Anda di halaman 1dari 16

MATERI ROKOK

1. Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau
kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar
ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap
sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan
40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi
(ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

2. Alasan Orang Merokok

 Coba-coba
 Ikut-ikutan
 Sekedar ingin merasakan
 Kesepian
 Agar terlihat gaya (gengsi)
 Meniru orang tua
 Iseng
 Menghilangkan ketegangan
 Biar tidak dikatakan banci
 Lambang kedewasaan
 Mencari inspirasi
 Sebagai penghilang stres
 Penghilang jenuh
Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya, pelajar
tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun
mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa
dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai
menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.

3. Pengertian Perokok aktif


Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan tembakau
yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga
menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada
umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan
waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk
pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”.
Ciri-ciri fisik seorang perokok :

 Gigi kuning karena nikotin.


 Kuku kotor karena nikotin.
 Mata pedih.
 Sering batuk – batuk.
 Mulut dan nafas bau rokok.

4. Pengertian Perokok Pasif


Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Telah
terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif,
yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :

 Mata pedih
 Hidung beringus
 Tekak yang serak
 Pening / pusing kepala

5. Bahan-Bahan Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan


Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia berbahaya bagi tubuh. Empat
ratus diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah
sebagian dari contoh-contohnya :
1. Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin
lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai
berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si perokok
menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan
kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon
adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan
jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis,
risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.
2. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya
sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini
menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO)
yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih
banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko
penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus,
stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem
peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-
endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena
serangan jantung ataupun mati mendadak.
3. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap
rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya
adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau
kecoa.
5. Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat
ini berada dalam tubuh kita.
6. Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat.
7. Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki kendaraan bermotor.
8. Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi seranga-
serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan
arsenik ini
9. Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
10. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang
bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa
menyebabkan kanker.
11. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk gas.
12. Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
6. Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Rokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Berikut beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh rokok, yaitu :
1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit yang
menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa mata yang
menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok
dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat
kimia dalam paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan
dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang tak
tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula
ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan
membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara detail.
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna untuk
menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi
kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga
menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam. Perokok dapat kehilangan pendengaran
lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena
infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapat
mengarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3
kali lebih besar dari pada orang yang tidak merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang kadang-kadang
menyebabkan kematian) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat
penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer
sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan
non perokok.
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan,
membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali
lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong
udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan
karbondioksida. Pada kasus yang parah digunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya
kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas oksigen. Bila
keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lendir sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri
dan kesulitan bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah
salah satu faktor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung
lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22
kali lebih besar daripada yang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil dan
asap rokok lebih mudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk
mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya
menjadi lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok juga menjadi
lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang
merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau
adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang
penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut
pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko
terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan
stroke.
12. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya masalah
kesuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok
selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah) dan masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar
pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena
kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon
Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death)
juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar
estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini.
7. Cara Menghentikan Merokok dan Cara Menghindarinya
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan yang kuat
bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus
terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita
terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah suatu hal
yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas
dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan
hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia
lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan cara
sebagai berikut.
1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya terhadap
setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok yang
berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar,
perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu
alternatif.
2. Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda tetap
dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa
menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
3. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok. Dalam
satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu
batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi
sepenuhnya.
4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila seseorang
mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan sebatang atau
sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman
beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
5. Terapi penggantian nikotin
Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam tubuh dan
bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa anda harus
berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan merokok serta
ketergantungan psikologis. Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan lebih lanjut.
6. Pengalihan aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa dilakukan
aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi
perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya,
melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi bersama teman,
membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan
organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi kemahasiswaan di kampus, Sekeha
Teruna-Teruni di masyarakat, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar.
7. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap
kesehatan
Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini, sangat
diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang
berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi
diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsur-angsur, pemahaman ini
akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya
8. Konsumsi makanan dengan menu seimbang
Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan yang
diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi
dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air mineral mengandung antioksidan yang dapat
mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki sejumlah
vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk menambah keinginan
mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk
ataupun sayuran bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan
tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.
9. Membentuk kelompok sebaya
Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari sekelompok
remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi
para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan
yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok.
Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan
menampung remaja yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli.
Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah
terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang
mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat
perhatian khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-
kelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya semakin
bermanfaat.
10. Senantiasa berdoa
Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan doa. Selain
bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi
remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah merokok
lagi.
MATERI NAPZA
Napza adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainya. Napza
mencakup segala macam zat yang disalah gunakan untuk Gitting, mabuk, fly atau high, yang dapat
mengubah tingkat kesadaran seseorang. Termasuk dalam Napza adalah obat perangsang, penenang,
penghilang rasa sakit, pencipta ilusi atau psikotropika, dan zat-zat yang tidak termasuk obat namun
dapat disalahgunakan (misalnya alkohol atau zat yang bisa dihirup seperti bensin, lem, tinner, dan
lain-lainya)
Menurut Undang-Undang no. 35 tahun 2009, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif lainnya adalah zat, bahan kimia, dan biologi dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara langsung dan tidak langsung yang
mempunyai sifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, dan iritasi. Bahan-bahan berbahaya
ini adalah zat adiktif yang bukan termasuk ke dalam narkotika dan psikoropika, tetapi mempunyai
pengaruh dan efek merusak fisik seseorang jika disalahgunakan
Jadi, penyalahgunaan NAPZA adalah kondisi dimana zat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menekan susunan saraf pusat sehingga
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, fisik, dan mental, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Gangguan penggunaan zat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku yang disebabkan oleh
penggunaan zat adiktif yang bekerja pada susunan saraf pusat yang mempengaruhi tingkah laku,
memori alam perasaan, proses pikir fungsi social . Gangguan penggunaan zat ini terdiri dari :
penyalahgunaan dan ketergantungan zat.
Menurut UU no 35 2009 tentang narkotika, yang termasuk NAPZA yaitu:
Narkotika: zat yang tergolong opioid, ganja, kokain, amfetamin
Alkohol: minuman yang mengandung etanol/etil-alkohol; wiski, vodka, arak, ciu dll
Psikotropik: obat penenang diazepam, bromazepam, obat tidur (nitrazepam, estazolam, antipsikotik,
antidepresan)
Zat adiktif: tembakau, kopi, teh, thinner

Ada 4 gologan napza :


Depresan, yaitu zat-zat yang menyababkan timbulnya efek perilaku tenang (sedatif). Termasuk
didalamnya antara lain alkohol, obat-obatan sedatif, hipnotik, dan anxiolytics dari kelompok
barbiturates dan benzodiazepines.
Stimulan, adalah zat-zat yang membuat orang menjadi lebih aktif dan waspada, dan juga dapat
meningkatkan mood. Termasuk jenis ini antara lain amphetamin; kokain, nikotin, dan kafein.
Opiat, merupakan yang yang memiliki efek utama yang menimbulkan analgesia (mengurangi rasa
sakit) temporer dan euforia. Dalam hal ini contohnya heroin, opium, kodein, dan morfin.
Halusinogen, adalah zat-zat yang menghasilkan delusi, paranoid, halusinasi, dan memicu persepsi
sensoris. Termasuk dalam kelompok ini antara lain mariyuana dan LSD.
Narkotika
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 mengenai narkotika, narkotika dikategorikan kedalam 3 kategori
ialah sebagai berikut ;
Narkotika golongan I ialah narkotika yang dapat digunakan untuk dan tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan juga tidak digunakan dalam terapi, serta juga mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Narkotika golongan II ialah narkotika yang berkhasiat untuk dapat pengobatan, digunakan untuk
terapi ataupun tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan.
Narkotika golongan III ialah narkotika yang berkhasiat didalam pengobatan yang banyak digunakan
untuk atau dalam terapi dan juga untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan mempunyai
potensi ringan menyebabkan ketergantungan.
Psikotropika
Menurut UU No. 5 Tahun 1997 Mengenai psikotropika yang dapat dikelompokkan kedalam 4
kelompok ialah sebagai berikut :
Psikotropika golongan I ialah psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
juga tidak digunakan dalam terapi, serta juga mempunyai potensi yang amat kuat untuk
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Psikotropika golongan II ialah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan juga dapat
digunakan dalam terapi serta atau untuk tujuan ilmu pengetahuan dan juga mempunyai potensi kuat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika golongan III ialah psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan juga banyak
digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan juga mempunyai potensi sedang
menyebabkan ketergantungan.
Psikotropika golongan IV ialah psikotropika yang mempunyai khasiat dalam pengobatan dan juga
sangat luas digunakan dalam terapi serta untuk tujuan ilmu pengetahuan dan mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan.
Zat Adiktif
Zat adiktif ialah penghantar untuk dapat memasuki dunia penyalahgunaan Narkoba. Zat adiktif adalah
bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif diluar narkotika dan psikotropika,
Zat adiktif yang akrab dalam masyarakat adalah nikotin dalam rokok serta etanol dalam minuman
beralkohol dan juga pelarut lain yang mudah untuk menguap seperti aseton, thiner dan sebagainya.
Alkohol
Minuman yang mengandung etanol yang diproses dari dengan bahan hasil pertanian yang
mengandung suatu karbohidrat dengan cara fermentasi serta destilasi ataupun fermentasi tanpa
destilasi, ataupun yang diproses dengan mencampur konsentrat dengan etanol maupun dengan cara
pengenceran minuman mengandung etanol.
Minuman beralkohol tersebut dibagi menjadi 3 kelompok , sesuai dengan kadar alkoholnya ialah
sebagai berikut :
Golongan A ialah minuman beralkohol dengan kadar etanol ialah 1% – 5%
Golongan B ialah minuman beralkohol dengan kadar etanol ialah 5% – 20%
Golongan C ialah minuman beralkohol dengan kadar etanol ialah 20% – 55%

Apa saja ciri-ciri pengguna narkoba?


Menolong pengguna narkoba perlu dilakukan agar mereka tidak semakin terjerumus dan akhirnya
mengakibatkan kematian. Untuk membantu orang yang terikat dengan narkotika, Anda tentunya perlu
memahami ciri-ciri pengguna narkoba.
Ciri-ciri pengguna narkoba atau ciri-ciri pemakai sabu yang dapat terlihat:
1. Perubahan penampilan fisik
Ciri-ciri pengguna narkoba yang paling terlihat adalah adanya perubahan penampilan fisik. Dari segi
pakaian, pengguna narkoba bisa saja dulu berpenampilan rapi, tetapi tiba-tiba menjadi serampangan.
Pengguna narkoba juga mengalami perubahan fisik, seperti terlihat lebih kurus, berkulit pucat, pupil
yang membesar, gigi yang membusuk, rambut yang lebih sedikit, memiliki luka yang tak kunjung
sembuh, dan mata yang kering atau berwarna merah.
2. Kesulitan untuk menikmati berbagai aktivitas
Ciri-ciri pengguna narkoba berikutnya adalah sulit menikmati berbagai aktivitas. Narkotika mampu
mengurangi energi emosional penggunanya sehingga membuat pengguna narkoba kesulitan dalam
menikmati aktivitas-aktivitas menyenangkan yang dulu disenangi.
Selain itu, waktu yang dimiliki oleh pengguna narkoba sebagian besar akan digunakan untuk
memikirkan atau mengonsumsi zat terlarang tersebut.
3. Suka berbohong dan memanipulasi
Ciri-ciri pengguna narkoba yang perlu diwaspadai adalah suka berbohong dan memanipulasi.
Pengguna narkoba akhirnya akan berbohong dan memanipulasi orang-orang di sekitarnya untuk
mendapatkan lebih banyak narkotika.
Ia juga akan memanipulasi kondisinya sehingga orang-orang di sekitarnya tidak ada yang menyadari
bahwa ia adalah seorang pengguna narkoba.
4. Mudah sakit
Ciri-ciri pengguna narkoba lainnya adalah lebih rentan sakit. Hal ini karena narkotika menurunkan
daya tahan tubuh pengguna.
Pengguna narkoba akan lebih mudah mengalami infeksi bakteri, pneumonia, pilek, flu, serangan
alergi, dan penyakit lainnya.
5. Merasa malu dan bersalah
Ciri-ciri pengguna narkoba biasanya akan merasa malu dan bersalah karena mengonsumsi zat
terlarang tersebut. Akan tetapi, mereka masih membutuhkan senyawa narkotika karena ada dorongan
dari dalam dirinya akibat kecanduan.
6. Sakau
Sakau terjadi saat pengguna narkoba tidak mendapatkan asupan narkotikanya. Inilah yang menjadi
ciri-ciri pengguna narkoba paling utama sehingga mudah dikenali sebagai orang yang mengonsumsi
narkotika.
Saat sakau, ciri-ciri pengguna sabu akan mengalami gejala berupa sakit kepala, menjadi sangat cemas,
detak jantung makin cepat, mengalami serangan panik, menggigil, lemas, kram otot, dan insomnia.
7. Tidak bertanggung jawab
Meskipun bukan ciri-ciri pengguna narkoba yang utama, tetapi ciri-ciri pengguna sabu yang cukup
terlihat adalah mengabaikan tanggung jawab demi mengutamakan narkotika. Misalnya, tidak
mengurus anak, bolos sekolah, dan sebagainya.
8. Suasana hati yang berubah-ubah
Ciri-ciri pengguna narkoba lainnya suasana hati yang dapat berubah dengan cepat akibat dari
ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh.
Pengguna narkoba dapat mengalami paranoia, mudah kesal, depresi, dan kecemasan yang muncul
secara tiba-tiba.
9. Impulsif
Pengguna narkoba makin lama akan makin sulit untuk berpikir secara logis dan akhirnya cenderung
memilih melakukan hal-hal yang berisiko dan patut untuk dipertanyakan. Ini juga yang menjadi ciri-
ciri pemakai sabu.
10. Sangat tertutup
Awalnya pemakai narkoba bisa merupakan seseorang yang terbuka, tetapi saat narkotika menjerat
hidupnya, pengguna narkoba dapat menjadi sangat tertutup dan bahkan melarang orangtua dan teman
untuk masuk ke dalam kamarnya.
11. Memiliki masalah keuangan
Tiba-tiba ingin meminjam uang tanpa alasan yang jelas bisa menjadi ciri-ciri pengguna narkoba, lho.
Terkadang pemakai narkoba bisa mencuri uang atau menjual barang-barang yang dimiliki untuk
membeli narkotika.
12. Sering menyalahkan orang lain
Ciri-ciri pengguna narkoba yang perlu diperhatikan adalah sering menyalahkan orang lain. Pemakai
narkoba akan cenderung menyalahkan orang lain akan setiap masalah yang dialami dan membuat
berbagai alasan agar tidak terlihat salah.
13. Melakukan tindakan kriminal
Pengguna narkoba akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkotika secara impulsif. Salah
satunya adalah dengan melakukan tindakan kriminal, seperti mencuri, merampok, dan sebagainya.
14. Halusinasi dan delusi
Ciri-ciri pengguna narkoba yang satu ini akan muncul bila adiksi yang dialami sudah parah. Pengguna
narkoba dapat kehilangan kontak dengan realita serta mulai berhalusinasi dan berdelusi.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
Narkoba merupakan musuh nomor satu bagi para remaja.Namun, para remaja hingga saat ini banyak
yang belum tahu mengenai narkoba sebagai musuh utama ini.Buktinya, semakin banyak remaja
terjerumus dalam rayuan maut narkoba.Ketidaktahuan remaja tentang bahaya narkoba memang
menjadi tugas berat bagi orangtua dan guru untuk menerangkannya.Apalagi narkoba sekarang sangat
mudah didapat dan bandarnyapun memang selalu menempel pada dunia remaja.
Faktor Internal (berasal dari dalam diri sendiri)
Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home) maka seseorang akan
mudah merasa putus asa dan frustasi. Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar
rumah dengan menjadi konsumen narkoba.
Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi pengedar
narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga
atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.
Kepribadian : Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang lain
maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.
Faktor Eksternal (berasal dari luar diri seseorang)
Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang kelembah
narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan
keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.
Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi yang baik
akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba.
Dampak NAPZA
Dampak Negatif NAPZA
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat
tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai.Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang.
Dampak Fisik:

 Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan


kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah
 Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
 Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
 Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur.
 Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
 Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
 Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat
ini belum ada obatnya.
 Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian.

Dampak Psikis:

 Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.


 Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
 Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
 Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
 Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

Dampak Sosial:

 Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.


 Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
 Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
 Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan
rasa sakit yang
 luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan
dorongan psikologis
 berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini
 juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri,
pemarah, manipulatif, dan lain-lain.

Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA:


Pencegahan Primer
Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam bentuk
pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan
dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dimanapun
seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat umum.
Pencegahan Sekunder
Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment) cara
ini biasanya ditangani oleh lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik,
rumah sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal dengan
melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi komplikasi medik
dilakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
Pencegahan Tersier
Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan
kelompok masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community).
MATERI PORNOGRAFI
Pornografi (dari bahasa Yunani pornographia — secara harafiah tulisan tentang atau gambar tentang
pelacur) (kadang kala juga disingkat menjadi "porn," "pr0n," atau "porno") adalah penggambaran
tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara terbuka (eksplisit) dengan tujuan
membangkitkan birahi (gairah seksual). Pornografi berbeda dari erotika. Dapat dikatakan, pornografi
adalah bentuk ekstrem/vulgar dari erotika. Erotika sendiri adalah penjabaran fisik dari konsep-konsep
erotisme. Kalangan industri pornografi kerap kali menggunakan istilah erotika dengan motif
eufemisme namun mengakibatkan kekacauan pemahaman di kalangan masyarakat umum.
Pornografi dapat menggunakan berbagai media — teks tertulis maupun lisan, foto-foto, ukiran,
gambar, gambar bergerak (termasuk animasi), dan suara seperti misalnya suara orang yang bernapas
tersengal-sengal. Film porno menggabungkan gambar yang bergerak, teks erotik yang diucapkan
dan/atau suara-suara erotik lainnya, sementara majalah sering kali menggabungkan foto dan teks
tertulis. Novel dan cerita pendek menyajikan teks tertulis, kadang-kadang dengan ilustrasi. Suatu
pertunjukan hidup pun dapat disebut porno.
Belakangan istilah digunakan untuk publikasi segala sesuatu yang bersifat seksual, khususnya yang
dianggap berselera rendah atau tidak bermoral, apabila pembuatan, penyajian atau konsumsi bahan
tersebut dimaksudkan hanya untuk membangkitkan rangsangan seksual. Sekarang istilah ini
digunakan untuk merujuk secara seksual segala jenis bahan tertulis maupun grafis. Istilah
"pornografi" sering kali mengandung konotasi negatif dan bernilai seni yang rendahan, dibandingkan
dengan erotika yang sifatnya lebih terhormat. Istilah eufemistis seperti misalnya film dewasa dan
video dewasa biasanya lebih disukai oleh kalangan yang memproduksi materi-materi ini.
Di Pasal 4 UU itu disebutkan sejumlah hal mengenai larangan tersebut.
Pertama, setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan,
menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit membuat:
a. persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang;
b. kekerasan seksual;
c. masturbasi atau onani;
d. ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;
e. alat kelamin; atau
f. pornografi anak.

Kedua, setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang:


a. menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;
b. menyajikan secara eksplisit alat kelamin;
c. mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual; atau
d. menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.

Remaja adalah suatu fase yang harus dialami manusia sebagai individu. Remaja adalah masa
peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12 – 22 tahun, dimana
pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikolog. Dalam
perkembangannya remaja mengalami perubahan emosional, kognitif, dan psikis, salah satu perubahan
yang tidak bisa dihindari adalah motivasi dan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal
yang menimpa dirinya termasuk masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas.
Kecanggihan teknologi membuat mudahnya mengakses content bermuatan seks yaitu pornografi
sehingga banyak remaja yang menikmati hal ini dan menjadi candu.
Pornografi sendiri merupakan sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, animasi, kartun, percakapan,
gerak tubuh, atau bentuk pesan lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan atau pertunjukan
di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitas seksual yang melanggar norma kesusilaan
(UU No. 44 Th 2008 tentang pornografi). Sudah menjadi rahasia umum bila pornografi dapat
menimbulkan kecanduan, candu pornografi menjadi salah satu isu serius di seluruh dunia, termasuk
indonesia.
Ciri-ciri anak atau remaja yang kecanduan pornografi perlu diketahui oleh orang tua adalah :

 Sering tampak gugup apabila ada yang mengajaknya komunikasi, menghindari kontak mata.
 Tidak punya gairah aktivitas, prestasi menurun
 Malas, enggan belajar dan enggan bergaul, sulit konsentrasi
 Enggan lepas dari gawainya (gadget), bila ditegur dan dibatasi penggunaannya akan marah
 Senang menyendiri, terutama dikamarnya, menutup diri
 Melupakan kebiasaan baiknya

Seperti halnya narkoba, kecanduan pornografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius.
Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak. Kerusakan otak tersebut sama
dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi.
Kerusakan otak yang diserang oleh pornografi adalah Pre Frontal Korteks (PFC), bagi manusia bagian
otak ini merupakan salah satu bagian yang paling penting karena bagian otak ini hanya dimiliki oleh
manusia sehingga manusia memiliki etika bila dibandingkan binatang. Bagian otak ini berfungsi
untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah,
mengendalikan diri, berfikir kritis, berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan
berperilaku sosial. Awalnya saat melihat pornografi, reaksi yang ditimbulkan adalah perasaan jijik,
hal ini terjadi karena manusia mempunyai sistem limbik, sistem ini pula yang mengeluarkan hormon
dopamin untuk menenangkan otak, tetapi dopamin juga akan memberi rasa senang, bahagia sekaligus
ketagihan. Dopamin mengalir ke arah PFC, PFC menjadi tidak aktif karena terendam dopamin.
Apabila dopamin semakin banyak maka seseorang akan timbul rasa penasaran dan semakin
kecanduan melihat pornografi, namun untuk memenuhi kepuasan dan kesenangannya, seseorang akan
melihat yang lebih porno / vulgar lagi untuk memicu dopamin yang lebih banyak. Karena terus
dibanjiri dopamin, PFC akan semakin mengkerut dan mengecil dan lama-lama menjadi tidak aktif
akibanya fungsi dari bagian otak ini semakin tidak aktif.
Akibat dari kecanduan pornografi sangat membahayakan bagi orang yang bersangkutan dan
orang-orang di sekitarnya, seperti :

 Mengubah sikap dan persepsi tentang seksualitas bahwa wanita dan anak-anak hanya
merupakan obyek seks saja
 Meningkatkan eksplorasi seks remaja sehingga dapat terjadi perilaku seks bebas dan perilaku
seksual beresiko
 Mudah berbohong
 Menurunkan harga diri dan konsep diri
 Depresi dan ansietas
 Pendidikan terganggu
 Terjadi penyimpangan seksual
 Hal tersebut tentu saja merusak tatanan norma-norma dalam masyarakat, merusak keserasian
hidup keluarga dan masyarakat.

Pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun
menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba. Oleh karena itu,
diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak,
remaja dan dewasa muda agar bisa terhindar dari bahaya pornografi yaitu melalui peran aktif orang
tua dengan cara:

 Memberikan perhatian, kasih sayang dan penghargaan kepada anak


 Mengenali teman dan lingkungan sekitarnya
 Melatih anak agar mampu berkata TIDAK terhadap ajakan pornografi
 Menyepakati aturan yang dibuat bersama dengan anak dalam penggunaan gawai
 Mendampingi anak ketika mengakses internet
 Apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orang tua harus mengajak berdialog dan
menjelaskan dampak pornografi
 Memberikan pemahaman kepada anak tentang internet sehat dan aman
 Menempatkan komputer di ruang keluarga
 Memasang aplikasi pengaman pada gawai
 Memberikan pendidikan seks sesuai dengan usia perkembangan

Apabila remaja sudah mengalami kecanduan pornografi, kerusakan otak yang sudah ditimbulkan
dapat dipulihkan melalui berbagai terapi, sedangkan kecanduan yang terjadi dapat dihentikan dengan
pendampingan dari orang tua dan keluarga dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan psikolog.

Anda mungkin juga menyukai