Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4

1. Natalia Rhomadiati
2. Nia Lestari
3. Nurcahya Rosy A
4. Raesti Yuniawati
5. Rifqi Pramudio S
6. Rio Alfarizi
7. Windi Pebrianti
8. Sri Wahyuni
Pengertian Faring
Faring adalah saluran berbentuk seperti tabung
kerucut yang dimulai dari bagian belakang hidung
dan rongga mulut sampai dengan bagian sebelum
trakea (batang tenggorokan) dan esofagus (Tabung
yang terhubun ke lambung).

Kata faring berasal dari bahasa Yunani


yaitu Pharynx yang artinya tenggorokkan.
Ciri-Ciri Faring
 Berbentuk kerucut dari bahan membran berotot
(muskulo membranosa)
 Panjang faring umumnya sekitar 12-15 cm
 Dibagi atas 3 bagian :
1. Nasofaring (dibelakang hidung),
2. Orofaring (mulut), dan
3. Laringofaring (laring/tenggorokan).
1. Nasofaring
Nasofaring adalah bagian faring yang terletak
pada bagian belakang rongga hidung. Nasofaring
merupakan satu – satunya bagian faring yang hanya
dapat dilalui oleh udara, bagian faring lainnya dapat
dilalui oleh udara maupun makanan.
Nasofaring berasal dari dua kata, yaitu naso yang
artinya hidung dan faring yang artinya tenggorokkan,
oleh karena itu nasofaring juga dikenal sebagai
Saluran Hidung – Tenggorok. Nasofaring memiliki
ukuran lebar dan panjang masing – masing berkisar
antara 2 – 4 cm.
 Pada nasofaring terdapat 2 struktur penting lainnya
yaitu :
1. Tuba Eustachius, merupakan struktur yang
mengubungkan telinga tengah dengan nasofaring.
Tuba eustachius berfungsi untuk mengatur tekanan
udara antara lingkungan luar tubuh dengan bagian
telinga. Tabung ini hanya akan terbuka ketika
menelan, bersin, menguap, atau menggerakkan
rahang pada posisi tertentu.
2. Tonsil Adenoid (Faringeal), merupakan massa
berlobus berupa jaringan limfoid yang terletak di
bagian langit – langit mulut. Tonsil adenoid berfungsi
untuk melawan bakteri atau organisme berbahaya
masuk melalui hidung dan mulut, bagian ini juga
dapat menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi.
2. Orofaring
Orofaring adalah bagian faring yang terletak di
belakang rongga mulut. Orofaring dapat dilewati
udara dan makanan sehingga berperan dalam sistem
pernapasan dan sistem pencernaan. Selain itu
orofaring memiliki klep yang berfungsi mengatur
makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan,
klep ini disebut epiglotis. Klep tersebut dapat
menutup saluran pernapasan (terbukanya saluran
pencernaan) saat menelan makanan dan membuka
saluran pernapasan (tertutupnya saluran pencernaan)
saat proses bernapas.
3. Laringofaring
Laringofaring adalah bagian paling akhir dari
faring. Bagian ini juga dapat dilewati oleh udara dan
makanan. Laringofaring dilapisi oleh sel epitel
skuamosa berlapis. Laringofaring sering juga disebut
dengan hipofaring. Laringofaring merupakan tempat
pertemuan antara saluran pernapasan dengan saluran
pencernaan. Saat proses menelan makanan makan
makanan tersebut memiliki “hak jalan” sehingga
tertutupnya saluran pernapasan, karena itu kita tidak
dapat menelan sambil bernapas.
Struktur Faring
Dinding faring disusun oleh 3 lapisan utama, yaitu :

 Lapisan Mukosa, bersifat kuat dan elastis, pada lapisan ini


terdapat epitel yang memiliki sel goblet sebagai penghasil
mukus (cairan kental). Mukus berfungsi melindungi dinding
faring.

 Lapisan Fibrosa, merupakan jaringan yang kuat dan sedikit


elastis. Jaringan ini disusun oleh serat kolagen.

 Lapisan Muskular (otot), Otot pada faring terdiri dari otot


sirkular (melingkar) dan otot memanjang (Longitudinal).
Kombinasi dari kontraksi kedua otot tersebut akan
menggerakkan makanan ke bagian pencernaan selanjutnya.
Fungsi Faring
 Faring berperan penting dalam sistem pernapasan,
sistem pencernaan, bahkan juga dalam proses
berbicara (suara).
 Dalam sistem pencernaan, Faring berfungsi sebagai
penyalur makanan dari mulut ke kerongkongan.
Ketika makanan didorong ke belakang oleh lidah,
maka saluran pernapasan akan menutup dan makanan
akan masuk ke kerongkongan.
 Dalam sistem pernapasan faring berfungsi sebagai
penyaring, pengatur tekanan dan juga dapat mengatur
kelembaban udara yang masuk. Udara ini akan
diteruskan ke batang tenggorokan (trakea).
 Proses pengeluaran suara, pada proses ini faring yang
merupakan jalur masuknya udara dapat berperan
signifikan. Udara harus terlebih dahulu melewati
faring kemudian laring, barulah udara tersebut
menggetarkan pita suara sehingga kita dapat
berbicara.
 Faring juga dapat mengatur tekanan udara di telinga.
Pada bagian awal faring terdapat saluran yang
berhubungan langsung dengan telinga yang disebut
tuba eustachius. Nah saluran ini berfungsi untuk
mengatur tekanan udara antara lingkungan luar tubuh
dengan lingkungan dalam telinga.
Penyakit Pada Faring
1. Nasofaringitis akut
2. Nasofaringitis kronis
3. Hipertrofi adenoid
4. Tumor nasofaring
5. Faringitis akut
6. Faringitis kronis
7. Tonsilitis akut
8. Tonsilitis kronis
9. Abses peritonsil
Gambar Faring

Anda mungkin juga menyukai