SMK ROUDLOTUL
MUBTADIIN
STRUKTUR DAN
Yo Ngaji. Yo Teknologi
KEBAHASAAN
TEKS ARTIKEL
JUDUL : Ancaman Senyap Asap Rokok
EFEK Negatif dari merokok tersebut sering disebut sebagai silent killer yang dapat
menimbulkan ancaman senyap. Efek yang ditimbulkan terjadi secara perlahan dalam jangka
waktu yang relatif lama dan tidak terlihat. ROKOK merupakan suatu produk dengan bahan
dasar tembakau dan atau sejenisnya. Dalam daun tanaman tembakau (Nicotiana tabacum)
terkandung nikotin. Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan
secara alami oleh berbagai macam tumbuhan. Merokok pada dasarnya adalah menikmati
asap nikotin yang dibakar. Selain nikotin, di dalam rokok juga terdapat senyawa gula, bahan
aditif, saus, pemberi rasa, aroma, dan lain-lain, sehingga terbentuk rasa yang memenuhi selera
konsumen (perokok). Satu batang rokok terdiri atas berbagai jenis tembakau agar rasa dan aroma
yang diperoleh mempunyai kekhasan tersendiri. Bahan tambahan untuk rasa dan aroma yang lain
berasal dari luar tembakau, antara lain cengkih dan mentol. Merokok tanpa nikotin, meskipun
belum dibuktikan, tampaknya tidak akan terjadi. Apabila tujuannya adalah menekan bahan
berbahaya bagi kesehatan, menghilangkan nikotin belum menyelesaikan masalah secara
keseluruhan. Tar, gas CO (carbon monoxide), TSNA (tobacco specific-nitrosamine), B-a-P
(benzo a-pyrene), residu pestisida, dan lain-lain yang terkandung dalam asap rokok tidak kalah
berbahayanya dibandingkan dengan nikotin. Usaha menekan bahaya rokok dapat dilakukan
dengan menekan kandungan bahan berbahaya tersebut di dalam tembakau dan bahan campuran
lainnya.
Pada saat ini dengan teknologi modern, usaha menekan bahan berbahaya dapat dilakukan
melalui sistem pabrikasi dalam industri rokok. Rokok dinikmati dengan dibakar, diisap, dan
kemudian diembuskan asapnya sehingga dapat terhirup oleh tubuh. Asap rokok mengandung
senyawa kimia berupa karbonil dan partikulat total yang dapat bersifat karsinogenik, Ada dua
jenis rokok, yaitu rokok filter dan rokok tanpa filter. Filter terbuat dari busa serat sintetis,
memiliki efek mengurangi kandungan tar dan nikotin asap sebesar 40-50 persen dibandingkan
dengan rokok tanpa filter.
Dar
i segi bahan baku, rokok dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rokok putih, rokok kretek,
dan rokok klembak. Rokok putih adalah rokok yang terbuat dari daun tembakau dan dilumuri
saus. Rokok kretek terbuat dari daun tembakau dan cengkih serta saus.
Sedangkan rokok klembak terbuat dari daun tembakau, cengkih, kemenyan, dan saus.
Penambahan bahan lain dalam pembuatan rokok untuk memperoleh efek rasa dan aroma
tertentu. Di Indonesia, merokok sepertinya sudah menjadi tren dan bahkan dianggap sebagai
tanda kedewasaan. Rokok yang paling banyak dikonsumsi di negara kita adalah rokok kretek,
yang mengandung 60-70 persen tembakau, 30-40 persen cengkih, dan bahan lainnya.
Sangat Beracun
Efek negatif dari merokok tersebut sering disebut sebagai silent killer yang dapat
menimbulkan ancaman senyap. Efek yang ditimbulkan terjadi secara perlahan dalam jangka
waktu yang relatif lama dan tidak terlihat. Racun utama pada asap rokok yang mengganggu
kesehatan adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (CO). Tar adalah sejenis cairan kental yang
berwarna cokelat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang akan menempel
pada paru-paru dan bersifat karsinogenik, terutama pada saluran napas dan paru-paru. Kadar tar
dalam rokok sekitar 0,5-35 mg/batang. Nikotin merupakan senyawa organik spesifik yang
terkandung dalam daun tembakau. Nikotin bila digunakan secara berlebihan dalam jangka waktu
yang lama dan gradual akan terakumulasi dalam tubuh, sehingga tidak dapat ditoleransi oleh
tubuh dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan serius. Nikotin adalah basa cair, tidak
berwarna, dan mudah menguap. Nikotin meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah,
menyebabkan kecanduan dan ketergantungan pada pemakainya. Nikotin juga memiliki efek
menimbulkan rasa tenang dan bahagia bagi perokok. Juga memicu perasaan gelisah bila
kadar nikotin dalam otak menurun. Nikotin digolongkan sebagai obat adiktif yang
mengakibatkan kecanduan bagi pemakainya, memiliki efek adiktif dan psikoaktif yang membuat
perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, dan keterikatan fisik. Hal inilah
yang membuat kebiasaan merokok sulit untuk dihentikan. Selain itu, nikotin pada
asap rokok dapat menghambat biosintesis androgen sehingga mengganggu sistem hormon
reproduksi, berat badan janin, dan perkembangan otak pada anak-anak.
Bahan ketiga dalam asap rokok adalah karbon monoksida, yaitu gas yang tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Gas ini diproduksi oleh segala proses pembakaran yang tidak sempurna
dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau pembakaran di bawah tekanan dan temperatur
tinggi, seperti yang terjadi di dalam mesin. Karbon monoksida yang diisap oleh perokok tidak
akan menyebabkan keracunan, sebab pengaruh CO yang sedikit demi sedikit, dengan lamban,
tetapi pasti, akan berpengaruh negatif pada pernapasan. Asap rokok mengandung sekitar 400
ppm gas karbon monoksida, sehingga menjadi sumber polusi bagi perokok aktif maupun pasif.
3.
Karbon monoksida yang terhirup akan masuk ke saluran pernapasan kemudian menuju paru-paru
dan kemudian berikatan dengan haemoglobin (Hb) yang ada di dalam darah dan membentuk
carboxy haemoglobin. Pengikatan karbon monooksida dengan Hb Ini menyebabkan
pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh menjadi terganggu. Dengan
demikian, bahaya asap rokok hasil dari pembakaran rokok itu memang terjadi secara perlahan
dalam jangka waktu yang relatif lama dan tidak terlihat. Karena itu, sering disebut sebagai silent
killer yang dapat menimbulkan ancaman senyap.
Tim SMcom5
- Selasa, 22 November 2022 | 19:19 WIB
Di copy : 17-01-23
4.
LEMBAR JAWAB
NO STRUKTUR JAWABAN
1 Pernyataan pendapat (tesis) Efek Negatif dari merokok tersebut sering disebut
sebagai silent killer yang dapat
menimbulkan ancaman senyap.
2 Argumentasi ( argument) ROKOK merupakan suatu produk dengan bahan
dasar tembakau dan atau sejenisnya, Merokok
tanpa nikotin, meskipun belum dibuktikan,
tampaknya tidak akan terjadi. Apabila tujuannya
adalah menekan bahan berbahaya bagi kesehatan,
menghilangkan nikotin belum menyelesaikan
masalah secara keseluruhan. Tar, gas CO (carbon
monoxide), TSNA (tobacco specific-nitrosamine),
B-a-P (benzo a-pyrene), residu pestisida, dan lain-
lain yang terkandung dalam asap rokok tidak kalah
berbahayanya dibandingkan dengan nikotin.