Oleh kelompok IV
1. Fitria Ningsih
2. Henny I Lumban Gaol
3. Merdico
4. Nur Ratnasari
toksin dan toxicant
• Toksin adalah produk alami seperti yang ditemukan pada jamur
beracun, atau racun ular.
• Toksikan adalah produk buatan manusia, produk buatan yang
dipaparkan ke lingkungan karena aktivitas manusia
Klasifikasi Toksikan
1. Sumber (Asal Bahan)
• klasifikasi ini membedakan racun asli yang berasalkan
fauna dan flora, dan kontaminasi organisme dengan
berbagai racun berasalkan lingkungan, seperti bahan baku
industri yang beracun ataupun buangan beracun dan
bahan sintetis beracun.
• Domestik, Komersial & Industri
• Titik, Area & Bergerak
2. Wujud
Nama Kelompok 3 :
• Lestriani Juitasari (185059094 )
• Renika Asmara (185059087 )
• Tri Utami (185059113 )
• Ade Saputra (185059040 )
Faktor Intrinsik
Racun
Faktor Lingkungan
Kondisi Pemejanan
Faktor Intrinsik
Racun
Pengepakan Pengawetan
Pengentalan
FAKTOR KIMIA TERDIRI DARI:
Kapasitas Fungsional
Keadaan Fisiologis Cadangan
Faktor Intrinsik
Makhluk Hidup
Faktor Genetika
Berat Badan
Jenis
Kelamin
Umur
Keadaan Fisiologis
Genetik
Status Gizi
Kehamilan
Keadaan Patologi
FAKTOR
LINGKUNGAN
FAKTOR SOSIAL
Faktor Fisik
Perubahan suhu dapat
mengubah toksisitas. Efek
suhu lingkungan terhadap Faktor Sosial
besar dan lamanya respons
tampaknya berhubungan Hasil penelitian menunjukkan
dengan reaksi biokimia bahwa lingkungan
yang bergantung suhu, peternakan dan berbagai
yang berperan dalam jenis faktor sosial dapat
menimbulkan efek dan mengubah toksisitas bahan
biotransformasi bahan kimia pada hewan, seperti
kimia itu. penanganan hewan, cara
pengandangan (satu demi
satu atau dalam kelompok),
jenis sangkar dan bahan
alas.
1. Kronologi
Pegawai pabrik PT Dalzon Chemicals Indonesia
keracunan asap gas buang dari mesin produksi bahan
kimia seperti pestisida, insektisida, herbisida, fungisida,
furmolator, agro kimia, Penyebab keracunan gas berasal
dari mesin produksi yang baru saja diperbaiki setelah
dua minggu mengalami kerusakan."Beberapa karyawan
sedang menguji mesin yang telah diperbaiki namun asap
itu malah berputar-putar di dalam ruangan sehingga
menyebabkan para karyawanan keracunan," ungkap Awal
Chairudin. Dia menjelaskan, seharusnya pembuangan
asapnya ke atas tapi malah ke dalam ruangan sehingga
terjadi keracunan setelah terhirup para karyawan.
STUDI KASUS
2. Toksikan
Deskripsi Disposisi
Pestisida atau pembasmi hama adalah Pestisida dapat diklasifikasikan
bahan yang digunakan untuk berdasarkan target organisme
mengendalikan, menolak, atau membasmi
organisme pengganggu. Nama ini berasal yang menjadi sasarannya,
dari pest ("hama") yang diberi akhiran - struktur senyawanya bahan
cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam- bakunya (misal organik,
macam seperti serangga, tikus, gulma, inorganik, sintetis, biopestisida)
burung, mamalia, ikan atau mikrobia yang dan wujud fisiknya serta cara
dianggap dapat mengganggu. Pestisida penerapannya
biasanya, tetapi tak selalu, beracun.
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti (misal fumigasi pada pestisida
aturan yang diberikan membahayakan berwujud gas).
kesehatan manusia dan lingkungan, serta Biopestisida mencakup
juga dapat merusak ekosistem. pestisida mikrobiologi dan
Berdasarkan Konvensi Stockholm biokimia Pestisida berbahan
mengenai Polutan Organik Persisten, 9 dari
12 senyawa kimia organik berbahaya dasar tumbuhan saat ini telah
adalah pestisida. berkembang,
yaitu piretrum, rotenon, nikotin,
strychnine, dan scillirosida.
3. Tempat dan Waktu 4. Jumlah Korban 5. Kerugian
Kelompok 4:
1. Dinar Nur Karismatuti ( 185059101 )
2. Ranita Pramesti ( 185059103 )
3. Imelda Gusniati ( 185059104)
Mekanisme Kerja Zat Toksik
Melewati Suatu Rantai Reaksi
• Mekanisme kerja suatu zat terhadap suatu organ sasaran pada
umumnya melewati suatu rantai reaksi yang dapat dibedakan
menjadi 3 fase utama:
1) Fase Eksposisi
2) Fase Toksokinetik
3) Fase Toksodinamik
Fase Eksposisi
• Merupakan ketersediaan biologis suatu zat toksik di
lingkungan dan hal ini erat kaitannya dengan perubahan sifat-
sifat fisikokimianya.
( HCN )
Bahaya Kebakaran Dan Penanggulangannya
Penggunaan air pada penanggulangan kebakaran mempunyai masalah
tersendiri. Berbagai zat kimia, bila bereaksi dengan air membebaskan gas
yang mudah terbakar(misalnya logam alkali natrium dan kalium,
kalsiumkarbida). Bila terkena air akan terurai dan membentuk gas beracun
serta kalor dalam jumlah besar.
Fosfida
Fosfor triklorida
Pembentukan Produk Toksik
Dalam Lingkungan
Pada reaksi kimia antara zat-zat yang mencemari lingkungan, terdapat bahaya
timbulnya produk toksik, bahkan tanpa perlakuan apapun oleh manusia.
Contohnya adalah kabut fotokimia.
Kabut terdiri dari zat yang terbentuk karena interaksi nitrogen oksida dan
hidrokarbon tertentu dengan oksigen, dibawah pengaruh sinar matahari. Ozon
dan peroksida organik merangsang selaput lendir dengan sangat kuat.
Adsorbensia Dalam Filter
Penggunaan adsorbensia dalam
filter (termasuk filter pada
topeng gas) juga dapat dilihat
sebagai interaksi zat selama fase
eksposisi. Karena terdapat
begitu banyaknya racun yang
berbeda-beda, maka tidak dapat
digunakan filter universal.
Tergantung pada jenis uap atau
gas racun yang mungkin terjadi,
maka digunakan filter tertentu
yang ditandai dengan nomor
atau warna.
FASE TOKSIKOKINETIK
Gas air mata ikut mewarnai unjuk rasa di sekitar Gedung DPR pada Rabu
(25/9/2019). Tembakan gas air mata seringkali digunakan untuk meredam atau
membubarkan aksi massa, terdapat 74 korban yang membutuhkan penanganan serius,
14 orang perlu penanganan segera.
Peneliti dan dosen toksikologi dari Departemen Kimia FMIPA Universitas
Indonesia (UI) Budiawan menerangkan, bila suatu bahan kimia kadaluarsa artinya
fungsi atau manfaat utama dari zat tersebut telah mengalami perubahan.
Kasus
Dipastikan, gas air mata yang sudah kadaluarsa semestinya tidak lebih perih
karena zat kimianya sudah mengalami perubahan karena teroksidasi secara kimiawi.
Tembakan gas air mata umumnya mengakibatkan rasa perih dan iritasi bila mengenai
selaput mata. Gas air mata juga bisa menyebabkan sensasi menyengat pada kulit.
Efek tersebut disebabkan oleh zat kimia pada gas air mata yang beberapa di
antaranya termasuk golongan senyawa kimia aldehyd seperti acrolein dan
chlorobenzalonitril (CS).
Dilansir Hello Sehat, gas air mata juga mengandung chloroacetophenone
(CN), semprotan merica, arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat,
magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile
Kasus
1. Toksikan :
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yang
melayang di udara (Suspended Particulate Matter / SPM) dengan ukuran 1 mikron
sampai dengan 500 mikron. Dalam kasus pencemaran udara baik dalam maupun di
ruang gedung (Indoor and Out Door Pollution) debu sering dijadikan salah satu
indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukkan tingkat bahaya baik
terhadap lingkungan maupun terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Kerugian:
a. Manusia : Para pekerja terpapar Partikel debu akibat potongan keramik yang
dilakukan tanpa menggunakan masker khusus alat pelindung diri.
b. Aset : industri mengalami kerugian, karena para pekerja yang terpapar debu tidak
dapat melanjutkan pekerjaannya, akibatnya pekerjaan terhambat dan industri
mengalami kerugian waktu yang terbuang.
c. Lingkungan : karena di industri terdapat banyak kegiatan selain pemotongan
keramik, maka dapat mempengaruhi pekerja lain, contohnya pekerja kebersihan.
Kasus
6. Pengendalian yang telah dilakukan :
Perusahaan menyatakan sudah menerapkan sistem kesehatan dan
keselamatan kerja walaupun dalam prakteknya masih banyak pekerja yang melanggar
dan tidak mematuhi ketentuan tersebut.
7. Saran :
a. Perusahaan lebih menekankan ketentuan keselamatan kesehatan kerja sesuai
prosedur dan ketentuan UU.
b. Lebih aktif dalam pengawasan para pekerja yang mungkin masih ada yang
melanggar tanpa berfikir akan akibatnya.
c. Melakukan induction sebelum melakukan pekerjaan untuk memastikan kesehatan
pekerja.
TERIMA KASIH
“TOKSIKOLOGI INDUSTRI”
PENGARUH POLUSI UDARA TERHADAP
LINGKUNGAN
KELOMPOK : 8
1. AGUS BUDI SUSANTO (185059005)
2. DIAN ANGGRAENI(185059096)
3. TITIEN CICIANTI .S(185059047)
4. EGI OSISCA (185059095)
LATAR BELAKANG
real time
• Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah sangat
memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan
segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah.
Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang meninggal
real time
setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker
paru-paru akibat polusi udara kota. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-
anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia
lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran
pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya
tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi
udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan.
PENCEMARAN UDARA
1.Karbon Monoksida
2.Nitrogen Dioksida (NO2)
3.Sulfur Oksida (SOx)
4.Ozon (O3)
5.Hidrokarbon (HC)
6.Khlorin (Cl2)
7.Partikulat Debu (asap/jelaga)
8. Timah
DAMPAK PENCEMARAN UDARA
1) Dampak kesehatan
2) Dampak terhadap tanaman
3) Hujan asam
• Dampak dari hujan asam ini antara lain:
• Mempengaruhi kualitas air permukaan
• Merusak tanaman
• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
4) Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan udara kita, sebenarnya zat-zat ini ada di lapisan udara
menguntungkan, yaitu untuk menghalagi pemantulan panas dari bumi ke luar
angkasa, karena panas terhalangi maka udara di bumi siangnya tidak terlalu
panas dan malam nya tidak terlalu dingin, menguntungkan jika keberadaannya
di udara dengan jumlah sedikit,
• Dampak dari pemanasan global adalah:
• Pencairan es di kutub
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi
yang berfungsi memfilter radiasi ultra violet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer
dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.Kerusakan lapisan ozon
menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta
penyakit pada tanaman.
CARA MENGATASI PENCEMARAN UDARA
5. Mengolah asap pabrik, seperti yang dilakukan oleh PT SEMEN PADANG mengubah
asap pabrik menjadi listrik yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Asap
KESIMPULAN
Pencemaran udara bisa dikatakan dari kita untuk kita, kita yang
menciptakan dan kita juga yang akan merasakan dampak negativenya
seperti yang sudah di jelaskan diatas,oleh karena itu sudah sepantasnya kita
menimbulkan kesadaran akan bahaya pencemaran udara dengan cara
menimbulkan kesadaran menanam pohon setiap hari nya, dengan banyak
nya pohon maka kadar O2 akan semakin banyak dan O2 dapat menetralisir
gas racun diatas.
•TERIMA KASIH
PEMERIKSAAN KUALITAS UDARA
AMBIEN
Anggota :
Eva Meylani (165050020)
Indah Rahmawati (165050032)
Miranda Aldiani (165050074)
Udara adalah salah satu komponen yang terpenting bagi kehidupan
manusia. Pencemaran udara akan terus meningkat dan meluas dengan
makin cepatnya proses industrialisasi dan makin banyaknya kendaraan
bermotor.
PM 2.5 adalah materi partikulat yang menjadi polutan udara, bila kadarnya melebihi batas maka
berbahaya bagi kesehatan manusia. Data resmi yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) menunjukan angka rata-rata tahunan PM 2.5 sudah melebihi ambang batas baku mutu
udara ambien nasional yaitu 34.57 ug/m3. Yang artinya sudah melebihi dua kali lipat baku mutu udara ambien
nasional 15 ug/m3.
Selain itu berdasarkan data KLHK tahun 2018 ada 196 hari tidak sehat di Jakarta karena udara tercemar.
Hal ini berdampak langsung khususnya pada kesehatan saluran pernafasan. Dampak kesehatan atas
pencemaran udara khususnya PM 2.5 yang tersebut juga berbagai macam, mulai dari infeksi saluran
pernafasan (ISPA), jantung, paru-paru, resiko kematian dini, sampai kanker karena senyawa-senyawa yang
terkandung dalamnya.
Siapa Saja Orang Yang Rentan Terhadap
Pencemaran Udara Ambien?
Waktu Praktikum :
Praktikum pengujian kadar NO₂ (Nitrogen Dioksida) dengan metode
GriessSaltman dengan menggunakan spektrofotometer UV-
Vis dilaksanakan pada Senin, 30 Mei 2016 Pukul 09.00-selesai.
Tempat Praktikum :
Praktikum pengujian kadar NO₂ (Nitrogen Dioksida) dengan metode
GriessSaltman dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis
dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro.
Alat :
Gas sampler Bahan :
Spektrofotometer UV-Vis Sampel uji
Kuvet 2 buah Larutan Griess Saltzman
Pipet ukur dan bulb Aquadest
Barometer Aquabidestilata
Termohigrometer Tissu
Timer Label
Beaker glass
Corong
Selang
Teknik Sampling :
Praktikum pengukuran kadar Nitrogen Dioksida (NO₂)
dengan menggunakan metode Griess Saltzman, dilakukan
pengambilan sampel menggunakan gassampler di samping Dekanat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Tempat pengambilan sampel
ini dipilih karena volume kendaraan yang melewati jalanini dianggap
paling banyak dibandingkan di tempat lain.
Kelompok 2
z
PENGERTIAN
Toksisitas timbal yang dapat terkait pada kesehatan manusia antara lain:
Sifat Merkuri:
Berwujud cair
(1) penggunaan bahan bakar fosil yang mengandung merkuri dalam jumlah besar. dan
Toksisitas merkuri yang dapat terkait pada kesehatan manusia antara lain:
Sifat Kadmium:
Mudah lebur
z
KADMIUM (Cd)
Toksisitas kadmium yang dapat terkait pada kesehatan manusia antara lain:
Ketika itu seorang anak perempuan berusia lima tahun, dibawa ke klinik pediatri dr.Kaneki noda,
dengan keluhan mengalami sejumlah gejala kerusakan otak dan jaringan saraf tulang belakang.
Seminggu kemudian, adiknya yang berusia tiga tahun, juga dibawa ke klinik karena menunjukkan
gejala yang sama.
dr.Noda pada tanggal 1 Mei 1956 merujuk kedua pasien kecil itu ke pusat kesehatan minamata.
Para dokter di pusat kesehatan minamata menduga, kasusnya tidak hanya menimpa dua anak
tersebut. Sebagai konsekuensinya dilakukan penyidikan epidemiolog di kawasan Teluk Minamata
dengan hasil jumlah penderitanya amat banyak hingga ribuan.
Bulan Agustus 1956, dengan dikoordinasi Universitas Kumamoto dilakukan penelitian yang lebih
serius dengan kesimpulan, para penderita penyakit kerusakan otak dan saraf itu, disebabkan
cemaran logam berat dalam kadar tinggi. Para peneliti dari Universitas Kumamoto dan Kementrian
kesehatan dan kesejahteraan Jepang melaporkan bahwa pada teluk Minamata telah terjadi
pencemaran methyl-mercury. Seluruh ikan dan hewan laut lainnya di teluk Minamata juga sudah
tercemar, hal inilah penyebab utama penduduk mengalami gangguan pada system syaraf.
z STUDI KASUS – TRAGEDI MINAMATA
Pada tahun 1968 Pemerintah Jepang mengumumkannya sebagai penyakit
yang disebabkan oleh polusi perusahaan besar bernama Chisso Co., Ltd.
Chisso Co. Ltd. merupakan pabrik terbesar di Jepang yang memproduksi
pupuk kimia, asam asetat, vinil klorida, dan plasticizer. Dalam memproduksi
asam asetat, mereka menggunakan merkuri (raksa) sebagai katalis. Sistem
pengolahan limbah yang sangat buruk membuat Chisso membuang limbah
merkuri ke Teluk Minamata. Akibat dari pembuangan limbah dan pencemaran
yang dilakukan, Chisso Co. Ltd. berhenti produksi dan diwajibkan untuk
mengganti kerugian serta menanggung pengobatan masyarakat. Pemerintah
Jepang pun cepat melakukan tindakan agar wabah ini tidak tambah
menyebar dengan melakukan pengerukan teluk.
z STUDI KASUS – TRAGEDI MINAMATA
z EFEK MERKURI PADA
MANUSIA
PENCEGAHAN
z
Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan pemukiman penduduk, hal
ini berguna agar limbah hasil operasional pabrik tidak langsung pada penduduk yang
ada di sekitar pabrik, dan bila terjadi pengolahan limbah secara tidak sempurna
maka efeknya tidak akan langsung mengenai para penduduk.
Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang
mencemari lingakungan
z STUDI KASUS – TRAGEDI MINAMATA