ANANDA PUTRI
PO7120320048
_______________________ _________________________
B. Etiologi
Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia
lanjut. seperti : Steptococcus pneumonia, streptococcus
pyogenesis, klebsiella pneumonia.
2. Virus
Disebabkan oleh virus Haemophilus influenza yang
menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus
dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia
virus.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis
menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung
spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah
serta kompos.
4. Benda asing
Bronkopneumonia dapat juga dikatakan sebagai suatu
peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri,
virus dan jamur. Penyebab paling sering adalah stafilokokus,
streptococcus, H. influenza (Putri, 2011).
C. Anatomi dan Fisiologi
1.Hidung
2. Faring
faring merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernapasan dan jalan makanan, terdapat di bawah
dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher.
3. Laring
4. Trachea
D. Fisiologi
F. Patofisiologi
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan radiologi yaitu foto thoraks, terdapat konsolidasi satu atau beberapa
lobus yang bebercak-bercak.
a. Rontgenogram thoraks
Menunujukan konsolidasi lobar yang seringkali
dijumpai pada infeksi
pneumokokal atau klebsiella. Infilrate multiple
seringkali dijumpai pada infeksi
I. Penatalaksanaan
Ada dua jenis penatalaksanaan pada pasien
bronkopneumonia yaitu secara asuhan keperawatan dan medis
1) Asuhan keperawatan
a. Melakukan fisioterapi dada atau mengajarkan batuk efektif pada
pasien yang
mengalami gangguan bersihan jalan nafas
b. Mengatur posisi semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi
g. Kolaborasi pemberian O2
h. Memonitor status nutrisi dan berkolaborasi dengan ahli gizi
2) Medis
1. Farmakologi
Komplikasi
Komplikasi dari bronpeunomia adalah :
1. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps paru yang
merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk hilang.
2. Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalm rongga pleura yang
terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang.
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian Fokus
B. Pola Pengkajian
Pernafasan gejala :
Nafas pendek (timbulnya tersembunyi dengan batuk menetap
dengan produksi sputum setiap hari ( terutama pada saat bangun)
selama minimum 3 bulan berturut- turut) tiap tahun sedikitnya 2
tahun. Produksi sputum (Hijau, putih/ kuning) dan banyak sekali
Riwayat pneumonia berulang, biasanya terpajan pada polusi
kimia/ iritan pernafasan dalam jangka panjang (misalnya rokok
sigaret), debu/ asap (misalnya : asbes debu, batubara, room
katun, serbuk gergaji) Pengunaaan oksigen pada malam hari
atau terus-menerus. Tanda lebih memilih posisi tiga titik
( tripot) untuk bernafas, penggunaan otot bantu pernafasan
(misalnya : meninggikan bahu, retraksi supra klatikula,
melebarkan hidung).
Dada : Dapat terlihat hiperinflasi dengan peninggian diameter AP (
bentuk barel), gerakan difragma minimal.
Bunyi nafas : Krekels lembab, kasar.
Warna : Pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku abu- abu keseluruhan.
Sirkulasi gejala :
Pemekakan ekstremi bawah Tanda :
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan frekuensi jantung / takikardi berat, disritmia,
distensi vena leher (penyakit berat) edema dependen, tidak
berhubungan dengan penyakit jantung. Bunyi jantung redup
Aktivitas/istirahat gejala :
Keletihan, keletihan, malaise.
Ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari- hari karena sulit
bernafas.
Ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk
tinggi.
Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau
istirahat. Tanda : Keletihan gelisah/ insomnia
Kelemahan umum/kehilangan masa otot
Hygiene Gejala :
Penurunan kemampuan / peningkatan kebutuhan melakukan
aktifitas sehari- hari.
Tanda : Kebersihan buruk, bau badan
DIAGNOSA KEPERAWATAN