Anda di halaman 1dari 5

Pak Kofi demam

Kelompok : KA8

Nama Anggota : 1. Benny Pratama (1102021057)

2. Bintang Tenriajeng Hindar Jaya (1102021058 )

3. Bobby Prakoso Witjaksono (1102021059)

4. Cathlya Hayati Marison(1102021060 )

5. Cindy Ratu Pertiwi (1102021061 )

6. Clarisa Berliana (1102021062)

7. Daffa Shaquille Reve Pratama (1102021063 )

8. Deo Pambudi (1102021065)

Tn. Kofi berusia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan demam disertai sesak nafas
sejak 2 hari yang lalu. Satu minggu sebelumnya pasien panas disertai batuk, pilek dan nyeri otot.
Pasien sudah minum obat tetapi tidak sembuh. Pasien juga mengeluhkan hilangnya penciuman
sehingga nafsu makan berkurang. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala yang
serupa. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum pasien tampak sakit berat, suhu 39C, frekuensi
napas 34x/menit, frekuensi nadi 100x/menit. Dokter segera merujuk pasien ke Rumah Sakit.

LANGKAH I

1. Identifikasi
Normalnya manusia frekuensi nafasnya 16 sampai 20 dalam waktu satu menit dalam
kasus pak kofi frekuensi 34x/menit, ini membuktikan sirkulasi pernafasan pak kofi tidak normal.
(Bintang). Pak Kofi disertai batuk, pilek dan nyeri otot termasuk gejala deman, tapi dikarenakan
ada nya hilangnya penciuman, menunjukkan bahwa ini bukan gejala deman biasa. (Daffa)Pak
Kofi sudah minum obat, akan tetapi tidak dapat menurunkan demam dan tetap hilangnya
penciuman. Penyakit ini tidak menular. Karena dikarenakan umur pak Kofi yang sudah tua,
rentan untuk pak kofi sering mendapatkan penyakit-penyakit. Penyakit tersebut bukan penyakit
yang biasa.

2. Pertanyaan+Brainstorming (jawaban)

1. Apa penyebab pak Kofi mengalami demam, pilek, nyeri otot sehingga pak Kofi
kehilangan penciuman, berkurang nya nafsu makan, dan detak jantung berdetak
meningkat?
Kemungkinan besar disebabkan dari infeksi suatu virus atau bakteri

1
2. Aktivitas apa saja yang pak Kofi lakukan sebelum pak Kofi terkena covid?
Tidak dapat ditentukan, tapi biasanya dikarenakan tidak mematuhi atau melanggar
protokol kesehatan.

3. Jika itu covid, mengapa tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala yang serupa?
Karena gejala covid lebih rentan berbahaya kepada kalangan tua sedangkan bagi
kalangan muda memiliki antibodi yang lebih kuat.

4. Sistem pernafasan bekerja optimal di umur berapa, dan apa saja yang mempengaruhi
pada sistem pernafasan?
Gaya hidup, kemampuan olahraga, tubuh, umur serta faktor genetik.

5. Apa pengaruh demam pilek terhadap fungsi paru-paru yang mengakibatkan anosmia?
Fungsi paru-paru tidak ada hubungannya dengan anosmia melainkan sel-sel saraf
penciuman yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa memberikan sinyal kepada
otak, salah satunya disebabkan pilek, penyakit-penyakit pada saluran hidung.

6. Apa yang bisa yang terkena demam, atau adakah kerusakan sel atau organ lainnya
terkena demam?
Virus,bakteri, parasit, kemungkinan terjadi karena dari salah satu itu
karena imunitas yang semakin berkurang seiring bertambahnya usia

7. Faktor apa yang membuat obat itu tidak berpengaruh pada tubuh seseorang?
Karena obat pada umumnya tidak bisa membunuh virus

8. Apakah ada faktor lain selain demam panas pilek yang menyebabkan nadi pak Kofi
meningkat dari batas normalnya?
Kemungkinan pak Kofi memiliki penyakit tekanan darah tinggi karena ketika pak Kofi
terkena demam maka terpicu penyakit tekanan darah tinggi tersebut

3. Hipotesis

Pak Kofi virus covid-19 varian Alpha, ada demam, nyeri otot, dan juga hilangnya indera
penciumannya. Pak kofi baru terinfeksi dalam jangka waktu tidak relatif lama, hal ini diperkuat
tidak ada atau belum ada anggota keluarga yang mengalami yang serupa. Pak Kofi mempunyai
kemungkinan besar terinfeksi suatu virus, yang kemungkinan salah satunya adalah covid-19,
akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit yang diderita oleh pak kofi terjadi
karena faktor lain seperti bakteri maupun parasit lainnya.

4. LO
1. Memahami dan mempelajari sistem pernafasan secara makreoskopik dan mikroskopik
2. Memahami dan mempelajari fisiologi sistem pernafasan

2
3. Memahami dan mempelajari mekanisme penyakit saluran pernapasan yang dikarenakan
Sars-cov 2
4. Memahami dan mempelajari gejala klinis yang timbul
5. Memahami dan mempelajari komplikasi Covid-19
6. Memahami dan mempelajari pencegahan dari Sars-cov 2
7. Memahami dan mempelajari tata laksana infeksi Sars-cov 2

LANGKAH III

1. A. MAKROSKOPIK
● Hidung/Nasal merupakan saluran udara masuk. Hidung sendiri terdiri dari tulang rawan,
folikel rambut,
● Faring yang meneruskan udara masuk menuju pangkal tenggorokan. Terdapat
percabangan untuk menuju ke trakea dan menuju paru-paru
● Faring terdiri dari 3 nasofaring bagian yang berbatasan dengan hidung, lasofaring yang
berbatasan dengan
● Batang tenggorokan/ trakea dengan panjang 10 cm terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada. Bronkus adalah percabangan dari trakea yang satu menuju paru
paru kanan dan yang satu menuju paru paru kiri.
● Bronkiolus yaitu percabangan bronkus dalam paru paru terdapat 3 lobus di sebelah kiri
terdapat 2 lobus dan di sebelah kanan terdapat
● Alveolus sel tersebut merupakan tempat untuk pertukaran oksigen dan CO2
● Yang melekat pada paru disebut pleura viseral yang melekat, pada dinding toraks disebut
pleura parietal.
● Pembuluh darah

B.MIKROSKOPIK
● Hidung
● Faring
● Trakea
Trakea memiliki atas 3 lapisan yaitu, lapis luar, tengah, dan lapis terdalam.
Dilapis Luar terdiri atas jaringan ikat, lapis tengah terdiri atas otot polos dan
cincin tulang rawan, dan lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia
● Bronkiolus
● Bronkiolus Respiratorius merupakan peralihan bagian konduksi kebagian
respirasi paru pelapisan epitel kuboid tanpa silia, mengandung kantung tipis
(alveoli)
● Alveolus
● Terdiri dari lapisan epitel pipih
● Pleura membran serosa
● Pembukus paru, jaringan tipis ini mengandung serat elastis fibroblas, kolagen.

2. Fisiologi rongga hidung sebagai penyaring benda benda asing dan penghangatan mengubah
suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.

3
1. Fisiologi Ventilasi paru masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan Alveoli paru.
Pergerakan udara kedalam dan keluar paru disebabkan oleh
a. tekanan pleura, tekanan alveolus, tekanan transpulmonary.

Fisiologi kendali persarafan pada pernapasan terdapat 2 mekanisme neural terpisah bagi
pengaturan pernapasan
1. Mekanisme yang berperan dalam kendali pernapasan volunter
2. Mekanisme yang mengendalikan pernapasan otomatis

3. Pada umumnya, pernapasan terbagi menjadi 2 yakni pernapasan eksternal dan internal.
Fisiologi adalah cabang dari biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan dan
ditujukan untuk mempelajari fungsi fisika, kimia, dan sistem organ secara keseluruhan.
Pernapasan eksternal adalah pertukaran CO2 dan O2 dari lingkungan eksternal. Pernapasan
internal adalah proses penggunaan oksigen untuk digunakan pada metabolisme tubuh yang
digunakan pada sel mitokondria untuk menghasilkan energi dengan sisa hasil produk berupa
CO2 dan Air. Berawal virus masuk kedalam tubuh kita melewati percikan batuk dari orang yang
positif. Baik kontak langsung maupun secara tidak langsung yang kemudian virus masuk
kedalam saluran pernapasan hingga ke paru paru. Bisa terjangkit virus sars Cov-2 dengan
menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi. Lalu virus tersebut menempel di sel dan
berkembang disana. Virus ini mempunyai protein dengan ujung yang tajam yang bisa menempel
di membran sel. Saat virus ini berkembang mereka mulai menginfeksi daerah yang ada di
sekitarnya. Lalau virus tersebut dengan cepat merambat ke saluran pangkal paru paru dan hingga
masuk ke paru paru dan membuat bagian paru paru menjadi rusak dan membengkak sehingga
sulit bagi paru paru memasok oksigen dan menyalurkan keluar. Patogenesis (proses terjadinya
suatu penyakit) dan patofisiologi (bagaimana benda asing mengubah fisiologi tubuh)

4. Memahami gejala klinis kita harus membuat anamnesis yaitu, keluhan utama, keluhan
penyerta, riwayat penyakit terdahulu, riwayat keluarga, lalu kita melakukan pemeriksaan fisik.
Gejala klinis dan gejala medis itu sama. Gejala adalah yang ditampilkan oleh tubuhnya tanpa
dikeluhkan.Untuk gejala umum Sars Cov-2 adalah batuk,pilek, mual, nyeri tenggorokan,nafsu
makan hilang, hilang penciuman, hilang indra perasa, tanda vital, tekanan darah diatas 100x per
menit, suhu di atas 37,5 Celcius, frekuensi napas diatas 20x per menit, saturasi oksigen dibawah
95%.Tidak semua covid mempunyai gejala tetapi ada beberapa kasus dengan pasien tanpa gejala.
Ada beberapa pasien tanpa gejala yang dapat penurunan oksigen yang disebut dengan happy
hipoksia. Ada beberapa faktor terutama diantaranya adalah vaiload ada yang dimasukan sedikit
atau banyak dan komorbid dari pasien itu sendiri. Pengaruh dari jenis virusnya. Untuk varian
alpha lebih ringan reseptornya hanya di saluran napas. Tetapi varian delta, AC2 reseptor ada di
seluruh organ tubuh.

5. Salah satu dari komplikasi covid 19 adalah pneumonia atau radang paru paru, kerusakan
jantung atau aritmia kelainan irama jantung, dan miokarditis atau peradangan otot jantung,
gangguan hati, gagal ginjal, dan juga gangguan neurologis (sturk), sepsis, sepsis itu terjadi ketika
tubuh bereaksi zat kimia yang dilepaskan ke aliran darah untuk melawan penyakit tidak memicu
respon yang tepat justru membuat organ rusak dan sepsis juga merupakan komplikasi penyakit
akibat korona yang menimbulkan kematian yang rentan terkena sepsis adalah diabetes atau

4
penyakit jantung. Gangguan hati dalam covid 19 bisa dikaitkan dengan efek sitopa langsung dari
virus, reaksi kekebalan yang tidak terkontrol kondisi sepsis hingga efek dari penggunaan obat
obatan untuk meredakan gejala covid 19. Pneumonia yang disebabkan oleh covid 19 juga dapat
memicu acute respiratorni distres sindrom (ARDS) kondisi ini merupakan jenis kegagalan
pernapasan progresif yang terjadi ketika kantung udara pada paru paru terisi cairan.

6. Pencegahan atas virus covid 19 Jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, membatasi mobilita,
lakukan vaksinasi, hindari menyentuh wajah, menghindari kerumunan, meningkatkan daya tahan
tubuh dengan mengkonsumsi buah buahan, vitamin dan makanan bergizi. Intinya kita harus
menjaga kondisi badan kita.

7. Tata laksana adalah terapi ada non farmakologi dan farmakologi


● Ketika kita merasakan gejala covid kita bisa melakukan isolasi mandiri dan
memberi tahu sekitar kita yang baru saja kontak dengan kita untuk melakukan
pemeriksaan.
● Meminum obat obatan obat yang dianjurkan dokter dan kita mengkonsumsi saat
kita sudah yakin bahwa kita terkena virus covid 19.
● Ketika badan kita sudah merasa sangat sakit untuk melakukan isolasi mandiri
sebaiknya kita menghubungi satgas covid 19. Pemeriksaan PCR SWAB
penunjang
● Isolasi dan pemantauan
Untuk tatalaksana tanpa gejala Isolasi mandiri dirumah selama 10 hari sejak
pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi, baik isolasi mandiri dirumah
maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah. Pasien dipantau melalui
telepon oleh petugas fasilitas kesehatan tingkat pertama dan kontrol di fasilitas
kesehatan tingkat pertama terdekat setelah 10 hari karantina untuk pemantauan
klinik. Efektifitas obat tergantung tubuh masing masing.

Daftar pustaka:
-

Anda mungkin juga menyukai