakit) pada tanggal 14 Februari 2018 sebagai Rumah
Sakit yang terakreditasi Paripurna berdasarkan surat keputusan ketua komisi
akreditasi rumah sakit No. KARS –SERT/1216/II/2018. Adapun visi dari rumah
sakit ini adalah Menjadi rumah sakit pilihan pertama dan kebanggaan bagi prajurit
TNI, PNS KEMHAN dan keluarganya serta masyarakat umum di Wilayah
Kalimantan Barat. Sedangkan misi dari rumah sakit ini adalah memberikan
pelayanan kesehatan kepada prajurit TNI, PNS KEMHAN dan keluarganya serta
masyarakan umum secara koperehensif dengan mengedepankan mutu dan
keselamatan pasien, melaksanakan dukungan kesehatan yang handal,
mewujudkan sdm yang berkualitas.
Ruang Dahlia adalah salah satu ruang perawatan yang ada dalam lingkup
RS Tk. II Kartika Husada, dimana ruangan ini dikhususkan untuk merawat
penderita penyakit bedah. Dalam hal itu Ruang Dahlia terdiri dari kelas 1, kelas 2,
dan 3. Berdasarkan data yang sudah didapatkan pada rentang 08 Agustus hingga
21 Agustus 2022, rata-rata penyakit yang sering ditemui ialah penyakit Fraktur,
Appendicitis, Hernia, Tumor, Abses, Peritonitis, dan Polip.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan praktik Manajemen Keperawatan ini dilaksanakan di Ruang
Dahlia (Penyakit Bedah) RS Tk. II Kartika Husada yang berlangsung selama dua
minggu dari tanggal 08-21 Agustus 2022.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan serta mampu menganalisis berdasarkan 5M dalam proses
manajemen keperawatan yang meliputi (man, material, method, money, and
marketing).
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang akan dipilih secara efektif
dan efisien agar mencapai pada suatu tujuan.
b. Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji situasi kemudian
melakukan penyesuaian dan koreksi jika ada sesuatu penyimpangan pada
suatu pelaksanaan strategi.
c. Memperbaharui strategi yang dirumuskan untuk sesuai pada
perkembangan lingkungan eksternal.
d. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
peluang yang ada.
e. Melakukan inovasi atas kegiatan sehingga dapat lebih teratur.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pasien dan Keluarga
Adanya program Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) di RS
Tk. II Kartika Husada diharapkan pasien merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan, pasien dan keluarga merasa dihargai, dan merasa sebagai subjek
bukan hanya sebagai objek serta mendapat kenyamanan dalam pemberian
asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan pasien yang optimal.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disipplin diri perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah yang ada di Ruang Dahlia berkaitan dengan
pelaksanaan asuhan keperawatan profesional.
b. Menganalisis masalah yang ada dengan metode (Strength, Weakness,
Opportunities, and Threats) SWOT serta menyusun rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
secara optimal.
4. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat inap
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman pada peluang yang ada di RS Tk. II Kartika Husada Kubu Raya.
3. Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan,
dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap
tindakan dan inventaris ruangan dengan melihat status pasien dan laporan
administrasi.
F. Peserta Praktik
G. Sistematika Penulisan
1. BAB I Pendahuluan
Pada pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Waktu dan Tempat
Pelaksanaan, Tujuan, Manfaat, Cara Pengumpulan Data, Kategori Penilaian,
Peserta Praktik, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II Tinjauan Lahan
Pada tinjauan lahan terdiri dari Gambaran Umum Rumah Sakit dan Ruangan
Tempat Praktik, Hasil Pengkajian Ruang Kenanga, Analisa Data (SWOT),
Identifikasi Masalah (Fish Bone), Prioritas Masalah, dan Rencana Strategis
(POA) Berdasar pada Artikel Internasioal Terindeks SCOPUS dan Nasional
Terindeks SINTA (Evidence Based Management Nursing).
3. BAB III Penutup
Pada penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
BAB II
TINJAUAN LAHAN
d. Pelayanan penunjang
1) Radiologi
2) Laboratorium Patologi Klinik
3) CT-Scan
e. Fasilitas Penunjang Perawatan
1) Farmasi 6) Fisioterapi
2) Kamar Operasi 7) Ambulance
3) CSSD 8) Kamar Jenazah
4) Laundry 9) Hemodialisa
5) Dapur atau Ruang
Gizi
Kepala Ruangan
Andi Lukman Amd.Kep
Jenis Status
No Nama Pendidikan Jabatan
Kelamin Kepergawaian
1 Andi Lukman, Amd.Kep L DIII Kepala Ruangan PNS
2 Selvira Febriani, S.Kep,Ners P S1 + Profesi Ketua Tim 1 Sukwan
3 Resky Ulpitayani R, Amd.Kep P DIII Ketua Tim 2 Sukwan
4 Ira Fitriani, Amd.Kep P DIII Perawat Pelaksana Sukwan
5 Lenawati Rista Niar, Amd.Kep P DIII Perawat Pelaksana Sukwan
6 Karlina Indah P, Amd.Kep P DIII Perawat Pelaksana Sukwan
7 Listika Hutasoit, Amd.Kep P DIII Perawat Pelaksana Sukwan
8 Danang, Amd.Kep L DIII Perawat Pelaksana Sukwan
9 Anisa Widyasari, S.Kep,Ners L S1 + Profesi Perawat Pelaksana Sukwan
10 Antik Yuli P, Amd.Kep P DIII Perawat Pelaksana Sukwan
11 Elsa Fiskalni, Amd.Kep P DIII Perawat Pelaksana Sukwan
12 Kiki Ambriati, Amd.Kep P DIII Perawat Pelaksana Sukwan
13 Ns. Siwi Fajar Utami, S.Tr.Kep P S1+Profesi Perawat Pelaksana Sukwan
Sumber: Ruang Dahlia RS Tk. II Kartika Husada
3) Tenaga Non Keperawatan
4) Pembagian dinas
Dina
Libur/
Tenaga s Total
Lepas
Pagi Sore Malam
Karu 5 0 0 6 11
Perawat
3 3 3 2 11
Pelaksana
Total 3 2 2 8 15
Sumber : Ruang Dahlia RS Tk. II Kartika Husada
5) Penganturan Ketenagaan
Jumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a) Perawatan minimal yang memerlukan waktu 1-2 jam/hari.
b) Perawatan partial yang memerlukan waktu 3-4 jam/hari.
c) Perawatan total care yang memerlukan waktu 5-6 jam/hari
Dalam menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok menggunakan
klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan Orem, yaitu teori
self care defici
F. Bangunan Denah Ruang, Sarana, dan Prasarana (M2 – Material)
Penerapan proses praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa program
pendidikan Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak di
Ruang Dahlia. Pengkajian data awal dilakukan tanggal 08-10 Agustus 2022. Adapun
data yang didapat adalah sebagai berikut :
1) Ruang Perawatan
Ruang Dahlia tergabung atas ruang kelas I, II dan III yang terdiri dari 21 bed.
a) Ruang Perawatan Kelas I
(1) Ruang perawatan kelas I terdapat dari satu ruangan.
(2) Jumlah bed pada ruang perawatan kelas I ada 2 bed.
(3) Setiap bed diberi nama dengan penomoran, dimulai dari A1 dan A2
b) Ruang Perawatan Kelas II
(1) Ruang perawatan kelas II terdapat dari satu ruangan.
(2) Jumlah bed pada ruang perawatan kelas II ada 5 bed.
(3) Setiap bed diberi nama dengan penomoran, dimulai dari nomor B1, B2,
B3, B4, dan B5
c) Ruang perawatan kelas III
(1) Ruang perawatan kelas III terdapat di dua ruangan.
(2) Jumlah bed pada ruang perawatan kelas III ada 16 bed.
(3) Setiap bed diberikan nama dengan penomoran, dimulai dari nomor C1,
C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8, D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8.
Jumlah Jumlah
No Barang Inventaris Kondisi
kebutuhan yang ada
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 Bantal 25 25 25
2 Alas Kasur 25 25 25
3 Tempat Tidur Pasien 25 25 25
4 Sprei/Laken 50 0
5 Sarung Bantal 50
6 Baju piyama 0 0 0
7 Daster pasien wanita 0 0 0
8 Selimut pasien 25
9 Horden/screm 40 40 40
10 Tiang Infus 25 22 22
11 Kasur 25 25 25
12 Kursi penunggu pasien 25 25 20 3 2
13 Kursi plastic perawat 8 4 4
14 Kulkas 2 1 1
15 AC 13 12 12
16 Kipas angin 0 0
17 Lemari besi pasien 25 25 25
18 Lemari plastic Napoli 2 0
19 Rak sepatu 6 4 4
20 Tong sampah 7 4 4
21 Kursi panjang penunggu 4 4 4
22 Kasur Perawat 2 2 2
23 Nurse Station 1 1 1
24 Meja Kayu 2 1 1
25 Box file 11 10 10
28 Jam Dinding 2 2 2
30 Komputer 1 1 1
31 Most and Keyboard 1 1 1
32 Printer EPSON 1 1 1
33 Lampu ruangan dahlia 45
34 Brankar pasien 1 1 1
35 Bak mandi figer glass 5 4 4
36 Gayung mandi 5 5 5
37 Ember besar 2 0
38 Helm CODE RED 4 3 3
39 Tabung apar 1 1 1
Tempat cuci tangan di
40 25 1 1
ruangan
41 Botol tempat cuci tangan 28 2 2
ALKES
1 Tensimeter Air Raksa 0 0
2 Tensimeter Digital 2 1 1
3 Thermometer Digital 2 1 1
4 Ambu bag dewasa 1 1 1
5 Nebulizer 1 1 1
6 Pen light 1 0
7 Accu cek 1 0
8 Regulator 5 0
9 Oximetri 2 1 1
10 Mesin EKG 1 1 1
11 Syering Pump 1 0
12 Alat suction 1 0
13 Alat Sterilisator 1 0
14 Tromol besar 2 0
15 Tromol kecil 2 0
16 Meja troli mesin EKG 1 1 1
17 Meja troli tindakan 1 1 1
18 SET BEDAH MINOR
Pinset cirelugis 1 0
Pinset anatomis 1 1 1
Klem bengkok sedang 2 0
Arteri klem sedang 2 2 2
Sumber: Data Primer Ruang Melati RS Tk. II Kartika Husada
Pemeriksaan Dokter
1 Dokter Umum Pertindakan 50.000 50.000
2 Dokter Gigi Pertindakan 50.000 50.000
4 PPBPAD Pertindakan 20.000 20.000
Pemeriksaan Laboratorium
5 Darah Lengkap Pertindakan 50.000 50.000
6 Pertindakan 36.000 36.000
GD
7 UrineS Rutin Pertindakan 35.000 35.000
8 SGOT & Pertindakan 57.000 57.000
SGPT
9 Ureum & Pertindakan 64.000 64.000
Creatinin
10 Trigliserida Pertindakan 48.000 48.000
11 HBsAg Pertindakan 52.000 -
12 HIV Pertindakan 52.000 -
Pemeriksaan Penunjang
13 Foto Thorax Pertindakan 70.000 70.000
14 Pertindakan 60.000 66.000
EK
15 USGG Abdomen Pertindakan 175.000
Per
16 Administrasi 35.000 35.000
Kunjunga
n
Jumlah 950.000 671.000
Sumber: Sistem Informasi Manajemen RS Tk. II Kartika Husada
b) Observasi :
Hasil pengamatan para staf di ruangan Dahlia sudah menerapkan
SAK dan SOP dengan baik.
c) Masalah : -
2) Tim Mutu
a) Wawancara :
Menurut kepala ruangan sudah ada tim mutu di ruangan Dahlia
b) Observasi :
Hasil pengamatan tim mutu di ruangan yaitu salah satu staf di
ruangan
c) Masalah : -
3) Penilaian Mutu
a) Perhitungan BOR
(1) Wawancara :
Menurut kepala ruangan dalam perhitungan BOR di Ruang
Dahlia dilakukan oleh Kepala Rawat Inap Rumah Sakit Kartika
Husada
(2) Observasi :
Hasil pengamatan perhitungan bor dilakukan oleh Kepala
Rawat Inap Rumah Sakit Kartika Husada.
(3) Masalah : -
b) Perhitungan ALOS
(1) Wawancara :
Menurut kepala ruangan dalam perhitungan Alos di ruang
Dahlia dilakukan oleh Kepala Rawat Inap Rumah Sakit Kartika
Husada
(2) Observasi :
Hasil pengamatan perhitungan ALOS dilakukan oleh Kepala
Rawat Inap Rumah Sakit Kartika Husada
(3) Masalah : -
c) Perhitunngan TOI
(1) Wawancara :
Menurut kepala ruangan dalam perhitungan TOI di ruang
Dahlia dilakukan oleh Kepala Rawat Inap Rumah Sakit Kartika
Husada
(2) Observasi :
Hasil pengamatan perhitungan toi dilakukan oleh Kepala Rawat
Inap Rumah Sakit Kartika Husada
(3) Masalah : -
d) Perhitungan Angka Hais dan Pethitungan angka cidera
(1) Wawancara :
Menurut kepala ruangan dalam perhitungan angka hais dan
perhitungan cidera di Ruang Dahlia dilakukan oleh Kepala
Rawat Inap Rumah Sakit Kartika Husada
(2) Observasi :
Hasil pengamatan perhitungan perhitungan angka hais dan
perhitungan cidera dilakukan dilakukan oleh Kepala Rawat
Inap Rumah Sakit Kartika Husada
(3) Masalah : -
4) Evaluasi Mutu
a) Wawancara :
Menurut kepala ruangan evaluasi mutu dilakukan oleh kepala
ruangan dan ketua tim
b) Observasi : Hasil pengamatan tim mutu di ruangan evaluasi mutu
dilakukan oleh kepala ruangan dan ketua tim
c) Masalah : -
ANALISA MAN
DATA SWOT
IFAS EFAS
STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN) OPPORTUNITY (PELUANG) THREATENED (ANCAMAN)
1. Terdapat tenaga 1. Belum semua perawat 1. Adanya kesempatan untuk 1. Banyaknya lulusan perawat
perawat dengan diruangan mengikuti melanjutkan pendidikan lebih pendidikan DIII
berbagai jenjang pelatihan-pelatihan yang tinggi 2. Adanya tuntutan tinggi dari
pendidikan ( DIII, dan mendukung untuk kegiatan 2. Peluang perawat untuk masyarakat untuk
S1+ Ners keperawatan) asuhan keperawatan di meningkatkan pendidikan pelayanan yang lebih
di Ruang Dahlia Ruang Dahlia (pengembangan SDM) melalui profesional
2. Tenaga perawat yang pelatihan asuhan keperawatan 3. Sistem informasi yang
berpendidikan S1+ dari lembaga keperawatan. semakin canggih sehingga
Ners terdiri dari 3 orang 3. Adanya program akreditasi akses informasi kesehatan
3. Adanya kewajiban rumah sakit dimana komponen mudah diketahui
perawat untuk MPKP merupakan salah satu masyarakat dalam evaluasi
melaksanakan dari penilaiannya asuhan keperawatan
pendokumentasian 4. Adanya tawaran gaji yang
4. Adanya keinginan dari lebih tinggi untuk perawat
perawat untuk ditempat lain
melakukan universal
pre caution
MONEY
1. Biaya pembelian1. Kebutuhan yang diajukan 1. Adanya pengembalian jasa 1. Prosedur keuangan rumah
barang berasal dari dipenuhi dalam jangka waktu pelayanan ke Rumah Sakit sakit yang bersentral,
anggaran rumah sakit yang lama sehingga dapat meningkatkan membuat ruangan lama
2. Pergantian alat yang2. Barang yang biasanya didapat kesejahteraan pegawai. dalam hal membutuhkan
rusak diruangan tidak sesuai dengan yang 2. Pasien dan keluarga dana.
dilaporkan oleh perawat diajukan mendapatkan kesempatan 2. Adanya tawaran gaji yang
pelaksana kepada untuk memperoleh informasi lebih tinggi untuk perawat di
perawat penanggung yang berkaitan dengan tempat lain.
jawab alat dan perawat informasi kesehatan.
penanggung jawab 3. Pembayaran jasa pelayanan
membuat laporan umum dan BPJS langsung
kepada bagian instalasi dilakukan transaksi di kasir RS
dan atas persetujuan Tk II Kartika Husada sesuai
kepala ruangan Dahlia dengan rincian tindakan
MATERIAL
1. Pasien sudah dilengkapi 1. Lemari mulai rusak 1. Sarana dan prasarana 1. Kurangnya keikutsertaan
dengan gelang nama. 2. Kondisi alat sarana dan penunjang cukup tersedia. pasien dan keluarga dalam
2. Sarana dan prasarana prasarana pemeriksaan 2. Adanya teknisi khusus pemeliharaan peralatan
yang sudah cukup kurang memadai elektromedik di RS Tk. II 2. Pelayanan kesehatan
lengkap 3. Kurangnya alat sarana terhambat karena alat yang
3. Terdapat nurse station seperti hand scrub, safety Kartika Husada rusak serta belum ada di
4. Telah tersedia tempat box yang tidak layak. Ruang Dahlia
sampah yang berbeda 4. Banner Struktur
untuk jenis sampah Organisasi belum
medis, domestic dan terpajang.
alat-alat tajam.
METHOD
1. Adanya pembagian 1. Operan kurang efektif, 1. Adanya program 1. Meningkatnya kesadaran
jadwal dinas karena hanya dilakukan bimbingan teknis tentang masyarakat tentang
2. Adanya buku khusus di nurse station, dan manajemen di rumah sakit tanggung jawab dan
dalam mencatat setiap tidak dilakukannya ronde tanggung gugat
program pada hari itu keperawatan 2. Makin tinggi kesadaran
3. Timbang terima sudah 2. Kurang pemahaman dan masyarakat akan hukum.
dilakukan setiap kepatuhan keluarga
pergantian shift pasien terhadap peraturan
4. Pendokumentasian dan tata tertib penunggu
asuhan keperawatan dan pengunjung di
sudah dilakukan pada ruangan
masing-masing pasien 3. Visi misi ruangan belum
5. Adanya evaluasi asuhan terpajang
keperawatan dengan
menggunakan SOAP 4. Struktur organisasi
6. Ruangan Dahlia belum terpajang
memberikan pelayanan
kepada pasien umum
dan BPJS
MARKET
1. Menjangkau semua 1. Kebutuhan yang diajukan 1. Adanya keinginan dari 1. Masyarakat lebih
lapisan masyarakat dipenuhi dalam jangka pihak rumah sakit untuk memilih berobat ke
untuk mendapatkan waktu yang lama. melengkapi peralatan dan Pontianak.
fasilitas kesehatan unit pelayanan khusus 2. Adanya tuntutan dari
2. Merupakan rumah sakit 2. RS Tk. II Kartika Husada masyarakat yang
rujukan Tk II merupakan salah satu semakin tinggi terhadap
3. Ruang Dahlia berfokus rumah sakit rujukan Tk II. pelayanan yang lebih
pada pelayanan dan profesional.
keamanan
Sumber: Hasil Observasi Ruang Melati RS Tk. II Kartika Husada
Man
Kurang pemahaman dan kepatuhan keluarga pasien Metode
terhadap peraturan dan tata tertib penunggu dan
pengunjung di ruangan
Operan kurang efektif, karena hanya dilakukan di
nurse station, dan tidak dilakukannya ronde
keperawatan Belum semua perawat diruangan 1. Belum optimalnya
berpendidikan S1 sarana dan prasarana
keselamatan pasien di
Visi misi ruangan belum terpajang
ruangan dan
penandaan
keselamatan pasien
Banner Struktur Organisasi belum terpajang Kebutuhan yang diajukan 2. Belum optimalnya alat
dipenuhi dalam jangka waktu dan bahan penunjang
yang lama asuhan keperawatan
Kondisi alat sarana dan prasarana 3. Belum optimalnya
pemeriksaan kurang memadai Alokasi barang terbatas standar ruangan
Material Money
1. Belum optimalnya 1. Setelah diobservasi Dalam waktu < 1 1. Menyediakan papan Papan penandaan patien Agustus
sarana dan tidak ada pagar minggu papan penanda resiko jatuh safety sudah ada 2022
prasana tempat tidur penanda resiko dan pasien puasa
keselamatan 2. Setelah diobservasi jatuh, pasien sudah ada
pasien di ruangan tidak ada papan puasa sudah ada
dan penandaan penanda resiko
keselamatan jatuh dan pasien
pasien puasa
2. Belum optimalnya 1. Setelah di observasi Dalam waktu < 1 1. Menyediakan safety Safety box yang layak Agustus
sarana dan safety box tidak minggu safety box yang layak dipakai dan tertutup 2022
prasarana layak untuk box sesuai SOP pakai dan sudah ada
penunjang asuhan digunakan karena sudah ada ditempatkan
keperawatan sifatnya terbuka dan ditempat tersendiri
terlalu dekat dengan (jauh dari
alat yang lain lingkungan aktivitas
perawat)
3. Belum optimalnya 1. Setelah diobservasi Dalam waktu < 1 1. Membuat visi dan 1. Terdapat visi dan Agustus
standar ruangan tidak terlihat visi minggu Visi dan misi ruang Dahlia misi Ruangan Dahlia 2022
misi di ruang Misi ada di 2. Menyediakan kartu 2. Tersedia kartu
Dahlia Ruang Dahlia penunggu pasien penunggu pasien
2. Setelah diobservasi serta ronde 3. Menyediakan 3. Tulisan nurse station
struktur organisasi keperawatan kotak saran sudah layak
ruangan belum dilaksanakan 4. Melakukan ronde 4. Kotak saran sudah
terpajang, nama keperawatan ada
nurse station 5. Serta dilakukannya
kurang efektif ronde keperawatan
karena ditulis
dengan kertas.
3. Setelah diobservasi
kotak saran
4. Setelah diobservasi
Operan kurang
efektif, karena
hanya dilakukan di
nurse station, dan
tidak dilakukannya
ronde keperawatan