Anda di halaman 1dari 7

Langkah 2 Tugas Mandiri

Learning Objectives

Disusun oleh :

M. Farhan I. Ferian

Kelompok Jajar Genjang Kuning B2

NPM : 1102022170
Memahami Anatomi Sistem Pernapasan

Secara garis besar sistem pernapasan terdiri dari bagian konduksi yang terdiri dari cavum
nasi, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiulus, dan bronkiolus terminal; dan bagian
respirasi yang terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus alveolar, dan alveoli. Sedangkan
menurut klasifikasi berdasarkan atas dan bawah, saluran atas terbatas hingga faring sedangkan
saluran bawah dimulai dari laring, trakea, bronkus, dan berakhir di paru.

A. Struktur Makro Saluran Pernapasan


Sistem pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, faring, laring, bronkus primer,
bronkus kecil, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorius, duktus
alveolaris, sakus alveolaris, dan alveolus atau secara singkat dimulai dari hidung,
nasofaring, laring, trakea, bronkus primer, bronkus yang lebih kecil, bronkiolus,
alveolus, dan pleura.
B. Struktur Mikro Saluran Pernapasan Atas
1. Rongga Hidung (kavum nasi)
A. Vestibulum
Merupakan epitel berlapis gepeng, terdapat vibrissae (rambut kasar yang
berfungsi menyaring udara) terdapat kalenjar sebasea dan kalendar keringat.
B. Fossa Nassalis
2. Faring
Faring merupakan pertigaan saluran pencernaan,saluran pernapasan, dan saluran
yang menuju ke rongga hidung. Faring adalah tabung muskular berukuran 12,5 cm
yang merentang dari bagian dasar tulang tengkorak sampai esofagus, faring terbagi
menjadi nasofaring, orofaring, dan laringofaring.
A. Nasofaring
1. Epitel bertingkat torak bersilia barsel goblet
2. Dibawah membran basalis pada lamina propria terdapat kelenjar campur
3. Pada bagian posterior terdapat jaringan limfoid yang membentuk tonsila
faringea
B. Orofaring
1. Epitel berlapis gepeng
2. Terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah
3. Orofaring akan dilanjutkan ke bagian atas menjadi epitel mulut dan ke
bawah ke epitel oesophagus
4. Disini terdapat tonsila palatina yang sering meradang disebut tonsilitis
C. Laringofaring
1. Epitel bervariasi, sebagian besar epitel berlapis gepeng tanpa lapisan
tanduk
2. Terletak di belakang laring
3. Laring
Laring (kotak suara) menghubungkan faring dengan trakea. Fungsi dari laring
adalah untuk membentuk suara dan mencegah benda asing memasuki jalan nafas
dengan adanya refleks batuk. Laring juga menghubungkan faring dan trakea.

Fisiologis Sistem Pernapasan


1. Pertukaran gas antara atmosfer dan darah
2. Regulasi homeostasis pH tubuh
3. Proteksi dari patogen & iritan yang terhirup
4. Membantu proses vokalisasi
5. Ekskresi air dan panas tubuh
6. Membantu meingkatkan aliran balik vena (sebagai pompa)
7. Mengeluarkan, memodifikasi, aktivasi/inaktivasi bahan atau materi yang melalui
peredaran darah paru

Proses Pernapasan
1. Respirasi luar (external respiration)
Proses pertukaran O2 dan CO2 antara sel-sel dalam tubuh dengan lingkungan luar
Respirasi dalam/sel (internal/cellular respiration
2. Proses metabolik intrasel yang terjadi di mitokondria meliputi penggunaan O2 dan
produksi CO2 selama pengambilan energi dari bahan nutrien

Mekanisme Infeksi Saluran Pernapasan Oleh Covid 19


Virus corona umumnya menyebar melalui tetesan pernapasan atau droplet. Transmisi
tetesan terbatas pada jarak pendek, umumnya kurang dari 2 m. Adapula transmisi melalui rute
udara melibatkan tetesan yang jauh lebih kecil yang dapat melayang dan bergerak dengan jarak
yang lebih jauh karena terbawa udara. Virus corona masuk ke dalam tubuh melalui hidung,
mulut, atau mata (Fiorillo et al., 2020).

Perjalanan penyakit dimulai dengan masa inkubasi yang lamanya sekitar 3 − 14 hari
(median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit masih normal atau sedikit menurun dan
pasien tidak bergejala. Pada fase berikutnya (gejala awal), virus menyebar melalui aliran darah,
diduga terutama pada jaringan yang mengekspresi ACE-2 seperti paru-paru, saluran cerna dan
jantung. Gejala pada fase ini umumnya ringan. Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari
setelah timbul gejala awal. Pada saat ini pasien masih demam dan mulai sesak, lesu di paru
memburuk, limfosit menurun. Penanda inflamasi mulai meningkat dan mulai terjadi
hiperkoagulasi. Jika tidak teratasi, fase selanjutnya inflamasi makin tak terkontrol, terjadi badai
sitokin yang mengakibatkan ARDS, sepsis, dan komplikasi lainnya.

Di dalam tubuh virus tersebut menempel pada saluran pernafasan dan menghasilkan
protein yang disebut ACE-2. Kemudian spike protein ACE-2 pada permukaan virus corona
mengikat penerima ACE-2 pada permukaan sel target. Protease serin II transmembran pada virus
corona mengikat dan membelah reseptor ACE-2. Pada proses ini, spike protein diaktifkan.
Pecahan ACE-2 dan spike protein yang teraktivasi menjadi jalan masuk virus. Kerja TMPRSS2
meningkatkan penyerapan seluler dari virus corona. Sehingga virus dapat masuk dalam sel target
atau disebut proses infeksi virus. Di dalam sel tersebut, virus melepaskan potongan materi
genetik yang disebut RNA. Protein dari virus akan membuat virus dapat menggandakan diri did
alam sel. Semakin lama, jumlah replika dari virus akan meningkat. Replika virus tersebut akan
bergerak ke tepian luar sel, akibatnya setiap sel yang terinfeksi bisa melepaskan jutaan replika
virus.
Pada kondisi demikian, respon imun adaptif akan merespon untuk mempertahankan
kekuatan tubuh. Sehingga terjadi interaksi yang mengakibatkan demam bagi pasien.
Replika virus sel tersebut akan menyebar ke sel lain dan keluar tubuh melalui droplet. Setelahnya
sel yang terinfeksi akan rusak dan mati akibat dari banyaknya virus yang bereplika dan
menginfeksi. Sel mati tersebut akan menumpuk di dalam paru-paru dan mengakibatkan sirkulasi
antara oksigen dan karbon dioksida di dalam alveolus akan terganggu. Akibatnya timbul gejala
sesak nafas. Siklus tersebut akan terus berlangsung setiap kali virus menemukan sel target
(Huang et al., 2020).

Gejala COVID-19
Perihal gejala-gejala COVID-19 ada juga informan yang menyebutkan bahwa gejala-
gejala COVID-19 itu mata merah, batuk kering, pilek dan sakit tenggorokan.
Gejala-Gejala COVID-19 adalah pengetahuan yang wajib sekali diketahui agar
masyarakat bisa mencegah penularan COVID-19 (WHO, 2020)
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh World Health Organization (WHO) tahun
2020, dimana disebutkan bahwa gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
batuk kering, dan rasa lelah.
Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa pasien meliputi rasa
nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare,
kehilangan indera rasa atau penciuman.

Penata Laksanaan COVID-19


Pasien suspek COVID-19 dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosa lebih
lanjut dan jika terkonfirmasi terinfeksi COVID-19 sesuai dengan terapi WHO dan pedoman di
Indonesia saat ini merekomendasikan supportive therapy untuk penanganan COVID-19, antara
lain: terapi untuk gejala yang terjadi, pemberian oksigen, penggunaan antibiotik, terapi cairan,
penggunaan vasopresor, dan tindakan medis(termasuk pemasangan ventilator) untuk
menyelamatkan nyawa pasien.

Pencegahan COVID-19
Kita bisa mencegah terinfeksi COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan yang
harus kita taati bersama yaitu sebagai berikut :
1. Jaga kebersihan tangan, bisa mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer
2. Jangan menyentuh wajah
3. Menerapkan etika ketika betuk dan bersin, caranya dengan menutup mulut dah hidung
menggunakan lengan atas baju
4. Menggunakan masker, kenakan masker medis kemanapun saat keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain
5. Menjaga jarak, minimal 1 meter dengan orang lain
6. Isolasi mandiri, dilakukan jika tubuh kita tidak sehat seperti mengalami gejala COVID-19
7. Menjaga kesehatan, pastikan menjaga kesehatan fisik dengan makan makanan yang
bergizi, berjemur di bawah sinar matahari, dah olahraga
https://www.scribd.com/doc/233141433/Struktur-Makro-Saluran-Pernapasan
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/fisiologipernapasan.pdf
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/download/44836/18278/
https://jurnal.unar.ac.id/index.php/health/article/download/419/316/
https://jurnal.unpad.ac.id/ijcp/article/view/26774
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jpdl/article/download/18227/9351

Anda mungkin juga menyukai