Anda di halaman 1dari 3

Bahaya Rokok Bagi Kesehatan

Artikel KM Dilihat: 79782


Ratings
(6)

Bahaya merokok bagi kesehatan bukan saja bagi perokok, tetapi juga berakibat bagi orang
sekitar karena dampak dari asap rokok atau disebut sebagai perokok pasif. Orang-orang yang
merokok mungkin belum tahu tentang pengertian bahayanya merokok atau sudah
memahaminya, namun sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok karena sudah
kencanduan.

Bagi mereka para perokok, merokok adalah hal yang sudah biasa dan lumrah, jika sehari
tanpa merokok mulut mereka terasa kecut dan tidak enak. Sepertinya ada semacam tuntutan
dari kandungan nikotin dalam darah yang memerintahkan kepada otak untuk
menyeimbangkan kandungan nikotin tersebut. Sehingga jika kandungan nikotin kurang,
maka segera akan kelabakan mencari rokok; walaupun tengah malam jika merasa
membutuhkan rokok, maka akan segera keluar rumah mencarinya.

Kandungan Racun dalam Rokok


Bahwa sudah diketahui banyak sekali zat kimia yang sifatnya racun yang terdapat dalam
sebatang rokok yang diisap; karbonmonoksida, nikotin, tar, hidrogen-sianida, benzena,
formaldehida, arsenik, kadmium, timbal, metil-etil-ketone, toluena, dll. Didalam sebatang
rokok yang diisap terjandung 4000 jenis senyawa kimia, 400 jenis zat berbahaya, dan 43 jenis
zat penyebab Kanker ( Karsinogenik ).

Tar
Tar adalah residu partikel yang terkandung dalam asap rokok. Ini bukan bahan kimia tunggal,
melainkan campuran dari beberapa ribu konstituen asap. Tar diukur di laboratorium dengan
menjebak partikel pada filter dan kemudian mengurangi air dan nikotin.  Zat berbahaya
penyebab kanker ( karsinogenik ) dan berbagai penyakit lainnya
Nikotin
Nikotin adalah bahan kimia alami di dalam tanaman tembakau. Saat tembakau dibakar,
nikotin dipindahkan ke dalam asap. Nikotin, meski membuat ketagihan, bukanlah penyebab
utama penyakit terkait merokok. Nikotin terekstraksi dari tembakau, terbawa masuk ke dalam
sirkulasi arteri dan sampai ke otak. Nikotin berdifusi cepat kedalam jaringan otak dan terikat
dengan reseptor asetikolin nikotinik (nAChRs) subtipe. Nikotin mempengaruhi perasaan,
pikiran, dan fungsi pada tingkat seluler.

Karbon Monoksida
Karbon monoksida merupakan gas yang terbentuk dalam asap rokok. Karbon monoksida
telah diidentifikasi sebagai penyebab utama penyakit kardiovaskular (penyakit jantung) pada
perokok. Salah satu gas yang beracun menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga
dapat menurunkan konsentrasi dan timbulnya penyakit berbahaya

Bahaya Merokok bagi Kesehatan


Perokok mempunyai risiko 2-4 kali lipat untuk terkena penyakit jantung koroner dan risiko
lebih tinggi untuk penyakit kanker paru, di samping penyakit tidak menular lain yang
sebenarnya dapat dicegah.

Penyakit paru-paru menjadi resiko pertama akibat dari rokok karena asap rokok masuk
kedalam paru paru yang selanjutnya komponen dalam asap rokok masuk kedalam alian
darah. Asap rokok dihisap dan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru
mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Kemudian bahaya dari zat nikotin yang dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang dapat berakibat fatal yaitu
kanker paru-paru.

Bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan impotensi, kasus seperti
ini sudah banyak dialami oleh para perokok. Hal ini diakibatkan oleh kandungan bahan kimia
yang sifatnya beracun dapat mengurangi produksi sperma pada pria. bahkan resiko
berikutnya adalah pada pria juga bisa terjadi kanker pada bagian testis. Demikian halknya
pada wanita yang merokok, akibat dari rokok juga bisa mengurangi tingkat kesuburan wanita.

Bahaya merokok bagi kesehatan juga juga memilki resiko terhadap lambung, karena asap
rokok yang masuk ke sistem pencernaan melalui aliran darah akan menyebabkan
meningkatnya asam lambung. Apabila hal ini terhadi terus menerus seperti yang terjadi pada
para perokok, maka beresiko menjadi penyakit yang lebih kronis pada lambung; seperti tukak
lambung yang sulit diobati.

Para perokok juga memilki resiko menderita serangan stroke, karena pengaruh zat kimia;
seperti nikotin, tar, karbon monoksida dan gas oksidan dalam rokok dapat menyebabkan
melemahnya pembuluh darah. Kinerja pembuluh darah akan terganggu dan beresiko
menyebabkan keklurangan darah di otak. Hal ini beresiko terjadinya Stroke meskipun tidak
ada riwayat darah tinggi atau penyakit penyebab stroke lainnya.

KTR (Kawasan Tanpa Rokok)


Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai area KTR (Kawasan Tanpa Rokok); penerapan KTR
merupakan upaya perlindungan terhadap masyarakat dari risiko ancaman gangguan kesehatan
karena lingkungan tercemar asap rokok. Apalagi di lingkungan Rumah Sakit banyak orang
penderita sakit. Dengan penerapan KTR, perilaku merokok diharapkan dapat berkurang, dan
kebiasaan merokok hilang secara bertahap, serta dampak bagi perokok pasif berkurang. Dan
pemerintah telah ditetapkan juga bahwa setiap kemasan rokok harus dilengkapi dengan
peringatan Bahaya Merokok bagi Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai