Anda di halaman 1dari 7

PROBLEM BASED LEARNING

LANGKAH 2
SKENARIO 3

Nama: Aninda Titani Azzahra

NPM: 1102022032

Tutor: Dr. Teguh Yuliadi, S.Si., M.Si

UNIVERSITAS YARSI
2022
Sasaran Belajar

1. Mengatahui dan mempelajari pengaruh rokok pada Kesehatan


1.1 Kandungan rokok
Kandungan kimia tembakau yang sudah teridentifikasi jumlahnya mencapai 2.500
komponen. Dari jumlah tersebut sekitar 1.100 komponen diturunkan menjadi
komponen asap secara langsung dan 1.400 lainnya mengalami dekomposisi atau
terpecah, bereaksi dengan komponen lain dan membentuk komponen baru. Di dalam
asap sendiri terdapat 4.800 macam komponen kimia yang telah teridentifikasi. Telah
diidentifikasi komponen kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan, yaitu: tar,
nikotin, gas CO, dan NO yang berasal dari tembakau. Selain itu juga bahan-bahan
berbahaya yang terbentuk saat penanaman, pengolahan, dan penyajian dalam
perdagangan, yaitu residu pupuk dan pestisida, TSNA (tobacco spesific nitrosamine),
B-a-P (benzo-a-pyrene), dan NTRM (non-tobacco related material). Pengendalian
tar, nikotin, gas CO dan NO da-pat dilakukan dalam proses pembuatan rokok dengan
penggunaan filter, kertas rokok yang berpori-pori, dan lain-lain. Sedangkan residu
pupuk dan pestisida, TSNA, B-a-P, dan NTRM dapat dikendalikan melalui sistem
produksi tembakau yang benar yang mengacu pada usaha menekan bahan berbahaya.
(Tirtosastro S, Murdiyati A. 2010).
Ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya
bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih
banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat
lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali,
dan amoniak 50 kali. Bahan- bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya
dalam ruang setelah rokok berhenti. Asap rokok yang dihirup seorang perokok
mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon
monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan
senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin,
benzopiren, fenol, dan kadmium. Berikut ini disajikan
gambar tentang komponen rokok:

Gambar 1. Komponen utama rokok (Sumerti NN. 2016)


Dalam asap rokok terkandung tiga zat kimia yang paling berbahaya, yaitu tar,
nikotin, dan karbon monoksida. Tar atau getah tembakau adalah campuran beberapa
zat hidrokarbon. Nikotin adalah komponen terbesar dalam asap rokok dan
merupakan zat aditif. Karbon monoksida adalah gas beracun yang mempunyai
afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah sehingga membentuk
karboksihemoglobin. Di samping ketiga senyawa tersebut, asap rokok juga
mengandung senyawa piridin, amoniak, karbon dioksida, keton, aldehida, cadmium,
nikel, zink, dan nitrogen oksida. Pada kadar yang berbeda, semua zat tersebut
bersifat mengganggu membran berlendir yang terdapat pada mulut dan saluran
pernafasan. Asap rokok bersifat asam (pH 5,5), dan nikotin berada dalam bentuk ion
tetapi tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga pada selaput lender
(mukosa) pipi terjadi absorpsi nikotin dari asap rokok. (Ururrahmah I. 2011)
1.2 Penyakit terhadap rokok
Akibat buruk kebiasaan merokok bagi kesehatan telah banyak di bahas. Hasil
penelitian di Inggris menunjukkan bahwa kurang lebih 50% para perokok yang
merokok sejak remaja akan meningggal akibat penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan
kurang lebih 25 jenis penyakit dari berbagai organ tubuh manusia. Penyakit tersebut,
antara lain: kanker mulut, esophagus, faring, laring, paru, pancreas, kandung kemih,
dan penyakit pembuluh darah. Hal itu dipengaruhi pula oleh kebiasaan meminum
alkohol serta factor lain. (Aditama, 1995).
Merokok merupakan penyebab 87% kematian akibat kanker paru. Pada wanita,
kanker paru melampaui kanker payudara yang merupakan penyebab utama kematian
akibat kanker. Hal ini disebabkan karena dalam tiga decade terakhir ini, jumlah
wanita yang merokok semakin bertambah banyak. Merokok saat ini juga dianggap
menjadi penyebab dari kegagalan kehamilan, meningkatnya kematian bayi, dan
penyakit lambung kronis. Merokok dapat mengganggu kerja paru-paru yang normal
karena hemoglobin lebih mudah membawa karbon dioksida.
membentuk karboksihemoglobin daripada membawa oksigen. Orang yang banyak
merokok (perokok aktif) dan orang yang banyak mengisap asap rokok (perokok
pasif), dapat berakibat paru-parunya lebih banyak mengandung karbon monoksida
dibandingkan oksigen sehingga kadar oksigen dalam darah kurang lebih 15%
daripada kadar oksigen normal.
Reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah:

Nikotin yang terbawa dalam aliran darah dapat mempengaruhi berbagai bagian
tubuh. Nikotin dapat mempercepat denyut jantung (dapat mencapai 20 kali lebih
cepat dalam satu menit dari keadaan normal), menurunkan suhu kulit sebanyak satu
atau dua derajat karena penyempitan pembuluh darah kulit, dan menyebabkan hati
melepaskan gula ke dalam aliran darah. Nikotin mempunyai pengaruh utama
terhadap otak dan sistem saraf, juga dapat member pengaruh menenangkan. Namun
nikotin juga merupakan obat yang bersifat aditif atau menyebabkan kecanduan.
(Armstrong, 1982).Penyakit yang berhubungan dengan merokok adalah penyakit
yang diakibatkan langsung oleh merokok atau diperburuk keadaannya dengan
merokok.
Penyakit yang menyebabkan kematian para perokok antara lain:
1. Penyakit jantung koroner. Setiap tahun kurang lebih 40.000 orang di Inggris yang
berusia dibawah 65 tahun meninggal karena serangan jantung dan sekitar tiga
perempat dari jumlah kematian ini disebabkan karena kebiasaan merokok.
Merokok mempengaruhi jantung dengan berbagai cara. Merokok dapat
menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung sehingga pemasokan
zat asam kurang dari normal yang diperlukan agar jantung dapat berfungsi
dengan baik. Keadaan ini dapat memberatkan tugas otot jantung. Merokok juga
dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menebal secara bertahap yang
menyulitkan jantung untuk memompa darah.
2. Trombosis koroner. Trombosis koroner atau serangan jantung terjadi bila bekuan
darah menutup salah satu pembuluh darah utama yang memasok jantung
mengakibatkan jantung kekurangan darah dan kadang-kadang menghentikannya
sama sekali. Merokok membuat darah menjadi lebih kental dan lebih mudah
membeku. Nikotin dapat mengganggu irama jantung yang normal dan teratur
sehingga kematian secara tiba- tiba akibat serangan jantung tanpa peringatan
terlebih dahulu dan lebih sering terjadi pada orang yang merokok daripada yang
tidak merokok.
3. Kanker. Kanker adalah penyakit yang terjadi di beberapa bagian tubuh akibat
sel-sel tumbuh mengganda secara tiba-tiba dan tidak berhenti, kadang- kadang
gumpalan sel hancur dan terbawa dalam aliran darah ke bagian tubuh lain
kemudian hal yang sama berulang kembali. Pertumbuhan sel secara tiba-tiba
dapat terjadi jika sel-sel di bagian tubuh terangsang oleh substansi tertentu
selama jangka waktu yang lama. Substansi ini bersifat karsinogenik yang berarti
menghasilkan kanker. Dalam tar tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang
bersifat karsinogenik. Selain itu terdapat juga sejumlah bahan kimia yang bersifat
ko-karsinogenik yang tidak menimbulkan kanker bila berdiri sendiri tetapi
bereaksi dengan bahan kimia lain dan merangsang pertumbuhan sel kanker.
Penyimpanan tar tembakau sebagian besar terjadi di paru-paru sehingga kanker
paru adalah jenis kanker yang paling umum terjadi. Tar tembakau dapat
menyebabkan kanker bila merangsang tubuh untuk waktu yang cukup lama,
biasanya di daerah mulut dan tenggorokan.
4. Bronkitis atau radang cabang tenggorok. Batuk yang di derita perokok dikenal
dengan nama batuk perokok yang merupakan tanda awal adanya bronkhitis yang
terjadi karena paru-paru tidak mampu melepaskan mukus yang terdapat di dalam
bronkus dengan cara normal. Mukus adalah cairan lengket yang terdapat di
dalam tabung halus yaitu tabung bronchial yang terletak dalam paru-paru. Batuk
ini terjadi karena mucus menangkap serpihan bubuk hitam dan debu dari udara
yang di hirup dan mencegahnya agar tidak menyumbat paru- paru. Mukus beserta
semua kotoran bergerak melalui tabung bronchial dengan bantuan rambut halus
yang disebut silia. Silia terus bergerak bergelombang seperti tentakel yang
membawa mucus keluar dari paru-paru menuju tenggorokan. Asap rokok dapat
memperlambat gerakan silia dan setelah jangka waktu tertentu akan merusaknya
sama sekali dan menyebabkan perokok harus lebih banyak batuk untuk
mengeluarkan mucus. Karena sistem pernafasan tidak bekerja sempurna, maka
perokok lebih mudah menderita radang paru-paru yang disebut bronchitis.
(Ururrahmah I. 2011)

1.3 Pengaruh kandungan rokok terhadap tubuh


Tar adalah kumpulan dari bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan
bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut
sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan
berwarna cokelat beribu-ribu pada permukaan gigi, pernapasan, dan pengendapan ini
bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok
berkisar 24 – 45 mg. Nikotin, salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak
jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.Nikotin
mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang
pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah,
kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin
juga mengganggu kerja saraf, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin
mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan)
ke dinding pembuluh darah (Budoyono, 2009). Timah hitam yang dihasilkan oleh
sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap
dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah
hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila
seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak
zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh merupakan cairan biologis pertama dari
tubuh kita yang terpapar oleh tembakau dari rokok, maka asap rokok yang
berjuta-juta mengandung zat kimia berada dan mengumpul di dalam rongga mulut
kemudian dengan waktu yang lama maka akan menimbulkan perubahan-perubahan
buruk. Asap panas yang dihasilkan dari hisapan rokok dapat mempengaruhi aliran
pembuluh darah pada gusi. Perubahan aliran darah mengakibatkan penurunan air
ludah (saliva) yang berada di dalam rongga mulut, ketika air ludah mengalami
penurunan otomatis mulut cenderung kering dan ketika mulut cenderung kering
maka rentan untuk munculnya carries (Sungkar, 2011).
2. Mengetahui dan mempelajari hubungan kerja elastase dengan perokok
Ekstrak rokok dapat menghambat aktivitas enzim pemecah protein. Daya hambat
tertinggi pada ekstrak rokok terjadi pada konsentrasi 8333 ppm dengan aktivitas relatif
72,7% dan daya hambatnya sebesar 27,3%. Konsentrasi ini merupakan pengenceran dari
rokok sebanyak 4 batang yang dilarutkan dalam 100 mL akuades (75000 ppm), yang
diambil sebanyak 0,5 mL dengan volume zat setelah pengenceran sebesar 4,5 mL.
Terjadinya hambatan pada rokok tersebut dapat diduga bahwa senyawa yang berperan
sebagai inhibitor berhubungan dengan komponen yang terkandung di dalam rokok
tersebut diantaranya yaitu gugus –OH fenolik. Fenol merupakan asam yang lebih kuat
dari pada alkohol, pKa fenol sendiri adalah 10, hal ini dikarenakan anion yang dihasilkan
dapat distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh
cincin aromatik (Fessenden dan Fessenden, 1986). Fenol dalam rokok merupakan salah
satu bahan yang terkandung dalam tar, sedangkan sebatang rokok mengandung 10-30 mg
tar (Aditama, 1997).
Defisiensi antitripsin alfa-1 (A1AD) adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan
rendahnya kadar protein yang disebut alfa-1 antitripsin (A1AT) yang ditemukan dalam
darah. Kekurangan ini dapat mempengaruhi individu untuk beberapa penyakit dan paling
sering bermanifestasi sebagai penyakit paru obstruktif kronik (termasuk bronkiektasis)
dan penyakit hati (terutama sirosis dan hepatoma), atau lebih jarang, sebagai kondisi kulit
yang disebut panniculitis. A1AD juga lebih sering terjadi pada individu dengan
granulomatosis Wegener, sekarang disebut poliangiitis dengan granulomatosis.
Kekurangan A1AT memungkinkan zat yang memecah protein (disebut enzim proteolitik)
menyerang berbagai jaringan tubuh. Serangan tersebut mengakibatkan perubahan
destruktif pada paru-paru (emfisema) dan juga dapat mempengaruhi hati dan kulit.
Antitripsin alfa-1 biasanya dilepaskan oleh butiran khusus dalam sejenis sel darah putih
(disebut neutrofil atau leukosit polimorfonuklear) sebagai respons terhadap infeksi atau
peradangan. Defisiensi antitripsin alfa-1 menyebabkan kerusakan protein (aktivitas
protease) yang tidak seimbang (relatif tidak berlawanan), terutama pada struktur elastis
pendukung paru-paru. Selama bertahun-tahun, kehancuran ini dapat menyebabkan
emfisema progresif dan dipercepat oleh merokok, beberapa paparan pekerjaan, dan
kemungkinan oleh pengubah genetik lain dari risiko ini yang masih belum sepenuhnya
dipahami. (Stoller J. 2020)
3. Mengetahui dan mempelajari pandangan islam tentang mudharatnya rokok
Merokok haram hukumnya berdasarkan makna yang terindikasi dari zhahir ayat
Al-Qur’an dan As-Sunnah serta i’tibar (logika) yang benar.
Dalil dari Al-Qur’an adalah firmanNya.

‫ۛ َواَل تُ ْلقُوا بَِأ ْي ِدي ُك ْم ِإلَى التَّ ْهلُ َك ِة‬


“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” [Al-Baqarah/2 :
195]
Maknanya, janganlah kamu melakukan sebab yang menjadi kebinasaanmu.
Wajhud dilalah (aspek pendalilan) dari ayat tersebut adalah bahwa merokok termasuk
perbuatan mencampakkan diri sendiri ke dalam kebinasaan.
Sedangkan dalil dari As-Sunnah adalah hadits yang berasal dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam secara shahih bahwa beliau melarang menyia-nyiakan harta. Makna
menyia-nyiakan harta adalah mengalokasikannya kepada hal yang tidak bermanfaat.
Sebagaimana dimaklumi, bahwa mengalokasikan harta dengan membeli rokok adalah
termasuk pengalokasiannya kepada hal yang tidak bermanfaat bahkan pengalokasian
kepada hal yang di dalamnya terdapat kemudharatan. Dalil dari As-Sunnah yang lainnya,
sebagaimana hadits-hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi.
‫ض َرا َر‬ ِ َ‫ض َر َر َوال‬ َ َ‫ال‬
Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan juga tidak oleh membahayakan (orang lain)”
(HR. malik & Ad-Daraquthni).
Jadi, menimbulkan bahaya (dharar) adalah ditiadakan (tidak berlaku) dalam syari’at, baik
bahayanya terhadap badan, akal ataupun harta. Sebagaimana dimaklumi pula, bahwa
merokok adalah berbahaya terhadap badan dan harta. Adapun dalil dari i’tibar (logika)
yang benar, yang menunjukkan keharaman merokok adalah karena (dengan perbuatannya
itu) si perokok mencampakkan dirinya sendiri ke dalam hal yang menimbulkan hal yang
berbahaya, rasa cemas dan keletihan jiwa. Orang yang berakal tentunya tidak rela hal itu
terjadi terhadap dirinya sendiri. Alangkah tragisnya kondisi dan demikian sesak dada si
perokok, bila dirinya tidak menghisapnya. Alangkah berat dirinya berpuasa dan
melakukan ibadah-ibadah lainnya karena hal itu meghalangi dirinya dari merokok.
Bahkan, alangkah berat dirinya berinteraksi dengan orang-orang yang shalih karena tidak
mungkin mereka membiarkan rokok mengepul di hadapan mereka. Karenanya, anda akan
melihat dirinya demikian tidak karuan bila duduk-duduk bersama mereka dan
berinteraksi dengan mereka.

DAFTAR PUSTAKA
1. Tirtoyoso S, Murdiyati A. 2010. Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok. Vol 2, No 1
2. Sumerti NN. 2016. MEROKOK DAN EFEKNYA TERHADAP KESEHATAN GIGI
DAN RONGGA MULUT. Jurnal Kesehatan Gigi. Volume 4 No.2
3. Ururrahmah I. 2011. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Manusia. Jurnal Dinamika pp
45-51
4. Sumarlin LO, Nurbayati S, Fauziah S. 2011. Penghambatan Enzim Pemecah Protein
(Papain) Oleh Ekstrak Rokok, Minuman Beralkohol Dan Kopi Secara In Vitro Vol.2 No.3
5. Stoller JK. 2020. Alpha-1 Antitrypsin Deficiency. National Organization for Rare
Disorders (NORD). 55 Kenosia Ave., Danbury CT 06810
6. https://almanhaj.or.id/5048-hukum-merokok-menurut-syariat-2.html

Anda mungkin juga menyukai