KECELAKAAN KERJA
(beserta sharing pengalaman kasus pada industri manufaktur perusahaan
swasta)
15th INDONESIA
Catatan: OCCUPATIONAL
pada umumnya,MEDICINE UPDATE
Penilaian Laik Kerja mesti dilakukan beberapa kali
IMPROVING PRODUCTIVITY TO RECOVER TOGETHER
Penilaian Laik Kerja vs Penilaian Kembali Kerja (Pada Kasus Kecelakaan Kerja)
Penilaian Laik Kerja (Fit to Work) Penilaian Kembali Kerja (Return to Work)
Pengertian Penilaian awal atau penilaian lanjutan Penilaian akhir kelaikan kerja (Final RTW
kelaikan kerja (Early RTW Program) Assessment)
Maksud dan Tujuan • Bertujuan untuk memastikan pekerja • Bertujuan untuk menilai apakah pekerja
dapat melakukan pekerjaannya dapat kembali ke pekerjaan semula atau
secara efektif tanpa risiko terhadap tidak.
dirinya sendiri, rekan kerja, maupun • Menilai kesesuaian kondisi medis pasien
lingkungan kerjanya. dengan pekerjaannya saat kondisinya
• Menilai kelaikan kerja seorang sudah stabil
pekerja yang baru “pulih” dari sakit • Menentukan penempatan kerja yang
lama (≥ 2 minggu) sesuai
• Mempersingkat masa istirahat
(STMB) yang tidak perlu
Periode penilaian Dapat lebih dari satu kali (sesuai indikasi) Umumnya hanya satu kali di akhir masa
perawatan SAAT TUTUP KASUS
Indikasi rujukan dari Setelah dinilai oleh DPJP klinis dapat Setelah dinyatakan pulih sempurna atau
DPJP klinis ke SpOk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa maximum medical improvement dari DPJP
(DPJP okupasi) gangguan, umumnya setelah pulih dari klinis
luka bekas operasi
15th INDONESIA OCCUPATIONAL MEDICINE UPDATE
IMPROVING PRODUCTIVITY TO RECOVER TOGETHER
KASUS-KASUS KECELAKAAN KERJA YANG SERING
DIHADAPI
• Bidang Orthopedi:
• Fingertip injury tersering
• Traumatic amputation atau crush injury
• Fraktur (termasuk komplikasinya berupa kontraktur sendi)
• HNP
• Ruptur tendon/ligamen
• Bidang Neurologi / Bedah Saraf:
• Cedera Kepala Sedang s/d Berat
• Perdarahan Intrakranial
• Bidang THT / Bedah Mulut
• Fraktur Le Fort
• Fraktur Mandibulla
• Bidang Bedah Umum / Bedah Plastik
• Combustio
• Bidang mata
• Trauma okuli: mekanik maupun kimia
• Hemianopsia pasca trauma kapitis
• dll
15th INDONESIA OCCUPATIONAL MEDICINE UPDATE
IMPROVING PRODUCTIVITY TO RECOVER TOGETHER
BERAPA LAMAKAH DAPAT KEMBALI
BEKERJA PASCA OPERASI?
• Tergantung pada tiga hal:
• Jenis trauma
• Jenis operasi
• Jenis pekerjaan
• Perlu diperkirakan lamanya masa pemulihan (healing time) normal untuk menyusun rencana
penatalaksanaan kembali bekerja
• Masa pemulihan kerja lebih lama pada:
• Fraktur pada tulang panjang dan tebal
• Fraktur dekat persendian
• Fraktur jenis kominutif atau misalignment
• Terdapat komplikasi (infeksi, compartment syndrome, abses, dll.)
• Fraktur/amputasi pada anggota gerak bawah menyangga tubuh untuk berjalan/mobilitas
• Faktor individu: usia, obesitas, anemia, riwayat DM, malnutrisi, kebiasaan merokok, dll
• Jenis pekerjaan: semakin berat, maka masa pemulihan akan semakin lama
15th INDONESIA OCCUPATIONAL MEDICINE UPDATE
IMPROVING PRODUCTIVITY TO RECOVER TOGETHER
Acuan Untuk Menilai Masa
Pemulihan (1) (menurut buku
RTW dari AMA)
Catatan: diagnosis perlu ditulis secara spesifik agar healing time-nya dapat ditentukan oleh search engine Google
15th INDONESIA OCCUPATIONAL MEDICINE UPDATE
IMPROVING PRODUCTIVITY TO RECOVER TOGETHER
Referensi Klasifikasi Jenis Pekerjaan menurut US Social Security
Act
• Planning:
• Tata Laksana Medis : tidak diperlukan
• Tata Laksana Okupasi:
• Penilaian Kembali Kerja: Sertifikat Medis Untuk Kembali Kerja terlampir
• Penilaian Kecacatan: cacat anatomis pada jari III, IV, dan V tangan kiri