Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
A. Merokok
1. Definisi
Merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa
membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat
terisap oleh orang-orang disekitarnya (Leavy dalam Nasution, 2007).
Sedangkan menurut Aritonang (dalam Sulistyo, 2009) merokok adalah
perilaku yang komplek, karena merupakan hasil interaksi dari aspek
kognitif, kondisi psikologis, dan keadaan fisiologis.
Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap
gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan
menghembuskannya keluar sehingga dapat menimbulkan asap yang dapat
terhisap oleh orang-orang disekitarnya serta dapat menimbulkan dampak
buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya
(Nasution, 2007:10).
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang dibungkus. Tembakau
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Ristica dan jenis
lainnya yang di dalamnya mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan. Asap rokok merupakan asap yang dihasilkan dari
pembakaran rokok. Asap rokok terdiri dari asap utama dan asap
sampingan. Asap utama yaitu asap yang dihirup ke dalam paru-paru
perokok, sedangkan asap sampingan adalah asap rokok yang berasal dari
ujung rokok yang terbakar. Asap utama mengandung 25% zat berbahaya
dan asap sampingan mengandung 75% zat berbahaya. Sehingga perokok
pasif menghirup 3 kali lipat zat berbahaya dibandingkan perokok aktif.
2. Aspek-Aspek Perilaku Merokok
Aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang (dalam Nasution,
2007), yaitu:
a. Fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi merokok dapat menggambarkan perasaan yang dialami
oleh perokok, seperti perasaan positif ataupun negatif selain itu
merokok juga berkaitan dengan masa mencari jati diri pada remaja.
Perasaan positif seperti mengalami perasaan yang tenang dan nyaman
ketika mengkonsumsi rokok.
b. Intensitas merokok
Smet (1994) mengklasifikasikan perokok berdasarkan banyaknya
rokok yang dihisap, yaitu :
1) Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari.
2) Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
3) Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari
c. Tempat merokok
Tipe perokok berdasarkan tempat ada dua, yaitu :
1) Merokok di tempat-tempat umum atau ruang public
a) Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara
bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya
perokok masih menghargai orang lain, karena itu perokok
menempatkan diri di smoking area.
b) Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang
lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo dan orang
sakit.
2) Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi
a) Kantor atau di kamar tidur pribadi. Perokok memilih
tempattempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan
kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh
rasa gelisah yang mencekam.
b) Toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang
suka berfantasi.
3. Kandungan pada asap rokok
Asap rokok membawa bahaya dari sejumlah kandungan tembakau
dan juga dari hasil pembakarannya. Sekitar 60% asap rokok terdiri dari
gas dan uap, diantaranya : karbon monoksida, hidro sianida, nitric acid,
nitrogen dioksida fluorocarbon, asetone dan amonia. Penelitian
mengungkapkan bahwa sedikitnya ada 9 dari gas yang terkandung dalam
asap rokok sangat berbahaya bagi paru-paru.
a. Tar
Tar merupakan kumpulan bahan kimia yang terkandung
dalamdaun tembakau maupun ditambahkan pada proses pertanian dan
proses pembuatan rokok. Tar terbentuk saat proses pemanasan
tembakau berlangsung. Tar yang ada dalam rokok adalah hidrokarbon
aromatik polisiklik yang tergolong dalam zat karsinogen. Zat
karsinogen merupakan zat yang dapat menumbuhkan kanker.
Sehingga resiko timbulnya kanker ketika mengkonsumsi rokok
disebabkan oleh kandungan tar yang ada didalam rokok.
b. Nikotin
Nikotin merupakan alkolid toksis yang terkandung dalam
tembakau. Zat ini lah yang membuat rasa kecanduan pada perokok.
Hal tersebut dikarenakan nikotin dapat menstimulasi kerja jantung
sehingga kerja jantung menjadi lebih cepat. Sehingga peredaran darah
juga mengalir lebih cepat. Nikotin dalam dosis rendah di dalam tubuh
akan berdampak pada gangguan saluran pernafasan. Nikotin dalam
dosis yang banyak akan mengakibatkan tersumbatnya peredaran
darah.
Nikotin masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah dan
langsung menuju ke otak dalam waktu 7-15 detik. Di otak nikotin
meningkatkan “reward center” dan melepaskan zat kimia yang
menyebabkan perasaan menyenangkan dan bahagia. Adrenalin
kemudian dilepaskan, sehingga meningkatkan denyut jantung dan
tekanan darah.
c. Karbonmonoksida
Karbon monoksida merupakan gas yang beracun dan tidak
berwarna yang ada dalam asap rokok. Kandungan di dalam asap rokok
yaitu sekitar 2-6%. Karbon monoksida dapat mengikat hemoglobin
(Hb) sekitar 200 kali lebih kuat saat berada di paru-paru dibandingkan
dengan daya ikat oksigen (O2) dengan Hb. 10% Hb akan terisi oleh
karbon monnoksida dalam kurun waktu 4-7 jamdalam bentuk COHb
(Carboly Haemoglobin), sehingga akan berakibat sel darah merah
akan kekurangan oksigen, yang akhirnya sel tubuh akan kekurangan
oksigen. Kekuranga oksigen pada tubuh dalam waktu yang panjang
akan mengakibatkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah,
sehingga sangat beresiko terhadap serangan jantung.
B. Bahaya yang ditimbuklkan oleh asap rokok
Perokok pasif memiliki resiko sama seperti perokok aktif, dikarenakan
perokok pasif juga ikut menghirup asap rokok dari perokok aktif. Jika anak
terpapar oleh lingkungan perokok, maka mereka akan mendapat 2kali resiko
pengaruh asap, yaitu asap yang dihembuskan dari para perokok maupun asap
yang dihasilkan dari ujung putung rokok yang diduga lebih beracun. Asap
utama mengandung 25% zat berbahaya sedangkan zat sampingan
mengandung 75% zat berbahaya yang ada pada asap rokok, sehingga resiko
kesehatan lebih banyak dialami oleh perokok pasif. Adapun resiko kesehatan
yang akan dialami oleh perokok aktif dan pasif antara lain :
1. Penyakit paru
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh WHO kanker paru merupakan
penyebab kematian tertinggi di dunia, dimana 1 kasus kanker paru
ditemukan setiap harinya. Sekitar 80 % kanker paru disebabkan karena
merokok.
Ketika menghirup asap rokok, zat yang ada pada asap rokok akan
masuk dan merusak paru-paru. Seiring waktu, paru-paru akan
kehilangan kemampuan untuk menyaring bahan kimia berbahaya yang
masuk melalui paru-paru. Hal ini meningkatkan resiko terjadinya
kanker paru-paru.
2. Penyakit jantung koroner
Pengaruh utama zat yang terkandung dalam rokok adalah pada
penyakit jantung. Nikotin dapat mengganggu kerja jantung dan dapat
menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah jantung. CO
menyebabkan pasokan oksigen untuk jantng berkurang. Asap rokok
dapat merusak hati dan sirkulasi darah. Karbon monoksida dari asap
rokok dan nikotin membuat jantung bekerja lebih cepat. Nikotin
membuat pembuluh darah menyempit dan membatasi aliran darah dan
juga meningkatkan resiko penggumpalan darah. Bahan lain dari asap
rokok dapat merusak lapisan arteri koroner.
3. Kesehatan refroduksi
Nikotin yang beredar melalui darah akan dibawa keseluruh tubuh,
termasuk organ reproduksi. Zat ini yang akan menganggu proses
spermatogenesis yang menjadikan kualitas sperma menjadi buruk.
Selain itu rokok merupakan faktor resiko terjadinya gangguan fungsi
seksual terutama gangguan pada Disfungsi Ereksi (DE). Bagi
perempuan ganguan yang ditimbulkan yaitu kemandulan, bayi lahir
prematur, BBLR, dan keguguran.
4. Tulang
Merokok dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan menyebabkan
tulang menjadi cepat lemah dan rapuh. Hal tersebut dikarenakan zat
yang terdapat dalam rokok dapat mempengaruhi keseimbangan
hormon estrogen yang diperlukan tulang. Ketika merokok, hati akan
menghasilkan enzim penghancur hormon yang dapat menyebabkan
penipisan tulang. Nikotin dalam rokok dapat membunuh sel osteoblast
yang berfungsi membuat sel tulang baru.
5. Kanker kulit, mulut, bibir dan kerongkongan
Tar yang ada didala, rokok dapat mengikis selaput lendir didalam
mulut, bibir dan kerongkongan. Ampas tar yang tertimbun merubah
sel- sel yang sebelumnya normal menjadi sel ganas yang menyebabkan
kanker. Selain diakibatkan oleh tar, kanker mulut dan bibir juga
diakibatkan oleh panas dari asap ketika merokok. Perokok memiliki
resiko 5-10 kali lebih banyak untuk menderita kanker kerongkongan
dan kanker usus.
C. Perokok pasif
Perokok dapat dikategorikan menjadi perokok aktif, perokok pasif dan
perokok ketiga (benda yang dapat menyimpan residu asap rokok. Perokok
pasif adalah seseorang yang menghirup asap rokok dari orang yang merokok
ataupun asap yang langsung berasal dari ujung rokok. Perokok pasif juga
dikenal dengan sebutan Secondhand Smoke (SHS). Lebih dari 4000 bahan
kimia yang terkandung dalam asap rokok dan sekitar 40 diantaranya bersifat
karsinogenik (penyebab kanker) yang akan dihirup oleh perokok pasif.
Di Indonesia, angka tertinggi untuk perokok pasif ada pada usia anak, sekitar
69,5% anak umur 0-4 tahun, 70,6% umur 5-9 tahun, dan 70,7% umur 10-14
tahun terpapar asap rokok. Oleh sebab itu, perokok pasif merupakan bahaya
kesehatan terbesar pada jutaan anak diseluruh dunia termasuk di Indonesia.
Biasanya, anak yang berasal dari sosial ekonomi rendah lebih banyak terpapar
oleh asap rokok atau menjadi perokok pasif.
ASKEP TEORI
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan,
agar di peroleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga sumber informasi dari tahap pengkajian bisa di peroleh dengan
metode :
1. Wawancara keluarga
2. Observasi fasilitas rumah
3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga
4. Data sekunder : hasil laboratorium dll
Adapun data yang harus dikaji :
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga
Data ini di isi oleh siap saja yang menjadi pemimpin dalam keluarga
tersebut
b. Alamat dan telpon
Data ini menjelaskan tentang dimana alamat rumah keluarga yang
menjadi responden
c. Pekerjaaan
Data ini menjelaskan tentang pekerjaan apa yang dilakukan dalam
sehari hari
d. Pendidikan
Data ini berisi tentang pendidikan terakhirnya
e. Komposisi keluarga
f. Genogram atau silsilah keluarga
Data ini berisi tentang silsilah keluarga yang minimal terdiri dari tiga
generasi yang disajikan dalam bentuk bagan dengan menggunakan
symbol-simbol.
g. Tipe keluarga.
Data ini menjelaskan mengenai tipe keluarga saat ini berdasarkan tipe
pembagian keluarga
h. Suku bangsa
i. Agama
j. Status social ekonomi
Data ini berisi mengenai pendapatan keluarga maupun anggota
keluarga yang sudah bekerja, kebutuhan sehari-hari serta harta
kekayaan atau barang barang yang dimiliki keluarga.
k. Aktifitas rekreasi keluarga
Data ini menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga dalam rekreasi atau
refreshing.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Data ini menjelaskan mengenai tugas tahap perkembangan keluarga
saat ini
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi
Data ini menjelaskan mengenai tahap keluarga yang belum tepenuhi
c. Riwayat keluarga inti
Data ini menjelaskan mengenai penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga, status imunisasi, sumber kesehatan
yang biasa digunakan serta pengalamannya menggunakan pelayanan
kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Data ini menjelaskan riwayat kesehatan dari pihak suami istri.
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Data ini menjelaskan mengenai luas rumah, kondisi dalam dan luar
rumah, kebersihan rumah, ventilasi rumah, saluran pembuangan air
limbah (SPAL), air bersih, pengelolaan sampah, kepimilikan rumah,
kamar mandi/WC, denah rumah, serta jarak WC ke sumber air.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas setempat
Data ini menjelaskan mengenai lingkungan fisik setempat, kebiasaan,
budaya yang mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Data ini menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga berpindah tempat
dan dampaknya terhadap kondisi keluarga.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Data ini menjelaskan mengenai kebiasan keluarga berkumpul, sejauh
mana keterlibatan keluarga dalam pertemuan dengan masyarakat.
e. Sistem pendukung keluarga
Data ini menjelaskan mengenai jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas keluarga, dukungan keluarga, dan masyarakat sekitar terkait
dengan kesehatan, dan lain sebagainya.
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Perasaan memiliki, dukungan, kehangatan kasih sayang, saling
menghargai dan lain sebagainya.
b. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dan hubungan dengan anggota keluarga, proses mendidik
anak, disiplin, norma, budaya, perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit
d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
Berapa jumlah anak, Bagaimana keluarga merencanakan jumlah
anggota keluarga dan Metode apa yang digunakan keluarga dalam
upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
e. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi adalah Sejauh mana
keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, Sejauh mana
keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga.
5. Stress dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu 6 bulan.
2) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor 34 Hal yang
perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau
stressor.
c. Strategi koping yang digunakan Strategi koping apa yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
d. Strategi adaptasi disfungsional Dijelaskan mengenai strategi adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadpi permasalah.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uin-suska.ac.id/6894/3/BAB%20II.pdf
http://repository.unimus.ac.id/1073/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai