METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dan relevan yang
penelitian langsung pada kantor Dinas Pendidikan Provinsi Aceh yang berlokasi
penelitian ini adalah perilaku pegawai yang bekerja pada Dinas Pendidikan
Provinsi Aceh.
3.2.1 Populasi
yang ingin peneliti investigasi (Sakaran, 2006). Lebih lanjut Populasi dari
penelitian ini adalah pegawai dari kantor Dinas Pendidikan Provinsi Aceh yaitu
diadakan penarikan sampel dari suatu populasi yang hendak diteliti. Sampel
31
32
meneliti seluruh anggota populasi. Dikarenakan semua populasi dari penelitian ini
teridentifikasi maka desain sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk terpilih sebagai subjek sampel diketahui (Sakaran, 2006). Penentuan jumlah
N
n
N (e) 2 1
Keterangan :
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
sampel
340
n
340(0,005625) 1
340
n
2,9125
n 116,7382 dibulatkan menjadi 117 responden
33
responden/nasabah.
dari beberapa anggota tingkat atas dan tingkat menengah tidak mencermikan
Ni = Ni/N x n
Sampel sebanyak 117 orang pegawai selanjutnya dialokasikan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
adalah:
1. Kuesioner ( Angket)
menjawabnya.
2. Dokumentasi
likert (Likert scale) dengan interval 1-5. Skala Likert didesain untuk menelaah
seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik
Tabel 3.2
variabel tertentu, kemudian disajikan kepada tiap responden. Ini adalah skala
interval (interval scale) dan perbedaan dalam respons antara dua titik pada skala
tetap sama.
ini membutuhkan dua buah persamaan regresi, yaitu yang pertama berisi interaksi
variabel-variabel utama dan yang kedua berisi interaksi variabel pertama dan
36
variabel moderasi. Pengujian terhadap efek moderasi dapat dilakukan dengan dua
persamaan.
VD = α + 𝛽1 VI + 𝛽2 𝑉𝑀𝑂1 + e (Persamaan 1)
Notasi :
e = Kesalahan residu
𝛽2 = Koefisien regresi (𝑍 )
𝛽3 = 𝑍 memoderasi Y
moderasi (persamaan 2) dari persamaan regresi yang hanya berisi dengan variabel
Kenny, 1986; Hartman & Moers, 1991; Podsakoff et al,. 1995; Aguinis, 1995).
37
menjadi tiga kategori yaitu variabel bebas (Independent) untuk penelitian ini
sebagai berikut :
Tabel 3.3
Operasional Variabel
Item
Definisi
No. Variabel Indikator Skala Likert Pertay
operasional
aan
Dependent
1. Komitmen Komitmen
Organisasi merupakan kondisi Komitmen 1-5 A1
psikologis yang afektif
menggambarkan
hubungan individu
dengan organisasi Komitmen 1-5 A2
dan mempunyai kontinuans
implikasi dalam
keputusan untuk
meneruskan atau
tidak
1-5 A3
keanggotaannya Komitmen
dalam organisasi normatif
(Allen dan Meyer)
dalam Natalia
(2010).
Independent
2. Politik Politik ditempat Perilaku politik
Organisasi kerja dipersepsikan atasan 1-5 B1
onal sebagai perilaku Perilaku politik
mementingkan diri teman kerja 1-5 B2
sendiri untuk
mencapai Kebijakan dan
kepentingan diri praktik-praktik
sendiri, mengambil 1-5 B3
dalam
kesempatan, organisasi
38
keuntungan dengan
mengorbankan
kepentingan pihak
yang lain dan
kadang-kadang
bertentangan
dengan kepentingan
organisasi atau unit
kerja. (Andrews
dan Kacmar,
Cavanagh et al.,
Cropanzano dan
Kacmar, Ferris dan
Kacmar) dalam
Fairuzzabadi et al
(2011) .
Moderating Variabel
4. Dukungan dukungan sosial Dukungan
social dapat didefinisikan emosional 1-5 D1
sebagai
ketersediaan Dukungan
bantuan baik itu penghargaan 1-5 D2
yang berasal dari
supervisor, rekan Dukungan
kerja, anggota instrumental 1-5 D3
keluarga, dan Dukungan
teman. (Rahim) informasional 1-5 D4
dalam Fadhilah
(2010)
Organisasional (VD). Bila thitung > ttabel dengan nilai signifikan dibawah 5%, maka
signifikan terhadap variabel dependen. Jika thitung < ttabel dengan nilai signifikan
Uji secara simultan atau uji F dilakukan untuk melihat bagaimana secara
dengan Ftabel. Jika nilai Fhitung > dari Ftabel, maka seluruh variabel independen
adalah menerima Ha dan menolak Ho. Sebaliknya, jika Ftabel < Fhitung, maka
hubungan (kolerasi) antar sejumlah besar variabel (test score, test items, jawaban
kuesioner) dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi
dan sering disebut dengan faktor. Dengan analisis faktor, peneliti mengidentifikasi
dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap
statistik yang mengkolerasikan antara satu variabel dengan variabel lainnya, yang
bertujuan untuk mencari beberapa faktor (dimensi) yang tersirat dari sekelompok
41
variabel independen. Analisis faktor juga merupakan sebuah metode yang dapat
yang dikatakan baik dapat dilihat dari besarnya jumlah keseluruhan varians yang
dijelaskan oleh faktor tersebut. Lebih besar varians yang dapat dijelaskan, maka
lebih baik faktor berkenaan dan oleh karena itu, sebagian besar para peneliti hanya
menggunakan faktor dengan nilai Eigen (nilai jumlah varians dalam faktor) lebih
besar dari 1 (De Vaus, 2002) dalam Ma’ruf (2005:75). Penelitian ini didasarkan
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut,
Ghozali (2006). Misalkan kita ingin mengukur Autonomi seorang karyawan dan
karayawan itu diberi 4 (empat) pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus dapat
apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat
dengan ukuran lain yang saling membangun. Semua langkah-langkah ini tidak
konstruk yang tidak berkolerasi dengan perbedaan lain dari yang seharusnya
dilihat pada muatan faktor yang cukup besar (>,7), dan pemilihan metode
atau memenuhi aspek kehandalan untuk di analisis lebih lanjut. Uji kehandalan
item pertanyaan dari kuesioner tersebut menggunakan uji reliabilitas internal dari
nilai Alpha. Uji ini hanya dilakukan satu kali pada sekelompok responden pada
koefesien alpha 0,60 (Malhotra, 2003:305). Jika derajat kehandalan data lebih
besar dari koefesien alpha (α), maka hasil pengukuran dapat dipertimbangkan
sebagai alat ukur dengan tingkat ketelitian dan konsistensi pemikiran yang baik.