PENYAKIT
Agen Penyakit
Agen penyakit atau faktor penyebab penyakit dapat berupa benda hidup atau
mati dan faktor mekanis, namun kadang-kadang untuk penyakit tertentu
penyebabnya tidak diketahui seperti pada penyakit ulkus peptikum, penyakit
jantung koroner dan lain-lain. Agen penyakit dapat diklasifikasikan menjadi lima
kelompok yaitu :
1. Agen Biologis
Terdiri dari virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa dan metazoa.
1. Agen Nutrisi
Terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan lainnya.
2. Agen Fisik
Contohnya panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan, cahaya dan
kebisingan.
3. Agen Kimiawi
Dapat bersifat endogen seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia), uremia
dan bersifat eksogen seperti zat kimia, allergen, gas, debu dan lainnya.
4. Agen Mekanis
Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan
pada tubuh host (pejamu)
Manusia / Pejamu
Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan
tergantung pada karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing individu antara lain
:
1. Umur
Menyebabkan adanya perbedaan penyakit yang diderita seperti penyakit
campak pada anak-anak, penyakit kanker pada usia pertengahan dan penyakit
aterosklerosis pada usia lanjut.
2. Jenis Kelamin
Frekuensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi dibandingkaan pada wanita dan
penyakit tertentu seperti penyakit pada kehamilan serta persalinan hanya terjadi
pada wanita sebagaimana halnya penyakit hipertrofi prostat hanya dijumpai
pada laki-laki.
3. Ras
Hubungan antara ras dan penyakit tergantung pada tradisi, adat istiadat dan
perkembangan kebudayaan. Terdapat penyakit tertentu yang hanya dijumpai
pada ras tertentu seperti sickle cell anemia pada ras Negro.
4. Genetik
Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter seperti mongolisme,
fenilketonuria, buta warna, hemofilia dan lain-lain.
5. Pekerjaan
Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat pekerja
seperti keracunan, kecelakaan kerja, silikosis dan lainnya.
6. Status Nutrisi
Gizi jelek mempermudah seseorang menderita penyakit infeksi seperti TBC dan
kelainan gizi seperti obesitas, kolesterol tinggi dan lainnya.
7. Status Kekebalan
Reaksi tubuh terhadap penyakit tergantung pada status kekebalan yang dimiliki
sebelumnya seperti kekebalan terhadapa penyakit virus yang tahan lama dan
seumur hidup.
8. Adat-istiadat
Ada beberapa adat-istiadat yang dapat menimbulkan penyakit seperti
kebiasaaan makan ikan mentah dapat menyebabkan penyakit cacing hati.
9. Gaya Hidup
Kebiasaan minum alcohol, narkoba dan merokok dapat menimbulkan gangguan
pada kesehatan.
10. Psikis
Faktor kejiwaaan seperti emosional, stress dapat menyebabkan terjadinya
penyakit hipertensi, ulkus peptikum, depresi, insomnia dan lainnya.
Lingkungan
Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu
lingkungan hidup internal berupa keadaan yang dinamis dann seimbang yang
disebut hemostasis, dan lingkungan hidup eksternal di luar tubuh manusia.
Lingkungan hidup eksternal ini terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. Lingkungan Fisik
Bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan,
rumah panas, sinar, radiasi dan lain-lain.
2. Lingkungan Biologis
Bersifat biotik atau benda hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, virus,
bakteri, jamur, parasite, serangga dan lain-lain yang dapat berfungsi sebagai
agen penyakit, reservoir infeksi, vector penyakit atau pejamu (host)
intermediate. Hubungan manusia dengan lingkungan biologisnya bersifat
dinamis dan bila terjadi ketidakseimbangan antara hubungan manusia dengan
lingkungan biologisnya maka manusia akan menjadi sakit.
3. Lingkungan Sosial
Berupa kultur, adat-istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, sikap, standard an
gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politik.
Manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial melalui berbagai media seperti
radio, TV, pers, seni, literatur, cerita, lagu dan sebagainya. Bila manusia tidak
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, maka akan terjadi konflik
kejiwaan dan menimbulkan gejala psikosomatik seperti stress, insomnia,
depresi dan lainnya. (Budiman Chandra, 2009).
Sumber:
Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi, ed. 2. Jakarta :
EGC.
Chandra, Budiman. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Jakarta :
EGC.
Hardjodisastro, Daldiyono. 2006. Menuju Seni Ilmu Kedokteran Bagaimana Dokter
Berpikir dan Bekerja. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Rajab, Wahyudin. 1872. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta : Penerbit Buku EGC.