Learning Objectives
Disusun oleh :
M. Farhan I. Ferian
NPM : 1102022170
Memahami Anatomi Sistem Pernapasan
Secara garis besar sistem pernapasan terdiri dari bagian konduksi yang terdiri dari cavum
nasi, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiulus, dan bronkiolus terminal; dan bagian
respirasi yang terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus alveolar, dan alveoli. Sedangkan
menurut klasifikasi berdasarkan atas dan bawah, saluran atas terbatas hingga faring sedangkan
saluran bawah dimulai dari laring, trakea, bronkus, dan berakhir di paru.
Proses Pernapasan
1. Respirasi luar (external respiration)
Proses pertukaran O2 dan CO2 antara sel-sel dalam tubuh dengan lingkungan luar
Respirasi dalam/sel (internal/cellular respiration
2. Proses metabolik intrasel yang terjadi di mitokondria meliputi penggunaan O2 dan
produksi CO2 selama pengambilan energi dari bahan nutrien
Perjalanan penyakit dimulai dengan masa inkubasi yang lamanya sekitar 3 − 14 hari
(median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit masih normal atau sedikit menurun dan
pasien tidak bergejala. Pada fase berikutnya (gejala awal), virus menyebar melalui aliran darah,
diduga terutama pada jaringan yang mengekspresi ACE-2 seperti paru-paru, saluran cerna dan
jantung. Gejala pada fase ini umumnya ringan. Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari
setelah timbul gejala awal. Pada saat ini pasien masih demam dan mulai sesak, lesu di paru
memburuk, limfosit menurun. Penanda inflamasi mulai meningkat dan mulai terjadi
hiperkoagulasi. Jika tidak teratasi, fase selanjutnya inflamasi makin tak terkontrol, terjadi badai
sitokin yang mengakibatkan ARDS, sepsis, dan komplikasi lainnya.
Di dalam tubuh virus tersebut menempel pada saluran pernafasan dan menghasilkan
protein yang disebut ACE-2. Kemudian spike protein ACE-2 pada permukaan virus corona
mengikat penerima ACE-2 pada permukaan sel target. Protease serin II transmembran pada virus
corona mengikat dan membelah reseptor ACE-2. Pada proses ini, spike protein diaktifkan.
Pecahan ACE-2 dan spike protein yang teraktivasi menjadi jalan masuk virus. Kerja TMPRSS2
meningkatkan penyerapan seluler dari virus corona. Sehingga virus dapat masuk dalam sel target
atau disebut proses infeksi virus. Di dalam sel tersebut, virus melepaskan potongan materi
genetik yang disebut RNA. Protein dari virus akan membuat virus dapat menggandakan diri did
alam sel. Semakin lama, jumlah replika dari virus akan meningkat. Replika virus tersebut akan
bergerak ke tepian luar sel, akibatnya setiap sel yang terinfeksi bisa melepaskan jutaan replika
virus.
Pada kondisi demikian, respon imun adaptif akan merespon untuk mempertahankan
kekuatan tubuh. Sehingga terjadi interaksi yang mengakibatkan demam bagi pasien.
Replika virus sel tersebut akan menyebar ke sel lain dan keluar tubuh melalui droplet. Setelahnya
sel yang terinfeksi akan rusak dan mati akibat dari banyaknya virus yang bereplika dan
menginfeksi. Sel mati tersebut akan menumpuk di dalam paru-paru dan mengakibatkan sirkulasi
antara oksigen dan karbon dioksida di dalam alveolus akan terganggu. Akibatnya timbul gejala
sesak nafas. Siklus tersebut akan terus berlangsung setiap kali virus menemukan sel target
(Huang et al., 2020).
Gejala COVID-19
Perihal gejala-gejala COVID-19 ada juga informan yang menyebutkan bahwa gejala-
gejala COVID-19 itu mata merah, batuk kering, pilek dan sakit tenggorokan.
Gejala-Gejala COVID-19 adalah pengetahuan yang wajib sekali diketahui agar
masyarakat bisa mencegah penularan COVID-19 (WHO, 2020)
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh World Health Organization (WHO) tahun
2020, dimana disebutkan bahwa gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
batuk kering, dan rasa lelah.
Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa pasien meliputi rasa
nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare,
kehilangan indera rasa atau penciuman.
Pencegahan COVID-19
Kita bisa mencegah terinfeksi COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan yang
harus kita taati bersama yaitu sebagai berikut :
1. Jaga kebersihan tangan, bisa mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer
2. Jangan menyentuh wajah
3. Menerapkan etika ketika betuk dan bersin, caranya dengan menutup mulut dah hidung
menggunakan lengan atas baju
4. Menggunakan masker, kenakan masker medis kemanapun saat keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain
5. Menjaga jarak, minimal 1 meter dengan orang lain
6. Isolasi mandiri, dilakukan jika tubuh kita tidak sehat seperti mengalami gejala COVID-19
7. Menjaga kesehatan, pastikan menjaga kesehatan fisik dengan makan makanan yang
bergizi, berjemur di bawah sinar matahari, dah olahraga
https://www.scribd.com/doc/233141433/Struktur-Makro-Saluran-Pernapasan
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/fisiologipernapasan.pdf
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/download/44836/18278/
https://jurnal.unar.ac.id/index.php/health/article/download/419/316/
https://jurnal.unpad.ac.id/ijcp/article/view/26774
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jpdl/article/download/18227/9351