Anda di halaman 1dari 27

NEOPLASMA

BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAH.

A. ORGAN & JARINGAN YG LEBIH KECIL DARI NORMAL :

1. Agenesis : Rudimen / Anlage Embrionik organ tidak terbentuk 


organ tidak terbentuk, ( misal hanya ada 1 ginjal ).

2. Aplasia : Rudimen Embrionik terbentuk tetapi tidak tumbuh 


organ tidak terbentuk.

3. Hipoplasia : Rudimen terbentuk tetapi dlm perkembangannya


tidak pernah mencapai ukuran definitif / dewasa.

4. Atrofi : Organ dalam perkembangannya mencapai ukuran defi-


nitif dan kemudian scr sekunder menyusut. Dpt fisiologis ( bgn
dari foetus , proses aging), dpt patologis akibat inaktivitas otot.
B. ORGAN & JARINGAN LEBIH BESAR DARI NORMAL

1. HIPERTROFI : pembesaran jaringan / organ krn pembesaran sel

2. HIPERPLASI : kenaikan jumlah sel absolut  pembesaran

organ ( misal : keadaan hamil pd otot miometrium, otot perut,

kelenjar mammae ).

• Hipertrofi dan Hiperplasia jika keadaan yg merangsang

pembentukannya dihilangkan akan menyusut kembali seperti

sediakala ( kecuali hipertrofi prostat yg memerlukan tindakan

operasi ).
DEFERENSIASI OBNORMAL

METAPLASIA :

• Deferensiasi sel pd jaringan tertentu mengalami perubahan

akibat rangsang / iritasi, misalnya epitel serviks yg normal

bentuk kolumner berubah jadi epitel squamosa yg lebih

tahan thdp iritasi.

• Jika penyebab perubahan dihilangkan akan  sel induk dlm

populasi akan mengadakan deferensiasi membtk sel yg

biasanya terdpt pd tempat itu.


DISPLASIA :
• Kelainan deferensiasi sel yg sedang proliferasi sehingga
ukuran, bentuk & penampilan sel abnormal, disertai gangguan
pengaturan dalam sel.
• Pd displasia terdpt kehilangan pengawasan pd populasi sel yg
terserang.
• Displasia ringan pd daerah peradangan dg kemungkinan
masih reversibel, jika rangsang iritasi dihilangkan.
• Sering rangsang yg mengakibatkan displasia tidak ditemukan
 terjadi displasia yg lebih parah dan progresif 
berkembang menjadi penyakit ganas  Neoplasma,
• Pd serviks uteri displasia sering dlm perjalanan alamiah dan
dari derajat yg ringan sampai berat  kanker serviks.
NEOPLASIA / NEOPLASMA

• Berarti pertumbuhan baru, sbg masa abnormal dari sel-sel yg


mengalami proliferasi.

• Sel neoplasma sebelumnya berasal dari sel normal.

• Sel neoplasma adalah otonom : tumbuh dg kecepatan yg tak


terkoordinasi dg kebutuhan hospes dan fungsi yg tak tgt pd
pengawasan homeostasis sel tubuh lainnya.

• Pertumbuhannya progresif, tidak mencapai keseimbangan,


mengakibatkan penambahan masa sel, dg sifat yg sama.
• Neoplasma tidak bertujuan adaptif yg menguntungkan hospes,
tetapi sering membahayakan hospes.

• Walaupun rangsang yg menybbkan dihilangkan, neoplasma


terus tumbuh progresif.

• Neoplasma dibedakan : jinak ( benigna ) dan ganas ( maligna )

• Kanker : istilah umum untuk neoplasma ganas.

• Tumor : semula diistilahkan sbg pembengkakan / benjolan.

• Kanker biasanya menimbulkan benjolan / tumor,  kanker =


benjolan / tumor ganas.
SIFAT-SIFAT NEOPLASMA

NEOPLASMA JINAK :

• Timbul lokal.

• Proliferasi sel cenderung kohesif,  pertumbuhan sel-sel


secara Sentrifugal.

• Batas nyata, karena sel-sel berproliferasi tidak saling mening-


galkan  tepi luar nopplasma mendesak jaringan sekitar.

• Neoplasma jinak mempunyai kapsul jaringan penyambung


padat, yg memisahkan neoplasma dari jaringan sekitar.

• Neoplasma jinak tidak menyebar ke tempat yg jauh.

• Laju pertumbuhan lambat.


NEOPLASMA GANAS

• Tumbuh progresif dan cepat.

• Kurang kohesif  pola penyebaran tak teratur.

• Neoplasma ganas cenderung tak berkapsul, dan tidak mudah


dipisahkan dengan jaringan sekitarnya.

• Sel ganas tidak mendesak kejaringan sekitar tetapi mereka


mencari jalan dengan cara destruktif.

• Sel ganas yg berproliferasi mampu melepaskan diri dari tumor


induknya ( tumor primer )  masuk sirkulasi  menyebar ke
seluruh tubuh.

• Sel kanker embolik yg tersangkut mampu keluar pembuluh


darah dan melanjutkan berproliferasi di tempat baru.
• Pertumbuhan kanker di tempat yg baru menjadi tumor
sekunder.

• Jadi satu fokus tumor ganas primer dapat menimbulkan


puluhan / ratusan tumor ganas sekunder.

• Proses terputusnya dan penyebaran neoplasma ganas disebut


“ metastasis “ dan daerah pertumbuhan sekunder disebut
daerah metastasis.

Jadi bahaya neoplasma ganas : kemampuan


menginvasi jaringan sekitar dan kemampuan
metastasis.
METASTASIS SEL KANKER

Metastasis terjadi melalui bbrp cara :

1. Invasi pembuluh darah  metastasis hematogen

-. Ca primer di saluran cerna  vena porta  Ca sekunder di

hati.
-. Ca primer di bagian tubuh lain  vena cava  Ca sekunder
di paru-paru.

2. Invasi pembuluh limfe  metastasis limfogen.

-. Ca primer di kelenjar mamae  metastasis ke kelenjar


limfe regional daerah aksila.

3. Invasi ke kapiler & pembuluh limfe.

4. Metastasis melalui rongga tubuh ( peritoneum ).


SEL KANKER GAGAL TUMBUH :

• Kemungkinan metastase sel kanker dapat gagal

tumbuh, hal ini disbbkan pertumbuhan sel dapat

dihambat oleh berbagai pertahanan tubuh (

imunologik ).

• Dpt juga dihambat oleh krn tempat baru tak

memenuhi syarat pertumbuhan sel kanker.

• Hal ini penting untuk diagnose dan pengobatan


INTERAKSI NEOPLASMA & HOSPES

• Neoplasa jinak karena tidak invasi / metastasis 

permasalahannya hanya di lokal misalnya :

-. Masalah kosmetik ( tumor di wajah ).

-. Terjadi sumbatan jika menekan pembuluh darah / limfe.

-. Dpt fatal jika tumbuh di rongga Kranium.

-. Jika tumbuh dari sel P. Langerhans  menghasilkan

Insulin  hiperinsulinisme  hipoglikemia  koma 

meninggal.
• Neoplasma ganas dpt seperti neoplasma jinak

tetapi lebih agresif, dan destruktif, tumbuh cepat 

invasif, merusak jaringan lokal dapat menyebar dan

metastasis jauh.

• Secara harafiah tumor ganas merebut bahan

makanan hospes  merugikan hospes  penderita

tampak malnutrisi  meninggal akibat pneumonia

atau sepsis
PENGARUH HOSPES thdp NEOPLASMA

• Prinsip hidup neoplasma : pembentukan clone sel


proliferatif yang sukar dikendalikan, tidak berespon
thdp sinyal homeo-stasis dalam tubuh, tetapi tidak
mutlak otonom.

• Tidak mutlak otonom jelas bahwa neoplasma membutuhkan


suplai oksigen dan zat gizi dari hospes, utk proliferatif.

• Sel-sel jaringan penyambung, pembuluh darah sebenarnya


bukan bagian dari clone sel-sel neoplasma, tetapi pertum-
buhannya dirangsang oleh zat-zat yg dikeluarkan sel
tumor.
PROSES DLM TUBUH HOSPES YG DPT MENGATUR
PERTUMBUHAN SEL NEOPLASMA

• Proses ini sebagai pertahanan anti-neoplastik.

• Sel neoplastik merupakan Ag yg berbeda dg sel

hospes yg sesuai  respom imun tubuh ( reaksi

imunologi )  melawan neoplasma.

• Tetapi umumnya respon imum tidak mampu

memerangi pertumbuhan sel kanker yang ganas.


PATOGENESIS KANKER

• Telah diketahui bahwa sel kanker berasal dari sel normal 


yg mengalami transformasi ( karsinogenik ).

• Tetapi semua belum diketahui tentang bagaimana sel dpt


mengalami transformasi & berubah menjadi sel kanker ?

• Analisa terakhir menunjukkan bahwa sel kanker adalah

“ antisosial “ thdp sel normal tubuh.

-. Tidak mentaati peraturan teritorial dlm tubuh.

-. Tidak memberi respon thdp pengendalian diri dlm ukuran

maupun laju pertumbuhan.

• Kelainan penting terletak dlm membran sel.


• Kelainan pd membran sel  menybbkan penerimaan abnormal

sinyal kontrol  respon abnormal.

-. Peristiwa pd membran sel penting utk pengawasan

proliferasi sel.

-. Struktur Ag membran sel penting utk interaksi imunologik

terhadap lingkungannya.
KONSEP GENETIKA SELULER & MEKANISME KONTROL

1. Dasarnya : perubahan kimiawi pd DNA ( mutasi DNA ).

• Sekali sel berubah menjadi sel neoplastik  sifat-sifatnya akan


diturunkan menjadi “ Clone sel sejenis”

• Perubahan sel melalui penambahan info-genetik dlm genom sel


 misal : pd infeksi virus tertentu.

2. Transformasi / karsinogenik tidak berkaitan dengan mutasi


maupun penambahan informasi genetik pd sel total  tetapi
menyangkut perubahan ekspresi info-genetik yg sudah ada.

• Jadi : dlm genom total tiap sel dibutuhkan informasi bagi


ekspresi sifat keganasan.
• Normalnya informasi ini tidak diekspresikan sepanjang hidup.

“ Kenyataan : tidak mungkin menyatakan satu penyebab kanker “

• Telah dinyatakan bahwa penyebab kanker : multifaktorial

1. Lingkungan, . . . . . . sbg sumber agen karsinogenik.

-. Zat kimia dlm lingkungan ( karsinogenik ).

-. Asap rokok  ca paru-paru.

2. Infeksi virus.

3. Agen fisik . . . . . . Radiasi sinar x, ultraviolet.

4. Genetik  pd turunan yg ada ca payudara  risiko tinggi.


ASPEK KLINIK NEOPLASMA

• Gejala bervariasi, tgt jenis neoplasma, lama perkembangan,

lokasi kejadian neoplasma, juga umur penderita.

• Untuk kepastian diagnosa dapat dilakukan dengan pemeriksaan

fisik, laboratoris, endoskopis, radiologis, Pap smear, biopsi

untuk dibuat sediaan PA, dll.

• Dari berbagai cara pemeriksaan diharapkan dpt menentukan

derajat perkembangan neoplasma  prediksi utk prognosenya.

• Biasanya utk kanker ganas perlu diketahui stadiumnya  utk

tindakan terapinya.
Pengobatan Neoplasma.

1. Operasi  membuang jaringan yg mengandung kanker.

• Efektif jika dpt membuang jaringan kanker dan jaringan


normal sekitar kanker, & kelenjar limfe regionalnya.

• Mengurangi beban tubuh dari sel-sel kanker, dg harapan

daya tahan hospes dpt membersihkan Sisa sel kanker.

• Tetapi banyak kanker tidak dpt dioperasi,sbb dpt


mengorbankan struktur lokal yg penting.

• Atau metastasis jauh sudah terjadi.


• Jenis penyakit juga penghalang utk dilakukan operasi, misal :

pd Leukemia.

2. Radioterapi.

• Prinsipnya : Pengaruh Radiasi >> pd sel kanker yg sedang

proliferasi dan deferensiasi buruk, dibanding dg sel normal.

• Tetapi tidak semua sel kanker dpt diobati dg radioterapi,

karena ada sel kanker yg Radio-Resisten.

• Juga pd kanker yg telah menyebar luas, krn radiasi yg luas

membahayakan.
3. Kemoterapi.
• Saat kini sedang dikembangkan.

• Prinsipnya memaparkan sel kanker yg sedang “ Proliferasi “

maupun sel normal terhadap berbagai agen Sitotoksik.

• Sel kanker yg telah tersebar luas ( tidak dpt dg operasi / radiasi )

dpt dihilangkan dg pemberian obat Sistemik, yg toksisitasnya

thdp sel normal cukup rendah.

• Tetapi tidak semua sel kanker peka thdp obat kemoterapi.

• Juga kemoterapi terbatas penggunaannya krn toksisitasnya thdp


sel normal yg sedang berproliferasi cepat ( hemopoetik dan

epithel ).
4. IMUNOTERAPI.

• Telah dicoba untuk membangkitkan reaksi

imunologik penderita.

• Hasilnya belum dpt dijanjikan.


5. PENGOBATAN PALIATIF :

• Walau Neoplasma sudah dianggap tidak dpt

sembuh, masih dapat diberikan pengobatan

Paliatif : Dengan cara.

-. Memperbaiki gizi penderita kanker.

-. Memberikan rasa nyaman penderita.

-. Memperpanjang masa hidup penderita.


Terima kasih

Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai