1. Pengertian Bronkopneumonia
2017).
2. Anatomi Fisiologi
menjadi saluran nafas bagian atas, saluran nafas bagian bawah, dan paru-
paru.
Gambar 2.1
Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan
Sumber : (Syaifuddin, 2016)
Gambar 2.2
Anatomi Fisiologi Pernapasan Atas
Sumber : (Syaifuddin, 2016)
1) Hidung
2) Faring
3) Laring (Tenggorokan)
atas bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligamen dan
tengah.
4) Epiglotis
berikut:
1) Trakea
atas enam belas sampai dua puluh lingkaran tidak lengkap berupa
2) Bronkus
trakea yang terdiri atas dua percabangan kanan dan kiri. Bagian
12
kanan lebih pendek dan lebar yang daripada bagian kiri yang
kiri lebih panjang dari bagian kanan yang berjalan dari lobus atas
dan bawah.
3) Bronkiolus
c. Paru-paru
oleh pleura parietalis dan pleura viseralis, serta dilindungi oleh cairan
pleura yang berisi cairan surfaktan. Paru kanan terdiri dari tiga lobus
paru kanan dan kiri. Pada bagian tengah organ ini terdapat organ
3. Etiologi
pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas reflek glotis
sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila
pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis
respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan
2017)
4. Patofisiologi
pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari tubuh. reaksi ini
semakin sempit dan pasien dapat merasa sesak. Tidak hanya terkumpul
menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat
membuat flora normal dalam usus menjadi agen patogen sehingga timbul
masalah pencernaan.
ke
15
dalam saluran nafas dan paru dapat melalui berbagai cara, antara lain
alveolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan fibrin yang
menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini
udara alveoli tidak ada atau sangat minimal sehingga orang dewasa
selama 48 jam.
mulai di reabsorbsi, lobus masih tetap padat karena berisi fibrin dan
leukosit, warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler darah tidak
dan peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan
semula.
5. Klasifikasi
berikut :
interstitialis, bronkopneumonia
pneumonia atipikal
persisten
6. Manifestasi Klinis
bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik secara
yang tinggi. Selain itu, anak bisa menjadi sangat gelisah, pernapasan
sekitar hidung dan mulut. Sedangkan, batuk biasanya tidak dijumpai pada
awal penyakit, seorang anak akan mendapat batuk setelah beberapa hari,
luasnya daerah yang terkena. Pada perkusi thoraks sering tidak dijumpai
satu (konfluens) mungkin pada perkusi terdengar suara yang meredup dan
Bengkulu, 2017)
7. Komplikasi
anak-anak, orang dewasa yang lebih tua (usia 65 tahun atau lebih), dan
terjadi, termasuk :
19
a. Infeksi Darah
kegagalan organ.
b. Abses Paru-paru
c. Efusi Pleura
d. Gagal Napas
bernapas sama sekali. Dalam hal ini, orang yang terkena harus
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan sputum
b. Pemeriksaan radiologi
1) Ronthenogram thoraks
2) Laringoskopi/bronskopi
9. Penatalaksanaan
bronkopneumonia yaitu:
b. Pemberian terapi yang diberikan pada pasien adalah terapi O2, terapi
dengan dosis 1 respul/8 jam. Hal ini sudah sesuai dosis yang
dari
22