Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KUNJUNGAN PERUSAHAAN

ASPEK ERGONOMI & KESEHATAN KERJA

PT MARTINA BERTO
KELOMPOK 2
Disusun Oleh:

 Dr. Aussie Aulia Siwi  Dr. Ryna Radiant


 Dr. Nyoman Ayu Yuniarti Ningsih  Dr. Prizilia saimima
 Dr. Roberto Daniel Halomoan Hutapea  Dr agnes yuditha putriningtyas
 Dr. Ajeng Damarianti  Dr. Arieza fachrun sukardi
 Dr. Daniar hapsari  Dr. Annisa fitri M
 Dr. Eunikeu Intan Parulian tua  Dr. Neng Teni
 Dr. Edwin Haryanto sitorus  Dr. Arani K
 Dr. Muhammad Hibaturrahman  Dr. Andri heryanto
 Dr. Pratiwi indah palupi  Dr. Hendrazit
 Dr. Ayu mega pratiwi  Dr. Seal raja
Pelaksanaan Kunjungan

Tanggal dan waktu


Kunjungan perusahaan ke PT Martina Berto Tbk ini dilakukan
pada hari Rabu tanggal 17 2020 pukul 13.00-15.00.

Lokasi pengamatan
Melalui zoom dengan pegawai PT Martina Berto
VISI

Untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka dunia dalam


perawatan kecantikan dan industri spa dengan nuansa alam
dan nilai timur, melalui teknologi modern, penelitian dan
pengembangan untuk mengoptimalkan nilai tambah kepada
konsumen dan stakeholder lainnya.
MISI

 Untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk-produk perawatan


kecantikan dan spa dengan nuansa alam & timur dan standar kualitas internasional untuk
memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai segmen pasar dengan portofolio yang sehat
mampu mencapai peringkat tiga besar di setiap segmen di Indonesia.
 Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk semua pelanggan dalam
proporsi seimbang, termasuk pelanggan konsumen dan perdagangan;
 Untuk menjaga kondisi keuangan yang sehat dan pertumbuhan yang berkelanjutan;
 Untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten dan produktif
sebagai bagian dari aktiva Perusahaan.
FASILITAS
PELAYANAN
KESEHATAN
Poliklinik yang beroperasi khusus untuk para pekerja yang beroperasi setiap Senin – Jumat dengan jam
operasional siang pukul 09.00 – 12.00 WIB dan sore pukul 14.00 – 16.00 WIB

RS rujukan  RS Jayakarta dan RS Antam

Mobil pengantar
Pasien yang
akan dirujuk
Tenaga kerja :
1 orang dokter perusahaan yang merupakan dokter
umum dan sudah bersertifikat hiperkes
2 orang paramedis yang juga bersertifikasi
hiperkes dan telah terlatih oleh PMI dan
± 42 orang karyawan yang pernah dilatih atau
pernah ikut pelatihan kesehatan dari PMI namun
belum mempunyai sertifikat.
Fasilitas Donor darah yang bekerjasama dengan PMI setiap tiga bulan sekali, yang diikuti oleh karyawan PT
Martina Berto Tbk dipersilakan untuk meluangkan waktunya untuk ikut berpartisipasi dalam donor darah
Melihat kebutuhan masyarakat dalam
menghadapi Coronavirus, unit bisnis Martha
Tilaar Group yaitu PT Kreasi Boga Primatama
(KBP), Martha Tilaar Shop (MTS), dan PT
Cedefindo, kini berkolaborasi menawarkan
layanan disinfeksi untuk perumahan,
perkantoran, pabrik, sekolah, tempat ibadah,
pusat perbelanjaan, dan ruang publik lainnya.

Layanan disinfeksi ini akan dilakukan oleh


teknisi profesional dari PT KBP. Tidak hanya
profesional, tenaga kerja PT KBP juga
berpengalaman dan dilengkapi dengan Alat
Pelindung Diri (APD) sesuai dengan
protokol keamanan, menggunakan peralatan
yang lengkap serta metode penyemprotan
yang efektif
Program Kesehatan
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN YANG TERDAPAT DI PT MARTINA BERTO SETARA DENGAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT I. TENAGA KESEHATAN YANG TERDAPAT DI KLINIK
PT. MARTINA BERTO TERDIRI DARI 1 DOKTER DAN 1 PERAWAT. PT. MARTINA BERTO JUGA
BEKERJASAMA DENGAN RUMAH SAKIT RUJUKAN SEPERTI RS ANTAM DAN RS JAYAKARTA
PREVENTIF

PROMOTIF Pemeriksaan kesehatan awal untuk mengetahui status


kesehatan bagi calon tenaga kerja baik yang baru, serta
dilakukannya pemeriksaan medical check up (MCU) berkala
Penyuluhan, pelatihan, serta seminar beberapa kali dalam setiap 1 tahun sekali.
setahun berkaitan dengan penyakit yang dapat ditimbulkan pada
Medical check up terdiri dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan
saat kerja oleh dokter perusahaan dan pihak asuransi swasta
Rontgen, dan pemeriksaan darah rutin.
Terdapat juga pelayanan suntik KB bagi karyawan wanita yang
ingin KB.
REHABILITATIF
KURATIF Apabila terjadi kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja maka karyawan tesebut akan diberikan kompensasi
Menyediakan poliklinik bagi karyawan yang ingin
oleh perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
memeriksakan kesehatan.
Karena dalam beberapa waktu terakhir tidak terdapat
Selain itu untuk karyawan kontrak digunakan jaminan
kecelakaan kerja yang fatal seperti cacat sebagian atau
kesehatan berupa asuransi swasta.
permanen, hanya terjadi luka ringan sehingga TK hanya
membutuhkan istirahat dirumah dalam 3 hari saja.
PENCEGAHA
N HIV/AIDS
 Dari hasil kunjungan virtual perusahaan PT. Martina Berto Tbk tidak didapatkan
upaya terkait pencegahan HIV/AIDS dan narkoba. Tidak ada ODHA yang bekerja
pada perusahaan tersebut
 Selain itu PT. Martina Berto Tbk tidak memasukkan pemeriksaan HIV/AIDS dan
narkoba pada pemeriksaan fisik awal.
 PT. Martina Berto Tbk melakukan kegiatan penyuluhan berkenaan dengan
HIV/AIDS dan narkoba yang dilakukan oleh dokter asuransi swasta yang telah
bekerja sama
PEMERIKSAAN
KESEHATAN
KERJA
(AWAL,
BERKALA,
KHUSUS)
Pemeriksaan Kesehatan awal
(pre-employment)

 Pemeriksaan kesehatan awal pada setiap calon tenaga kerja yang


melamar pekerjaan ke PT. Martina Berto Tbk.
 Pemeriksaan kesehatan ini juga dilakukan pada pekerja yang
hendak dipindahkan ke lokasi kerja lain dengan risiko yang berbeda.
 Pemeriksaan kesehatan awal dilakukan pemeriksaan berupa
wawancara mengenai riwayat kesehatan pekerja, pemeriksaan fisik
umum, pemeriksaan status mental, rontgen thoraks, laboratorium
rutin, urin rutin, dan pemeriksaan lain (bila diperlukan).
Pemeriksaan Kesehatan berkala

 Medical Check Up (MCU) dilakukan 1 tahun sekali dilakukan di PT.


Martina Berto Tbk oleh tim dari RS yang ditunjuk, biasanya di bulan
November.
 Prinsip pemeriksaan kesehatan berkala sama dengan pemeriksaan
kesehatan awal disertai pemeriksaan tambahan seperti spriometri,
audiometri yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan
 Apabila ditemukan gangguan atau kelainan Kesehatan, para pekerja
tersebut diwajibkan untuk berobat ke RS rujukan menggunakan asuransi
yang sudah disediakan.
Pemeriksaan Kesehatan khusus

Pemeriksaan kesehatan khusus terhadap tenaga kerja tertentu


apabila diperlukan dan dinilai membawa pengaruh dari pekerjaan
tertentu.
KESESUAIAN
PEKERJA
DENGAN ALAT
 Dengan adanya keterbatasan dalam pengamatan sikap kerja maka
dengan ini pengamatan tidak dapat dilakukan. Tetapi menurut
narasumber ahli K3 PT. Martina Berto Tbk., sikap kerja dan cara kerja
sudah sesuai prosedur.
 Mereka juga telah mewawancarai para tenaga kerja tentang
kesesuaian alat dengan tenaga kerja dan hasilnya tidak ada keluhan.
PROGRAM
PEMENUHAN GIZI
PEKERJA, KANTIN
ATAU RUANG MAKAN
• Perusahaan menyediakan makanan catering yang diberikan
setiap shift untuk masing-masing paramedis (dokter, perawat,
apoteker dan paramedis yang lain). Menu utama berupa 4
sehat 5 sempurna dimana jumlah kalori sudah diatur oleh
bagian gizi perusahaan.
• Pemilihan catering dilakukan secara selektif dan memenuhi
standar. Perusahaan juga melakukan sidak ke dapur catering
rekanan untuk memastikan kualitas makanan yang dibuat
sesuai standar.
• Dan pihak cateringpun sudah ada izin dari pihak
ketenagakerjaan dan jaminan halal.
• Ruang kantin atau ruang makan pada PT. Martina Berto berada
pada lantai 3, dengan dibedakan antara kantin office dengan kantin
para pekerja.

• Untuk para pekerja dengan shift lembur, mereka mendapatkan


tambahan buah dan susu.
• Pekerja diberikan air minum dalam bentuk
galon yang terletak di ruangan kerja yang
dapat diambil secara bebas.
• Untuk mencuci tangan menggunakan tempat
cuci tangan yang disediakan di setiap lantai.
10 BESAR
PENYAKIT
PADA
PELAYANAN
KESEHATAN
10 Penyakit Terbanyak
Poli Klinik PT. Martina Berto, Tbk
Periode 15 – 20 juni 2020
No. Penyakit yang sering di derita Karyawan
1 ISPA
2 Mialgia
3 Common cold
4 Gastritis
5 Cephalgia
6 Hipertensi
7 Faringitis
8 Dermatitis
9 Influenza
10 Konjungtivitis
PENYAKIT
AKIBAT
KERJA YANG
TERJADI
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik Perusahaan PT Martina Berto Tbk, hingga saat ini
tidak ada karyawan yang didapatkan menderita Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit yang sering dijumpai pada karyawan PT Martina Berto antara lain
 ISPA
 Hipertensi
 Common cold
 Myalgia
 Migrain/Cefalgia
Beberapa kasus terjadi penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan antara lain adalah myalgia (pegal-pega
otot)
 Apabila terdapat karyawan yang mengalami PAK, dari pihak
perusahaan akan mengadakan pemeriksaan khusus untuk
karyawan terkait
 Sebagai upaya preventif dalam pencegahan PAK, perusahaan
menerapkan pemeriksaan rutin berkala setiap 1 tahun untuk
mendeteksi adanya PAK
SARANA P3K
Terdapat sarana P3K yang berupa lemari kotak kaca di dalam setiap ruang yang diberikan
tanda palang merah. Posisi kotak P3K dapat dikenal dan dijangkau dengan mudah.
Kotak P3K ada disetiap kurang lebih dari 500m dan ditentukan sesuai jumlah orang di ruangan
tersebut.
Ada penanngung jawab P3K yang terdiri dari ketua, tim P3K dan tim pemadam kebakaran.
PERSONIL
KESEHATAN
Personil Kesehatan

 1 Dokter (bersertifikasi Hiperkes)


 1 Perawat
 -/+ 25 petugas tanggap darurat / P3K
Terdiri dari petugas PMI dan Ahli K3.
Telah dilatih khusus untuk menangani kecelakaan di lingkungan kerja
Penanganan masalah
No Unit Kerja Permasalahan Penanganan Saran
1 Program 1. Promosi kesehatan yang Perusahaan Sebagai dokter perusahaan
Kesehatan dilakukan oleh dokter bekerja sama seharusnya memiliki program
perusahaan masih sangat dengan pihak kerja khusus kesehatan para
jarang. asuransi untuk tenaga kerja sehingga dapat
2. Dokter hanya melakukan dilakukannya meningkatkan produktivitas dan
promosi kesehatan kepada tiap promosi kesehatan. mengurangi angka kecelakaan
pasien yang datang berobat   kerja dan penyakit akibat kerja.
saja.  
 
 
 
2 Kesesuaian Dengan adanya keterbatasan Memberikan kuisioner mengenai
pekerja dengan dalam pengamatan sikap kerja pengetahuan pekerja terhadap
lat maka dengan ini pengamatan kesesuaian alat kaitannya
tidak dapat dilakukan. Tetapi dengan keselamatan kerja.
menurut narasumber ahli K3 Tujuannya agar pihak manajemen
PT. Martina Berto Tbk., sikap perusahaan dapat mengetahui
kerja dan cara kerja sudah sejauh mana pengetahuan
sesuai prosedur. pekerja secara lebih terukur.
No Unit Kerja Permasalahan Penanganan Saran
3 Penyuluhan HIV Kurangnya edukasi dan Dokter perusahaan 1. Memberikan edukasi
dan narkoba prmoasi pengettahuan terhadap bekerja sama terhadap pekerja tentang
HIV/AIDS dan narkoba dengan pihak HIV/ AIDS dan narkoba
management untuk 2. Melakukan screening sesuai
turut aktif dalam indikasi
edukasi HIV/ AIDS
dan Narkoba 
 
 
 
Saran
dan
Kesimpulan
KESIMPULAN
 Program kesehatan
 Promosi kesehatan belum terlaksana secara maksimal karena dokter perusahaan hanya memberikan promosi kesehataan saat
tenaga kerja berobat ke poli klinik.
 Penyakit pada pelayanan kesehatan
 Penyakit akibat kerja yang terjadi perlu didatakan dengan lebih rinci mengenai penyakit tersering ataupun penyakit akibat kerja
yang didata oleh perusahaan sendiri.
 Tidak ada pelaporan khusus tentang PAK dan KK sehingga data tidak valid.
 Kurangnya pengetahuan SDM (dokter perusahaan) tentang fungsi pelayanan kesehatan kerja.
  Penyuluhan HIV dan Narkoba
 Kurangnya kegiatan promosi tentang penyakit HIV/AIDS dan Narkoba
SARAN

 Sebagai dokter perusahaan seharusnya memiliki program kerja khusus kesehatan para tenaga kerja sehingga
dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 Memberikan kuisioner mengenai pengetahuan pekerja terhadap kesesuaian alat kaitannya dengan
keselamatan kerja.
 Dokter perusahaan harus terjun langsung ke lingkungan kerja.
 Menambah personil petugas kesehatan seperti apoteker.
 Meningkatkan pengetahuan SDM (dokter perusahaan).
 Memberikan edukasi terhadap pekerja tentang HIV/ AIDS dan narkoba
 Melakukan screening sesuai indikasi
 Dapat dilakukan pemberian informasi dan pendidikan terhadap tenaga kerja, seperti penyuluhan/pemasangan
poster untuk dibagikan ke semua tenaga kerja.
 Melakukan screening pemeriksaan awal dengan mendapatkan informed consent dari setiap calon pekerja
terlebih dahulu.
PENUTUP

 Semoga dengan disusunnya laporan ini, dapat kita jadikan pedoman pembelajaraan dalam menambah wawasan
mengenai Hiperkes bagi para Dokter Perusahaan atau Instansi, dalam melaksanakan tugasnya. Semoga apa yang
kami sampaikan diatas mengenai aspek Ergonomi di lingkungan kerja PT. Martina Berto Martha Tilaar Group dapat
bermanfaat bagi kita semua. Jika suatu saat kita menjumpai kendala dalam mengelola kesehatan di lingkungan
kerja, baik itu dalam suatu perusahaan atau Instansi, maka kita sudah dapat mengambil langkah-langkah antisipasi
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai