KEDOKTERAN OKUPASI
CABANG ILMU KEDOKTERAN
KEDOKTERAN
lifestyle
Sick
care body mind work
system
Human Physical
biology environment
biosphere
Human-Made Environment
Ketrampilan klinis: peroleh dan catat info akurat ttg pasien &
keluarga, prosedur klinis dan lab, prosedur kedaruratan klinis
Landasan ilmiah ilmu kedokteran: terapan konsep biomedik,
klinik, perilaku dan kesehatan masyarakat sesuai pel. Kes
primer,Rangkum & intepretasikan anamnesis, PF, lab dan
prosedur lain, tentukan efektifitas tindakan
4
Pengelolaan masalah kesehatan: kelola penyakit, sakit, dan masalah pasien sbg
individu/bag keluarga dan masy , lakukan pencegahan penyakit dan kead. Sakit,
gerakan dan berdayakan masyarakat utk meningkatkan serajat kesehatan, kelola
SDM sarana dan prasarana secara efektif dan efisien
Mawas diri dan pengembangan diri: terapkan mawas diri, praktikan belajar
sepanjang hayat, kembangkan pengetahuan baru
6
DIAGNOSITIK HOLISTIK
I . Aspek Personal
- Gangguan klinis,
- Masalah & faktor lain yang
menyebabkan pasien datang
II. Aspek Gangguan Klinis
• Kelainan perilaku
• Gangguan kepribadian
• Gangguan mental
III. Aspek
• Kondisi Medis Umum
7
IV. Masalah Lingkungan
100-91 = gejala tidak ada ,berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi
90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang
biasa
80-71 = gejala sementara & dapat diatasi,disabilitas ringan dalam sosial,pekerjaan,sekolah
dsb.
70-61 = beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik
60-51 = gejala sedang, disabilitas sedang
50- 41= gejala berat,disabilitas berat
40- 31 = beberapa disabilitas berhubungan dengan realita dan komunikasi & daya nilai, tak
mampu berfungsi dalam semua bidang
30-21 = disabilitas berat dalam komunikasi & daya nilai
20-11 = bahaya mencederai diri,/orang lain, disabiliti sangat berat dalam komunikasi
,mengurus diri
10- 01 = seperti diatas namun persisten & lebih serius
0 = informasi tidak adekuat
9
Ruang lingkup
ilmu kedokteran okupasi
• Prinsip dasar:
semua pasien yang bekerja, hrs dianalisis apakah
Diagnosis klinis berhubungan atau tidak dengan
pekerjaan
• Tatalaksana:
sasaran : - Individu
- Kelompok/ komunitas kerja
Jenis : - Medikamentosa
- Non medikamentosa : dietetik, psikis, excersise, okupasi
• INDIVIDU:
– Promosi kesehatan
– Fit to work
– Diagnosis & Penanganan Penyakit Akibat Kerja
– Job Analysis
– Penanganan Kecelakaan Kerja
– Return to work evaluation
• MASYARAKAT :
– Pencegahan dampak industri terhadap kesehatan
No VISIT
WD/
Th/ and planning
NEED VISITING
(Selected cases)
WORKPLACE VISIT :
- Potential hazard identific.
- Accident risk identification HOME VISIT
- Worker health
Report to Doctor
Occupational diagnosis
Family diagnosis
Intervention:
Evaluation - Occupational
Intervention planning
Family Intervention
Dewi Soemarko , Nov 2014 19
Occupational Medicine approach System
Anamnesis,
Diseases, family,
PATIENT Detection Desk: occupation
Registration Physical exam
Coming Blood pressure, Weight, height
No VISIT
WD/
Th/ and planning
NEED VISITING
(Selected cases)
WORKPLACE VISIT :
- Potential hazard identific.
- Accident risk identification HOME VISIT
- Worker health
Report to Doctor
Occupational diagnosis
Family diagnosis
Intervention:
Evaluation - Occupational
Intervention planning
Family Intervention
Dewi Soemarko , Nov 2014 20
Ked. Komunitas di kepaniteraan tk 6:
membuat status pasien ( hub D/ klinis, D/ Okupasi, D/ Keluarga, D/ holistik)
Anamnesis tatalaksana
Data Keluarga
Data lingkungan Data okupasi
rumah & sosial 1.D/ Klinis
2.Pajanan
- Internal : keluarga, 3. Pajanan vs D/ jklinis
biologis, psikososial, Diagnosis 7 langkah D/ 4.Jumlah pajanan
Ekonomi, perilaku
- eksternal: pel kesehatan, Keluarga Okupasi 5.Faktor internal
lingk rumah 6.Faktor non okupasi
7. PAK atau Bukan PAK
1.Personal
Diagnosis 2 klinik
Anamnesis tatalaksana
Data Keluarga
Data lingkungan Data okupasi
rumah & sosial
1.D/ Klinis
Anamnesis:
- KU Pemeriksan Fisik tatalaksana
Pasien datang
- RPS
- RPD Pemeriksaan Diagnosis
- Riw. Peny. Keluarga Penunjang Klinis
- Riw. Okupasi
- Kebiasaan (Lifestyle)
Diagnosis
Okupasi
1.Personal
Diagnosis 2 klinik tatalaksana
5 Aspek
Holistik 3.Internal
tatalaksana 4.Psikososial & Lingkungan
Langkah 3:
Langkah 6:
Adakah hub antara
Adakah faktor lain diluar pajanan dengan
pekerjaan Diagnosis Klinis
Langkah 4:
Langkah 5:
Apakah pajanan yg
Adakah faktor2 individu
dialami cukup besar
yg berperan
Prepared by Dewi S Soemarko (Juni 2013) 25
Dewi Soemarko , Nov 2014
contribution AS and Kesja
Status Okupasi
Identitas:
BISING
GETARAN
SUHU
TEKANAN UDARA
KELEMBABAN
TEKANAN UDARA
GEL. ELEKTRO MAGNET
6.Telinga
Daun Telinga , Liang Telinga - Serumen , Membrana Timpani
lainnya …..
Test berbisik , Test Garpu tala: Rinne- Weber- Swabach-Bing
7. Hidung
a. Meatus Nasi b. Septum Nasi c. Konka Nasal d. lubang hidung
e. Nyeri Ketok Sinus f. Penciuman
11. Dada
Bentuk, Mammae, Tumor : Ukuran Letak Konsistensi
Lain – lain
14. Genitourinaria
a. Kandung Kemih
b. Anus /Rektum/ Perianal
C Genitalia Eksternal Prostat (khusus Pria)
15. Refleks
a. Refleks Fisiologis patella,
b. Refleks Patologis: Babinsky
16. Kulit
Kulit, Selaput Lendir, kuku, Lain – lain ………
Langkah 3:
Langkah 6:
Adakah hub antara
Adakah faktor lain diluar pajanan dengan
pekerjaan Diagnosis Klinis
Langkah 4:
Langkah 5:
Apakah pajanan yg
Adakah faktor2 individu
dialami cukup besar
yg berperan
Prepared by Dewi S Soemarko (Juni 2013) 39
Dewi Soemarko , Nov 2014
contribution AS and Kesja
7 langkah Diagnosis Okupasi