Apabila pilek terjadi karena adanya infeksi rhinovirus, kondisi ini disebut
penyakit selesma atau common cold.
Tak hanya itu, pilek sebenarnya adalah gejala yang bisa saja disebabkan oleh
penyakit atau kondisi kesehatan lain.
Penyebab flu adalah tiga macam virus influenza, yaitu influenza A, influenza B,
dan influenza C.
Sementara itu, gejala flu umumnya lebih berat. Gejala flu datang lebih cepat
dan lebih parah dari gejala pilek meliputi sebagai berikut.
Faktor lain yang menjadi pembeda antara pilek dan flu adalah ada tidaknya
risiko komplikasi. Batuk pilek biasa umumnya tidak menyebabkan masalah
kesehatan lebih lanjut.
Sementara flu yang berlarut-larut tanpa diobati dapat menyebabkan
komplikasi serius, seperti pneumonia, radang otot (myositis), gangguan sistem
saraf pusat, serta masalah jantung seperti serangan jantung, miokarditis, dan
perikarditis.
Bagi Anda yang punya riwayat asma juga harus hati-hati. Gejala flu mungkin
dapat memicu kekambuhan serangan asma.
Oleh karenanya, orang yang memiliki asma sebaiknya segera berkonsultasi ke
dokter jika gejala flu tidak juga membaik atau malah semakin memburuk.
Perbedaan flu dan pilek dari cara mengobatinya
Baik orang yang terkena pilek dan flu sama-sama dianjurkan untuk beristirahat
di rumah agar tidak menularkannya pada orang lain.
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang begitu kentara terkait cara mengobati
flu dan pilek. Flu dan pilek juga umumnya sama-sama bisa sembuh sendiri.
Namun, terdapat berbagai pilihan obat yang dapat membantu mengatasi
pilek atau flu.
Untuk pilek, obat yang dapat Anda konsumsi biasanya tergantung pada
penyebabnya. Apabila gejala pilek yang Anda alami disebabkan oleh alergi,
Anda bisa mengonsumsi obat alergi seperti antihistamin.
Sementara itu, obat untuk mengatasi flu yang disebabkan oleh infeksi virus,
biasanya dapat berupa obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamivir
(Relenza), atau peramivir (Rapivab).
Obat-obatan ini dapat mempercepat pemulihan dari flu dan mencegah
komplikasi pneumonia.
Namun, obat antiviral hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Anda
wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan
tersebut.
Anda juga bisa memanfaatkan balsam dengan kandungan camphor,
eucalyptus oil, dan menthol untuk membantu meringankan gejala.
Anda dapat mengaplikasikan balsam dengan menggosoknya pada dada,
leher, dan punggung. Selain itu, Anda juga dapat menyampurkan 2 sendok
teh balsam dengan air panas dan menghirup uapnya.
Jika Anda ingin mengurangi gangguan hidung tersumbat dan sakit kepala,
entah karena pilek ringan atau flu, Anda bisa mencoba obat-obatan seperti
dekongestan dan paracetamol.
Baik pilek maupun flu, Anda juga bisa menggunakan obat-obatan berbahan
dasar alami yang mengandung seng, vitamin C, atau vitamin D.
Minum suplemen vitamin C secara rutin dapat membantu mengurangi gejala
pilek, yang juga sering kali ditemukan pada penyakit flu.
Perbedaan flu dan pilek dari cara pencegahannya
Perbedaan lain yang bisa dilihat dari pilek dan flu adalah cara mencegahnya.
Cara terbaik untuk terhindar dari flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu.
Kebanyakan dokter merekomendasikan pemberian vaksin flu pada awal
musim flu berlangsung.
Selain itu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin atau
gunakan hand sanitizer juga mencegah penularan flu.
Sementara itu, untuk mencegah pilek biasa, vaksin bukan menjadi cara yang
dianjurkan. Pencegahan terbaik adalah cukup dengan menjaga kebersihan,
rajin cuci tangan, menghindari zat-zat pemicu alergi atau udara dingin, serta
menjaga daya tahan tubuh Anda.
Flu dan pilek adalah dua kondisi yang memiliki banyak perbedaan, mulai dari
penyebab, gejala, risiko komplikasi, dan cara mencegahnya.