[1] http://images.slideplayer.com/12/3520351/slides/slide_4.jpg
[2] http://www.ct.gov/dph/lib/dph/hems/asthma/images/cigarette_chemicals.jpg
Ada bukti konklusif kalau tar yang terkandung dalam asap rokok dapat
menyebabkan kanker paru; faktor utamanya adalah usia individu saat mulai
merokok, kedalaman hisapan dan jumlah rokok yang dikonsumsi per hari. Polonium,
sebuah unsur radioaktif, juga diketahui hadir dalam asap rokok; lebih dari 100
senyawa telah ditemukan termasuk nikotin, cresol, karbon monoksida, pyridene dan
benzopyrene, yang terakhir ini adalah zat karsinogen (penyebab kanker).
Walau ada 100 lebih senyawa, berikut senyawa-senyawa penting yang terdapat
dalam ETS :
1. Ammonia
Rumus molekul NH3. Umumnya digunakan untuk pupuk dan pada pabrik
serat dan perantara plastik. Sudah dikenal semenjak zaman purba. Pada suhu
dan tekanan standar, NH3 adalah gas yang tidak berwarna dengan bau
menusuk bila dalam konsentrasi kecil. Dalam konsentrasi besar, mampu
menghasilkan sensasi ketika dihirup.
2. Arsen
Senyawa kimia dengan simbol As. Nomor atom 33. Menyublim bila
dipanaskan dan tidak berubah pada udara yang kering, namun film oksida
terbentuk di udara lembab. Bila dipanaskan pada suhu 180 derajat Celsius di
udara membentuk arsenik trioksida yang berbau bawang putih dan beracun
3. Butana
Rumus molekul C4H10. Merupakan salah satu jenis hidrokarbon asiklik jenuh.
Toksisitas rendah.
4. Cadmium
Unsur kimia dengan simbol Cd dan nomor atom 48. Selalu berasosiasi
dengan seng walaupun hanya menyusun 0.15 bpj kerak bumi di urutan ke 57.
Memiliki sifat racun, khususnya dalam bentuk serbuk dan potongan. Manfaat
utamanya adalah untuk memperkuat daya tahan baja terhadap karat.
5. Karbon Monoksida
suhu 120-130 derajat Celsius atau karena tindakan amonia pada etil karbonat
atau etil kloroformat.
13.Vinyl klorida
Rumus kimia CH2=CHCl. Pengaruh terbesarnya ada pada kulit manusia yang
dapat menyebabkan sindrom Raynaud, lisis tulang distal di jari dan dermatitis
fibrosa. Menghirup gas vinyl klorida selama bertahun-tahun dapat
menyebabkan jenis kanker hati yang langka, angiosarkoma. Vinyl klorida
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik PVC
Perbedaan Kadar Pada Mainstream Smoke (MSS) dan Sidestream Smoke
(SSS)
Kandungan bahan-bahan kimia pada SSS ternyata lebih tinggi daripada MSS. Hal ini
karena pada SSS, tembakau terbakar pada suhu yang lebih rendah ketika rokok
tidak sedang dihisap, sehingga pembakaran menjadi tidak lengkap (tidak
sempurna) dan menghasilkan bahan-bahan kimia dengan kadar yang lebih tinggi.
Perbedaan kadar bahan kimia pada MSS dan SSS dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
MSS
SSS/MS
S
10-20 mg
20-60 mg
1,3 mg
27 mg
80 mg
430 mg
10-65 mg
2,5
8,1
3,1
0,8
73
0,25
52
1-40 mg
1-2,5 mg
108 mg
20-150
mg
2,8 mg
20-40 mg
32 mg
1,7
2,7
5,6
2,6
16
2,8
30
Pada tabel di atas, dapat kita lihat bahwa kadar bahan-bahan kimia pada SSS
secara umum lebih tinggi daripada MSS. Misalnya, kadar karbonmonoksida pada
SSS adalah 2,5 kali lipat lebih tinggi daripada kadar yang ditemukan pada MSS.
Demikian pula kadar nikotin pada SSS adalah 2,7 kali lipat lebih tinggi daripada
kadar yang ditemukan pada MSS.
Di sinilah bahaya yang senantiasa mengintai bagi para perokok pasif. Komponen
utama asap rokok yang dihirup oleh para perokok pasif adalah SSS (85%),
sedangkan MSS yang dihirup hanya sekitar 15% dari MSS yang dihembuskan oleh
perokok aktif ke udara lingkungan. Sehingga, para perokok aktif juga ikut terpapar
dengan SSS ini (Rahmatullah, 2006)
Wanita hamil yang merokok pasif biasanya melahirkan bayi yang berberat
badan rendah atau cacat karena tidak sempurnanya pembentukan dan
perkembangan janin. Dalam sebuah penelitian di Inggris, terbukti adanya
hubungan antara ibu-ibu yang merokok pasif dengan kematian anak yang
mendadak. Anak-anak yang orang tuanya merokok umumnya sering batuk,
berdahak, dan bersin-bersin. Meskipun tampak ringan, gangguan
kesehatan ini menghambat kegiatan anak-anak.
3. Membahayakan kaum usia lanjut dan orang dewasa tidak merokok
Kaum usia lanjut, serta mereka yang mengidap asma serta gangguan
jantung, juga sangat rentan terhadap asap rokok. Dampak umum ETS yang
segera adalah iritasi mata, hidung dan tenggorokan, sakit kepala,
gejala-gejala mirip asma, serta menurunnya kinerja. ETS juga
berhubungan dengan timbulnya gangguan bronkitis, radang paru dan
asma.
30 menit paparan asap rokok cukup untuk memperkecil aliran darah ke
jantung, mengakibatkan perubahan akut fungsi jantung dan
penurunan rata-rata detak jantung, sehingga meningkatkan risiko
terkena penyakit jantung. Paparan asap rokok dalam sekejap waktupun dapat
menyebabkan melengketnya keping darah sehingga menghambat peredaran
darah, yang jika menggumpal dapat menyebabkan serangan jantung. Di
Inggris, diperkirakan sekitar 1/5 dari total kematian kaum pekerja (20-64
tahun) disebabkan asap rokok di lingkungan kerja.
ETS menimbulkan berbagai resiko kanker dan penyakit kronis, diantaranya
seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
[3] https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/92/Risks_form_smokingsmoking_can_damage_every_part_of_the_body.png
Berikut melalui gambar di bawah ini penjelasan mengenai manfaat yang akan
diterima jika berhenti merokok:
[4]
http://images.medicaldaily.com/sites/medicaldaily.com/files/styles/embedded_full/pu
blic/2014/04/22/timeline-quitting-cigarettes.jpg
Orang yang berhenti merokok lebih lama hidupnya dari pada orang yang terus
merokok. Orang yang berhenti merokok sebelum berumur 50 tahun mempunyai
setengah risiko kematian pada 15 tahun yang akan datang dibandingkan dengan
orang yang masih terus merokok. Berhenti merokok menambah harapan hidup
sebab keadaan ini mengurangi risiko kematian yang disebabkan penyakit yang
berhubungan dengan rokok. Salah satu diantaranya adalah kanker paru, penyebab
utama yang tersering dari kematian karena kanker baik pada laki-laki maupun
perempuan. Risiko kematian kanker paru 22 kali lebih tinggi pada laki- laki perokok,
dan 12 kali lebih tinggi pada perempuan perokok dibandingkan dengan orang-orang
yang tidak merokok. Merokok merupakan penyebab utama penyakit PPOK (penyakit
paru obstruktif kronik). Merokok meningkatkan risiko PPOK dengan mempercepat
penurunan fungsi paru sesuai dengan pertambahan usia
[5] http://1.bp.blogspot.com/-9xzFfmC2_sQ/VXqlE0GzFdI/AAAAAAAAAD8/YD7syNIbFM/s1600/puntung%2Brokok.jpg
Dampak negatif tidak hanya terhadap perokok tatapi juga orang-orang yang berada
disekitarnya dan lingkungan hidup. Berikut ancaman rokok terhadap kerusakan
lingkunagn hidup, yang disampaikan oleh Mochamad Zamroni aktivis Tunas Hijau,
diantaranya :
a. Menimbulkan polusi udara dan menurunkan kualitas udara
Sekitar 100.000 ton polusi udara dihembuskan oleh perokok di New South
Wales, Australia setiap tahunnya
Puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium,
arsenic dan timah yang secara parsial dilepaskan ke udara selama proses
merokok yang menambah menurunkan kualitas udara sekitar
.Setelah dibuang, puntung rokok yang masih menyala bisa bertahan hingga 3
jam. Dengan 4000 bahan kimia beracun yang dikandungnya, maka hampir
tiap detik selalu ada racun yang dilepaskan ke duah
b. Mengancam kualitas dan ekosistem air
Ketika puntung-puntung rokok dibuang, angin dan hujan membawanya ke
saluran air. Kimia beracun yang dikandungnya kemudian dilarutkan pada
ekosistem air dan mengancam kualitas air dan kehidupan air.
Permasalahan serius lainnya adalah bahan beracun kadmium dan timah yang
dikandung puntung rokok dapat larut semuanya setelah puntung rokok
tersebut berada di air selama satu jam.
c. Menimbulkan peningkatan sampah dari puntung rokok yang sulit terurai dan
dibuang
Puntung rokok membutuhkan waktu 1,5 2,5 tahun untuk terurai dalam
tanah
Puntung rokok dapat terurai di air tawar sekitar satu tahun dan dapat terurai
di air laut/air asin sekitar lima tahun.
Diperkirakan 4,5 trilliun puntung rokok dibuang tidak pada tempatnya
(sembarangan) setiap tahun di seluruh dunia
Pada tahun 2005, sekitar 24 milliar rokok terjual di Australia. Dari jumlah ini
sekitar 7 milliar puntung rokok dibuang sembarangan
Menurut survei yang dilakukan oleh Tunas Hijau pada tahun 2005, 39 dari 40
perokok di Jawa Timur membuang puntungnya di sembarangan tempat.
d. Meningkatkan resiko kebakaran
Satu puntung rokok dapat tetap menyala selama tiga jam dan menyebabkan
kebakaran rumput dan semak-semak
Lebih dari 4500 kebakaran setiap tahun terjadi dunia yang disebabkan oleh
rokok dan material perokok
[6] http://images1.rri.co.id/thumbs/berita_228127_800x600_124024_ilustrasi-orangmerokok_663_382.jpg
Beberapa pengendalian emisi ETS yang dapat diterapkan yaitu:
[7] http://2.bp.blogspot.com/pslfOllz75w/VP0IB0_WneI/AAAAAAAAAFU/qZGC_dOVSPc/s1600/jgn%2Bmerokok.jpg
Referensi
Agustin, Yiyie Stenny, (2009), Sosialisasi Kesehatan Masyarakat: Udara bebas rokok
adalah hak publik (diakses di
http://fikomuntarkapsel.blogspot.co.id/2010/06/sosialisasi-kesehatan-masyarakatudara.html)
F.B Monika (diakses di https://web.facebook.com/notes/fatimah-berliana-monikapurba/merokok-saat-tidak-ada-orang-lain-gak-masalah-pelajari-dulu-3rd-handsmoke-/10203415846622733/?_rdr)
Rahmatullah P. Pneumonitis dan penyakit paru lingkungan dalam Sudoyo AW,
Setiyohadi, Alwi I, Simadibraa M, Setiati S [ed.], 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi Keempat Jilid II, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal. 1033-1044. (diakses di
https://kesehatanmuslim.com/bahaya-mengintai-perokok-pasif/)
Van Nostrands Encyclopedia of Science (diakses di
http://www.faktailmiah.com/2011/03/10/kandungan-asap-rokok.html)
Yulianingsih, Estu R.D, (2015), Dampak Paparan Asapa Rokok Bagi Perokok Pasif
(Environmental Tobacco Smoke) (diakses di
http://estuyulianingsih.blogspot.co.id/2015/01/dampak-paparan-asap-rokok-bagiperokok.html)