Anda di halaman 1dari 6

ESAI ILMIAH

MANFAAT RAMUAN JAMU EMPON – EMPON TERHADAP


DAYA TAHAN TUBUH SEBAGAI ALTERNATIF
PENCEGAHAN COVID – 19

Disusun dalam Rangka Ospek Program Studi Ilmu Gizi 2020

Oleh :

Muhammad Risqi Ramadhan Pramono (205070309111009)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
TAHUN 2020
ESAI ILMIAH
MANFAAT RAMUAN JAMU EMPON – EMPON TERHADAP
DAYA TAHAN TUBUH SEBAGAI ALTERNATIF
PENCEGAHAN COVID – 19

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh


virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-
19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan
seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang


disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga
sering disebut virus Corona.

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih


dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan
usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu
menyusui.

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala


flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah
itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala
yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi
melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk kering
 Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus
Corona meskipun lebih jarang, yaitu:

 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
 Ruam di kulit

Gejala Virus Corona (Covid – 19)

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2


minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi
virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun.
Kondisi ini disebut happy hypoxia.

Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus


Corona, diperlukan rapid test atau PCR. Untuk menemukan tempat
melakukan rapid test atau PCR di sekitar rumah Anda.

Penyebab Virus Corona (Covid – 19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu


kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti
flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat


penderita COVID-19 batuk atau bersin
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih


berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang
yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya
lemah, misalnya pada penderita kanker.

Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para
tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis
dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu
menggunakan alat pelindung diri (APD).

Pencegahan Virus Corona Dengan Mengkonsumsi Jamu Empon – Empon


Guna Meningkatkan Daya Tubuh

Asal kata empon-empon dari empu yang berarti rimpang induk atau akar tinggal.
Istilah ini digunakan untuk menyebut kelompok tanaman yang mempunyai
rimpang atau akar tinggal. Penggolongan nama empon-empon tidak dilakukan
berdasarkan klasifikasi ilmiah tertentu. Melainkan lebih merujuk pada
penggolongan tanaman tertentu yang dilakukan masyarakat Jawa. Bahan-bahan
untuk membuat empon-empon memang sudah terkenal sebagai tanaman herbal
yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Sehingga tak heran bila di
tengah pandemi seperti ini masyarakat memilih empon-empon sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Tanaman yang termasuk empon-empon umumnya adalah tanaman yang biasa


dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional dan bumbu-bumbu masakan.
Beberapa manfaat empon-empon antara lain: Bahan baku obat-obatan dan jamu,
bahan bumbu masak, Industri makanan dan minuman, ramuan tradisional
perawatan tubuh, kosmetika untuk perawatan kecantikan, bahan pewarna dan
untuk diambil minyak asirinya

Empon - empon merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu-jamuan yang


biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Kebiasaan mengonsumsi jamu tersebut
ternyata bukan tanpa alasan. Pasalnya, khasiat empon empon akan jauh lebih
nampak saat telah diolah menjadi jamu ketimbang mengonsumsinya secara
sendiri-sendiri. Sebagian jamu dibuat dengan mengolah berbagai empon empon,
seperti Jahe, Kunyit, Temulawak dll. Meski terkadang pahit di lidah, campuran
tersebut malah terbukti mampu memberikan khasiat mujarab bagi kesehatan
tubuh.

Pada uji klinik pre post pada tahun 2017 dengan formula jamu temulawak, kunyit,
dan meniran terbukti dapat membantu meningkatkan kebugaran kadiovaskuler,
dapat meningkatkan kualitas hidup subyek terutama untuk dimensi peranan fisik
dan nyeri. Formula jamu temulawak, kunyit, dan meniran aman terhadap profil
darah, hati dan ginjal.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jamu empon – empon seperti kunyit,
temulawak dll akan meningkatkan suseptibilitas terhadap Covid-19 sama sekali
belum berdasarkan kajian ilmiah yang menyeluruh. Penggunaan kunyit dan
temulawak dalam ranah preventif untuk mencegah terjangkitnya covid-19 justru
sangat relevan berdasarkan pada beberapa penelitian pra klinik dan klinik dari
curcumin yang terbukti memiliki efek immunomodulator. Untuk itu masyarakat
dapat melanjutkan konsumsi rebusan kunyit dan temulawak untuk menjaga
kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Hartati, S.Y., Balittro. (2013). Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan
Manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.
Jurnal Puslitbang Perkebunan. 19 : 5 – 9

Pujiharti, N. Y., 2012, Budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga), Balai


Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian, pp. 16-21

Yuli Widiyastuti, dkk., 2020, Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional Tawangmangu. Jakarta

https://www.alodokter.com/virus-corona, dr. Merry Dame Cristy Pane diakses 23


september 2020

https://www.alodokter.com/covid-19, dr. Merry Dame Cristy Pane diakses 21


september 2020

Anda mungkin juga menyukai