Disusun Oleh :
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kesempatan
yang diberikan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Banjarbaru dari tanggal 13 Maret – 08 April 2023. Laporan ini terselesaikan tidak
3. Ibu dr. Yinyin Wahyuni, Sp. PK selaku Kepala Laboratorium Rumah Sakit
Lapangan (PKL)
5. Ibu Nafila, M.Si selaku pembimbing institusi yang telah memberikan ilmu
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat. Rumah
pada semua bidang penyakit. Hakikat dasar rumah sakit adalah pemenuhan
specimen biologis (Whole blood, serum, plasma, urine, feses, sputum, dan
ialah lab dimana berbagai macam tes dilakukan pada specimen biologis
2020).
1. Tujuan Umum
perkuliahan
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Akademik
a. Praktek kerja lapangan ini diharapkan berguna bagi perkembangan
medik
1965 adalah sebuah Usaha Kesehatan Ibu dan Anak ( UKIDA ) milik
para ibu dan anak terhindar dari berbagai penyakit menular yang
Kesehatan Ibu dan Anak ( BKIA ) Pada tahun 1971 dengan respon
daerah saat ini RSUD Banjarbaru dibentuk dengan Peraturan Daerah kota
tekhnis daerah dan Satuan Pamong Praja Kota Banjarbaru dan peraturan
terpenuhi.
RSUD Banjarbaru sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat
adanya kompetisi yang semakin ketat atar rumah sakit pemerintah ataupun
masyarakat yang semakin berat karena sekmen yang dilayani harus sampi
keuangan.
pokja yaitu:
1. Pokja Pelayanan Kamar Operasi
4. Pelayanan IGD
8. Pokja Farmasi
9. Pokja K3
1975
4. dr. Susanto bersama wakil direktur dr. Masripin Kadir tahun 1979-
1982
6. dr. Suwandi Yapari bersama wakil direktur dr. Farida Djafar tahun
1985-1987
1. Visi
2. Misi
berakhlak mulia.
F. Struktur Organisasi Instansi Lahan Praktek
A. Pra Analitik
1. Menghadapi pasien/klien/customer
pengambilan spesimen.
2. Pengambilan sample/spesimen
07.00– 09.00.
3) Menghindari obat-obatan sebelum specimen diambil :
laboratorium.
diambil
b. Peralatan
1) Bersih.
2) Kering.
pada spesimen.
c. Wadah
5) Bersih.
6) Kering.
tertentu.
e. Waktu
1) Demam Tifoid
penyembuhan.
4) Pemeriksaan Gonorrhoe
yang terakhir.
5) Pemeriksaan Mikrofilaria
6) Pemeriksaan Tuberkulosis
7) Pemeriksaan Narkoba
sejak mengonsumsi.
f. Lokasi
atau jari manis tangan bagian tepi atau pada daerah tumit 1/3
infus.
g. Volume
sering diperiksa:
1) Darah Vena –
kemudian homogenkan.
2) Darah kapiler –
pemeriksaan.
3) Urine
A. Pada wanita
satu tangan.
disediakan.
laboratorium.
B. Pada laki-laki
urin habis.
3. Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke
laboratorium.
4) Feses (tinja)
ml).
i. Pemberian Identitas
1) Tanggal permintaan
5) Nomor laboratorium
6) Diagnosis/keterangan klinik
9) Jenis spesimen
3) Jenis spesimen
3. Penanganan sample/spesimen
baik dan akurat, diperlukan sampel yang baik pula. Karena itu,
beda untuk menjaga agar sampel tetap stabil sampai diperiksa. Zat
proses lanjutan dan siap untuk diperiksa. Hal-hal lain yang harus
4. Pengiriman spesimen
sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil. Untuk itu perlu
spesimen.
c. Terjadi penguapan.
d. Pengaruh suhu.
b. Serum
(lipemik).
c. Plasma
pelan-pelan.
pengambilan spesimen.
d. Urine
Untuk uji carik celup, urin tidak perlu ada perlakuan khusus,
tercampur (homogen).
B. Analitik
1. Pemeriksaan Spesimen
darah dan lain -lain. Pada pengukuran jumlah sel-sel darah, dilakukan
untuk mnegetahui jumlah sel darah putih (Leukosit), sel darah merah
awal ketika alat baru diinstal dan diuji fungsi. Pemeliharaan dan
kalibrasi dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam
a. E-tiket/label wadah
b. Batas kadaluarsa
c. KEadaan fisik
d. Penyimpanan
e. Cara Pemakaian
4. Uji ketelitian
Uji ketelitian dapat digunakan bahan kontrol assayed atau
adalah :
a. Periode pendahuluan
b. Periode Kontrol
5. Uji Ketepatan
ketepatan ini dilihat apakah terletak didalam atau diluar rentang nilai
juga tepat. apabila hasil terletak diluar rentang nilai kontrol, hasil
C. Pasca Analitik
3. Cara pelaporan
Pelaporan hasil pemeriksaan di olah menjadi laporan kegiatan rutin
4. Keselamatan kerja
Bahan Infeksi
infeksi.
Laboratorium :
2) Sarung tangan
5) Masker
6) Penutup kepala
7) Alas Kaki
8) Alkohol 70%
BAB 3
A. Hematologi
1. Pra Analitik
a. Menghadapi pasien/klien/customer
b. Pengambilan sample/specimen
Pengumpulan sampel dari setiap bangsal dalam tiga shift dengan jam
Untuk pasien IGD atau pasien yang akan rawat inap maka
sampel.
2) Touniquet
3) Kapas Alkohol
4) Bantalan
5) Plester
6) Tabung Vakum
b. Prosedur Kerja
keatas.
dibiarkan mengering.
dibutuhkan.
2) Holder
3) Tourniquet
4) Kapas Alkohol
5) Bantalan
6) Plester
7) Tabung Vacutainer
b. Prosedur Kerja
pemeriksaan
darah.
dibiarkan mengering.
8) Sebelumnya telah dipasangkan jarum dua sisi dengan
c. Penanganan sample/specimen
d. Pengiriman specimen
lain
2. Spesimen yang dikirim berupa serum atau whole blood
tergantung pemeriksaannya
dokter)
B. Analitik
A. Pemeriksaan spesimen
Prosedur Kerja :
“START UP”
nyalakan IPU
hijau “Ready”
“RUNNING SAMPEL”
tekan “OK”.
hasil pasien.
Prosedur Kerja :
tertulis BACKGROUND.
keluar.
disediakan.
anak, bayi.
NEXT PROFILE.
gumpalan.
10. Letakkan sampel dibawah jarum prediluted kemudian
aspirasi.
secara otomatis.
12. Catat dalam buku register swelab dan pada blanko hasil
pasien
Metode : Mikroskopik
Prosedur kerja :
slide
slide
mempertahankan sudutnya.
permukaan apusan
warna merata
biarkan mengering
100
Prosedur Kerja :
(darah : koagulan)
Interprestasi Hasil :
e) PT dan APPT
Prosedur Kerja :
Sysmex CA 600
2. Running Sampel
running.
atau,
Interprestasi Hasil
- 35 detik
analog
Sampel : Darah dengan antiloagulan heparin
Prosedur kerja :
a. Simulator
SCAN
b. Persiapan Sampel
15 menit
c. Pemeriksaan Sampel
tetes
screen
d. Cetak Hasil
screen
menyala hijau)
PAPER
1. Sentrifuge
a. Pemeliharaan
dengan sentrifuge
2. Mikroskop
a. Pemeliharaan
makrometer
3. Lemari es
a. Pemeliharaan
a. Harian
Prime System
1. Cari “Menu”
pemeliharaan alat
Background
5. Sysmex
a. Running QC (Control)
3) Tekan tombol hijau atau start, analisa hasil QC, klik accept
kalibrator
D. Uji ketelitian
pada alat
2. Pasca Analitik
yang diajukan
satu
oleh laboran
bidang laboratorium
penanggung jawab
c. Cara pelaporan
penanggung jawab
d. Keselamatan kerja
a. Masker medis
b. Handscoon
c. Eyeglasses
d. Jas laboratorium
e. Sepatu laboratorium
f. Hair cap
1. Pra Analitik
a. Menghadapi pasien/klien/customer
b. Pengambilan sample/spesimen
Pengumpulan sampel dari setiap bangsal dalam tiga shift dengan jam
shift yaitu:
c. Penanganan sample/spesimen
diperiksa
d. Pengiriman spesimen
lain
tergantung pemeriksaannya
dokter)
a. Pemeriksaan spesimen
A. Biosystem BA-200
creatinine),
penyakit.
alat
program alat
Prosedur Kerja :
1. Klik icon “TABUNG/SAMPLE REQUEST” kemudian
“PATIENT/SAMPLE” .
SAMPLE”.
benar.
B. Pentra C400
penyakit.
alat
program alat.
Prosedur Kerja :
bawah alat.
2. Masukkan USERNAME dan PASSWORD.
selesai.
selesai.
Mengerjakan Control :
2. Pilih “CONTROL”.
UA).
control).
kiri atas).
parameter pemeriksaan.
4. Klik “START”.
“RESULT VALIDATION”.
C. Elektrolit
ginjal.
darah.
a. Daily Cleaner
b. Calibration
c. Kontrol
“Yes”.
d. Sampel
kertas print.
d. Uji ketelitian
e. Uji ketepatan
3. Pasca Analitik
yang diajukan
loket satu
oleh laboran
bidang laboratorium
penanggung jawab
c. Cara pelaporan
penanggung jawab
d. Keselamatan kerja
a. Masker medis
b. Handscoon
c. Eyeglasses
d. Jas laboratorium
e. Sepatu laboratorium
f. Hair cap
1. Pra Analitik
a. Menghadapi pasien/klien/customer
b. Pengambilan sample/specimen
Dalam uji carik celup, tidak perlu adanya perlakuan khusus pada
jam.
d. Pengiriman specimen
1) Pengolahan Spesimen
2) Penyimpanan Spesimen
2. Analitik
a. Pemeriksaan spesimen
1. Urinalisa
Sampel : Urine
Cara Kerja :
1) Menulis identitas di tabung berupa nama pasien, No rekam
7) Mencatat hasil
Interprestasi hasil :
kuning tua
2. Kimia Urine
Sampel : Urine
Cara Kerja :
registration
4) Masukkan nama, warna, dan kekeruhan
3. Mikroskopis Urine
Metode : Mikroskopik
Sampel : Urine
Cara Kerja :
glass
5) Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 dan 40 x
6) Catat hasil
2. Klik enter, kemudian klik ESC lagi 2 kali, kemudian pilih menu
one / one
3. Pasca Analitik
yang diajukan
satu
oleh laboran
bidang laboratorium
penanggung jawab
c. Cara pelaporan
1. Laboran menginput hasil di komputer dan melakukan pengecekan
penanggung jawab
d. Keselamatan kerja
a. Masker medis
b. Handscoon
c. Eyeglasses
d. Jas laboratorium
e. Sepatu laboratorium
f. Hair cap
1. Pra Analitik
a. Menghadapi pasien/klien/customer
pemeriksaan.
b. Pengambilan sample/specimen
c. Penanganan sample/specimen
d. Pengiriman specimen
lain.
tergantung pemeriksaannya.
dokter).
4. Dalam pengiriman, spesimen dimasukkan dalam tempat khusus
5 menit.
2. Analitik
a. Pemeriksaan spesimen
terbentuk aglutinasi
Prosedur Kerja :
1) Teteskan 1 tetes reagen anti-A, anti-B, anti-AB dan anti-D
Interpretasi Hasil
test
Prosedur Kerja :
dengan maskernya.
uji.
Interprestasi Hasil
dan ‘’T’’.
b) Negatif : Hanya terdapat garis bewarna
pada’’C’’.
Prosedur Kerja :
1) Semua alat harus dibiarkan berada dalam suhu ruang (20-30 derajat
C) sebelum digunakan.
2) Buka kemasan, ambil alat tes dan tempatkan pada bidang datar dan
bersih.
Interpretasi Hasil
Warna akan muncul pada area kontrol (C) dan tes (1 dan 2)
a) Reaktif (+) : satu dan/atau dua warna muncul pada area tes (1
b) Non-Reaktif (-) : hanya satu warna yang muncul pada area kontrol
(C) .
4. Tes HBsAg
Prinsip : Ketika spesimen dimasukkan ke dalam wadah
hasil negatif.
Prosedur Kerja :
1) Semua alat harus dibiarkan berada dalam suhu ruang (20-30 derajat C)
sebelum digunakan.
2) Buka kemasan, ambil alat tes dan tempatkan pada bidang datar dan
bersih.
3) Teteskan 45 ul serum/plasma
Interpretasi Hasil
5. Tes HCV Ab Plus
Prinsip :
Prosedur Kerja :
7) bacalah hasil uji dalam 15 menit. hasil positif dapat terlihat secepat 1
hasil yang dibaca di luar rentang waktu 15-20 menit harus dianggap
Interpretasi Hasil
Prinsip :
Prosedur Kerja :
2) Rapid HAV dikeluarkan dari wadah dan diletakkan pada tempat kering
dan datar.
tetes.
Interpretasi Hasil
7. Rapid Test ID Humanis Dengue NS1
Prinsip :
Prosedur Kerja :
1) Ambil spesimen dan alat, biarkan pada suhu kamar selama 15 menit
sebelum pengujian.
pipet atau alat penetes dan teteskan spesimen pada lubang pemasukan
sampel.
Interpretasi Hasil
Prinsip :
Prosedur Kerja :
Interpretasi Hasil
9. TUBEX
neugatif
Prosedur Kerja :
4) Inkubasi 2 menit.
Interpretasi Hasil
3. Pasca Analitik
yang diajukan
satu
oleh laboran
bidang laboratorium
penanggung jawab
c. Cara pelaporan
penanggung jawab.
d. Keselamatan kerja
a. Masker medis
b. Handscoon
c. Eyeglasses
d. Jas laboratorium
e. Sepatu laboratorium
f. Hair cap
1. Pra Analitik
a. Menghadapi pasien/klien/customer
b. Pengambilan sample/specimen
c. Penanganan sample/specimen
d. Pengiriman specimen
2. Analitik
a. Pemeriksaan spesimen
d. Uji ketelitian
e. Uji ketepatan
3. Pasca Analitik
yang diajukan
satu
oleh laboran
2. Laboran melakukan pengecekan nilai hasil pemeriksaan setiap
bidang laboratorium
penanggung jawab
c. Cara pelaporan
penanggung jawab
d. Keselamatan kerja
a. Masker medis
b. Handscoon
c. Eyeglasses
d. Jas laboratorium
e. Sepatu laboratorium
f. Hair cap
1. Pra Analitik
a. Menghadapi pasien/klien/customer
b. Pengambilan sample/specimen
c. Penanganan sample/specimen
4% sama banyak
menit
d. Pengiriman specimen
2. Analitik
a. Pemeriksaan spesimen
1. BTA
a) Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas
10-20 detik.
1000X.
2. Pewarnaan Gram
permukaan sediaan.
1000X.
1. Sekret Vagina
a. Pewarnaan Gram
pewarnaan.
4) Tetesi larutan crystal selama 5 menit.
mengalir.
perbesaraan 1000X.
larutan KOH.
c. Pewarnaan NaCl
larutan NaCl.
1. Mikroskop
a. Pemeliharaan
licin
makrometer
3. Pasca Analitik
yang diajukan
loket satu
oleh laboran
bidang laboratorium
penanggung jawab
c. Cara pelaporan
1. Laboran menginput hasil di komputer dan melakukan
penanggung jawab
d. Keselamatan kerja
a. Masker medis
b. Handscoon
c. Eyeglasses
d. Jas laboratorium
e. Sepatu laboratorium
f. Hair cap
A. Masalah
Berdasarkan hasil prakter kerja lapangan yang dilaksanakan dari tanggal 13 Maret
1. Alat pemeriksaan Elektrolit Ilyte- yang sering eror dan tidak dapat befungsi
2. Ruang sampling yang kurang luas dan kurangnya kursi yang dalam keadaan
baik.
Idaman Banjarbaru.
kesalahan dalam pengoperasian alat dan perlakuan sampel yang tidak tepat.
pemahaman serta minat baca dari pihak pasien sehingga sering terjadi
ruang tunggu pasien dan sekitar rumah sakit untuk memudahkan pasien
2. Jika setelah perbaikan alat masih mengalami eror maka disarankan untuk
loket 2.
BAB 6
PENUTUP
A. Kesimpulan
pelaporan.
B. Saran
dari laboratorium yang sudah baik dipertahankan agar tetap baik, dari
segi pelayanan, penanganan, pemeriksaan dan pelaporan hasil untuk
Sakit).
Suprayogi, E., Hartono, B. & Nurwanto, T., 2020. Peningkatan Mutu dan
Kemampuan Pelayanan Laboratoriumoratorium di RS Harapan Sehati.
Jurnal ARSI, 7(1), pp. 28-32.
LAMPIRAN