PENDAHULUAN
Sel tubuh memerlukan energy untuk semua aktifitas metaboliknya. Sebagian besar energy ini
didapat dari reaksi yang hanya dapat terjadi jika ada oksigen. Produk sisa reaksi ini adalah
karbondioksida. Sistem pernapasan memungkinkan oksigen yang ada diatmosfir masuk
kedalam tubuh dan memungkinkan eksresi karbon dioksida dari tubuh. Pertukaran gas antara
darah dan paruh disebut respirasi eksternal , sedangkan pertukaran gas antara darah dan sel
disebut respirasi internal . organ pernapasan meliputi :
1. Hidung
Hidung adalah jalan napas pertama yang dilalui udara yang diinspirasi (dihirup)
2. Faring
Faring adalah saluran yang memiliki panjang 12-14 cm dan memanjang dari dasar
tengkorak hingga vertebrata serfikalis ke-6.
3. Laring
laring merupakan struktur yang lengkap dari kartilago tiroid epiglottis kartilago
krikoid dan dua buah kartilago aritenoid
4. Trakea
Trakea merupakan tuba yang lentur atau fleksibel dengan panjang sekitar 10 cm dan
lebar 2,5 cm
5. Bronkhus
Bronchus terdapat beberapa defisi bronchus didalam setiap lobus paru, pertama
adalah bronchus lobaris (3 pada paru kanan dan 2 pada paru kiri).
- Bronkhiolus membentuk percabangan menjadi bronkhiolus terminalis, yang
tidak mempunyai kelenjar lender dan silia. Bronkhiolus terminalis kemudian
menjadi bronkhiolus raspiratori, yang dianggap menjadi sauran transional
antara jalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
- Alveolus paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli, yang tersusun dalam
klaster antara 15-20 alveoli. Terdapat tiga jenis sel-sel alveolar, sel-sel
alveolar tipe II, sel-sel yang aktif secara metabolic, mensekresi surfraktan,
suatu fosfolit yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar
tidak kolaps. Sel alveoli tipe III, adalah makrofak yang merupakan sel-sel
fagositis yang besar yang memakan benda asing (lendir, bakteri dan bekerja
sebagai mekanisme pertahanan yang pnting).
2. FISIOLOGIS PERNAPASAN
Fisiologis pernapasan akan membahas tentang aktifitas pernapasan yang terdiri dari pentilasi
paru, difusi,transport,dan metaboisme jaringan
- Ventilasi
Ventilasi adalah gerakan udara masuk dan kluar dari paru-paru
- Difusi
Difusi adalah gerakan diantara udara dan karbondioksida di dalam alveoli dan darah
didalam kapiler sekitarnya
- Transportasi gas dalam darah
Transport: pengangkutan oksigen dan karbondioksida oleh darah.oksigen di
transportasi dalam darah: dalam sel-sel darah merah oksigen bergabung dengan
hemoglobin untuk membentuk hoksihemoglobin,yang berwarna merah terang
1.3 penyakit umum
Adapun penyakit umum yang dapat terjangkit dari sistepernapasan ini adalah :
A.Pneumonia
Definisi Pneumonia ataupun Pneumonitis adalah proses peradangan pada parenkim paru-paru, yang
biasanya dihubungkan dengan meningkatnya cairan pada alveoli. Istilah Pneumonia lebih baik
digunakan dari pada pneu- monitis karena istilah pneumonitis sering digunakan untuk menyatakan
peradangan pada paru-paru non spesifik yang etiologinya tidak diketahui. Penyakit ini merupakan
salah satu penyakit infeksi saluran napas yang banyak didapatkan dan sering merupakan penye- ab
kematian hampir di seluruh dunia. Bayi darn anak kecil pih rentan terhadap penyakit ini akarena
respon imunitas
B. TB Paru
Pengertian Tuberkulosisi Paru (TBC) Di masyarakat tentunya sering kita jumpai kasus TBC atau TB
Paru. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit yang sudah dikenal sejak dahulu kala dan telah
melibat- kan manusia sejak zaman purbakala, seperti terlihat pada peninggalan sejarah TB Paru
adalah suatu penyakit infeksi yang menye- rang paru-paru yang secara khas ditandai oleh
pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosi jaringan. Penyakit ini bersifat menahun dan
dapat menu- lar dari penderita kepada orang lain.
C.Bronkitis
Bronkitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronkitis dapat bersifat akut maupun
kronis Bronkitis akut adalah peradangan bronki dan kadang- au AN M kadang mengenai trakea yang
timbul secara mendadak Hal ini dapat disebabkan oleh perluasan infeksi saluran cara nafas atas
seperti: common cold atau dapatjuga disebabkan oleh agen fisik atau kimia seperti: asap, debu atau
kabut yang menguap. Sedangkan bronkitis kronis adalah gang- guan klinis yang ditandai dengan
pembentukan mukus yang berlebihan pada bronkus dan bermanifestasi seba- gai batuk kronik dan
pembentukan sputum selama sedikitnya 3 bulan dalam setahun, sekurang kurangnya dalam dua
tahun berturut-turut. Pembahasan selanjutnya mau utum akan menekankan pada kasus bronkitis
kronik, karena penyakit ini merupakan lanjutan dari bronkitis akut.
D. Abses Paru
Abses paru adalah suatu lesi nekrotik setempat pada parenkim paru yang berisi pus (nanah). Pada
tahap awal abses paru tidak dapat dibedakan dengan pneumonia yang terlokalisasi, namun sesudah
berhubungan dengan bronkus dan terjadi drainase mulai terlihat batas permu- kaan udara-cairan di
dalam paru-paru.
A.Faringitis
Adalah Peradangan yang terjadi pada faring. Faringitis akut merupakan peradangan teng- gorok yang
paling sering terjadi. Faringitis akut berat sering disebut sebagai strep thoat, karena pada umumnya
disebabkan oleh streptokokus
B.Laringitis
Pengertían Laringitis adalah peradangan membran mukosa yang melapisi laring dan disertai edema
pita suara.
C.Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada membran mukosa sinus. Sinusitis merupakan penyakit yang sering
terjadi meskipun kejadiannya mulai berkurang dengan adanya antibiotika.
D.Rinitis tidur
Pengertian Rinitis adalah suatu inflamasi yang timbul pada membran mukosa hidung dapat bersifat
akut ataupun kronis.
Rinitis akut merupakan peradangan membran mukosa hidung dan sinus-sinus aksesoris.
Penyakit ini dapat mengenai hampir setiap orang pada suatu waktu dan sering terjadi pada musim
dingin dengan insidens tertinggi pada awal musim hujan dan musim sinusits semi. erdekatan.
Rinitis kronis merupakan uatu peradangan kronis pada membran mukosa hidung yang dapat
disebab- kan oleh infeksi akut yang berulang, alergi ataupun karena rinitis vasomotor. Penyebab
penyakit rinitis vasomotor belum jelas, kondisi ini mungkin karena ketidak seimbangan sistem
otonom yang diakibatkan adanya stres, ketegangan ataupun beberapa penyakit endokrin.
Pengertian Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil dan kriptanya. Sedangkan abses peritonsilar
adalah in- feksi yang terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole.
Ada beberapa gejala yang kebanyakan tidak Anda sadari bahwa Anda
telah terjangkit infeksi saluran pernapasan.
Hidung tersumbat dan pilek. Bila Anda mulai merasakan gejala
tersebut, segera minum obat dan istirahat di rumah. Bila semakin
para, silakan cek dan periksa ke dokter.
Batuk kering tanpa dahak yang dihasilkan dari paru-paru
Demam ringan merupakan salah satu ciri-ciri tubuh yang sedang
melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Sakit tenggorokan
Sakit kepala ringan
Bernapas cepat atau kesulitan bernapas
Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen
Gejala sinusitis seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan
kadang-kadang rasa sakit dan demam
pembahasan
2.1 pengertian pernapasan menurut para ahli dan tinjauan teoritis sistem pernapasan
A. Landasan Teori
1. Defenisi Pernapasan
Menurut Price dan Wilson, pernapasan secara harafiah berarti pergerakakn
oksigen (O2) dari atmosfer menuju ke sel dan keluarnya karbon dioksida
(Co2)
Dari sel ke udara bebas. Pemakaian O2 dan pengeluaran Co2 di perlukan
untuk menjalankan fungsi normal dalam tubuh, akan tetapi sebagian besar sel-
sel tubuh tidak daapt melakukan pertukaran gas-gas langsung dengan udara,
hal ini disebabkan oleh sel-sel yang letaknya sangat jauh dari tempat
pertukaran gas tersebut.
2. Fisiologi Pernapasan
Menurut Syaifuddin (2007), fungsi paru adalah tempat pertukaran gas oksigen
dan karbon dioksida pada pernapasan melalui paru/pernapasan eksternal.
Tubuh melakukan usaha memnuhi kebutuhan O2 untuk proses metabolism
dan mengeluarkan Co2 sebagai hasil metabolism dengan perantaran organ
paru dan saluran napas bersama kardiovaskuler sehingga di hasilkan darah
yang kaya oksigen.
3. Otot-otot Pernapasan
Menurut Djojodibroto (2009), yang digolongkan kedalam struktur pelengkap
system pernapasan adalah struktur penunjang yang di perlukan untuk
bekerjanya system pernapasan tersebut.
4. Mekanisme Pernapasan
Menurut Kus Irianto (2008), mekanime terjanya pernapsan terbagi 2 yaitu :
a. Inspirasi
Sebelum menarik napas/inspirasi kedudukan diafragma melengkung
ke arah rongga dada, dan otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila
otot diafgrama berkontraksi , maka diafragma akan mendata. Pada
waktu inspirasi maksimum, otot antar tulang rusuk berkontraksi
sehingga tulang rusuk terangkat.
b. Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi
otot untuk menurunkan intratorakal. Proses ekspirasi terjadi apabila
otot antar tulang rusuk dan otot diafragma mengendur, maka
diafragma akan melengkung kearah ronggan dada lagi, dan tulang
rusuk akan kembali keposisi semula.
5. Proses pertukaran gas dalam Paru
Menurut Pearce, paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran gen dan gas
karbon dioksida. Saat proses pernapasan terjadi, oksigen masuk melalui trakea
dan pipa bronchial ke alveoli, dan erat hubungannya dengan darah di dalam
kapiler pulmonaris.
6. Mekanisme sistem kerja Pernapasan
Menurut Martini (2008), pada saat inspirasi mencapai batas tertentu stimulasi
pada reseptor regangan dalam otot polos paru untuk menghambat aktifitas
neouron inspirasi.
BAB III
Asuhan keperawatan
3.1 pengkajian
Merupakan salah satu dari komponen proses keperawatan yang dilakuakan oleh perawat
dalam menggali permasalahan sistem pernafasan klien meliputi :
1. Anamnesa
Anamnesa merupakan tehnik memperoleh suatu informasi atau data tentang kesehatan pasien
melalui wawancara antara perawat dengan petugas kesehatan dengan pasien atau orang lain
yang mengetahui kondisi pasien. Dalam Anamnmesa , informasi yang perlu didapatakan
adalah:
a. Biodata Pasien
Biodata Pasien yang perlu dikaji dalam Anamnesa meliputi nama pasien, umur pasien, jenis
kelamin, usia, alamat lengkap, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, agama, suku
bangsa.
b. Keluhan Utama
Dalam membuat riwayat keperawatan yang berhubungan dengan gangguan sistem
pernafasan, penting mengetahui tanda serta gejalanya termasuk dalam keluhan utama pada
gangguan sistem pernafasan yaitu batuk, sesak nafasdana nyeri dada. Keluhan utama adalah
keluhan utama yang dirasakan sangat menggangu kondisi pasien yang mendorong pasien
untuk datang memenuhi layanan kesehatan.
Keluhan utama akan menentukan prioritas intervensi dan mengkaji pengetahuan pasien
tentang kondisinya saat ini. Keluhan utama yang biasa muncul pada pasien yang mengalami
gangguan siklus O, dan CO, antara lain batuk, peningkatan produksi sputum, dispnea,
hemoptisis, wheezing,stridor dan nyeri dada
1) Batuk (Cough) Batuk merupakan gejala utama pada pasien dengan gangguan sistem
pernapasan. Tanyakan berapa lama pasien mengalami batuk (misal: safu minggu, tiga
bulan). Tanyakan juga bagaimana hal tersebut timbul dengan waktu yang spesifik (misal:
pada malam hari, ketika bangun udur) atau hubungannya dengan aktivitas fisik.
Tentukan batuk tersebut apakah produktif atau nonproduktif dan berdahak atau kering.
2) Peningkatan produksi sputum Sputum merupakan suatu substansi yang keluar bersama
dengan batuk atau bersihan tenggorokan. Percabangan trakheobronkhial normal
memproduksi sekitar 3 ons mukus setiap hari sebagai bagian. dari mekanisme
pembersihan normal (normal cleansing mechanin Namun produksi sputum akibat batuk
adalah tidak normal). Tanvakan dan catat warna, konsistensi, bau, dan jumlah dari
sputum katen hal hal tersebut dapat menunjakkan keadaan dari proses patologi Jika
terjadi infeksi, spatum dapat berwarna kuning atau hijau, putih atau kelabu, dan jernih.
Pada keadaan edema paru-paru, sputum akan berwarna merah moda karena mengandung
darah dengan jumlah yang banyak.
3) Dispnea Dspnica merupakan suatu persepsi kesulitan bernapas/napas pendek dan
merupakan perasaan subjektif psien Peravat mengkaji tentang kemampaan pasien saat
melakukan aktivitas Sebagai contob ketika berjalan apakah pasien mengalami dispnea?
Perlu dikaj juga kemungkinan timbulnya paroxysmal nocturnal dispnea dan yang
berhubungan dengan penyakit paru paru kronis dan gagal jantung kiri.
4) Hemoptisis Hemoptisis adalalh darah yang keluar dari mulut saat batuk Peranwat
mengka apakah darah tersebut herasal dari paru paru, perdarahan hidung, atau perut.
Darah yang berasal dars paru-paru biasumya berwarna merah terang karena darah dalam
paru-paru distimulas segera oleh reflcks batuk Penvakat yang menychabkan hemoptisis
ntara lain bronkhitis kronik, bronkdhiektasis, tuberkulosis (TB) paru para, cytu fibros,
upper irway necrotizing gramuloma, emboli paru paru, pneumona, kanker paru paru, dan
abses paru-paru.
5) Chest pain Nyeri dada (chest pain) dapat berhubungan dengan masalah jantung dan
paru-paru. Gambaran yang lengkap dari nyeri dada dapat menolong perawat untuk
membedakan nyeri pada pleura. muskuloskelctal kardiak, dan gastrointestinal Paru-paru
tidak mempunyai saral yang sensitif terhadap nyeri. Namun saraf tersebut dimiliki olch
iga, otot, pleura parietal, dan percabangan trakheobronkhial Oleh karena perasaan nyeri
murni bersifat subiektif, maka perawat harus menganalisis nyeri yang ditimbulkan dan
berhubungan dengan masalah .
b. Palpasi
Palpasi dimulai dengan memeriksa telapak tangan, jari, leher, dada, dan abdomen. Jari
tubuh atau clubbing of finger bisa didapatkan pasien dengan kanker paru, abses paru,
enpesiema dan bronkiektasis. Tekanan vena jugularis (JVP) diperlukan untuk mengetahui
tekanan pada atrium kanan. Pemeriksaan leher bertujuan untuk menentukan apakah trachea
tetap ditengah atau bergeser kesamping, apakah ada penonjolan nodus limfe.
Pemeriksaan palpasi dada akan memberikan informasi tentang penonjolan di dinding
dada, nyeri tekan, gerakan pernafasan yang simetris, derajat ekspansi dada, dan untuk
menentukan taktil vokal fremitus. Pemeriksaan gerak dada dilakukan dengan cara meletakkan
kedua telapak tangan secara simetris pada punggung. Kedua ibu jari diletakkan di samping
linea vertebrasi, lalu pasien diminta inspirasi dalam . jika gerakan dada tidak simetris, jarak
ibu jari kanan dan kiri akan berbeda . (Darmanto2009)
C. perkusi
Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonasi pulmonary, organ yang ada
disekitarnya, dan pengembangan (eskursi ) diafragma. Jenis suara perkusi ada dua jenis, yaitu
normal dan abnormal, (Muttaqin arif,.....)
1) Suara normal
Resonan (sonor): dihasilkan pada jaringan paru normal umumnya bergaung dan bernada
rendah.
Dullness : dihasilkan di atas bagian jantung atau paru- paru
Tympany : dihasilkan di atas perut yang berisi udara umumnya bersifat musical.
2) Suara abnormal
Hiperresonan : bergaung lebih rendah dan timbul pada bagian paru yang abnormal
barisi udara
Flatnes: nadanya lebih tinggi dari dullness dan dapat didengar pada perkusi daerah paha,
dimana seluruh arenya berisi jaringan.
D. Auskultasi
Askultasi merupakan pengkajian yang sangat bermakna mencangkup mendengarkan
suara napas normal dan suara napas tambahan (abnormak). Suara napas normal dihasilkan
dari getaran udara ketika melalui jalan napas dari laring ke alveoli dan bersifat bersih.
a. Jenis suara napas normal
- Bronkial : suaranya terdengar keras, nyaring, dan hembusannya lembut. Fase
ekspirasinya lebih lama dari pada inspirasi Dan tidak ada jeda diantara keduanya.
- Bronkoveskuler : gabungan suara napas bronkial dan vesikular. Suaranya terdengar
nyaring dan intensitasnya sedang, inspirasi, dan ekpirasi sama panjangnya.
- Vesikular : terdengar lembut, halus, dan seperti anin sepoi-sepoi. Inspirasi lebih panjang
dari ekspirasi, ekspirasi terdengar seperti tiupan.
b. Suara upnormal
- Wheezing : terdengar selama insprasi dan ekspirasi, dengan karakter suara nyari,
musical, suara terus menerus.
- Ronchi : terdengar selama fase inspirasi dan ekspirasi, suaranya terdengar pelan, nyaring,
dan suara mengorok terus-menerus. Berhubungan dengan produksi sputum.
- Pleural friction rub : terdengar saat inspirasi dan ekspirasi. Karakter suara kasar, berciut,
dan suara seperti gesekan akibat dari inflamasi daerah pleura. Pasien akan mengalami
nyeri saat bernapas.
- Cracles dibagi menjadi dua yaitu cracles halus dan kasar.
- Fine crackles: setiap fase lebih sering terdengar saat inspirasi Karakter suara meletup,
terpatah-patah akibat udara melewati daerah yang lembap di alveoli atau bronkhiolus.
Suara seperti rambut yang digesekkan.
- Coarse crackles: lebih menonjol saat ekspirasi. Karakter suara lemah, kasar, suara
gesekan terpotong akibat terdapatnya cairan atau sekresi pada jalan napas yang besar.
Mungkin akan berubah ketika pasien batuk.
c. Pemeriksaan diagnostik
Prosedur diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi gangguan pada sistem pernapasan di
bagi kedalam dua metode, yaitu:
a. Metode morfologis, diantaranya adalah teknik radiologi yang meliputi radiografi dada
rutin, tomografi komputer (CT Scan). Pencitraan resonansi magnetic (MRI, Ultrasound,
angoigrafi pembuluh paru dan pemindaian paru, endoskopi, pemeriksaan biopsi dan
sputum.
Metode fisiologis midalnya pengukuran gas darah dan uji fungsi ventilasi.