Anda di halaman 1dari 14

ISRAEL RONDONUWU 120111260

1. jelaskan karsinogen yang dapat menyebabkan kanker paru! (selain dalam kasus) Merokok Sampai saat ini para ahli masih berpendapat bahwa 90% penyebab kanker paru adalah karena kebiasaan merokok. Resiko menderita kanker paru akan meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi rokok per hari. Mereka yang merokok dua bungkus atau lebih rokok per hari, satu diantara 7 orang akan meninggal karena kanker paru. Penggunaan pipa atau cangklong juga dapat menyebabkan kanker paru meskipun resikonya tidak sebesar perokok tanpa pipa. Rokok tembakau mengandung lebih dari 4 ribu zat kimia dan sebagaian besar merupakan zat karsinogenik atau zat yang dapat menyebabkan kanker. Dua zat karsinogenik utama dalam rokok tembakau adalah nitrosamine dan polycyclic aromatic hydrocarbon. Perokok Pasif Perokok pasif atau orang yang ikut menghirup asap rokok yang berasal dari perokok dalam jangka waktu yang lama juga mempunyai resiko menderita kanker paru. Penelitian menunjukan, perokok pasif ini mempunyai resiko menderita kanker paru 24% lebih besar daripada mereka yang tidak merokok. Serat Asbestos Serat asbestos adalah serat silikat yang dapat mengendap di jaringan paru paru dalam jangka waktu yang lama. Para pekerja yang sering terpapar zat ini mempunyai resiko tinggi menderita kanker paru. Keturunan Meskipun kebiasaan merokok merupakan biang kerok terjadinya kanker paru namun kenyataannya tidak semua perokok akan mengalaminya. Hal ini disebabkan karena ada hambatan secara genetik. Resiko kanker paru akan meningkat pada mereka yang mempunyai keluarga dekat yang pernah menderita kanker paru. Penyakit Paru Penyakit paru seperti chronic obstructive pulmonary disease (COPD) diduga mempunyai hubungan erat dengan peningkatan kejadian kanker paru. Resiko ini meningkat bila penderita juga merupakan seorang perokok. Riwayat Menderita Kanker Paru Orang yang pernah menderita kanker paru mempunyai resiko untuk menderita kanker paru yang keduakalinya. Polusi Udara

Polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, pabrik industri dan pembangkit listrik tenaga fosil dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker paru. Polusi udara ini mempunyai kontribusi terhadap kematian akibat kanker paru sebesar hampir 1%. Apa saja gejala dan tanda kanker paru? Gejala dan tanda kanker paru sangat bervariasi terggantung dari derajat kanker dan kondisi fisik individu yang bersangkutan. Meskipun demikian, tanda atau gejala dini kanker paru sangat mudah untuk dideteksi. Beberapa gejala yang mungkin terjadi pada orang yang menderita kanker paru antara lain : Tanpa Gejala Hampir 25% orang yang didiagnosa menderita kanker paru ditemukan dengan tidak sengaja. Artinya, mereka ditemukan menderita kanker paru pada saat dilakukan pemeriksaan ronsen dada untuk suatu keperluan atau pemeriksaan kesehatan rutin. Gambaran ronsen dada menunjukan adanya tumor kecil sebesar uang logam di paru paru dan pada saat ini pasien sama sekali tidak mengeluhkan gejala apa apa. Gejala sesuai dengan besarnya kanker Pertumbuhan sel kanker yang mendesak jaringan paru normal akan menyebabkan terganggunya proses pernafasan pasien. Gejala yang timbul antara lain batuk,sesak nafas, nafas bunyi, nyeri dada dan batuk darah. Jika pertumbuhan sel kanker merusak sel saraf di sekitar paru maka akan menimbulkan nyeri pada bahu yang mejalar ke tangan sampai dengan jari jari tangan. Desakan sel kanker ke kerongkongan akan menyebabkan gangguan menelan. Gejala yang berhubungan dengan penyebaran kanker Sel kanker paru yang menyebar ke tulang akan menyebabkan nyeri pada tulang tersebut sementara yang menyebar ke otak akan menyebabkan gejala neurologik seperti mata kabur, sakit kepala, kejang, gejala stroke, kelumpuhan pada anggota gerak, gangguan sensasi rasa pada beberapa bagian tubuh. Gejala non spesifik Gejala non spesifik jamak ditemukan pada beberapa penyakit kanker termasuk kanker paru. Gejala ini antara lain penurunan berat badan, lemah, dan mudah lelah. Sering pula terjadi gejala psikologis seperti depresi dan gangguan mood. Menghentikan kebiasaan merokok adalah hal yang utama dalam mencegah terjadinya kanker paru. Tidak kalah pentingnya yaitu meminimalisasi kontak dengan perokok atau menjadi perokok pasif. Segera ke dokter bila mengalami gejala gejala yang berhubungan dengan paru paru. 2. bagaimana penghirupan asbestos bisa menyebabkan kanker paru ? Asbestosis merupakan penyakit paru akibat terhirupnya zat asbes sampai ke paru-paru yang mengakibatkan kerusakan berat. Pada beberapa kasus penyakit asbestosis bisa berkembang menjadi kanker paru-paru.

Penyebab Serat asbes yang terhirup dapat mengakibatkan munculnya jaringan parut (fibrosis) dalam paruparu. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak bisa mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Tingkat keparahan penyakit tergantung pada jumlah serat yang terhirup dan lamanya seseorang terpapar serat asbes. Pekerja di industri pertambangan, penggilingan, konstruksi, dan industri lainnya rawan terpapar asbes. Selain itu, asbes juga bisa mengontaminasi keluarga pekerja melalui partikel yang menempel di pakaian pekerja yang terbawa sampai ke rumah. Penyakit lainnya yang disebabkan oleh asbes, antara lain:

Plak pleura Mesotelioma maligna Efusi pleura

Dalam kasus, para pekerja telah terpapar serat asbes sudah 36 tahun, hal tersebut menyebabkan tingkat keparahan sudahlah sangat tinggi, sehingga mengakibatkan asbestosis berkembang menjadi kanker paru- paru. 3. epidemiologi kanker paru ! Prevalensi kanker paru di negara maju sangat tinggi, di Amerika tahun 2002 dilaporkan terdapat 16 9.400 kasus baru (merupa kan 13% dari semua kanker baru yang terdiagnosis) de ngan 154.900 kematian (merup akan 28% dari seluruh kematian akibat kanker). Di Inggris prevalensi kejadiannya men capai 40.000/ tahun. Angka kematian akibat kanker paru di seluruh du nia mencapai kurang lebih satu juta penduduk setiap tahunnya. Karena sistem pencatatan ki ta yang belum baik, prevalensi pastinya belum diketahui tapi klinik tumor dan paru di Rumah Sakit merasakan benar peningkatannya. Di negara berkembang lain, dilaporkan insidennya naik dengan cepat antara lain karena konsumsi rokok berlebihan seperti di China yang mengkonsumsi 30% rokok dunia. Sebagian besar k anker paru mengenai pria (65%) dengan lif e time risk 1:13 d an pada wanita 1:20.

4. bagaimana pengaruh rokok sehingga menyebabkan kanker paru ! Kandungan Kimia Dalam Asap Rokok Merokok sangat berbahaya dan merusak kesehatan. Asap rokok bertanggung jawab terhadap lebih dari 85% kanker paru-paru dan berhubungan dengan kanker mulut, faring, laring, aesofagus, lambung, pankreas, mulut, saluran kencing, ginjal, ureter, kandung kemih dan usus. Asap rokok dihubungkan dengan leukemia. Bagian dari aspek karsinogenik dari asap rokok, berhubungan terhadap peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler (termasuk stroke), kematian tiba-tiba, tahanan jantung, penyakit pembuluh perifer dan aneurisme aorta.

ZAT-ZAT BERACUN PADA ROKOK Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya. Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut : Karbon monoksida (CO). Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil. Nikotin. Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 50 ng/ml. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain merangsang berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok. Tar. Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru. Kadmium. Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal. Akrolein. Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan. Amoniak. Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

Asam Format. Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut. Hidrogen Sianida/HCN. Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian. Nitrous Oxid. Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous oxide ini adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan operasi oleh dokter. Formaldehid. Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup. Fenol. Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim. Asetol. Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol. Hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen). Piridin. Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama. Metil Klorida. Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organic yang beracun. Metanol. Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.

5. jelaskan tipe-tipe kanker paru ! Jenis kanker paru -paru Lebih dari 90% kanker paru berawal dari bronkus, hingga kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari: 1. 2. 3. 4. Karsinoma sel skuamus Karsinoma sel kecil Karsinoma sel besar Adenokarsinoma paru

Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah: 1. Adenoma (bisa ganas atau jinak) 2. Hamartoma kondromatous (jinak) 3. Sarkoma (ganas) Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit. Karsinoma sel skuamus Disebut squamous cell carcinoma dalam bahasa Inggris atau SCC, jenis kanker ini biasa terjadi di dalam saluran bronkus utama. Umumnya terjadi perkembangan keratin dan mutiara keratin. Adenokarsinoma paru Adenokarsinoma paru tercatat terjadi sekitar 30%- 45% dan nampaknya akan terus mengalami peningkatan. Kasus adenokarsinoma paru biasanya terjadi pada organ paru dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria, dengan kecenderungan metastasis pada area awal di sekitar nodus limfa dan otak. Penderita adenokarsinoma paru biasanya memiliki riwayat penyakit paru interstitialkronis, seperti skleroderma, penyakit reumatoid, sarkoidosis, pneumonitis interstitial, tuberkolosis,infeksi paru berulang atau penyakit paru yang disertai nekrosis. Hal ini menyebabkan adenokarsinoma sering disebut scar carcinoma. Adenokarsinoma bronkioalveolar Sebuah subtipe adenokarsinoma paru dengan tingkat kejadian sekitar 2% - 4% dari total kejadian kanker paru, sering dikaitkan dengan beberapa penyakit paru yang berakibat pada fibrosis paru, sepertipneumonia, fibrosis paru idiopatik, granulomata, asbestosis, alveolitis dengan fibrosis, skleroderma, dan penyakit Hodgkin. Tempat terjadinya kanker ini masih menjadi perdebatan, namun kemungkinan telah

diperkecil antara populasi sel Clara atau pneumosit tipe II yang merambat sepanjang alveolar septa. Karsinoma sel besar Kanker ini memiliki tingkat kejadian sekitar 9%. Tumor memiliki ciri sel berukuran besar dengan inti sel yang besar. Belum ditemukan diferensiasi grandular atau skuamus. Penyebab utama Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi,arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga. Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

6. mekanisme terjadinya efusi pleura dan hemoptisis pada kanker paru ! Ada berbagai mekanisme timbulnya efusi pleura pada keganasan, secara garis besar dibagi menjadi langsung dan tidak langsung sebagai berikut:

Secara langsung

Metastasis ke pleura dengan peningkatan permeabilitas permukaan pleura Metastasis dengan obstruksi pembuluh limfe di pleura Pembesaran kelenjar getah bening mediastinum yang penurunan kemampuan drainase pleura melalui sistem limfatik Sumbatan di duktus torakikus (kilotoraks) Obstruksi bronkus, menyebabkan penurunan tekanan intrapleura Gangguan perikardial mengakibatkan

Secara tidak langsung


ipoproteinemia Emboli paru Pasca radioterapi

Beberapa pasien dengan tumor yang bemetastasis ke pleura akan mengakibatkan peningkatan permeabilitas permukaan pleura sehingga volume cairan yang masuk ke rongga pleura akan lebih banyak daripada volume cairan yang dapat dikeluarkan. Sebaliknya, penurunan kemampuan untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura juga dapat menyebabkan terjadinya efusi pleura. Penurunan drainase limfatik ini disebabkan oleh dua mekanisme yang berbeda. Mekanisme pertama, karena cairan yang meninggalkan rongga pleura menuju daerah pembuluh limfe di pleura parietal, maka metastasis di pleura parietal dapat menyumbat saluran tersebut sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura dan pada akhirnya akan terjadi penumpukan cairan pleura. Mekanisme kedua, karena pembuluh limfe dari pleura parietal terutama mengalir menuju kelenjar getah bening mediastinal, maka suatu keganasan yang menyerang daerah mediastinal baik itu primer atau metastasis akan menyebabkan penyumbatan saluran ini sehingga kemampuan drainase cairan pleura berkurang. Keganasan juga dapat menimbulkan efusi pleura dengan penyumbatan duktus torakikus dan efusi pleura yang terjadi adalah kilotoraks. Keganasan adalah penyebab kedua kilotoraks sedang penyebab tersering adalah trauma. Dari seluruh keganasan yang menyebabkan kilotoraks, 70% disebabkan oleh limfoma. Mekanisme lainnya adalah obstruksi bronkus. Ketika neoplasma menyebabkan obstruksi bronkus utama atau bronkus salah satu lobus, parenkim paru sebelah distal tempat obstruksi akan mengalami atelektasis. Atelektasis paru atau bronkus akan menyebabkan timbulnya tekanan negatif dalam rongga pleura sehingga akan terjadi akumulasi cairan dalam rongga pleura dan pada akhirnya akan terbentuk efusi pleura. Efusi perikardial yang disebabkan peningkatan tekanan hidrostatik baik sistemik maupun lokal (pada sirkulasi pulmonal), bisa menyebabkan timbulnya efusi pleura dan biasanya jenis transudat. Tidak semua efusi pleura ganas disebabkan oleh kelainan intratorakal akibat keganasan. Banyak pasien keganasan mengalami malnutrisi sehingga terjadi hipoproteinemia, dan kondisi ini dapat menimbulkan efusi pleura. Emboli paru yang sering terjadi pada keganasan sering menyebabkann efusi pleura. Selain itu pasien dengan keganasan intratoraks sering menjalani radioterapi pada toraks, dan terapi ini dapat menyebabkan efusi pleura. Efusi pleura bisa juga terjadi pada beberapa jenis kemoterapi.

7. Bagaimana pencegahan kanker yang diinduksi oleh bahan kimia ? Menghentikan kebiasaan merokok adalah hal yang utama dalam mencegah terjadinya kanker paru. Tidak kalah pentingnya yaitu meminimalisasi kontak dengan perokok atau menjadi perokok pasif. Segera ke dokter bila mengalami gejala gejala yang berhubungan dengan paru paru. Mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen Penapisan/screening

8. jelaskan factor pencetus kanker selain karsinogen ! Keturunan Meskipun kebiasaan merokok merupakan biang kerok terjadinya kanker paru namun kenyataannya tidak semua perokok akan mengalaminya. Hal ini disebabkan karena ada hambatan secara genetik. Resiko kanker paru akan meningkat pada mereka yang mempunyai keluarga dekat yang pernah menderita kanker paru. Tanpa Gejala Hampir 25% orang yang didiagnosa menderita kanker paru ditemukan dengan tidak sengaja. Artinya, mereka ditemukan menderita kanker paru pada saat dilakukan pemeriksaan ronsen dada untuk suatu keperluan atau pemeriksaan kesehatan rutin. Gambaran ronsen dada menunjukan adanya tumor kecil sebesar uang logam di paru paru dan pada saat ini pasien sama sekali tidak mengeluhkan gejala apa apa. Gejala non spesifik Gejala non spesifik jamak ditemukan pada beberapa penyakit kanker termasuk kanker paru. Gejala ini antara lain penurunan berat badan, lemah, dan mudah lelah. Sering pula terjadi gejala psikologis seperti depresi dan gangguan mood.

9. Jelaskan stadium-stadium kanker ! Stadium I: Sel kanker hanya ditemukan di paru sedangkan jaringan di sekitarnya tetap normal. Stadium I dibagi menjadi Stadium IA dan IB, tergantung ukuran tumor. Stadium II: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, dinding dada, diafragma, lapisan yang mengelilingi jantung. Stadium II dibagi menjadi IIA dan IIB, tergantung ukuran tumor atau ada tidaknya sel kanker di kelenjar getah bening sekitarnya. Stadium III: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan bagian dada diantara jantung dan paru. Pembuluh darah di bagian ini juga telah terkena. Kanker mungkin juga telah menyebar ke leher bawah. Stadium IIIA: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dada bagian tengah, disisi yang sama dimana kanker bermula.

Stadium IIIB: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening disisi dada yang lainnya. Stadium IV: Kanker telah menyebar ke paru lain atau bagian tubuh yang berbeda dan tak dapat dihilangkan dengan operasi/pembedahan.

10. Apa saja Komplikasi kanker paru ! Komplikasi Kanker paru dapat menyebabkan komplikasi, seperti: Sesak nafas Batuk darah Rasa nyeri akibat penyebaran kanker Penumpukan cairan di dada (efusi pleura) Penyebaran kanker ke organ tubuh lainnya (metastasis) Kematian

11. Prognosis Kanker Paru -paru Prognosis keseluruhan untuk kanker paru adalah jelek jika dibandingkan dengan beberapa kanker-kanker lain. Angka-angka kelangsungan hidup untuk kanker paru umumnya lebih rendah daripada yang untuk kebanyakan kanker-kanker, dengan suatu angka keseluruhan kelangsungan hidup lima tahun untuk kanker paru sebesar 16% dibandingkan dengan 65% untuk kanker usus besar, 89% untuk kanker payudara, dan lebih dari 99% untuk kanker prostat.

12. Neoplasma, onkologi Neoplasma massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus meskipun stimulus yang menimbulkannya telah hilang. Dasar pertumbuhan neoplasma: hilangnya kontrol pertumbuhan normal.

Onkologi Ilmu yang mempelajari neoplasma 13. tata nama dan karakteristik neoplasma Berdasarkan perilaku klinis, neoplasma dibagi: Jinak (benign) Ganas (malignant) Neoplasma (jinak / ganas) mempunyai 2 komponen dasar: Parenkim: sel tumor/neoplastik yang proliferatif, yang menentukan perilaku biologis tumor. Stroma: jaringan pendukung parenkim, tidak bersifat neoplastik, terdiri dari jaringan ikat & pembuluh darah Penamaan neoplasma --- berdasarkan komponen parenkimnya. Klasifikasi berdasarkan : Sifat Biologik Jinak: lambat, berkapsul, tidak infiltratif, anak sebar (-) Ganas: cepat, infiltratif, anak sebar (+) --- kematian. Intermediate: jinak tetapi destruktif / ganas tetapi metastase lambat. Klasifikasi lain: Simple neoplasma Terdiri dari satu tipe sel Contoh: fibroma, fibrosarcoma, squamous cell carcinoma. Mixed neoplasma (neoplasma campur) Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari 1 germ cell layer Contoh: adenoma, adenocarcinoma,

jinak: Benign mixed tumor dari kelenjar liur, fibroadenoma mamma. Ganas: Wilms tumor (nefroblastoma). Compound neoplasma (neoplasma gabungan) Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari > 1 germ layer Contoh: Teratoma. Tata nama tumor jinak

Secara umum dengan menambah akhiran oma pada sel asal tumor.

Mesenkimal tumor: Fibrosit---------------------- Fibroma Lipid-------------------------- Lipoma Osteosit--------------------- Osteoma Chondrosit----------------- Chondroma Otot polos ------------------ Leiomyoma Otot bergaris -------------- Rhabdomyoma pembuluh darah ---------- Hemangioma, dst.

Epitelial tumor --- tata nama lebih kompleks Berdasarkan sel asal Adrenocortical adenoma, bronchial adenoma Arsitektur mikroskopis Adenoma ginjal Papilloma: squamous cell papilloma, transisional cell papilloma Bentuk makroskopis Papilloma: membentuk tonjolan seperti jari pada epitel permukaan Cystadenoma: membentuk massa kistik Papillary cystadenoma: membentuk papil & menonjol dalam kista

Polyp: membentuk tonjolan diatas permukaan mukosa dan menonjol ke dalam lumen (lambung/usus) Pengecualian: neoplasma jinak sel epitel plasenta disebut Mola Hidatidosa Tata nama tumor ganas Tumor ganas mesenkimal: akhiran sarcoma Fibrosit ---------------------- Fibrosarcoma Lipid -------------------------- Liposarcoma Osteosit --------------------- Osteosarcoma Chondrosit ----------------- Chondrosarcoma Otot polos ------------------ Leiomyosarcoma Otot bergaris -------------- Rhabdomyosarcoma pembuluh darah ---------- Angiosarcoma, dst. Pengecualian: limfoma (= limfo sarcoma): tumor ganas jaringan limfoid Tumor ganas epitelial; akhiran carcinoma Contoh: Adenoma --- adenocarcinoma Squamous cell papilloma --- squamous cell carcinoma Cystadenoma --- cystadenocarcinoma Pengecualian: Hepatoma = hepatocellular carcinoma Basalioma = basal cell carcinoma seminoma = carcinoma dari testicular epithelium Choriocarcinoma = neoplasma ganas dari epitel plasenta (bentuk ganas dari Mola Hidatidosa) Melanoma = tumor ganas sel melanosit (jinak: nevus) Karakteristik Neoplasma Jinak & Ganas Neoplasma dapat dibedakan menjadi jinak / ganas, berdasarkan:

Differensiasi & anaplasia Kecepatan pertumbuhan (rate of growth) Invasi lokal (local invasion) Metastasis (anak sebar)

14. factor- factor resiko neoplasma 15. gangguan preneoplastik : herediter dan didapat 16. Rokok sebagai penyebab utama

Anda mungkin juga menyukai