Aditya Prasanda
291
Gejala ringan infeksi virus corona Omicron dapat diminimalkan menggunakan obat warung
seperti paracetamol hingga vitamin. Berikut penjelasannya menurut medis.
Terdapat beberapa jenis “obat warung” yang bisa digunakan untuk membantu mengurangi
gejala ringan infeksi virus corona Omicron alias B.1.1.529.
Obat warung merupakan istilah awam yang merujuk kepada kelompok obat bebas maupun
obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat COVID Omicron tersebut
bisa dibeli melalui warung, toko kelontong, ataupun apotek.
Meski begitu, obat jenis ini tidak bisa menyembuhkan infeksi coronavirus, namun hanya
membantu meringankan gejalanya saja.
Pasien positif B.1.1.529 juga harus menggunakan obat warung berdasarkan gejala yang
dialaminya. Selain itu, obat untuk gejala COVID-19 Omicron harus diminum sesuai dosis
dan aturan pakai, berikut daftarnya:
1 dari 5 halaman
1. Obat Flu
Obat Flu
Saat Omicron menginfeksi sistem pernapasan, hal ini bisa mencetuskan flu. Ketika flu
terjadi, tubuh melawan virus dengan cara memproduksi lendir.
Dijelaskan dr. Sara Elise Wijono, M.Res., semua obat flu bisa digunakan untuk
meringankan gejala infeksi B.1.1.529. Namun, obat flu yang diminum tetap harus disesuaikan
dengan gejala yang muncul.
Obat antiinflamasi non-steroid merupakan jenis obat flu antiradang yang berguna mengurangi
gejala peradangan, demam, dan nyeri. Sementara, dekongestan merupakan obat flu untuk
mengatasi gejala hidung mampet, dan meler.
Ditambahkan dr. Sara, jenis obat flu lain yang bisa digunakan sesuai gejala infeksi SARS-
CoV-2, misalnya antivirus untuk mengatasi virus influenza dan antihistamin yang berguna
membantu mengurangi gejala bersin dan meler.
2 dari 5 halaman
2. Obat Batuk
Obat Batuk
Umumnya ada dua jenis batuk, yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Jika infeksi Omicron
menimbulkan batuk berdahak, maka obat yang bisa digunakan adalah ekspektoran. Obat ini
merupakan pengencer dahak yang juga bermanfaat melegakan napas.
Apabila infeksi COVID-19 menyebabkan batuk kering yang tidak disertai dengan dahak,
maka obat batuk yang bisa digunakan yaitu antitusif.
Harap dicatat, obat batuk kering tidak boleh digunakan untuk kondisi batuk berdahak, begitu
pun sebaliknya.