Anda di halaman 1dari 3

BAB 6

PEMBAHASAN

Nikotin merupakan senyawa pirrolidin yang terdapat dalam Nicotiana

tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif

dan dapat mengakibatkan ketergantungan. Tembakau yang bermutu tinggi ditandai

dengan aroma yang harum, rasa isap yang ringan, menyegarkan dan tidak memiliki

ciri-ciri negatif seperti rasa pahit, pedas, dan menggigit. Kadar nikotin dalam

tembakau dibagi tiga kategori, yaitu kadar nikotin rendah < 2%, menengah 2-3% dan

tinggi > 3% . Alkaloid yang penting pada tembakau adalah nikotin. Nicotiana rustica

L mengandung kadar nikotin yang tinggi (max n = 16%) biasanya digunakan untuk

membuat abstrak alkaloid (sebagai bahan baku obat dan isektisida). Nicotiana

tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah (min n = 0,6%) jenis ini umumnya

digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok (Rahmadini,2012).

Rokok adalah produk yang mengandung zat-zat yang bersifat adiktif

(menimbulkan kecanduan), dan jika komsumsi dapat mengakibatkan bahaya bagi

kesehatan individu dan masyarakat. Karena dalam rokok terdapat kurang lebih 4000

macam zat kimia, antara lain nikotin yang bersifat karsinogenik dan dapat

mengakibatkan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, impotensia, penyakit darah,

emfisema, bronkitis kronik, gangguan kehamilan dan janin ( Negoro, 2000).

32
33

Hasil penelitian pengukuran kandungan kadar nikotin dalam penelitian Dani,

dkk 2005 bahwa sembilan merk rokok yang beredar di Nganjuk didapatkan kadar

nikotin berkisar antara 1,10-2,17% dan 2 dari 9 rokok kretek filter yang beredar,

memiliki kadar nikotin yang melebihi standar yang ditetapkan dalam SNI 0766-1989-

A, (maksimun 2%) yaitu rokok kretek merk St dan Nh.

Berdasarkan tabel 5.1 dan tabel 5.2 kandungan kadar nikotin pada rokok

kretek filter tidak bersegel didapatkan bahwa kadar nikotin berkisar 7,88 – 8,21%

dan rokok kretek filter bersegel didapatkan kadar nikotin berkisar 1,84- 2,59%.

Menurut Ketentuan Standar Industri Indonesia (SII) nomor 0931-84 bahwa ambang

batas kadar nikotin yang diperbolehkan dalam rokok putih yaitu 1,8%, sedang

ambang batas kadar rokok kretek yang diperbolehkan yaitu 2%. Rokok kretek filter

tidak bersegel memiliki kadar nikotin tertinggi disebabkan lebih banyak

menggunakan daun tembakau pasir (koseran) yang mengandung kadar nikotin lebih

tinggi daripada daun bawah dan daun tengah. Menurut Abdullah dan Soedarmanto,

(1982) daun pasir memiliki kualitas rendah, sehingga harganya murah jika dijual

dipasaran. Rokok kretek filter bersegel memiliki kadar nikotin terendah disebabkan

dalam komposisi bahannya menggunakan tembakau dengan ketebalan daun yang

cenderung tipis. Daun tembakau yang tipis dan adanya pengurangan penggunaan

pupuk yang mengandung nitrogen pada saat budidaya cendrung menghasilkan

tembakau berkadar nikotin rendah). Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

kadar nikotin antara lain tipe tanah, ketinggian tempat, kerapatan populasi tanaman,

dosis pupuk dan jenis lahan.


34

Kurniawan, (2003) menyatakan rokok kretek di Indonesia sangat populer

karena memiliki kandungan tar dan nikotin yang cukup tinggi dibandingkan dengan

produk rokok lainnya yaitu sampai 60 mg nikotin dan 40 mg tar. Tingginya tingkat

kematian karena kebiasaan merokok tembakau mencapai 57 ribu orang/tahun. Serta

ditunjang lemahnya peraturan Pemerintah tentang pembatasan kadar nikotin dan tar

dalam sebatang rokok.

Berdasarkan Tabel 5.5 dilakukan uji Mann Whitney U Test terhadap hasil

analisa kadar nikotin menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rokok

kretek filter bersegel cukai dan rokok kretek filter tidak bersegel didapatkan hasil

dimana nilai sig. (2-tailed) 0.000 (p < 0,05). Abdullah, A dan Soedarmanto. (1982)

menyatakan adanya perbedaan kadar nikotin pada rokok dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya varietas tembakau, kedudukan atau posisi daun dan teknik

budidaya tanaman. Nikotin diproduksi oleh akar tembakau kemudian ditransfer ke

daun, mulai dari daun bawah hingga keatas. Faktor budidaya juga dapat

mempengaruhi terhadap kadar nikotin, seperti pangkasan yang tidak tepat, dapat

meningkatkan kadar nikotin pada daun, demikian juga penggunaan pupuk yang

mengandung Cl dan N yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kadar nikotin.

Anda mungkin juga menyukai