MAGELANG
Disusun oleh:
NPM. 22.0403.0054
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian Bronkopneumonia
2017).
2. Anatomi Fisiologi
menjadi saluran nafas bagian atas, saluran nafas bagian bawah, dan paru-
paru.
9
1) Hidung
2) Faring
3) Laring (Tenggorokan)
atas bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligamen dan
tengah.
4) Epiglotis
berikut:
1) Trakea
atas enam belas sampai dua puluh lingkaran tidak lengkap berupa
cincin, dilapisi selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia
2) Bronkus
trakea yang terdiri atas dua percabangan kanan dan kiri. Bagian
kanan lebih pendek dan lebar yang daripada bagian kiri yang
kiri lebih panjang dari bagian kanan yang berjalan dari lobus atas
dan bawah.
3) Bronkiolus
c. Paru-paru
oleh pleura parietalis dan pleura viseralis, serta dilindungi oleh cairan
pleura yang berisi cairan surfaktan. Paru kanan terdiri dari tiga lobus
paru kanan dan kiri. Pada bagian tengah organ ini terdapat organ
3. Etiologi
sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila
pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis
2017)
4. Patofisiologi
pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari tubuh. reaksi ini
semakin sempit dan pasien dapat merasa sesak. Tidak hanya terkumpul
menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat
membuat flora normal dalam usus menjadi agen patogen sehingga timbul
masalah pencernaan.
ke
dalam saluran nafas dan paru dapat melalui berbagai cara, antara lain
alveolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan fibrin yang
udara alveoli tidak ada atau sangat minimal sehingga orang dewasa
selama 48 jam.
mulai di reabsorbsi, lobus masih tetap padat karena berisi fibrin dan
leukosit, warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler darah tidak
dan peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan
semula.
5. Klasifikasi
berikut :
interstitialis, bronkopneumonia
pneumonia atipikal
persisten
6. Manifestasi Klinis
bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik secara
yang tinggi. Selain itu, anak bisa menjadi sangat gelisah, pernapasan
sekitar hidung dan mulut. Sedangkan, batuk biasanya tidak dijumpai pada
awal penyakit, seorang anak akan mendapat batuk setelah beberapa hari,
luasnya daerah yang terkena. Pada perkusi thoraks sering tidak dijumpai
satu (konfluens) mungkin pada perkusi terdengar suara yang meredup dan
Bengkulu, 2017)
7. Komplikasi
anak-anak, orang dewasa yang lebih tua (usia 65 tahun atau lebih), dan
terjadi, termasuk :
a. Infeksi Darah
kegagalan organ.
b. Abses Paru-paru
Abses paru-paru dapat terjadi ketika nanah terbentuk di rongga paru-
c. Efusi Pleura
d. Gagal Napas
bernapas sama sekali. Dalam hal ini, orang yang terkena harus
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan sputum
b. Pemeriksaan radiologi
1) Ronthenogram thoraks
2) Laringoskopi/bronskopi
9. Penatalaksanaan
bronkopneumonia yaitu:
b. Pemberian terapi yang diberikan pada pasien adalah terapi O2, terapi
dengan dosis 1 respul/8 jam. Hal ini sudah sesuai dosis yang
2017).
a. Masalah (Problem)
validasi diagnosis.
2017)
(PPNI, 2017).
4. Pathway penyakit bronkopneumonia
Bagan 2.1
Pathway penyakit Bronkopneumonia
Proses sakit pada anak
Jamur, virus, bakteri, protozoa
Ansietas (D.0080)
Infeksi saluran pernapasan bawah
Mucus bronkus meningkat Peningkatan peristaltic usus malabsorbsi Peningkatan flora normal dalam usus
Gangguan difusi dalam plasma Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)
Eksudat plasma masuk alveoli
1) Definisi
adekuat.
2) Penyebab
d) Kecemasan
a) Subjektif : Dispnea
a) Subjektif : Ortopnea
b) Objektif : Pernapasan pursed-lip, pernapasan cuping hidung,
1) Definisi
b) Kelemahan
istirahat
aktivitas,
1. Pengkajian
dari dokumentasi pada intinya untuk mendapatkan data yang cukup untuk
a. Usia :
b. Keluhan utama :
nafas.
e. Pemeriksaan fisik :
1) Inspeksi
jelas.
2) Palpasi
cairan atau secret, getaran hanya teraba pada sisi yang tidak
terdapat secret.
3) Perkusi
redup.
4) Auskultasi
halus pada posisi yang sakit, dan ronkhi basah pada masa
f. Penegakan diagnosis
besar lobus.
h. Riwayat sosial
keyakinan agama/budaya.
i. Kebutuhan dasar
3) BAK
4) Kenyamanan
Malgia, sakit
kepala
5) Higiene
k. Data psikologis
1) Anak
2) Orang tua
Reaksi orang tua terhadap penyakit anaknya dipengaruhi oleh :
b) Pengalaman sebelumnya
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan Keperawatan
upaya napas
c) Dispnea menurun
d) Penggunaan otot bantu napas menurun
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
b) Monitor sputum
g) Monitor saturasi
oksigen Edukasi
2) Intervensi Keperawatan :
Observasi
aktivitas
melakukan aktivitas
Terapeutik
Edukasi
sesuai
4. Pelaksanaan Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik (Yustiana &
Ghofur, 2016).
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Pengkajian Demografi
1) Nama : Tn.S
Usia : 43 tahun
2) Inforamsi Penanggung
Jawab :
Nama : Ny.A
Usia : 40 tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat :
b) Riwayat Kesehatan
1) Alergi : tidak ada
2) Riwayat penyakit sebelumnya : tidak ada
3) Trauma/hospitalisasi : tidak ada
4) Riwayat pembedahan : tidak ada
5) Riwayat kesehatan keluarga/penyakit keturunan : pasien mengatakan anggota
keluarga pasien mengalami hipertensi dari lama
c) Kesehatan saat ini
1) Pengkajian pertumbuhan dan perkembangan anak, meliputi :
- Pemeriksaan antropometri :
BB : 40 kg LILA : -
TB : 165cm LK :-
2) Pengkajian Domain Nanda
1. Health Promotion
a. Kesehatan Umum :
- Alasan masuk RS : Klien masuk tanggal 21/02/2023 klien mengeluh
sesak napas sejak 7 HSMRS, sesak napas memberat sejak 3 HSMRS, saat
dikaji tanggal 29/02/2023 klien mengeluh masih sesak napas, batuk tapi
tidak mampu mengeluarkan dahak nya, klien mengeluh lemas badan
terasa sakit semua, klien mengeluh pusing cekot cekot kliyengan, klien
tampak pucat dan berkeringat saat pengkajian di pagi tanggal 30/02/2023
- Nadi : 102x/menit
- Suhu : 36,7ºC
- Respirasi : 30x/menit
- Spo : 96%
- KU : CM, lemah
Hasil lab abnormal :
- Hemoglobin (L) 11,2
b. Riwayat masa lalu (penyakit, kecelakaan, dll) : Hipertensi
c. Riwayat pengobatan
Belum pernah
d. Kemampuan mengontrol kesehatan
- Yang dilakukan saat sakit : dibawa ke pusesmas atau rumah sakit
- Pola hidup (konsumsi/alkohol/olahraga,dll) : (-)
e. Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan, dll)
Klien menggunakan asuransi kesehatan BPJS dari pemerintah kelas 3
f. Pengobatan sekarang.
2. Nutrittion
a. A (Antropometri) BB, TB, LK, LD, LILA, IMT :
1) BB skrg 40 kg
2) Lingkar kepala :-
3) LILA :-
4) IMT : 15,74 (kurang)
b. B (Biochemical)data laboratorium yang abnormal
: Trombosit : H 545 Netrofil : L 28,3 %
RDW-SD : L 32,1 fL Limfosit : H 64,0 %
Eosinofil L 0,0 % Monosit : H 7,2 %
Faeses mikroskopis 2+ bakteri
c. C (Clinical)tanda-tanda klinis
Rambut : hitam,
sedikit acak acakan
e. E (Energy)
Kemampuan klien dalam beraktivitas selama di RS : dibantu ibu
f. F (Factor) penyebab masalah nutrisi (kemampuan menelan)
Tidak ada masalah
g. Penilaian status gizi
h. Pola Asupan Cairan : tidak ada masalah
i. Cairan masuk
Infus : 2000cc
Minum : 200cc
Lain nya : 50cc
j. Cairan keluar
BAK : 3x/±150cc
BAB : 1x/ ± 50cc
IWL : 30cc/jam
k. Penilaian status cairan :
2250 - 1220
+ 1030cc
l. Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : permukaan simetris, agak distensi
Auskultasi : bising usus meningkat, 28x/menit
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : hipertympani
3. Elimination :
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine
- Frekuensi : 3x
- Jumlah : ±150cc/24 jam
- Ketidaknyamanan : tidak ada
2) Riwayat kelaianan kandung kemih : tidak ada
3) Pola urine.
- Jumlah : ±150cc
- Warna : kuning keruh
- Kekentalan : tidak ada
- Bau : bau khas urine
4) Distensi kandung kemih/retensi urine : tidak ada
b. Sistem gastroentestinal
1) Pola eliminasi : BAB lembek 1x, ± 50cc, jml ±50cc
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi : tidak ada
c. Sistem integument
1) Kulit (integritas kulit/hidrasi/turgor/warana/suhu) : turgor kulit elastis
4. Activity/Rest
a. Istirahat / tidur
1) Jam tidur : klien tidur 3-5jam/hari
2) Insomnia : sering terbangun karena dada terasa sesak
3) Pertolongan untukmerangsang tidur : tidak ada
b. Aktivitas
1) Pekerjaan ;
2) Kebiasaan olah raga :
3) ADL :
- Makan : dibantu
- Toileting : dibantu
- Kebersihan : dibantu
- Berpakaian : dibantu
4) Bantuan ADL : sangat tergantung
5) Kekuatan otot : 5, di semua ekstremitas
6) ROM : Gerakan ROM aktif
7) Risiko untuk cedera : aspirasi, resiko jatuh
c. Cardio respon
1) Penyakit jantung : tidak ada
2) Edema ekstremitas : tidak ada
3) TD dan Nadi
- Berbaring :
- Duduk :
4) Tekanan vena jugularis : tidak ada peningkatan JVP
5) Pemeriksaan jantung :
a) Inspeksi : simetris, gerakan dada sama antara kanan dan kiri, terdapat
retraksi dinding dada
b) Palpasi : iktus kordis teraba pada sela iga ke-5 midclavicula sinistra
c) Perkusi : redup
d) Auskultasi : vesikuler
d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas : Bronchopnomonia
2) Penggunaan O₂ : klien menggunakan NC 5 lpm
3) Kemampuan bernapas : dengan bantuan O₂
4) Gangguan pernapasan (batuk, suara nafas, sputum, dll) : batuk kering,
terdapat suara ronchi
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : simetris, gerakan dada sama antara kanan dan kiri, terdapat
retraksi dinding dada
b) Palpasi : tidak terdapat massa
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : ronchi (+)
5. Perception/cognition
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SMA
2) Kurang pengetahuan :-
3) Pengetahuan tentang penyakit : Baik
4) Orienatasi (waktu, tempat, orang) : Baik
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung : tidak ada
2) Sakit kepala : Karena sering terbangun
3) Penggunaan alat bantu : O2
4) Penginderaan : baik
c. Comunication
1) Bahasa yang digunakan : Jawa, Indonesia
2) Kesulitan berkomunikasi : Klien terhambat saat berbicara dan bergerak
6. Self perception
a. Self concept/self esteem
1) Perasaan cemas/takut : terdapat
2) Perasaan putus asa/kehilangan : terdapat
3) Keinginan untuk mencederai : terdapat
4) Adanya luka/cacat : terdapat
7. Role relationship
a. Peran hubungan
1) Status hubungan : menikah
2) Orang terdekat : istri dan keluarga
3) Perubahan konflik/peran :-
4) Perubahan gaya hidup : sudah tidak merokok
5) Interaksi dengan orang lain : baik
8. Sexuality
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : baik
9. Coping/stress tolerance
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : ada
2) Kemampuan untuk mengatasi : ada
3) Perilaku yang menampakkan cemas : ada
12. Comfort
a. Kenyamanan/nyeri : ada
1) Provokes : nyeri dada
2) Quality : nyeri seperti ditusuk tusuk
3) Regio : dada sebelah kanan menjalar ke lengan
4) Scala : 4-5
5) Time : nyeri terus menerus
b. Rasa tidak nyaman lainnya : kesulitan bernapas
c. Gejala yang menyertai : pucat, berkeringat
d) DATA PENUNJANG LAIN NYA
Data Hasil Radiologi
- Hasil : Infiltrat di perihiler sinistra relatif menetap, tampak infiltrat di perihiler dextra besar cor
normal
Kesan : Dibandingkan foto lama tanggal 21 Februari 2023 tampak penambahan infiltrat
Data laboratorium
Tgl/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Interpretasi
26-02-23 Haemoglobin L11,2 11,7-15,0g/dL
09.40 Hematokrit 33 32-46%
Jumlah Lekosit 8,8 6,0-17,0 10ˆ3/uL
Jumlah Eritrosit L 3,79 3,70-5,20 10ˆ6/uL
Jumlah Trombosit 220 150-440 10ˆ3/L
MCV 80,0 70,0-86,0 fL
MCH 28,0 24,0-32,0 pg
MCHC 34,9 30,0-36,0 g/dL
RDW-SD 13,2 35,1-43,9 fL
Eosinofil 1,6 2-4 %
Basofil 0,5 0-1%
Limfosit 38,9 40,0-60,0 %
Monosit 4,6 2,0-6,0 %
23/02/2023 Natrium 135 135-147 mmol/L
10.07
Kalium 3,8 3,5-5,0 mmol/L
2. Intoleran aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056)
RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl/Jam SDKI SLKI SIKI Rasiomal
1 29/02/23 Pola napas tidak Bersihan Jalan Napas Manajemen Jalan Napas
09.30 efektif b.d hambatan L.01001 I.14509
upaya napas Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan selama 2x24 - Monitor bunyi napas Mengetahui adanya bunyi nafas
jam jalan napas membaik tambahan (mis : ronchi ) tambahan atau tidak
dengan kriteria hasil : Terapeutik :
1. Ronchi menurun (1-5) - Berikan minum hangat
2. Dispnea menurun (1- - Berikan oksigen, jika Mengencerkan dahak dengan terapi
5) perlu famakologi
Edukasi
- Ajarkan tekhnik
Fisioterapi dada
Membantu mengencerkan dahak
Kolaborasi
dengan kolaborasi non farmakologi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
2 29/02/23 Intoleran aktivitas b.d Toleransi Aktivitas L.05047 Terapi Aktivitas I.01026
09.40 ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Observasi : - Menjelaskan informasi yang
antara suplai dan keperawatan selama 2 x 24 - Identifikasi defisit tingkat menguntungkan kepada keluarga klien
kebutuhan oksigen jam di harapkan klien dapat aktivitas
beraktivitas dengan tanpa - Monitor respon
- Memberikan pengutana terhadap klien
hambatan dengan Kriteria emosional,fisik,sosial,dan
dan keluarga
Hasil : spriritual
1) Beraktivitas membaik (3-
5) Terapeutik - Memberikan kolaborasi terapi dengan
2) Keseimbangan aktivitas - Fasilitasi aktivitas motorik non farmakologi jika sesuai
dan istirahat membaik (3-4) untuk merelaksasikan otot
- Libatkan keluarga dalam
aktivitas
.
Edukasi
- Anjurkan keluarga untuk
memberi penguatan positif
atas partisipasi dalam
aktivitas
IMPLEMENTASI
2 29/02/2023 Intoleran aktivitas 1. Mengidentifikasi defisit tingkat S : Klien mengatakan lebih Checyl
09.10 (D.0056) aktivitas nyaman saat memiringankan
badan
O : Klien tampak berkeringat,
petugas membantu
10.00 2. Memfasilitasi aktivitas motorik mengganti/perbeden bed klien
untuk merelaksasikan otot, petugas S : klien mengatakan nyaman
memberikan terapi akupresure O ; klien tampak kooperatif
untuk relaksasi keluarga tampak antusias dengan
pengajaran
10.15
3. Menganjurkan keluarga untuk
memberi penguatan positif kepada S : klien mengatakan lingkungan
klien dengan banyak keluarga sangat
membantunya
O : Keluarga tampak komunikatif
NO Hari/Tgl DIAGNOSA
EVALU PARAF
DX Jam KEPERAWATAN
ASI
1 30/02/2023 Bersihan Jalan Napas S : - klien mengatakan batuk dan sesak napas sudah berkurang Checyl
13.00 Tidak Efektif D.0001 - klien mengatakan lelah sudah berkurang dan merasa lebih baik
ketika berkomunikasi
O:
- KU : CM
- S : 36,6ºC
- RR : 24x/menit
- N : 148x/menit
- Suara napas : Ronchi (+)
- Retraksi dada (+)
- Klien terlihat memakai nasal canul O₂5 liter/menit.
- Nebulizer ventolin : pulmicort (1: 1) masuk
A : Bersihan Jalan Napas tidak Efektif
2 30/02/2023 Intoleran Aktivitas S:
P : Lanjutkan Intervensi Checyl
13.00 (D.0056) - klien mengatakan nyeri berkurang
P1 Status pernapasan
- klien mengatakan sudah nyaman ketika beristirahat
meningkat
keluarga klien mengatakan keluhan nyeri pada klien sudah berkurang
P2 Manajemen
- keluarga mengatakanjalan napas
nafsu makan membaik dengan menghabiskan 1
porsi
O:
- klien tampak sudah bisa posisi duduk secara nyaman
- Pucat berkurang, berkeringat berkurang
- Meringis (-)
A : Intoleransi aktivitas
P : Lanjutkan Intervensi
P1 : Keseimbangan aktivitas
dan istirahat
DAFTAR PUSTAKA