INDUSTRI INFORMAL
Kelompok 3
Pengertian
Sektor Informal adalah sektor kegiatan
ekonomi yang marginal, dengan pola kegiatan
yang tidak teratur, tempat usaha tidak
permanen, modal dan peralatan kecil, tidak
membutuhkan banyak keahlian dan biasanya
tidak memiliki izin usaha.
Sektor ini berada di luar sektor formal dan sulit
tersentuh oleh peraturan pemerintah
LATAR BELAKANG
Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama (BPS, Agustus 2015)
Permasalahan
Proporsi jumlah industri kecil di indonesia pada tahun 2001
dari jumlah total 169.524 usaha :
A. Skala Kecil ( < 25 pekerja ) = 83,70 %
B. Skala Menengah ( 26 -99 pekerja ) = 8,83%
C.Skala Besar ( > 100 pekerja ) = 7,47%
Peran Puskesmas
Sebagai fasilitator pembentukan dan pembinaan pos UKK
Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja
Sebagai penggalang kerjasama dan komitmen lintas sektor
terhadap kegiatan pos UKK
Contoh Kegiatan Pos UKK
Promotif :
Penyuluhan PHBS, Konseling kesja sederhana, Pendataan
jenis pekerjaan dan faktor risiko, Sarasehan intervensi
untuk perubahan norma hidup sehat, Pencatatan dan
pelaporan sederhana.
Preventif :
Pengenalan risiko bahaya di tempat kerja, Kepatuhan
penggunaan APD, Perbaikan lingkungan kerja dan
Pemeriksaan kesehatan berkala dibantu petugas
Kuratif :
Pelayanan P3K
Pelayanan Minimal Kesja di Pos UKK
PROMOTIF PREVENTIF
Dasar hidup sehat Pengenalan potensi risiko
Penyuluhan sederhana Penyediaan dan kepatuhan APD
Konsultasi Perbaikan lingkungan kerja
Inventarisasi jenis pekerjaan Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan sederhana
sederhana
KURATIF REHABILITATIF
Pertolongan pertama pada Tidak ada
kecelakaan (p3K) dan pertolongan
pertama pada gejala penyakit
(P3P)
POLIKLINIK PERUSAHAAN
Secara struktural merupakan bagian dari perusahaan dengan
tanggung jawab administratifnya dan secara fungsional
bertanggung jawab pada perusahaan dan Puskesmas di
wilayahnya
Berfungsi memelihara produktivitas pekerja dengan
meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan keluarganya
Membantu perusahaan menentukan kebijakan kesehatan kerja
Jenis programnya meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersertifikat K3 ( dokter,
perawat ), D3 hygine industri dan petugas laboratorium
Minimal memiliki peralatan seperti P3K kit, contoh APD, media
penyuluhan, luxmeter, hygrometer, sound level meter, komputer
Pelayanan Minimal Kesja di Poliklinik Perusahaan
PROMOTIF PREVENTIF
Konsultasi; penyuluhan Identifikasi dan pengukuran risiko
PHBS di tempat kerja Penyediaan dan kepatuhan APD
Inventarisasi jenis pekerjaan Perbaikan lingkungan kerja
Promosi kesehatan PAK, PAHK, KK Pemeriksaan kesehatan awal,
Sanitasi industry berkala, khusus
Identifikasi penilaian risiko Prosedur tanggap darurat
Pelatihan P3K Surveilance
SOP kerja Pemeriksaan kualitas air minum
KURATIF REHABILITATIF
Penyakit umum PAK, PAHK, KK Evaluasi tingkat kecacatan pekerja
Deteksi Dini PAK, PAHK, KK Rekomendasi penetapan kembali
Melakukan rujukan pekerja setelah sembuh dari
PUSKESMAS
Secara struktural merupakan UPT di bawah dinas
kesehatan sebagai fasyankes primer
Berfungsi memberikan pembinaan dan pelayanan
kesehatan kerja
Jenis programnya meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersertifikat K3
( dokter, perawat ), SKM, bidan, D3 Sanitarian, petugas
laboratorium, ahli gizi dan tenaga administratif
Minimal memiliki peralatan seperti P3K kit, tensimeter,
termometer, timbangan ukur, stopwatch, alat laboratorium
klinik dan komputer
KEBIJAKAN YANKESJA DI PUSKESMAS
Permenkes no 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
Puskesmas yang di dalam wilayah kerjanya terdapat
kawasan industri mempunyai tanggung jawab
memberikan pelayanan kesehatan kerja.
(Kepmenkes no.038/MENKES/SK/I/2007)
MINIMAL PELAYANAN KESEHATAN
KERJA DI INDUSTRI KECIL MELIPUTI :
Pemeriksaan kesehatan kerja ( pra kerja dan berkala )
Surveilance kondisi dan higiene perusahaan
Pelayanan P3K / pertolongan kegawatdaruratan
KEGIATAN KESEHATAN KERJA PRIORITAS
1. Pendekatan perorangan
2. Pendekatan kelompok secara proaktif
Kelom- • Pelayanan kesehatan
pok tak • Pelatihan
teror- • Pembinaan
ganisir 3. Sasaran pekerja dan tempat kerja