1
TUGAS BK – ASMIRANI LILO MONE – SMA N 1 KAMBERA (KELAS 10 IPS2)
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan merupakan
racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi rangsang saraf
sehingga mengakibatkan menurunnya aktivitas refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan
ketergantungan fisik maupun psikis, meningkatkan produksi bermacam-macam mediator
saraf, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme.
Absorbsi nikotin berlangsung sangat cepat dan didistribusikan ke otak, yang selanjutnya
menimbulkan efek pada sistem saraf pusat yang manifestasinya dapat timbul dengan
segera, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi berbagai sistem di dalam tubuh.
Tar
Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan
meyebabkan kanker.
Zat-zat toksik, nikotin maupun tar, dapat melumpuhkan silia, yaitu rambut-rambut halus yang
ada di permukaan dalam saluran pernapasan yang berfungsi sebagai penyaring benda-
benda asing yang masuk bersama udara pernapasan, serta mengendap di sepanjang
saluran pernapasan maupun pembuluh-pembuluh yang lain.
2
TUGAS BK – ASMIRANI LILO MONE – SMA N 1 KAMBERA (KELAS 10 IPS2)
pernapasan anak-anak yang sempit, sehingga jumlah napas anak-anak lebih cepat daripada
orang dewasa. Akibatnya, jumlah asap rokok yang masuk ke dalam saluran pernapasan
menjadi lebih banyak dibandingkan berat badannya. Selain itu, karena sistem pertahanan
tubuh yang belum berkembang, munculnya gejala asma pada anak-anak jauh lebih cepat
dibandingkan orang dewasa.
Hasil analisis 4.000 orang anak berumur 0-5 tahun menunjukkan bahwa anak-anak yang
orang tuanya merokok 10 batang sehari, menyebabkan peningkatan jumlah kasus asma
serta mempercepat munculnya gejala asma pada anak-anaknya. Begitu juga anak yang
kembali dari rumah sakit setelah perawatan asma akut, penyembuhannya akan terganggu
karena orang tua yang merokok (Abulhosn et al, 1997).
3
TUGAS BK – ASMIRANI LILO MONE – SMA N 1 KAMBERA (KELAS 10 IPS2)
Hasil penelitian membuktikan, terdapat hubungan yang erat antara kebiasaan merokok
dengan timbulnya penyakit jantung koroner dan pembuluh darah. Efek jangka pendek yang
dirasakan ialah jantung berdebar-debar. Ini membuktikan bahwa merokok sangat
mempengaruhi fisiologi jantung.
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya
penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan
perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor
lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya
Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50
persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
4
TUGAS BK – ASMIRANI LILO MONE – SMA N 1 KAMBERA (KELAS 10 IPS2)
Penyebab Kanker
Zat-zat toksik dari asap rokok ada yang bersifat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker)
walaupun dalam kadar yang rendah. Meskipun kadarnya rendah, namun jika mengisap
rokok ini berlangsung bertahun-tahun, ditambah lagi dengan mudah lolosnya benda-benda
asing yang ikut masuk bersama udara pernapasan, maka kondisi ini menjadikan perokok
aktif maupun pasif rentan terhadap gangguan sistem pernapasan, termasuk rentan terhadap
timbulnya kanker paru-paru.
Di Jepang baru-baru ini dilakukan studi tentang hubungan rokok dan kanker. Seperti yang
diberitakan di The Asahi Shimbun terbitan 23 April 2004, studi ini dilakukan oleh tim yang
dibentuk oleh Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Tenaga Kerja Jepang, dan
diketuai oleh Dr. Shouichiro Zugane dari Pusat Kanker Nasional Jepang.
Studi ini dilakukan selama 10 tahun di delapan provinsi, dan menggunakan objek sebanyak
90.000 perokok yang berumur antara 40 sampai 69 tahun. Selama masa tersebut ditemukan
sebanyak 5.000 orang dari perokok yang menjadi objek studi tersebut menderita kanker.
Pada pria yang terbanyak adalah kanker lambung (26,3 persen), berikutnya paru-paru, usus,
dan hati. Sedangkan pada wanita yang paling banyak adalah kanker payudara (17,7 %),
diikuti lambung, usus, dan paru-paru. Dari hasil kalkulasi ditemukan bahwa peluang
munculnya kanker bagi perokok adalah 1,6 kali dari orang yang tidak merokok untuk pria,
dan 1,5 kali untuk wanita.
5
TUGAS BK – ASMIRANI LILO MONE – SMA N 1 KAMBERA (KELAS 10 IPS2)