Anda di halaman 1dari 11

Sasaran Belajar (LO)

1. Mengetahui dan mempelajari pengaruh rokok pada kesehatan

1.1 Kandungan rokok

1.2 Penyakit terhadap rokok

1.3 Pengaruh kandungan rokok terhadap tubuh

2. Mengetahui dan mempelajari hubungan kerja elastase dengan perokok

3. Mengetahui dan mempelajari pandangan Islam tentang mudharatnya rokok

I. Mengetahui dan mempelajari pengaruh perokok pada kesehatan.

1.1 kandungan rokok

Salah satu kandungan rokok yang merupakan gas beracun adalah karbon monoksida. Senyawa
yang satu ini merupakan gas yang tidak memiliki rasa dan bau. Akibat sifat alami senyawa
tersebut, tubuh menjadi kesulitan untuk membedakan karbon monoksida dan oksigen. Akibatnya
sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan
oksigen. Jika senyawa ini terhirup, maka fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan
menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing. Dalam skala besar, sescorang yang menghirupnya
bisa jatuh ke dalam koma atau bahkan kematian. Kondisi janin, seseorang yang memiliki
gangguan jantung, dan mereka yang punya penyakit paru-paru merupakan pihak yang paling
rentan terhadap racun ini.

1. Hidrogen sianida

Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah hidrogen sianida. Beberapa
negara pernah memakai senyawa ini untuk menghukum mati narapidana. Saat ini, hydrogen
sianida digunakan pada industri plastik akrilik, resin, dan sering dipakai sebagai bahan pembuat
asap pembasmi hama. Efek dari senyawa ini dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan
kelelahan, sakit kepala, dan mual.

2. Nikotin
Kandungan rokok yang paling sering disinggung-singgung adalah nikotin. Waspada, sen yawa
ini merupakan alkaloid yang memiliki efek candu lebih kuat daripada morfin. Nikotin berfungsi
sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi biokimia, termasuk
efek menyenangkan dan menenangkan bagi perokok. Nikotin yang telah diserap perokok akan
masuk ke aliran darah untuk kemudian merangsang kerja kelenjar adrenalin. Hal ini
menyebabkan hormon adrenalin diproduksi lebih banyak sehingga menyebabkan peningkatan
tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan. Efek yang mungkin muncul akibat paparan
nikotin adalah muntah, kejang, depresi pada sistem saraf pusat, dan terhambatnya pertumbuhan.

3. Akrolein

Kandungan rokok yang biasa digunakan untuk membunuh hama tanaman dan resin polyester
adalah akrolein. Senyawa ini sangat beracun dan bisa menyebabkan iritasi pada mata serta
saluran pernapasan bagian atas. Tidak heran jika akrolein biasa digunakan sebagai bahan
penyusun gas air mata.

4. Tar

Satu kandungan rokok lainnya yang terdiri dari beberapa bahan kimia karsinogenik adalah tar.
Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru, sekitar 70 persen banyaknya. Tar
yang bermukim di paru-paru ini kemungkinan besar bisa menyebabkan seorang perokok
menderita kanker paru-paru, emfisema, atau penyakit bronkial.

5. Oksida nitrat

Kandungan rokok yang juga penyebab utama dari kabut asap dan hujan asam adalah oksida
nitrat. Senyawa ini biasanya timbul akibat pembakaran dengan memakai bensin sebagai bahan
bakar. Para ahli mengatakan bahwa oksida nitrat merupakan senyawa yang meningkatkan risiko
seseorang terkena penyakit Alzheimer, Parkinson, penyakit Huntington, dan asma.
6. Asetaldehida

Bahan karsinogen lain yang dihasilkan rokok adalah asetildehida. Sejatinya, bahan kimia ini
biasa dipakai dalam industri resin dan lem. Bahan ini memiliki potensi mempermudah
penyerapan bahan kimia berbahaya lainnya dalam saluran bronkus.

7. Kromium

Senyawa lain yang dihasilkan rokok yang terkait dengan kanker paru-paru adalah kromium.
Kromium sendiri merupakan zat yang biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, pelapis logam,
atau paduan keduanya. Selain perokok, para pekerja las juga memiliki risiko besar terpapar
senyawa ini.

8. Benzoapirena

Kandungan rokok berupa bahan kimia yang juga akrab ditemukan di hasil sisa penyaringan aspal
dan batubara adalah benzoapirena. Bahan ini kemungkinan besar terkait dengan kanker paru-
paru dan kanker kulit. Selain kanker di atas, senyawa ini juga berpotensi merusak tingkat
kesuburan seorang perokok, pria maupun wanita.

1.2 Penyakit terhadap rokok

Kebiasaan merokok telah terbukti menyebabkan banyak penyakit dari berbagai organ tubuh
manusia. Penyakit tersebut, antara lain :

 Penyakit paru

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-
paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah
banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat
bertambahnya sel dan penumpukan lender. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah
sel radang dan keruskaan alveoli.
 Penyakit jantung coroner

Setiap tahun kurang lebih 40.000 orang di Inggris yang berusia dibawah 65 tahun meninggal
karena serangan jantung dan sekitar tiga perempat dari jumlah kematian ini disebabkan karena
kebiasaan merokok. Merokok mempengaruhi jantung dengan berbagai cara. Merokok
menimbulkan kanker bila berdiri sendiri tetapi bereaksi dengan bahan kimia lain dan merangsang
pertumbuhan sel kanker. Penyimpanan tar tembakau sebagian besar terjadi di paru-paru sehingga
kanker paru adalah jenis kanker yang paling umum terjadi. Tar tembakau dapat menyebabkan
kanker bila merangsang tubuh untuk waktu yang cukup lama, biasanya di daerah mulut dan
tenggorokan.

 Trombosis koroner

Trombosis koroner atau serangan jantung terjadi bila bekuan darah menutup salah satu pembuluh
darah utama yang memasok jantung mengakibatkan jantung kekurangan darah dan kadang-
kadang menghentikannya sama sekali. Merokok membuat darah menjadi lebih kental dan lebih
mudah membeku. Nikotin dapat menganggu irama jantung yang normal dan teratur sehingga
kematian secara tiba-tiba akibat serangan jantung tanpa peringatan terlebih dahulu dan lebih
sering terjadi pada orang yang merokok daripada yang tidak merokok.

1.3 Pengaruh kandungan rokok terhadap tubuh

Rokok memiliki berbagai racun dari bahan kimia yang dikandungnya. Bahaya merokok bagi
kesehatan yang paling utama datang dari racun karsinogen (penyebab kanker) dan karbon
monoksida pada asap rokok. Kedua zat tersebut akan terhirup saluran pernapasan, yang pada
akhirnya dapat memicu kerusakan organ dan menurunnya fungsi dari organ sistem jantung,
pembuluh darah, dan pernapasan. Akibatnya, tubuh akan lebih sulit melawan bibit penyakit yang
berada lingkungan sekitar karena harus mengatasi kerusakan organ dan melawan racun dari
paparan asap rokok. Dengan merokok, itu artinya seseorang akan lebih mungkin terpapar racun
dari asap dari rokok dengan frekuensi yang lebih sering dan waktu yang lama. Hal serupa juga
dapat dialami olch perokok pas if. Bahkan baha ya merokok bagi kesehatan ini akan lebih
cenderung meningkat jika para perokok pasif menghirup napas yang dikeluarkan oleh perokok
aktif.

2. Mengetahui dan mempelajari hubungan kerja elastase dengan perokok

Dari ribuan protein yang diketahui, elastase bukanlah salah satu yang paling terkenal.
Namun, itu memainkan peran penting sebagai enzim, dan banyak penelitian masih diproduksi
pada elastase. Struktur dan urutannya diketahui, dan fungsinya sebagai enzim telah dipelajari.
Makalah ini akan menjelaskan struktur dan fungsi protein ini, perannya sebagai enzim, penyakit
yang terkait dengan elastase tanpa hambatan, dan beberapa penelitian menarik yang melibatkan
elastase.

Elastase adalah enzim yang ditemukan terutama dalam jus pankreas yang mengkatalisis
hidrolisis elastin. Elastase adalah digester utama elastin, yang merupakan protein yang
membentuk elastisitas jaringan. Elastin membantu menjaga kulit tetap fleksibel tetapi kencang
dan meregang untuk mengakomodasi aktivitas normal seperti melenturkan otot. Elastase
membantu mencerna dan memecah protein ini, yang merupakan komponen daging. Namun,
ketika tidak lagi dikendalikan dengan benar, elastase dapat menyebabkan beberapa kerusakan
serius pada inangnya. Dalam pengertian ini, elastase mungkin adalah enzim yang paling merusak
yang memiliki kemampuan untuk mendegradasi hampir semua komponen penghubung dalam
tubuh. Degradasi proteolitik yang tidak terkendali olch elastase telah terlibat dalam sejumlah
kondisi patologis. (1)

Struktur

Ada beberapa jenis spesifik elastase, seperti elastase 1 dan 2. Ini memiliki struktur yang sangat
mirip, tetapi melayani fungsi yang berbeda. Dua jenis utama pada manusia adalah pancreas dan
neutrofil elastase. Pankreas elastase adalah elastase 1, dan bertanggung jawab untuk
mengkatalisasi penguraian clastin. Neutrophil elastase, atau elastase 2, memecah bakteri selama
peradangan.

Struktur elastase 1 yang diteliti untuk makalah ini memiliki PDB ID 3hgn. Strukturnya
mengandung 240 residu. Struktur elastase 1 relatif sederhana. Ini telah dianalisis oleh neutron
resolusi tinggi dan kristalografi x-ray (1). Ada satu rantai (A). Struktur sekunder berisi heliks alfa
dan lembaran beta. Gambar 1 menggambarkan struktur PDB 3hgn.

Sebagai enzim khas, elastase memiliki situs aktif. Situs aktif adalah celah yang menarik substrat
untuk membuat kompleks enzim-substrat, yang kemudian mengarah ke suatu produk. Elastase
adalah protease serin dan karenanya memiliki struktur yang dirancang untuk memecah protein
(khususnya elastin). Struktur elastase sangat mirip dengan beberapa protease serin lainnya
seperti chymotrypsin, yang, menurut pencarian BLAST, memiliki sekitar 40% urutan identik,
dan struktur keseluruhan yang sangat mirip. Kedua protein ini jelas homolog, dan berbeda dalam
evolusi. Sebagai protease serin, elastase memiliki situs aktif dengan tiga asam amino utama:
aspartat, histidin, dan serin, yang membentuk triad katalitik yang bekerja bersama untuk
membuat katalisis nukleofilik. Elastase memiliki residu valin besar yang membantu menutup
kantong situs pembelahan (2). Triad katalitik elastase nukleofilik ditunjukkan pada Gambar 2,
yang menggambarkan model molekul yang menunjukkan substrat (kuning) yang terikat ke situs
aktif neutrofil elastase manusia (magenta). Substrat histidin (merah) pada posisi P2 tetapi tidak
pada posisi P1 dapat ditumpangkan pada katalitik histidin, H57 (hijau), dan meniru interaksi H57
dengan anggota lain dari trias katalitik, S 195 dan D 102 (hijau). (3)

Fungsi

Elastase beroperasi seperti halnya enzim apa pun yang mengkatalisis hidrolisis jaringan tertentu.
Enzim mampu mempercepat reaksi ini sehingga lengkap dalam hitungan milidetik,
meningkatkan laju dengan faktor sekitar 101 7 daripada tanpa enzim. Elastase adalah protease,
artinya memecah protein. Menurut Berg, clastase membelah ikatan peptida setelah asam amino
dengan rantai samping kecil. Elastase memecah ikatan peptida dalam clastin, membantu
pencernaan protein elastis ini (2). Selama reaksi di mana elastase memecah substrat (elastin),
terjadi dua fase: fase meledak di mana sisi amino dari ikatan peptida dilepaskan, dan fase kondisi
tunak, di mana sisi asil substrat dilepaskan . Elastin diposisikan pada enzim elastase sehingga
triad katalitik memiliki akses ke ikatan peptida. Setelah ini terjadi, serin secara nukleofilik
menyerang karbonil dari ikatan peptida. Suatu perantara tetrahedral dibentuk dan didekomposisi.
Air memasuki situs aktif dan menyerang reaksi, menyebabkan ujung nitrogen hilang. Air
kemudian menyerang zat antara asil-enzim dan menyebabkan pelepasan komponen asam
karboksilat (2). Elastase berhasil memecah elastin, sehingga membantu pencernaan protein
elastis ini.

Peran dalam Penelitian

Elastase telah terbukti bermanfaat dalam ilmu kedokteran. Menurut penelitian, seperti artikel
Mastic "Virus Influenza A yang Dilumpuhkan dengan Elastase-Dependen Hidup Adalah
Imunogenik dan Memberi Perlindungan Terhadap Infeksi Virus Influenza A pada Babi"' telah
menunjukkan bahwa elastase dapat berperan dalam imunisasi modern terhadap virus yang paling
ditakuti saat ini. : H1N1, atau yang biasa dikenal sebagai "flu babi." Menurut Mastic, LAIV
yang terpotong NS1 dan terpisahkan oleh elastase melemah pada babi dan bersifat imunogenik,
yang berarti mereka menghasilkan respons imun. Perlindungan ini ditandai dengan berkurangnya
lesi paru makroskopis dan mikroskopis, titer virus yang lebih rendah dari saluran pernapasan,
dan kadar sitokin proinflamasi yang lebih rendah. Dengan demikian, mutan Swine Influenze
Virus (SIV) yang bergantung pada elastase dapat digunakan sebagai vaksin virus hidup terhadap
swine influenza pada babi (4). Kedua virus itu tumbuh di hadapan elastase. Setiap vaksin hidup
diuji pada babi. Setelah babi ditidurkan, tubuh mereka diperiksa untuk mengetahui tanda-tanda
flu influenza. Penelitian menunjukkan bahwa dua strain virus yang tumbuh di hadapan elastase
menciptakan per lindungan bagi sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus HIN1. (4) Ini
menunjukkan bahwa respons imun elastase (neutrofil elastase digunakan) dapat bermanfaat
untuk melawan virus. Meskipun penelitian khusus ini dilakukan pada babi, dimungkinkan untuk
menghasilkan hasil yang serupa untuk vaksinasi virus HIN1 pada manusia. Imunisasi dengan
elastase telah menunjukkan respons antibodi yang lebih baik dari pada protease dan non-
protease lainnya. (5) Elastase juga terbukti bermanfaat dalam pencernaan kasein dalam susu. A.
Santillo artikel “Peran enzim adat dalam proteolisis kasein dalam susu kaprine," mengevaluasi
aktivitas enzim proteolitik asli adat dalam susu kaprin pada hidrolisis kasein dan untuk menilai
signifikansi potensial enzim asli untuk kualitas susu kambing dan susu produk. Artikel tersebut
menunjukkan bahwa protease serin, yang termasuk elastase, relevan dengan hidrolisis kasein a
dan B. Kasein adalah protein yang diendapkan dan digunakan dalam proses pembuatan keju.
Artikel ini menunjukkan bahwa susu sehat mengandung enzim, termasuk elastase, untuk
membantu memecah kasein. Protein serin (termasuk elastase) mungkin juga penting untuk
produksi peptida bioaktif potensial. (6) Meskipun elastase memiliki atribut positif ini, elastase
juga memiliki kelemahan negatifnya. Elastase, ketika tidak lagi berfungsi dengan baik, dapat
memiliki beberapa efek yang menghancurkan. Elastase dapat menjadi tidak terkendali dan mulai
memecah elastin dalam jumlah massal di dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan penyakit seperti
emfisema – hilangnya elastisitas di paru-paru. Degradasi jaringan clastin pada penyakit seperti
emfisema paru atau aneurisma dinding pembuluh darah sangat mempengaruhi fungsi normal
jaringan. Peneliti telah menunjukkan bahwa proteolisis jaringan paru-paru dengan elastase
meniru penghancuran elastin dalam enfisema. Efek fungsional utama dari kerusakan jaringan ini
adalah kekakuan jaringan keseluruhan yang sangat menurun. Diyakini bahwa aktivitas elastase
yang tidak terkontrol bertanggung jawab atas kelainan paru-paru yang terkait dengan penyakit
ini. (7) Alasan untuk ini adalah bahwa penghambat utama clastase, alpha-1-antitrypsin (AIT1),
menjadi kekurangan karena hal-hal seperti asap tembakau, yang dapat merusak AIT1 dan
mencegahnya menghambat elastase. Dalam artikel "Sekresi Leukosit Proteinase Inhibitor,
Defisiensi dan Emfisema Alpha-1-Antitrypsin: Studi Pendahuluan, Spekulasi dan Hipotesis"
oleh Monna Ayad, empat studi kasus dilakukan dengan orang yang merokok atau memiliki
kekurangan A1T1. Studi ini menunjukkan bahwa kekurangan A IT1 dapat disebabkan oleh
kelainan genetik atau dari merokok tembakau (7).

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, pentingnya Elastase adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Ini
membantu pencernaan kita ketika kita makan makanan seperti daging. Ini juga menambah
pemahaman kita tentang bagaimana protease serin beroperasi. Elastase telah menjadi komponen
yang berguna dalam menemukan vaksin untuk virus yang menyebabkan kekhawatiran global
saat ini. Berguna seperti elastase, dapat berbahaya jika tidak dihambat dengan benar,
menyebabkan penyakit seperti emfisema, di mana elastase mulai memecah elastin dalam
jaringan organisme inangnya sendiri. Elastase memang berperan dalam kehidupan kita, dan
merupakan protein yang perlu diketahui.
Mekanisme enzim elastase

Bekerja Elastase adalah protein serin yang sebagai endopeptidase Elastase berfungsi
menurunkan protein elastin dan beberapa protein lainnya. Elastase tidak hanya memutuskan
elastin tapi juga protein lain di ikatan yang gugus karboksilnya dibentuk oleh asam amino
dengan rantai sisi pendek (alanin, glisin, atau serin). Kerja endopeptidase pancreas ini
melanjutkan pencernaan protein makanan yang telah dimulai oleh pepsin di lambung. Prinsip
kerja enzim berlangsung dalam dua tahap. Pada tahap pertama, enzim (E) bergabung dengan
substrat (S) membentuk kompleks enzim substrat (E-S). Tahap kedua, kompleks enzim-substrat
terurai menjadi produk dan enzim bebas. Terdapat dua model yang diusulkan pada kegiatan
enzim dalam mempengaruhi substrat sehingga diperoleh zat hasil, yaitu mode kunci dan anak
kunci, dan model induced fit.

Pada model kunci dan anak kunci, substrat atau bagian substrat harus mempunyai bentuk yang
sangat tepat dengan sisi katalitik enzim. Substrat ditarik oleh sisi katalitik enzim yang cocok
untuk substrat tersebut sehingga terbentuk kompleks enzim substrat. Pada model induced fit,
lokasi aktif beberapa enzim mempunyai konfigurasi yang tidak kaku. Enzim berubah bentuk
menyesuaikan diri dengan bentuk substrat setelah terjadi pengikatan. Jadi, tautan yang cocok
pada keduanya dapat diinduksi ketika terbentuk kompleks enzim-substrat. (Santoso, 2010)\
3 Memahami dan mempelajari pandangan Islam tentang mudharatnya rokok

Merokok merupakan suatu aktivitas mebakar gulungan tembakau yang berbentuk rokok ataupun
pipa lalu menghisap asapnya kemudian menelan atau menghembuskannya keluar melalui mulut
atau hidung sehingga daapt juga terhisap oleh orang-orang disekitarnya. Ulama sepakat
mengenai segala sesuatu yang membawa mudharat adalah haram. Akan tetapi yang menjadi
persoalan adalah apakah merokok itu membawa mudharat yang besar atau relatif kecil, dan
terdapat pula manfaat ataukah tidak bagi manusia. Dalam hal ini terdapat persepsi yang berbeda
dalam meneliti dan mencermati substansi rokok dari aspek kemaslahatan dan kemafsadatan.
Perbedaan persepsi ini merupakan babak baru munculnya beberapa pendapat mengenai hukum
merokok dengan berbagai argumennya. Dasar para ulama menetapkan tentang merokok
mengacu pada Al-Quran dalam QS.

Al-Baqarah ayat 195, Allah SWT berfirman :

Artinya:

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam
kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik.

mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan
menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk
dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. al-A'raaf: 157)

Artinya:

157. (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang
menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang
menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka,
dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-
orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.

Dari ayat tersebut telah menjelaskan bahwa Allah SWT telah menghalalkan segal yang baik bagi
umat manusia dan mengharamkan yang buruk bagi manusia. Secara ilmu pengetahuan,
kesehatan, rokok merupakan barang yang berpotensi untuk membuat kondisi pemakainya justru
menurun. Hal ini dapat diartikan bahwa merokok adalah kebiasaan yang tidak baik serta dilarang
oleh Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai