Anda di halaman 1dari 33

Pengantar Penyakit Akibat Kerja

dr. Bonnie Medana Pahlavie, MKK

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta

2018
Curriculum Vitae
dr. Bonnie Medana Pahlavie, MKK
Medan, 10 November 1985
S1 Kedokteran Umum Universitas Andalas
S2 Magister Kedokteran Kerja Universitas Indonesia

2011 - 2014
Puskesmas Kecamatan Seribu Selatan

2014-2016
Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan
Kab. Adm. Kepulauan Seribu

2015 - Sekarang
Seksi Kesehatan Kerja dan Olahraga. Bidang
Kesehatan Masyarakat. Dinas Kesehatan Prov. DKI
Jakarta
KESEHATAN
3
KERJA DAN OLAH RAGA
PERLU DIPERHATIKAN

UPAYA PREVENTIF, PROMOTIF & KURATIF


PENDUDUK PEKERJA
INDONESIA
ORANG SEHAT
114 JUTA (48 %)
(237,64 JUTA)

FORMAL
45,6 Juta (40%) z

Laki-Laki ORANG SAKIT


INFORMAL
65,11 Juta(62,09 %) 68,4 Juta (60%)

Perempuan
39,8 Juta (37,91%)
DATA PAK ???
PERMASALAHAN KESEHATAN PEKERJA
4 PEKERJA:
- Sifat, Perilaku, Budaya,
Pengetahuan
- Cara kerja
- Ketahanan tubuh dan Gizi
- Kesakitan dan kecacatan

PELAYANAN KES LINGKUNGAN:


- Fisik, Kimia,
KERJA: Biologi,
Ergonomi &
-SDM Psikososial
-Sarana kesehatan
-Jejaring Yankes - Pimpinan &
Pemimpinan
kurang faham

KESEJAHTERAAN:
-Pendapatan
-Pengembangan diri
-Pendidikan rendah
Sumber: DitKesja Kemnekes
5
6 KARAKTERISTIK PEKERJA DI NEGARA
BERKEMBANG
 Angka pengangguran umumnya tinggi (> 25%)
 Tidak mengeluh
 Menerima keadaan lingkungan kerja yang buruk
 Pendidikan rendah
 Kurang terlatih
 Prevalensi penyakit umum masih tinggi:
 Penyakit infeksi
 Malnutrisi
Pajanan
7
Skrining &
FISIK Surveilance
PSIKO
SOSIAL
KIMIA
ergono
mi Perlu
BIOLOGI DICEGAH
PENYAKIT
AKIBAT
KERJA

TATA LAKSANA
KAPASITAS
PEKERJA

PERILAKU KERJA KECACATAN/


KEMATIAN
8
Peny. Akibat Kerja & Peny. Yg.
Berhubungan dengan pekerjaan

Perkembangan daftar peny akibat kerja:


1919 1 penyakit : Anthrax
1925  3 penyakit
1934  10 penyakit
ILO Encyclopaedi of Occupational Health and Safety  70
penyakit
Indonesia: Keppres RI 22.1993  31 penyakit karena
hubungan kerja
Permenkes No. 56 Tahun 2016  Tatalaksana PAK
Permenkes No. 56 Tahun 2016  Tatalaksana PAK
9

SASARAN
1. PEKERJA SEKTOR FORMAL
2. PEKERJA SEKTOR INFORMAL
1. SEBAGAI ACUAN DALAM 3. APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
TUJUAN

MELAKUKAN DIAGNOSIS, TATA 4. TENTARA NASIONAL INDONESIA


LAKSANA, DAN PEMBERIAN
PELAYANAN PENYAKIT AKIBAT KERJA 5. KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
YANG BERMUTU DAN DAPAT INDONESIA
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
2. PERLINDUNGAN DAN KEPASTIAN
HUKUM BAGI PEMBERI DAN
PENERIMA PELAYANAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA (PAK).

PENYELENGGARAAN
PELAYANAN PAK
10
PELAYANAN PAK

•PENEGAKAN DIAGNOSIS KLINIS


•PENENTUAN PAJANAN YANG DIALAMI PEKERJA DI TEMPAT
KERJA
DIAGNOSIS PAK •PENENTUAN HUBUNGAN ANTARA PAJANAN DENGAN
PENYAKIT
(7 LANGKAH DIAGNOSIS) •PENENTUAN KECUKUPAN PAJANAN
•PENENTUAN FAKTOR INDIVIDU YANG BERPERAN
•PENENTUAN FAKTOR LAIN DI LUAR TEMPAT KERJA
•PENENTUAN DIAGNOSIS OKUPASI

• TATA LAKSANA MEDIS


• TATA LAKSANA OKUPASI
TATALAKSANA • PELAYANAN PENCEGAHAN PAK
PAK • PELAYANAN PENEMUAN DINI PAK
• PELAYANAN KELAIKAN KERJA
• PELAYANAN KEMBALI BEKERJA
• PELAYANAN PENENTUAN KECACATAN
11 Kriteria umum Peny. Akibat Kerja

 Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik


dengan penyakit

 Adanya fakta bahwa frekuensi kejadian penyakit


pada populasi pekerja lebih tinggi daripada pada
masy. Umum

 Penyakit dapat dicegah dengan melakukan


tindakan preventif di tempat kerja
12
PENYAKIT AKIBAT KERJA
 berdasarkan Permenkes No. 56 Tahun 2016 :

 Disebabkan oleh pekerjaan dan atau lingkungan kerja

 Mempunyai beberapa agen penyebab (PTK) :


Pekerjaan dan lingkungan kerja
Faktor lain
13 DEFINISI-DEFINISI:

 Simposium Internasional mengenai PAK

Penyakit akibat kerja

(Occupational Disease):
Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau
asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri
dari satu agen penyebab yang sudah diakui (Evidenced
based)
14
Definisi-definisi …………

Penyakit yang berhubungan dengan


pekerjaan (Work Related Disease) / PTK
Penyakit yang mempunyai beberapa agen
penyebab, dimana faktor pada pekerjaan
memegang peranan bersama dengan faktor risiko
lainnya dalam berkembangnya penyakit yang
mempunyai etiologi yang kompleks
15
Definisi
PERDOKI (ILO, WHO, ACOEM)

 Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases)


 penyakit yg mempunyai penyebab spesifik atau asosiasi kuat
dng pekerjaan yg sebab utama terdiri dari satu agen penyebab
yg sdh diakui (evidance based ada)

- Penyakit Yang berhubungan dengan pekerjaan


(Work Related Disease) / PTK
 penyakit yg mempunyai bbrp agen penyebab, dimana
faktor pekerjaan memegang peranan penting bersama dengan
faktor risiko lainnya dalam berkembangnya penyakit

Note: Dalam Diagnosis Okupasi, kedua nya dianggap PAK


16
Definisi-definisi …………

Keppres RI no 22/1993
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja
17 Hubungan peny. Akibat Kerja & peny.
Yg. Berhub.dg pekerjaan

P.A.K PENY. BERHUBUNGAN DG. PEK NON-PAK

FAKTOR PEKERJAAN

BUKAN FAKTOR PEKERJAAN


18 IDENTIFIKASI PENYAKIT AKIBAT KERJA

 Mapping hazards di tempat kerja dan pekerjaan  lakukan pengukuran

lingkungan kerja

 Kenali gangguan kesehatan yang mungkin timbul

 Sudah ada penelitian-penelitian yang membuktikan adanya hubungan

sebab-akibat (hazards/pajanan vs penyakit)

 Hati-hati !! PAK umumnya baru terasa setelah lama (> 5 tahun)


Apa tujuan tahu
Diagnosis Okupasi (Penyakit Akibat Kerja)
19

 Hak pekerja/pasien untuk tahu keadaan kesehatan

 Dasar penatalaksanaan

 Membatasi kecacatan

 Klaim asuransi (utk peserta asuransi)

 Melindungi pekerja lain


20 Penyebab Penyakit akibat kerja:

 Golongan fisik:

 Bising, Radiasi, Suhu ekstrem, Tekanan udara,

Vibrasi, Penerangan

 Golongan Kimiawi:

 Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap ,

gas, larutan, kabut


21 Penyebab Penyakit akibat kerja ………..

 Golongan biologik:
 Bakteri, virus, jamur dll.
 Golongan Fisiologik/ergonomik:
 Desin tempat kerja, beban kerja

 Golongan Psikososial:
 Stress psikis, monotoni kerja, tuntutan pekerjaan
dll

Di negara maju faktor fisik, biologi dan kimiawi sudah


dapat dikendalikan – sehingga golongan fisiologik dan
psikososial yang menjadi penyebab utama
22 Hazards (Penyebab PAK)
PAJANAN GANGG. KESEHATAN
Ada 5 golongan besar
Bising Tuli Akibat Bising
 Fisik: bising, getaran, suhu
Getaran HAVS, White Palmar
ekstrim, gelombang elektro
Microwave Katarak, Infertil
magnet, pencahayaan
Ultra violet Konjuctivitis akibat Kerja
 Kimia
Pencahayaan Asthenopia (lelah mata)

 Biologi: virus, bakteri, parasit, Benzena Lekemia


hewan Virus Hepatitis B Hepatitis B

 Ergonomi Angkat&angkut Low Back Pain, shoulder


pain
 Psikososial Pengemb Karir tidak ada Stress kerja
23

KECELAKAAN KERJA

Prepared by: Liem JF (PERDOKI 2016)


Pengertian

 Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang berhubungan


dengan pekerjaan, yang terjadi tiba-tiba, tidak diantisipasi, dan
berakibat sesuatu yang tidak diinginkan seperti kerusakan, cedera
fisik, kecacadan, dan atau kematian.
 Berdasarkan UU, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
berhubung dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul
karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi
dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan
pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.

Prepared by: Liem JF (PERDOKI 2016)


T Y P E OF ACCIDENT
A
IMMEDIATE CAUSES
C
C
UNSAFE ACTS I
RESULT
D
UNSAFE CONDITIONS E
N
CONTRIBUTING CAUSES
T

SAFETY MENTAL PHYSICAL


MANAGEMENT CONDITION CONDITION
PROGRAM OF WORKERS OF WORKERS

Prepared by: Liem JF (PERDOKI 2016) – Based on Ambar


Roestam
Unsafe Act
 Operating equipment without
authority
 Using equipment improperly
 Using defective equipment
 Making safety devices
inoperable
 Failure to warn co-workers or to
secure equipment
 Failure to use personal
protective equipment
 Improper loading or placement
of equipment or supplies
 Taking an improper working
position
 Improper lifting
 Servicing equipment in motion
 Horseplay
Prepared by: Liem JF (PERDOKI 2016) – Based on Ambar
 Use of alcohol/drugs Roestam
Unsafe Conditions
 Inadequate supports or guards
 Defective tools, equipment or
supplies
 Congestion of workplace
 Inadequate warning systems
 Fire and explosion hazards
 Poor housekeeping
 Hazardous atmospheric
conditions
 Excessive noise
 Poor illumination
 Poor ventilation
 Radiation exposure
Prepared by: Liem JF (PERDOKI 2016) – Based on Ambar
Roestam
Dampak kecelakaan
 Menurut Simanjuntak (1994)
 Meninggal dunia
 Cacat permanen total
 Cacat permanen sebagian
 Tidak mampu bekerja sementara
 Biaya terkait kecelakaan kerja:
 Terhentinya produksi
 Medical cost, premi asuransi, kompensasi
 Biaya re-training, karyawan pengganti
 Biaya perbaikan / pengganti mesin operasional

Prepared by: Liem JF (PERDOKI 2016)


29 Analisis Kecelakaan Kerja

 Untuk menghindari / menekan terjadinya kecelakaan serupa dikemudian


hari perlu penyelidikan secara profesional, efisien, efektif, dan cepat.
 Penyelidikan kecelakaan bertujuan untuk mempelajari sebab-sebab
utama terjadinya suatu kecelakaan sehingga kejadian serupa dapat
dicegah dan tidak terulang kembali di kemudian hari.
 Identifikasi akar penyebab
 Menentukan rekomendasi
 Memastikan bahwa rekomendasi dijalankan

Prepared by: Liem JF (PERDOKI 2016)


30 Apa yang perlu dilakukan terhadap Faktor Risiko?
31
Apa yang perlu dilakukan terhadap pekerja?

Promosi •Edukasi tentang pajanan & efeknya


Kesehatan bagi kesehatan

•Upaya perlindungan di tempat kerja


Upaya (SOP, SMK3)
preventif •Pakai APD

Diagnosis Dini •Pemeriksaan


& Tatalaksana Kesehatan
Berkala
Tepat
32 Kesimpulan
 Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan

atau lingkungan kerja

 Deteksi dini sangat penting sebagai upaya pencegahan agar tidak sampai

terjadi PAK

 Diagnosis Penyakit Akibat Kerja adalah dasar penentu bagi adanya hak

kompensasi atas jaminan kecelakaan kerja/ PAK


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai