Influenza atau flu adalah infeksi virus pada saluran pernapasan. Flu adalah kondisi yang datang secara
tiba-tiba, biasanya berlangsung selama 7 sampai 10 hari. Flu bisa hilang begitu saja dan ada yang diobati
menggunakan obat obatan alami atau obat resep. Kebanyakan kasus flu umumnya bisa sembuh
sepenuhnya.
Namun bagi orang tua, balita, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, gejala flu bisa terasa lebih
parah dan bahkan mengakibatkan kematian akibat komplikasinya. Tipe lain dari flu adalah flu babi
(HIN1), flu burung (H5N1, H7N9), dan lain-lain.
Setiap tahun terdapat 10% hingga 15% kasus influenza, memengaruhi 250.000 – 500.000 orang. Jenis
baru dari influenza A/H1N1 menyebabkan wabah pada Juni 2009.
Flu adalah kondisi yang sangat umum dan bisa memengaruhi pasien dari segala usia. Influenza bisa
dihindari dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan mendiskusikan dengan dokter Anda untuk info
lebih lanjut. Orang dewasa biasanya terjangkit influenza 2-3 sekali per tahun sedangkan anak-anak bisa
mencapai 6-7 kali per tahun.
Gejala influenza umumnya datang secara tiba-tiba. Tanda dan gejalanya biasanya mulai dari 24 sampai
48 jam setelah terpapar virus flu. Gejala dan demam terburuk biasanya berlangsung selama 3 sampai 5
hari. Tanda dan gejalanya seperti
Sakit tenggorokan
Hidung meler.
Batuk dan merasa sangat lemah dan lelah bisa bertahan hingga 6 minggu.
Mungkin ada beberapa tanda dan gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai
kekhawatiran mengenai gejala influenza, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Kebanyakan orang yang terkena flu dapat mengobati dirinya sendiri di rumah dan biasanya tidak perlu ke
dokter.
Jika Anda menunjukkan gejala flu dan berisiko komplikasi, pergilah ke dokter segera. Mengonsumsi obat
antivirus dalam 48 jam pertama setelah munculnya gejala utama dapat mengurangi lamanya Anda
mengidap penyakit dan membantu mencegah masalah yang lebih serius.
Penyebab
Influenza atau flu adalah kondisi yang disebabkan oleh virus yang bisa dikaterogikan. Anda jenis flu dari
jenis A, B atau C. Jenis A adalah yang paling umum.
Orang yang terkena virus penyebab influenza akibat menghirup udara yang sudah tercemar virus dari
orang lain yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), atau dari menyentuh sesuatu yang sudah
disentuh orang yang terinfeksi.
Influenza bisa menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau jika Anda memakan daging
hewan tersebut.
Faktor-faktor risiko
Kondisi tempat tinggal. Orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan banyak penghuni, seperti panti
jompo atau asrama tentara, lebih sering terkena influenza.
Sistem kekebalan tubuh lemah. Pengobatan kanker, obat anti penolakan, kortikosteroid, dan HIV/AIDS
bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini bisa membuat Anda lebih mudah tertular
influenza dan bisa juga meningkatkan risiko Anda terkena komplikasi.
Penyakit kronis. Kondisi kronis, seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan risiko Anda
terjangkit komplikasi akibat influenza.
Hamil. Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam trimester
kedua dan ketiga.
Kegemukan. Orang dengan Indeks Massa Tubuh sebesar 40 atau lebih memiliki peningkatan risiko
komplikasi dari flu.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Flu adalah kondisi yang bisa diatasi. Pengobatan yang paling baik adalah istirahat.
Untuk mengatasi gejala lainnya yang membuat tidak nyaman, Anda bisa minum obat pereda nyeri NSAID
seperti paracetamol dan ibuprofen, hingga obat batuk pilek, atau dekongestan. Jangan memberikan
aspirin kepada anak-anak berusia kurang dari 16 tahun karena akan sangat meningkatkan risiko terkena
Reye’s Syndrome.
Menghirup uap hangat dapat melegakan hidung yang tersumbat dan membantu mengencerkan sekret
hidung (ingus). Tuangkan air panas ke dalam baskom lalu hirup uap hangat yang dihasilkan oleh air panas
tersebut. Minyak esensial yang beraroma dapat ditambahkan. Anda dapat menggunakan selimut untuk
membuat ruang tertutup bagi kepala Anda dan baskom agar uap air dapat terfokus ke hidung Anda.
Tundukkan kepala Anda agar dapat mengarahkan uap air dengan lebih baik. Perbanyak minum air putih
untuk mengencerkan ingus.
Dokter akan membuat diagnosis dari gejala-gejala yang Anda alami. Dokter juga bisa melakukan tes
untuk memastikan diagnosis tersebut. Tes tersebut bisa melibatkan sampel cairan dari ingus atau
menggunakan sampel darah. Dokter juga bisa meminta x-ray untuk mengecek adanya pneumonia
(komplikasi).
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi flu
(influenza)?
Gaya hidup dan pengobatan di rumah yang bisa membantu Anda mengatasi flu adalah:
Mandi air hangat atau kompres dengan bantalan pemanas bisa membantu meringankan nyeri otot.
Menghirup uap hangat misalnya dengan vaporizer dapat membantu mengencerkan sekret hidung (ingus)
menipiskan sekres.
Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur bisa meringankan sakit tenggorokan.
Perbanyak cairan dalam tubuh: minum 2 liter air putih setiap harinya untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang dan konsumsi suplemen vitamin untuk daya tahan tubuh
Istirahat yang cukup: orang dewasa sehat membutuhkan waktu tidur ideal antara 7- 8 jam sehari untuk
memberikan waktu bagi otot dan pikiran beristirahat
Konsumsi obat penghilang rasa sakit: Konsultasi dengan dokter atau apoteker Anda untuk mendapat
obat penghilang rasa sakit, baik resep/nonresep. Obat-obatan ini dapat mengurangi rasa sakit yang
diasosiasikan dengan pilek
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Suatu infeksi virus umum yang dapat mematikan, terutama di kelompok risiko tinggi.
Sangat umum
Mudah menyebar
Flu menyerang paru-paru, hidung, dan tenggorokan. Anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, wanita
hamil, dan orang dengan penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah berisiko tinggi.
Gejalanya meliputi demam, menggigil, nyeri otot, batuk, pilek, sakit kepala, dan kelelahan.
Flu diobati terutama dengan beristirahat dan cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Penghilang
rasa sakit anti peradagangan yang tersedia bebas dapat membantu meringankan gejala. Vaksin tahunan
dapat membantu mencegah flu dan membatasi komplikasinya.
Cara penyebaran
Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi (selimut atau pegangan pintu).
Biasanya dapat didiagnosis sendiri
Gejalanya meliputi demam, menggigil, nyeri otot, batuk, pilek, sakit kepala, dan kelelahan.
Seluruh tubuh: dehidrasi, demam, kehilangan selera makan, kelelahan, kulit memerah, panas dingin,
badan terasa sakit atau berkeringat
Juga umum: kongesti kepala, mual, napas pendek, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala,
sakit tenggorokan atau tekanan dada
Flu diobati terutama dengan beristirahat dan cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Penghilang
rasa sakit anti peradagangan yang tersedia bebas dapat membantu meringankan gejala. Vaksin tahunan
dapat membantu mencegah flu dan membatasi komplikasinya.
Perawatan pendukung
Penggantian cairan
Perawatan diri
Istirahat total
Mengurangi aktivitas selama beberapa waktu setelah cedera atau sakit untuk mempercepat
penyembuhan.
Obat
Pelega pernafasan
Meredakan batuk. Beberapa dapat meringankan atau mengencerkan lendir, agar lendir lebih mudah
dibersihkan dari saluran udara.
Analgesik
Meredakan nyeri.
Antivirus
Spesialis
Dokter Anak
Sakit maag merupakan nyeri yang berasal dari lambung, usus halus akibat sejumlah kondisi. Umumnya
sakit maag disebabkan akibat luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung, infeksi bakteri
helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid dan stres.
Sakit maag adalah salah satu penyakit pada sistem pencernaan yang terbilang mudah untuk
disembuhkan tetapi juga mudah menjadi parah apabila tidak segera ditangani. Lambung adalah salah
satu organ yang berfungsi untuk mencerna makanan setelah makanan tersebut dicerna oleh mulut.
Karena itu, penyakit maag harus segera ditangani, jangan sampai menjadi parah.
Gejala sakit maag dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya yaitu:
Cepat merasa kenyang saat makan dan rasa kenyang berkepanjangan setelah makan
Mual
Sering bersendawa
Nyeri pada ulut hati dan nyeri di tengah dada yang muncul ketika atau setelah makan
Sakit maag yang sering terjadi biasanya ditandai dengan gejala rasa panas didalam dada akibat naiknya
asam lambung ke bagian kerongkongan. Stres pun membawa dampak menjadi lebih negatif bagi
pengidap sakit maag.
Esofagus barret
Esofagus barret disebabkan oleh paparan asam lambung di kerongkongan secara terus menerus, yang
menyebabkan perubahan pada sel-sel di lapisan bagian bawah kerongkongan menjadi sel kanker.
Stenosis pilorus
Komplikasi ini terjadi karena paparan asam lambung pada area pilorus dalam jangka panjang, yang
menimbulkan jaringan parut dan mempersempit pilorus. Sehingga mengakibatkan makanan tidak
tercerna dengan baik.
Penyempitan esofagus
Penyempitan esofagus terjadi saat seseorang sering mengalami sakit maag akibat refluks asam. Gejala
yang muncul biasanya berupa sulit menelan dan nyeri pada bagian dada.
Sebelum kamu mengetahui penyabab sakit maag, kamu harus tahu tentang cara kerja lambung.
Pertama-tama, makanan masuk ke lambung lalu dicerna secara kimiawi dengan bantuan dari enzim
pepsin dan renin dicampur dengan asam lambung (HCl).
Apabila terjadi gangguan, maka kerusakan pada mukosa akan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Apabila
gangguan ini terus menerus terjadi, maka luka pada lapisan mukosa lambung dapat membuat terjadinya
maag. Rasa nyeri karena maag akut disebabkan oleh rangsangan yang dibuat oleh asam lambung pada
lapisan mukosa lambung, sehingga ujung-ujung syaraf menjadi lebih peka oleh rasa nyeri.
Sakit maag juga terjadi akibat komplikasi terhadap penyakit, misalnya penyakit batu empedu, radang
pancreas, penyumbatan usus dan kanker lambung.
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit maag, yaitu:
Mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi zat kafein atau alkohol bila sakit maag datang.
Jika maag yang kamu alami mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, segera bicara pada dokter untuk
mendapat penanganan segera.
Kelompok kondisi apa pun yang melibatkan peradangan lapisan dalam perut.
Umum
Gejala berupa nyeri perut bagian atas, mual, dan muntah. Namun, terkadang tidak ada gejalanya.
Mungkin tidak menunjukkan gejala, namun orang dapat mengalami:
Obat
Antasid
Antibiotik penisilin
Antibiotik
Obat diare
Spesialis
Ahli Gastroenterologi
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar yang lembek atau cair, atau perlu bolak-balik
ke toilet. Diare bisa terjadi pada siapa saja baik orang dewasa maupun anak-anak.
Tergantung pada berapa lama diare berlangsung, ada 3 jenis diare:
Diare sangat umum terjadi. Rata-rata orang dewasa mengalaminya 4 kali setahun. Setiap orang, tanpa
memandang usia dan jenis kelamin, dapat mengalami diare. Diare juga merupakan salah satu penyebab
paling umum di mana orang-orang mencari pertolongan medis, karena dapat berkisar dari kondisi yang
ringan dan sementara, hingga membahayakan nyawa.
Apabila diare berlangsung terlalu lama tanpa ditangani, diare dapat menjadi pertanda gangguan serius,
seperti Inflammatory Bowel Disease (ppenyakit radang usus) atau Irritable Bowel Syndrome (IBS), atau
sindrom iritasi usus.
Sakit perut
Kram perut
Sakit kepala
Dehidrasi
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran
akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Diare adalah penyakit serius jika terjadi pada bayi dan anak Anda. Diare dapat menyebabkan dehidrasi
serius dan mengakibatkan kondisi yang membahayakan nyawa pada waktu yang singkat. Anda perlu
menghubungi dokter jika Anda melihat gejala-gejala ini pada anak Anda:
Mulut kering
Kelelahan
Sakit kepala
Kulit kering
Mengantuk.
Segera cari perawatan medis jika gejala berikut terjadi pada anak Anda:
Gejala dehidrasi, seperti tangan dan kaki yang dingin, kulit pucat, jarang buang air kecil, mudah marah,
atau mengantuk
Demam tinggi
Kurang tidur
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah
dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk
menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Berikut ini hal-hal yang dapat menjadi pemicu atau penyebab diare:
Alergi makanan
Penyakit usus.
Faktor-faktor risiko
Selain penyakit medis, beberapa kebiasaan berikut ini juga dapat membuat seseorang lebih rentan
terkena diare, yaitu:
Jarang mencuci tangan setelah ke toilet
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan melihat sejarah medis Anda dalam
mengidentifikasi penyebab diare. Dokter dapat menanyakan beberapa hal, seperti:
Pada beberapa kasus, dokter dapat meminta Anda melakukan tes tambahan untuk mengetahui lebih
lanjut terhadap kondisi Anda, seperti:
Tes darah
Pemeriksaan rektum.
Obat untuk diare ringan hanyalah konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan. Hal ini
berarti Anda perlu minum lebih banyak air atau minuman elektrolit, seperti minuman berenergi.
Untuk diare yang lebih serius, obatnya mungkin dapat berupa infus. Jika diare disebabkan oleh infeksi
bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Dokter atau apoteker dapat memberikan cairan rehidrasi oral (sejenis penggantian cairan untuk
mencegah atau mengatasi dehidrasi, terutama yang disebabkan bakteri) untuk mencegah dehidrasi.
Cairan rehidrasi dapat memberikan tubuh glukosa, garam dan mineral penting lainnya yang hilang
selama dehidrasi. Cairan rehidrasi oral cocok diberikan untuk diare pada anak-anak dan orang tua, dan
dijual di apotik tanpa resep.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare?
Menurut ahli gizi dari Stanford Health Care, gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat
membantu Anda mengatasi diare:
Konsumsi makanan dan minuman kaya akan sodium, seperti air kaldu, sup, minuman energi, dan biskuit
asin
Batasi makanan dengan krim, gorengan, dan makanan manis, yang dapat memperburuk diare
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Buang air besar dengan frekuensi yang tinggi, sulit ditahan, disertai tinja yang lembek & berair.
Penyebab umum gejala ini
Diare dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya meliputi diet cairan, intoleran terhadap
makanan, stres, cemas, atau penggunaan obat pencahar.
Perawatan mandiri
Mengganti cairan yang hilang dengan cairan rehidrasi oral (ORS) dapat membantu mencegah dehidrasi.
Obat antidiare seperti Loperamide juga dapat membantu.
Sangat jarang buang air kecil atau bibir dan kulit sangat kering
Mengalami mulut yang kering atau menangis tanpa mengeluarkan air mata
Demam tifoid, atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan tipes adalah infeksi bakteri
yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ. Seseorang yang sakit tipes tapi
tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat mengalami komplikasi serius dan berakibat fatal.
Penyakit ini sangat menular. Orang yang sakit tipes dapat menularkan penyakit ini lewat feses dan
urinnya. Mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi juga dapat meningkatkan
risiko terkena demam tifoid.
Demam tifoid adalah salah satu penyakit yang umum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja di segala
usia. Namun, anak-anak lebih berisiko terkena demam tifoid. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan
tubuh mereka masih lemah.
Tipes juga seringkali menyerang orang yang sering jajan sembarangan, serta tinggal di pemukiman
kumuh dengan sanitasi yang buruk dan air bersih yang terbatas.
Gejala
Ciri-ciri tipes dapat muncul dalam tingkat yang ringan sampai parah. Ciri-ciri tipes biasanya muncul
secara bertahap pada 1 – 3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Namun dalam beberapa kasus
tertentu, gejala tipes juga bisa terjadi secara mendadak.
Sakit kepala.
Sakit perut.
Kemungkinan ada tanda dan ciri-ciri tipes yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran
akan sebuah ciri-ciri tipes tertentu, maka segera konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Biasanya ciri-ciri tipes akan membaik pada minggu ketiga sampai keempat sejak pertama kali seseorang
terinfeksi bakteri penyebab tipes. Namun, saat Anda mengalami komplikasi penyakit ini, gejala tipes
mungkin akan bertahan lebih lama. Gejala tipes juga bisa kambuh setelah Anda merasa telah sembuh
(disebut dengan gejala rekuren). Sekitar 10 persen yang sakit tipes bisa mengalami gejala kambuhan
selama satu sampai dua minggu.
Jika penyakit ini dibiarkan berlarut tanpa penanganan medis yang memadai, komplikasi serius bisa
muncul saja terjadi.
Kebanyakan orang menduga bahwa tipes dan gejala tipes adalah dua penyakit yang berbeda. Padahal,
tipes dan gejala tipes sebenarnya merujuk pada penyakit sama. Hanya saja ketika Anda pergi ke dokter,
dokter mungkin lebih sering menyebutkan sebagai gejala tipes. Hal ini tidak mengherankan. Pasalnya,
apa yang Anda rasakan memang merupakan gejala atau ciri ciri tipes.
Kunjungi dokter sesegera mungkin jika Anda mengalami salah satu atau bahkan lebih gejala seperti yang
sudah disebutkan di atas. Bahkan jika Anda telah divaksinasi atau baru saja kembali dari berpergian ke
daerah yang endemik penyakit ini dan
Gejala penyakit ini mirip dengan kondisi kesehatan lainnya, namun sebaiknya Anda tetap mencari
perawatan medis untuk memastikan diagnosis Anda. Dokter akan melakukan pengobatan yang sesuai
dengan kondisi Anda.
Penyebab
Bakteri penyebab tipes menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tak hanya itu
saja, jika Anda sering jajan sembarang dan daya tubuh Anda sedang menurun bisa saja Anda mengalami
demam tifoid. Anak kecil mungkin lebih rentan terkena demam tifoid karena daya tahan tubuhnya belum
sekuat orang dewasa atau bisa jadi karena anak kurang bisa menjaga kebersihannya saat makan.
Selain dari makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, penyakit satu ini juga bisa disebabkan
melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Jadi, Anda bisa terinfeksi bakteri penyebab tipes
saat Anda mengonsumsi makanan yang diolah secara secara tidak higienis oleh orang yang sedang sakit
demam tifoid.
Bisa saja orang yang terinfeksi lupa mencuci tangan setelah menggunakan toilet (terkadang bakteri
penyebab tipes juga ada di dalam urin) dan kemudian orang yang terinfeksi langsung menangani
makanan, sehingga bakteri bisa berpindah ke makanan. Nah jika sistem kekebalan tubuh Anda sedang
menurun, maka Anda mungkin saja terinfeksi penyakit ini.
Faktor Risiko
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit demam tifoid adalah:
Bekerja sebagai ahli mikrobiologi klinis yang melakukan penelitian tentang bakteri Salmonella typhi.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.
Komplikasi
Komplikasi paling serius dari demam tifoid adalah perdarahan dan perforasi usus. Perforasi usus terjadi
ketika usus kecil atau usus besar Anda berlubang, hal ini menyebabkan isi usus bocor ke rongga perut
dan menimbulkan infeksi. Jika rongga perut sudah terinfeksi, hal tersebut akan menyebabkan peritonitis,
yaitu infeksi pada jaringan yang melapisi bagian dalam perut. Infeksi ini dapat mengakibatkan berbagai
organ berhenti berfungsi.
Kondisi ini termasuk gawat darurat medis dan dapat mengancam nyawa dan biasanya terjadi pada
minggu ketiga ketika Anda sudah terinfeksi bakteri. Itu sebabnya orang yang mengalami komplikasi
demam tifoid perlu mendapatkan penanganan medis segera.
Komplikasi lainnya yang bisa terjadi adalah adanya masalah paru-paru atau jantung. Penelitian lain
menyebutkan bahwa komplikasi penyakit ini juga dapat menyebabkan pneumonia, pleuritis, miokarditis
(peradangan otot jantung), dan gagal jantung akut.
Peradangan pankreas (pankreatitis), infeksi saluran kencing, meningitis, perdarahan infeksi pada tulang
atau sendi, bahkan masalah kejiwaan seperti halusinasi dan psikosis paranoid juga bisa terjadi karena
komplikasi penyakit ini. Meski komplikasi ini terbilang kurang umum, namun penanganan medis tetap
harus dilakukan sesegera mungkin jika.
Penting untuk dipahami bahwa setiap pasien membutuhkan perawatan yang berbeda-beda. Penanganan
penyakit ini akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit ini. Hanya dokterlah yang dapat menilai
dan mentukan perawatan terbaik apa saja yang dibutuhkan setiap pasiennya.
Beberapa pasien mungkin harus mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.
Sementara pasien lainnya cukup di rawat di rumah dengan istirahat total.
Namun secara umum, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit ini. Anda bisa
melakukannya dengan menggunakan bahan alami dan obat tipes dari dokter.
Antibiotik adalah obat tipes yang paling ampuh. Dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik untuk
membunuh bakteri penyebab tipes dalam tubuh. Beberapa antibiotik yang sering digunakan adalah
Ceftriaxone (biasanya diberikan jika pasien sedang hamil), Chloramphenicol, Ampisilin, trimethoprim-
sulfamethoxazole, dan Ciprofloxacin.
Berbagai antibiotik yang digunakan sebagai obat tipes tersebut biasanya tidak akan bekerja pada infeksi
virus seperti pilek dan flu. Menggunakan antibiotik saat tidak dibutuhkan meningkatkan risiko terkena
infeksi yang kebal dengan pengobatan antibiotik. Oleh sebab itu, konsumsi obat antibiotik tersebut
sesuai dengan yang diinstruksikan dokter.
Antibiotik paling ampuh ketika jumlah obat di dalam tubuh dijaga dengan tingkat yang konsisten. Maka,
minum obat antibiotik yang diresepkan dokter dengan interval yang kurang lebih sama.
Lanjutkan menggunakan obat antibiotik sampai habis, meskipun ciri ciri tipes menghilang setelah
beberapa hari. Berhenti minum obat terlalu dini justru dapat membuat bakteri penyebab tipes untuk
tetap tumbuh, yang berakibat kambuhnya infeksi. Beritahu dokter jika kondisi gejala yang Anda alami
tidak kunjung hilang atau memburuk.
Mungkin ada banyak obat demam tifoid lainnya yang bisa Anda gunakan. Silakan konsultasi ke dokter
untuk informasi lebih lanjut.
Operasi
Dalam kasus yang parah, operasi mungkin bisa jadi penanganan terbaik untuk penyakit ini. Terutama
apabila sudah terjadi komplikasi yang membahayakan nyawa seperti perdarahan dalam atau rusaknya
sistem pencernaan.
Untuk mendukung obat tipes yang diresepkan dari dokter, Anda juga bisa menambahkan beberapa obat
tipes alami agar tubuh semakin cepat pulih. Namun, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke
dokter sebelum menggunakan obat-obatan jenis ini. Pasalnya, dikhawatirkan ada senyawa tertentu di
dalam bahan-bahan herbal yang dapat bereaksi dengan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
Berikut beberapa obat tipes alami yang dapat Anda gunakan untuk membantu meredakan gejala tipes:
Bawang putih
Selain digunakan sebagai penyedap masakan, bawang putih juga dapat Anda gunakan sebagai obat tipes
alami.
Anda bisa makan dua siung bawang putih mentah selama beberapa minggu hingga Anda merasa lebih
baik. Jika Anda tidak bisa makan bawang putih mentah, jangan khawatir. Anda dapat mencampurkan
setengah sendok teh bawang putih yang sudah dihancurkan dengansecangkir susu dan empat gelas air.
Rebus larutan tersebut hingga tersisa seperempatnya dan minum sebanyak 3 kali sehari.
Bawang putih memiliki sifat antimikroba yang berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Anda guna melawan bakteri penyebab tipes. Hal ini tentu membantu mempercepat proses pemulihan
Anda. Sayangnya tidak semua orang bisa menggunakan bawang putih sebagai obat alami. Bawang putih
tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan bayi.
Cengkeh
Kandungan minyak esensial pada cengkeh ternyata memiliki sifat antibakteri. Maka tidak heran bila
cengkeh masuk ke dalam daftar bahan alami yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit ini.
Cengkeh dapat membantu mengurangi tingkat keparahan gejala tipes seperti diare dan muntah.
Anda bisa membuat larutan cengkeh dengan cara merebusnya dalam air mendidih. Setelah larutan
menjadi dingin, minum secara rutin di siang hari selama minimal satu minggu.
Oralit
Orang yang sakit tipes biasanya akan mengalami diare karena pencernaannya terganggu. Nah, untuk
mengatasi hal ini, Anda dapat menggunakan oralit. Anda bisa membuat oralit dengan tiga bahan dasar
yang sudah pasti ada di rumah, yaitu gula, garam, dan air.
Campurkan semua bahan tersebut dalam sebuah wadah dan minumlah selama beberapa kali dalam
sehari sampai tubuh benar-benar pulih. Jika tidak memungkin membeli sendi, Anda dapat membeli oralit
kemasan di apotek terdekat lalu dilarutkan dalam segelas air.
Daun selasih memiliki khasiat antibiotik dan antibakteri yang dapat menghambat bakteri S. typhi. Selain
itu, bahan alami ini juga membantu menurunkan demam, menghangatkan perut, dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Untuk menjadikan daun selasih sebagai pengobatan demam tifoid, Anda harus menyiapkan setidaknya
20 helai daun selasih, 1 sendok teh jahe yang dihancurkan, dan 1 gelas air. Rebus semua bahan tersebut
sampai mendidih. Tambahkan sedikit madu untuk menambah rasa manis. Jika sudah dingin, minum
larutan tersebut sebanyak 2 sampai 3 kali sehari hingga masa pemulihan.
Pisang
Karena demam tifoid adalah penyakit yang menginfeksi sistem pencernaan, maka Anda disarankan untuk
mengonsumsi makanan yang lunak dan lembek. Hal ini dilakukan agar makanan tersebut mudah dicerna.
Nah, pisang bisa jadi salah satu buah yang bisa Anda konsumsi.
Buah sejuta umat ini ternyata mengandung pektin atau serat larut yang dapat menyerap cairan di usus
sehingga menurunkan diare. Tidak hanya itu, kandungan kalium pada pisang berfungsi untuk
menggantikan elektrolit yang hilang akibat diare dan demam. Anda dapat mengonsumsi pisang secara
langsung atau mencampurnya dengan yogurt dan madu.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini?
Diagnosis demam tifoid biasanya dapat dilakukan dengan melakukan tes darah, tinja, atau urin. Jika hasil
pemeriksaan menunjukkan Anda positif sakit tipes maka dokter akan menentukan pengobatan yang
cocok untuk Anda.
Cara lain yang lebih akurat untuk mendiagnosis penyakit ini adalah dengan menggunakan sampel
sumsum tulang. Namun, cara ini lebih menyakitkan dan membutuhkan waktu lebih lama. Jadi, biasanya
tes sumsum tulang dilakukan jika berbagai tes lain tidak meyakinkan.
Pengobatan di Rumah
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi penyakit ini?
Beberapa perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
penyakit ini adalah:
Perbanyak istirahat, hindari melakukan aktivitas yang berat selama beberapa waktu.
Hindari mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam, berminyak, berlemak, dan makanan mentah.
Cukupi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan banyak minum air putih.
Cuci tangan teratur dengan sabun dan air hangat untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Menjaga kebersihan makanan atau minuman, dan alat makan agar infeksi tidak menyebar ke orang di
sekitar Anda.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Definisi
HIV/AIDS merupakan hal yang berbeda tetapi saling berhubungan. Human Immunodeficiency Virus atau
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit,
bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. HIV menyerang dan menghancurkan sel CD4
yang melawan infeksi dari sistem kekebalan tubuh. Hilangnya sel CD4 ini menyulitkan tubuh untuk
melawan infeksi dan kanker terkait HIV tertentu.
Tidak seperti virus lainnya, tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika Anda terinfeksi
HIV, Anda akan memilikinya seumur hidup.
Sementara itu, AIDS adalah kondisi penyakit yang parah dari infeksi virus HIV. Biasanya kondisi ini
ditandai dengan munculnya penyakit lain seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul seiring dengan
melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda.
Menurut laporan dari UNAIDS, pada akhir 2017, ada sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan HIV dan
sekitar 940.000 orang meninggal karena akibat penyakit yang muncul karena AIDS. Namun, hanya sekitar
75% dari penderita yang menyadari bahwa mereka mengidap HIV/AIDS.
Ini karena HIV merupakan penyakit yang menyerang tanpa menunjukkan gejala apa pun di awal
kemunculannya. Kalau pun ditunjukkan biasanya gejalanya sangat samar sehingga cenderung sulit
dikenali.
Meskipun orang yang mengidap virus HIV tidak menunjukkan gejala apapun, Anda masih dapat
menularkan virus ke orang lain. Ini karena HIV dapat memakan waktu hingga 2 sampai 15 tahun sampai
bisa memunculkan gejala.
Oleh sebab itu, Anda mungkin memiliki HIV dan masih terlihat sehat dan bisa berkegiatan secara normal
layaknya orang sehat lainnya. Biasanya Anda tidak dapat mengetahui secara pasti apakah memiliki HIV
sampai Anda diperiksa atau tidak.
HIV tidak akan langsung merusak organ tubuh Anda. Akan tetapi, penyakit ini akan menyerang sistem
kekebalan tubuh sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit lainnya terutama infeksi,untuk
kemudian menyerang tubuh.
Gejala pertama dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya, yaitu:
Demam
Sakit kepala
Kelelahan
Nyeri otot
Jika HIV dibiarkan, kondisi ini bisa mengarah pada AIDS dengan gejala yang lebih parah. Berikut berbagai
gejala AIDS yang biasanya muncul, yaitu:
Sariawan, lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur
Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan
mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala dan atau pusing
Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang tidak disebabkan karena olahraga atau diet
Pembengkakan atau mengerasnya kelenjar getah bening yang terletak di tenggorokan, ketiak, atau
pangkal paha
Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti
Hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
Kebingungan (linglung) atau perubahan kepribadian
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa Anda akan mengalami berbagai gejala di luar yang telah
disebutkan. Jika Anda mempunyai pertanyaan tentang suatu gejala, silakan berkonsultasi dengan dokter.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala seperti yang telah disebutkan atau memiliki pertanyaan,
silakan konsultasikan langsung dengan dokter. Pasalnya, kondisi tubuh masing-masing orang berbeda.
Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami berbagai gejala yang tak biasa seperti yang
telah disebutkan. Anda juga perlu segera berkonsultasi jika kondisi tubuh saat ini menghambat aktivitas
keseharian.
Penyebab
AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani,
cairan vagina, dan air susu ibu (ASI) dari orang yang terinfeksi. Sebagai contoh ketika Anda berhubungan
seks baik vagina, anal, atau oral seseorang yang memiliki HIV tanpa kondom, virus ini akan sangat mudah
menular.
Ini karena adanya pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinfeksi dengan orang yang sehat. Kondisi
ini akan meningkat risikonya jika di organ seksual Anda terdapat luka terbuka. Biasanya perempuan
remaja sangat rentan terhadap infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan
terhadap infeksi dibandingkan wanita dewasa.
Selain kontak seksual, ada berbagai hal lain yang menyebabkan seseorang terkena penyakit yang
melemahkan sistem imun ini, yaitu:
Berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya dengan orang yang terkontaminasi dengan HIV.
Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak disterilkan dan pernah
dipakai oleh orang dengan HIV.
Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan saat menyusui.
Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya seperti klamidia atau gonore karena virus HIV akan
sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah.
Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang memiliki infeksi HIV pada luka
terbuka yang Anda miliki.
Namun, jangan salah sangka. Anda tidak dapat tertular HIV melalui kontak sehari-hari seperti:
Bersentuhan
Berjabat tangan
Berbagi sprei
Faktor-faktor risiko
AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari pasien HIV,
termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Untuk itu, berbagai hal yang bisa meningkatkan
risiko Anda terkena HIV/AIDS, yaitu:
Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang positif HIV
Berbagi jarum suntik yang sama dengan orang yang positif HIV.
Komplikasi
Apa komplikasi dari HIV/AIDS?
AIDS adalah tahap lanjutan progresif dari infeksi HIV. HIV dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh,
sehingga bisa menyebabkan berbagai infeksi lainnya. Jika Anda memiliki AIDS, Anda mungkin memiliki
beberapa komplikasi kondisi yang cukup parah, seperti:
Infeksi
Infeksi akibat HIV/AIDS bisa terjadi lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Adapun berbagai
infeksi yang biasanya muncul yaitu tuberkulosis, infeksi sitomegalovirus, kriptokokus meningitis,
toksoplasmosis, dan cryptosporidiosis.
Kanker
AIDS juga bisa memunculkan penyakit kanker di dalam tubuh. Jenis kanker yang biasanya muncul yaitu
kanker paru-paru, ginjal, limfoma, dan sarkoma Kaposi.
Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi paling umum yang muncul saat seseorang mengidap HIV. Pasalnya,
orang dengan HIV/AIDS tubuhnya sangat rentan terkena virus. Oleh sebab itu, tuberkulosis menjadi
penyebab utama kematian di antara orang dengan HIV/AIDS.
Sitomegalovirus
Sitomegalovirus adalah virus herpes yang biasanya ditularkan dalam bentuk cairan tubuh seperti air liur,
darah, urin, air mani, dan air susu ibu. Sistem kekebalan tubuh yang sehat akan membuat virus tidak
aktif.
Namun, jika sistem kekebalan tubuh melemah, virus muncul kembali dan menyebabkan kerusakan pada
mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lain.
Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi jamur yang juga sering terjadi akibat HIV/AIDS. Kondisi ini menyebabkan
peradangan dan menyebabkan lapisan putih dan tebal pada selaput lendir mulut, lidah, kerongkongan,
atau vagina.
Kriptokokus meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang
belakang (meninges). Meningitis kriptokokal adalah infeksi sistem saraf umum pusat akibat HIV/AIDS
yang disebabkan oleh jamur di dalam tanah.
Toksoplasmosis
Infeksi yang mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang menyebar terutama melalui
kucing, Kucing yang terinfeksi biasanya memiliki parasit di dalam tinjanya. Tanpa disadari, parasit ini
kemudian dapat menyebar ke hewan lain dan manusia. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa
menyebabkan infeksi otak serius seperti ensefalitis.
Cryptosporidiosis
Infeksi ini disebabkan oleh parasit usus yang umum ditemukan pada hewan. Biasanya seseorang bisa
terkena parasit ini cryptosporidiosis ketika Anda menelan makanan atau air yang terkontaminasi. Parasit
tumbuh di usus Anda dan saluran empedu, menyebabkan diare parah kronis pada orang dengan AIDS.
Selain infeksi, Anda juga berisiko mengalami kanker dan masalah neurologis, dan masalah ginjal ketika
Anda memiliki AIDS.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Tes darah memungkinkan dokter untuk menentukan apakah Anda terinfeksi virus HIV. Keakuratan tes
tergantung pada waktu paparan terakhir untuk HIV (hubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum). Jika
Anda pernah melakukan berbagai tindakan yang berisiko HIV, Anda bisa terinfeksi virus setiap saat.
Oleh karena itu, lebih baik melakukan tes HIV untuk mengetahui status kesehatan Anda. Butuh waktu
sekitar 3 bulan untuk antibodi HIV muncul pada tes HIV.
Jika hasil Anda positif (reaktif) tandanya Anda memiliki antibodi untuk HIV dan memiliki infeksi HIV. Tapi
itu tidak berarti Anda memiliki AIDS. Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan seseorang terinfeksi virus
HIV akan mengalami AIDS.
Jika hasil Anda negatif, Anda tidak memiliki antibodi pada saat tes. Namun, jika sudah 3 bulan sejak
kegiatan berisiko HIV dan pengujian Anda tetap negatif, Anda tidak memiliki infeksi HIV.
Akan tetapi, jika kurang dari 3 bulan sejak Anda melakukan kegiatan berisiko HIV, Anda harus melakukan
tes ulang. Namun ingat, jika Anda melakukan kegiatan yang berisiko HIV, Anda dapat terinfeksi virus
setiap saat.
Terapi antiretoviral (ART) merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi akibat HIV.
Orang yang memakai ART menggunakan kombinasi obat HIV (rejimen HIV) setiap harinya.
ART tidak dpat menyembuhkan tetapi bisa membantu orang dengan HIV hidup lebih lama dan lebih
sehat. Selain itu, ART juga membantu mengurangi risiko penularan HIV.
Tujuan utama ART yaitu mencegah dan mengurangi HIV berkembang biak dan membuat salinannya
sendiri. Dengan begitu, jumlah virusnya di dalam tubuh tidak terus bertambah. Berkurangnya virus HIV
memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk bisa pulih dan cukup kuat untuk melawan
infeksi dan kanker.
Selain itu, ketika jumlah virus rendah dan tidak terdeteksi, kemungkinan untuk menularkan human
immunodeficiency virus ini ke orang lain pun berkurang.
Saat terdeteksi HIV, Anda biasanya diminta untuk minum ART sesegera mungkin. Apalagi jika Anda
sedang dalam kondisi berikut:
Hamil
Selain ART, ada banyak obat untuk HIV yang biasanya dikelompokkan dan dikombinasikan sesuai dengan
kegunaannya. Pemilihan rejimen ini akan berbeda tiap orangnya karena biasanya disesuaikan dengan
efek samping dan interaksi obat lain yang digunakan.
Untuk itu dokterlah yang akan memilihkan kira-kira rejimen mana yang sekiranya cocok untuk mengobati
kondisi Anda.
Pengobatan di Rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi HIV
dan AIDS?
Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi HIV/AIDS:
Makan makanan dengan gizi seimbang dan memperbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein tanpa
lemak.
Cukup istirahat.
Rutin berolahraga.
Menghindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol.
Berhenti merokok.
Melakukan berbagai cara untuk mengelola stres seperti meditasi atau yoga.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setiap habis memegang hewan peliharaan.
Menghindari daging mentah, telur mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan laut mentah.
Melakukan vaksin yang tepat untuk mencegah infeksi seperti radang paru dan flu.
Jika Anda positif HIV, Anda dapat menularkan virus ke orang lain meski tubuh tidak menunjukkan gejala
apapun. Untuk itu, lindungi diri Anda dan orang lain dan cegah penyebaran HIV dengan cara:
Selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks vagina, oral, atau anal.
Jika Anda memiliki HIV dan hamil, berkonsultasilah dengan dokter yang memiliki pengalaman tentang
pengobatan HIV. Tanpa pengobatan, sekitar 25 dari 100 bayi yang lahir dari ibu dengan HIV juga
terinfeksi. Namun, penggunaan obat-obatan HIV, operasi caesar, dan tidak menyusui secara langsung
dapat mengurangi risiko penularan.
Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk lebih memahami solusi
terbaik untuk Anda.
Hello Health Group tidak memberikan saran medis, diagnosis atau pengobatan
Umum
Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan
dapat terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS. Gejala
AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi
berulang.
Batuk: kering
Seluruh tubuh: kelelahan, berkeringat di malam hari, demam, kehilangan selera makan, malaise atau
berkeringat
Juga umum: infeksi oportunistik, bercak merah, kandidiasis oral, pembengkakan kelenjar getah bening,
penurunan berat badan yang tidak disengaja yang parah, radang paru-paru, ruam kulit atau sakit kepala
Obat
Antivirus HIV
Spesialis
Psikolog klinis
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran
darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa
berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya
sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG).
Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks
sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.
Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi, sementara
tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat).
Memahami angka tekanan darah normal tidaklah mudah, terutama dengan istilah seperti “sistolik”,
“diastolik”, dan “milimeter merkuri” (mmHg). Namun, jika Anda ingin menjaga tekanan darah tetap
terkontrol, penting untuk mengetahui apa yang dianggap normal, dan kapan tekanan darah dikatakan
terlalu tinggi alias hipertensi.
Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHG. Saat angka sistolik dan diastolik berada di
kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru disebut memiliki
darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah menunjukkan 140/90 mmHG.
Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi darah.
Namun begitu, memiliki tekanan darah normal bukan berarti Anda bisa bersantai. Saat angka sistolik
Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, ini artinya
Anda memiliki “prehipertensi”. Meskipun angka ini belum bisa dianggap hipertensi, tetap saja ini di atas
angka normal. Orang-orang yang sehat juga dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan untuk
menjaga agar tekanan darah tetap berada di kisaran normal, sekaligus menghindari risiko hipertensi dan
penyakit jantung.
Apabila pembacaan tekanan darah Anda berada di atas 180/110 mmHg, atau jika memiliki tekanan
sistolik ATAU diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, Anda berisiko menghadapi masalah kesehatan
yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi yang disebut krisis hipertensi. Jika tekanan darah
Anda sampai setinggi ini, dokter biasanya akan mengukur kembali setelah beberapa menit. Jika masih
sama tingginya, Anda akan segera diberi obat darah tinggi darurat.
Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut
angkanya saat ini terus meningkat secara global. Peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang
akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025.
Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) milik
Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia mengidap hipertensi.
Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) menunjukkan angka pengidapnya meningkat
jadi 32,4 persen. Ini artinya ada peningkatan sekitar tujuh persen dari tahun-tahun sebelumnya. Angka
pasti di dunia nyata mungkin bisa lebih tinggi dari ini karena banyak orang yang tidak menyadari mereka
memiliki tekanan darah tinggi.
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan “pembunuh diam-diam” karena
penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan
komplikasi yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung.
Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius
penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit
berbahaya lainnya. Stroke (51%) dan Penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian
akibat hipertensi tertinggi di Indonesia.
Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami gejala ringan.
Namun secara umum, gejala hipertensi adalah:
Pusing
Penglihatan buram
Mual
Telinga berdenging
Kebingungan
Kelelahan
Nyeri dada
Sulit bernapas
Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk
informasi lebih lengkap.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
Karena hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, Anda perlu memeriksakan tekanan
darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis
segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas.
Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan gejala krisis
hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-65303118/65302940 (khusus
untuk DKI Jakarta).
Penyebab
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa
disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam
tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHG. Nikotin dalam
produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan
pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan kalengan, fast
food), dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan juga dapat meningkatkan
kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit
jantung. Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa
menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon
mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam
beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan
penggunaan obat. Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi.
Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya
penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi
obat darah tinggi.
Faktor-faktor risiko
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, lebih dari 25% penduduk Indonesia yang berusia di atas 18 tahun
menderita tekanan darah tinggi maupun prehipertensi.
Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi pada remaja diklasifikasikan sebagai hipertensi primer. Seperti
orang dewasa, penyebab hipertensi primer tidak sepenuhnya dipahami. Beberapa remaja tampak
mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi dari orangtua mereka, sementara yang lain
menjadi korban gaya hidup buruk, yang mengakibatkan obesitas dan bentuk tubuh tidak ideal yang
istilahnya disebut dokter sebagai “menurunnya kebugaran kardiovaskular”.
Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja didasari oleh kondisi medis tertentu yang sudah lebih dulu
diidapnya, seperti penyakit jantung maupun ginjal.
Namun secara umum, beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi
adalah:
Kelelahan
Diabetes
Asam urat
Obesitas
Kolesterol tinggi
Penyakit ginjal
Kecanduan alkohol
Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya sebagai
referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus menerus
tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg. Anda tidak bisa merasakan hipertensi. Banyak orang yang bahkan
tidak tahu mereka memiliki darah tinggi. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, yang diam-diam
merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman kesehatan yang serius.
Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan suatu sindrom atau kumpulan
gejala penyakit di dalam tubuh. Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung
atau penyakit ginjal. Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya,
hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar penyebabnya — jika penyakit mendasarnya
memang mungkin untuk disembuhkan.
Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85% sampai 90%) di dunia tergolong
hipertensi primer. Pada sebagian besar kasus, kondisi hipertensi primer yang diderita oleh hampir
kebanyakan orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau gaya hidup/lingkungan yang tidak sehat.
Untuk beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Hipertensi jenis ini tidak
dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi.
Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda
masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya
tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik.
Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung.
Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah:
Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis untuk manfaatnya bisa dirasakan.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi (hipertensi)?
Hipertensi didiagnosis melalui teknik tes tekanan darah. Inspeksi teknik akan dilakukan beberapa kali
untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda
untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala.
Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis
Anda mengidap tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita penyakit kronis, misalnya diabetes atau
penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga terdiagnosis hipertensi.
Dokter akan meminta Anda untuk berbaring terlentang untuk mengukur tekanan darah Anda. Tekanan
darah akan lebih rendah pada anak-anak daripada orang dewasa dan akan meningkat secara bertahap
seiring bertumbuhnya anak. Anda perlu bertanya kepada dokter untuk mengetahui lebih jelas tentang
tekanan darah yang normal.
Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda. Pasalnya,
jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter, tekanan darah Anda
dapat naik pada setiap kunjungan sehingga hasil yang terlihat dari pemeriksaan dokter pun bahwa
tekanan darah Anda umumnya tinggi. Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension”. Karena itu,
dokter mungkin ingin mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Ini
akan membantu menentukan apakah Anda hanya memiliki white coat hypertension atau Anda benar-
benar memiliki tekanan darah tinggi.
Jika Anda memiliki white coat hypertension, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa terus
meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh dokter atau
ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk
membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Dilansir dari rilis media yang diunggah pada laman PD PERSI, dikatakan bahwa penurunan tekanan darah
hingga 2 mmHg bisa mengurangi 7 persen risiko kematian akibat serangan jantung dan 10% risiko
kematian akibat stroke.
Di sisi lain, gejala hipertensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis. Di samping konsumsi
obat-obatan, Anda juga harus melakukan perubahan gaya hidup postif. Beberapa perubahan gaya hidup
postif yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi hipertensi adalah:
Berbagai cara yang sudah disebutkan di atas banyak membantu menurunkan tekanan darah agar
tekanan darah normal selalu — sekaligus menekan risiko Anda terhadap komplikasi risiko penyakit lain
akibat hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itu artinya, mengelola tekanan darah
adalah komitmen seumur hidup.
Anda juga bisa melakukan pengobatan hipertensi secara alami. Beberapa pengobatan alami yang bisa
Anda coba untuk mengatasi hipertensi adalah belajar teknik bernapas yang benar dan relaksasi otot.
Kedua hal tersebut dapat membantu menghilangkan stres yang mungkin muncul sebagai efek samping
dari hipertensi. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah Anda. Jadi belajarlah untuk
memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres sebagai upaya dampingan yang sama
penting untuk mengelola tekanan darah Anda.
Memang benar bahwa kombinasi resep obat dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu Anda
mencegah mengalami peningkatan tekanan darah. Namun, Anda juga harus rutin memeriksakan tekanan
darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan
mengendalikan kondisi kesehatan Anda.
Semakin Anda bertambah tua, tindakan pencegahan menjadi lebih penting. Tekanan sistolik biasanya
akan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Tetaplah jaga berat badan agar ideal, yang
dapat dicapai dengan pola makan sehat dan olahraga. Memiliki berat badan sehat akan mengurangi
peluang Anda terkena hipertensi.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda
Suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.
Sangat umum
Lebih dari 2 juta kasus per tahun (Indonesia)
Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika tidak diobati, dapat
menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.
Pola makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat membantu
menurunkan tekanan darah.
Perawatan diri
Latihan fisik
Aktivitas aerobik selama 20-30 menit, 5 hari seminggu dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Jika cedera, melakukan aktivitas yang menghindari kelompok otot atau sendi yang cedera dapat
membantu mempertahankan fungsi fisik selama masa pemulihan.
Manajemen stres
Mengikuti kegiatan yang menyenangkan atau mengungkapkan frustrasi secara verbal untuk mengurangi
stres dan meningkatkan kesehatan mental.
Penghentian merokok
Pemantauan tekanan darah secara berkala dapat membantu mendiagnosis tekanan darah tinggi.
Diet yang membatasi garam (natrium klorida) dan bentuk lain dari natrium agar tidak melebihi 2.000 mg
per hari
Obat
Melemaskan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kerusakan ginjal yang
berhubungan dengan diabetes.
Diuretik
Meningkatkan produksi air seni untuk mengeluarkan kelebihan garam dan air.
Penghambat beta
Memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah. Ketika digunakan dalam bentuk tetes
mata, mengurangi tekanan mata.
Vasodilator
Spesialis
Kardiolog
Ahli nefrologi
Penyakit anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah Anda lebih rendah dari jumlah
normal.
Anemia juga bisa terjadi jika sel-sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. Hemoglobin
adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah
merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika Anda memiliki anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Akibatnya,
Anda mungkin merasa lelah atau lemah. Anda juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas,
pusing, atau sakit kepala.
Anemia hemolitik
Anemia aplastik
Anemia megaloblastik
Anemia pernisiosa
Anemia parah atau berlangsung lama dapat merusak jantung, otak, dan organ lain dalam tubuh Anda.
Anemia sangat parah bahkan dapat menyebabkan kematian.
Meskipun banyak bagian tubuh yang membantu membuat sel-sel darah merah, sebagian besar
pekerjaan ini dilakukan pada sumsum tulang. Sumsum tulang adalah jaringan lunak di tengah tulang
yang membantu membentuk semua sel darah.
Sel-sel darah merah yang sehat bertahan antara 90 dan 120 hari. Bagian tubuh Anda kemudian akan
menghapus sel-sel darah tua. Sebuah hormon yang disebut erythropoietin (EPO) yang dibuat di ginjal
memberikan sinyal kepada sumsum tulang Anda untuk membuat lebih banyak sel darah merah.
Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Protein ini memberikan sel darah
merah warna merah. Orang dengan anemia tidak memiliki cukup hemoglobin.
Tubuh membutuhkan vitamin tertentu, mineral, dan nutrisi untuk membuat cukup sel darah merah. Zat
besi, vitamin B12, dan asam folat merupakan tiga zat yang paling penting. Tubuh mungkin tidak memiliki
cukup nutrisi ini karena:
Perubahan pada lapisan lambung atau usus yang mempengaruhi seberapa baik nutrisi yang diserap
(misalnya, penyakit celiac)
Kehilangan darah dengan lambat (misalnya, karena periode menstruasi berat atau tukak lambung)
Penghancuran sel darah merah lebih awal dari biasanya (yang mungkin disebabkan oleh masalah sistem
kekebalan tubuh)
Penyakit jangka panjang (kronis) seperti penyakit kronis ginjal, kanker, ulcerative colitis, atau rheumatoid
arthritis
Beberapa bentuk anemia, seperti talasemia atau anemia sel sabit, yang bisa diturunkan
Kehamilan
Masalah dengan sumsum tulang seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, multiple myeloma, atau
anemia aplastik.
Pola makan kurang vitamin tertentu. Makan makanan yang rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat
secara menerus meningkatkan risiko anemia.
Gangguan usus. Memiliki gangguan usus yang mempengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil Anda
(seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn) membuat Anda berisiko anemia. Operasi pengangkatan atau
operasi untuk bagian-bagian dari usus kecil Anda di mana nutrisi diserap, dapat menyebabkan
kekurangan gizi dan anemia.
Haid. Secara umum, perempuan yang belum mengalami menopause memiliki risiko lebih besar
mengalami anemia defisiensi zat besi daripada laki-laki dan wanita pasca menopause. Itu karena
menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.
Kehamilan. Jika Anda sedang hamil, Anda mengalami peningkatan risiko anemia kekurangan zat besi
karena zat besi Anda harus membantu peningkatan volume darah Anda serta menjadi sumber
hemoglobin untuk bayi Anda agar dapat tumbuh.
Kondisi kronis. Misalnya, jika Anda memiliki kanker, ginjal atau gagal hati, atau kondisi kronis lain, Anda
mungkin berisiko anemia karena penyakit kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan sel darah
merah. Kehilangan darah kronis dan perlahan-lahan dari luka lambung atau sumber lain dalam tubuh
Anda dapat menguras cadangan zat besi dari tubuh Anda, yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
Sejarah keluarga. Jika keluarga Anda memiliki sejarah dari anemia yang diturunkan, seperti anemia sel
sabit, Anda juga mungkin memiliki peningkatan risiko kondisi ini.
Faktor-faktor lain. Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah dan gangguan autoimun, alkoholisme,
paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat mempengaruhi produksi sel darah
merah dan menyebabkan anemia.
Gejala
Anda mungkin tidak memiliki gejala jika mengalami anemia ringan. Jika masalah berkembang perlahan-
lahan, gejala yang terjadi pertama mungkin meliputi:
Merasa lemah atau lelah lebih sering dari biasanya, atau saat olahraga
Sakit kepala
Kuku rapuh
Keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan (disebut juga ‘pica’)
Sesak napas
Lidah sakit
Buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda merasa lelah karena alasan yang tidak dapat dijelaskan.
Beberapa jenis anemia, seperti anemia defisiensi zat besi atau kekurangan vitamin B-12 biasa terjadi.
Kelelahan memiliki banyak penyebab selain anemia, jadi jangan berasumsi bahwa jika Anda lelah Anda
pasti mengalami anemia. Beberapa orang baru menyadari bahwa mereka memiliki hemoglobin rendah
(yang merupakan gejala anemia) ketika mereka mendonorkan darah.
Hemoglobin rendah mungkin hanya masalah sementara yang dapat diatasi dengan makan lebih banyak
makanan kaya zat besi atau minum multivitamin yang mengandung zat besi. Hal ini juga dapat menjadi
tanda peringatan dari perdarahan di dalam tubuh Anda yang mungkin menyebabkan Anda kekurangan
zat besi.
Jika Anda diberi tahu bahwa Anda tidak dapat mendonorkan darah karena hemoglobin yang rendah,
periksalah ke dokter Anda.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis anemia, dokter mungkin akan menguji darah Anda. Jika Anda memiliki anemia,
dokter Anda mungkin perlu melakukan tes lain untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kondisi ini.
Anemia normositik yang paling sering ditemukan oleh tes rutin yang merupakan bagian dari
pemeriksaan fisik. Kondisi ini mungkin ditemukan dengan tes darah yang Anda fungsi lainnya. Jumlah
darah lengkap (juga disebut CBC) dapat menunjukkan jika Anda memiliki anemia normositik.
Jika tes darah lengkap Anda menunjukkan rendahnya jumlah sel darah merah yang berukuran normal,
dokter Anda mungkin ingin Anda untuk mendapatkan lebih banyak tes untuk melihat apa yang
menyebabkan anemia. Jika Anda lahir dengan kondisi ini, anggota keluarga yang lain juga mungkin perlu
diuji.
Tes darah digunakan untuk mendiagnosis beberapa jenis umum dari anemia yang mungkin termasuk:
Kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin dan mineral lainnya
Tes-tes lain mungkin dilakukan untuk menemukan masalah medis yang dapat menyebabkan anemia.
Jika Anda menerima diagnosis anemia, dokter Anda mungkin memerintahkan tes tambahan untuk
menentukan penyebab yang mendasari kondisi ini.
Misalnya, anemia kekurangan zat besi dapat mengakibatkan perdarahan kronis ulkus, polip jinak di usus
besar, kanker usus besar, tumor atau masalah ginjal.
Kadang-kadang, mungkin perlu untuk mempelajari sampel sumsum tulang Anda untuk mendiagnosis
anemia.
Transfusi darah
Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang Anda membuat lebih banyak sel darah
Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya
Kelelahan berat. Ketika anemia cukup parah, Anda mungkin begitu lelah sehingga Anda tidak dapat
menyelesaikan tugas sehari-hari. Anda mungkin terlalu lelah untuk bekerja atau bermain.
Masalah jantung. Anemia dapat menyebabkan denyut jantung yang cepat atau tidak teratur – yang
disebut aritmia. Jantung Anda harus memompa lebih banyak darah untuk mengkompensasi kekurangan
oksigen dalam darah ketika Anda anemia. Hal ini bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.
Kematian. Beberapa anemia yang diwariskan, seperti anemia sel sabit, bisa serius dan menyebabkan
komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat menyebabkan anemia berat
dan bisa berakibat fatal.
Sering kali, Anda dapat mengobati dan mengendalikan anemia. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau
gejala anemia, carilah diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan dapat meningkatkan tingkat
energi dan aktivitas Anda, meningkatkan kualitas hidup Anda, dan membantu Anda hidup lebih lama.
Dengan pengobatan yang tepat, banyak jenis anemia yang ringan dan pendek bisa diatasi. Namun,
anemia bisa sangat parah, tahan lama, atau bahkan fatal ketika hal itu disebabkan oleh penyakit yang
diturunkan atau penyakit kronis atau trauma.
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu menghindari anemia defisiensi
zat besi dan anemia defisiensi vitamin dengan memilih diet yang mencakup berbagai vitamin dan nutrisi,
termasuk:
Zat besi. makanan yang kaya zat besi termasuk daging sapi dan daging lainnya, kacang-kacangan, lentil,
sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau gelap, dan buah kering.
Folat. nutrisi ini, dan bentuk asamnya sintetis folat, dapat ditemukan dalam buah jeruk dan jus, pisang,
sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan roti, sereal serta pasta.
Vitamin B-12. Vitamin ini ditemukan secara alami dalam daging dan produk susu. Vitamin ini juga
ditambahkan ke beberapa sereal dan produk kedelai, seperti susu kedelai.
Vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C (seperti buah jeruk, melon dan buah lainnya)
membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga anemia yang diturunkan, seperti anemia sel sabit atau talasemia,
bicaralah dengan dokter Anda dan mungkin juga dapat konsultasi dengan konselor genetik tentang risiko
Anda dan apa risiko dapat Anda turunkan kepada anak-anak Anda.
Kondisi ketika darah tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup.
Sangat umum
Gejala dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung, atau detak jantung cepat.
Juga umum: kuku rapuh, napas pendek, pucat atau sakit kepala
Pengobatan bervariasi
Pengobatan tergantung pada diagnosis utama. Suplemen zat besi dapat digunakan untuk kekurangan zat
besi. Suplemen vitamin B dapat digunakan untuk kadar vitamin rendah. Transfusi darah dapat digunakan
untuk kehilangan darah. Obat untuk mendorong pembentukan darah dapat digunakan jika produksi
darah tubuh berkurang.
Obat
Suplemen diet
Bekerja secara terpisah atau bersama perawatan lain untuk meningkatkan kesehatan.
Transfusi darah
Komponen darah yang ditambahkan untuk menggantikan kekurangan dalam aliran darah.
Vitamin
Spesialis
Ahli Gastroenterologi
Ahli Gizi
Ahli Hematologi
Meski demikian, penyebutan demam berdarah dalam terminologi medis tidak lah tepat, atau bisa
dikatakan salah kaprah. Sebab sebenarnya DB (demam berdarah) itu adalah kondisi yang menjadi
komplikasi dari deman dengue (dengue fever) yang memburuk.
DB sendiri dalam istilah medis disebut sebagai dengue hermorrhagic fever. Tetapi karena sudah familier
(terdengar akrab) maka pembahasan penyakit yang satu ini akan tetap dengan penyebutan istilah DBD
untuk merujuk pada penyakit yang sama.
Virus dengue ini menyerang seseorang melalui perantara nyamuk Aedes eegypti dan Aedes albopictus
(bahasa latin). Ciri-ciri nyamuk yang menyebarkan virus dengue ini adalah berwarna hitam dengan
belang-belang putih di tubuhnya.
Kedua jenis serangga ini banyak ditemui berkembang biak di wilayah iklim tropis, termasuk Indonesia
dan negara-negara Afrika. Tiap tahun diketahui banyak penderita demam berdarah. Indonesia sendiri
jadi salah satu yang tertinggi dengan jumlah kasus mencapai 112.511 penderita DBD pada tahun 2013,
dan sebanyak 871 orang meninggal akibat penyakit DBD ini.
Di tahun selanjutnya, terdapat 71.688 kasus DBD terjadi dengan jumlah orang yang meninggal sebanyak
641 penderita demam berdarah. Kendati telah mengalami penurunan dari segi jumlah kasus yang
terjadi, namun angka ini masih tetap menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD
tertinggi kedua setelah Brasil.
Kedua nyamuk DBD atau penyebar virus demam berdarah ini justru berkembang biak di genangan air
yang jernih di sekitar pemukiman padat penduduk. Nyamuk ini biasanya menghisap darah di waktu pagi
dan sore hari.
Penyakit DBD ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Gejala demam
berdarah pada anak maupun orang dewasa sejatinya mudah dikenali. Secara umum gejala DBD bisa
dikenali baik secara fisik maupun bukan, diantaranya:
Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
Tenggorokan sakit
Kepala pusing
Bagaimana gejala DBD pada anak? Selain mengalami gejala demam berdarah di atas, biasanya anak yang
menderita penyakit DBD selalu disertai dengan munculnya bintik-bintik merah di kulit.
Untuk beberapa kasus gejala DBD, terkadang hidung dan gusi penderita juga mengalami pendarahan
dengan intensitas ringan. Masa inkubasi penderita penyakit akibat nyamuk DBD ini dalam rentang waktu
antara 4 hingga 10 hari sejak gejala awal mulai terindikasi.
Pada saat masa inkubasi inilah biasanya terjadi kesulitan untuk membedakan mana yang sebenarnya
demam berdarah atau hanya sekedar sakit flu biasa.
Penderita koma
Setelah mendapatkan hasil tes darah pasien dari laboratorium, dokter selanjutnya akan membagi tingkat
parah penyakit demam berdarah yang diderita, terbagi menjadi beberapa kriteria antara lain:
1. Stadium Pertama
Terjadi infeksi virus dengan derajat pendarahan yang tampak hanya melalui indikator positif pada saat uji
tourniquet yaitu alat untuk mengerutkan dan menekan guna mengontrol aliran darah.
2. Stadium Lanjutan
Ditandai dengan pendarahan tiba-tiba seperti bintik merah dan mimisan. Selanjutnya bisa memasuki
DBD tingkat ke-2, di mana penderita mengalami syok (menarik diri) yang ditandai dengan kondisi suhu
badan dingin di bagian tangan dan kaki, lalu nadi cepat tapi lemah, kesadaran menurun dengan tekanan
nadi yang masih terukur.
3. Stadium Akut
Dalam istilah kedokteran, ini disebut sebagai DSS (Dengue Shock Syndrome), yang disertai tanda seperti
kesadaran menurun bahkan koma. Selanjutnya ditandai dengan nadi sangat llemah bahkan nyaris tidak
teraba, hingga tekanan nadi tidak bisa diukur.
Sangat dianjurkan untuk melakukan perawatan sedini mungkin sebelum memasuki stadium pertama.
Dengan mengetahui dan melakukan perawatan sejak awal, penyakit DBD ini akan mudah disembuhkan.
Bila terjangkit penyakit DBD ini, langkah pertama apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan
perawatan dan pengobatan lebih lanjut?
Cara terbaik tentu pergi ke dokter apabila menemukan gejal-gejala seperti di atas.
Guna memperkuat diagnosa, dokter biasanya akan mengarahkan pasien untuk melakukan tes darah. Dari
contoh (sample) darah pasien ini akan mudah ditemukan jenis penyakitnya. Seorang pasien dinyatakan
terserang DBD apabila hasil pemeriksaan tes darah tergolong daalam kriteria sebagai berikut:
Terjadi pengentalan darah atau disebut hemokonsentrasi. Ini terjadi karena perembesan plasma, dengan
nilai Hct (Hematokrit) berkisar antara 20% dari saat normal
Konsumsi parasetamol dan acetaminophen sesuai dosisnya untuk meredakan demam dan nyeri
Konsumsi banyak air mineral untuk mencegah dehidrasi, karena suhu tubuh tinggi dan muntah
Umumnya dokter melarang konsumsi obatan-obatan seperti ibuprofen, naproxen sodium, juga aspirin
karena bisa memicu pendarahan di dalam.
Fogging
Untuk mencegah terjangkitnya penyakit demam berdarah, maka perlu memperhatikan dan melakukan
beberapa hal sebagai berikut:
Menggunakan losion anti nyamuk, dengan kandungan N-diethylmetatoluamide yang secara umum
terbukti efektif, tetapi penggunaan losion tdak dianjurkan untuk anak di bawah usia 2 tahun
Bersihkan tempat bersarang nyamuk, dengan menutup penampungan air yang berpotensi menjadi
sarang jentik nyamuk. Taburkan serbuk abate agar jentik nyamuk mati
Membasmi nyamuk dengan Fogging (pengasapan). Sebagai langkah sterilisasi lingkungan dan menekan
populasi nyamuk, maka fogging cukup efektif menekan jentik nyamuk untuk tumbuh dan berkembang
biak.
Biasanya, penderita akan mulai menunjukan tanda-tanda membaik pada hari ke 3-5. Namun dengan
demikian, bukan berarti penderita bisa bebas untuk segera kembali melakukan aktivitas. Sebab pada fase
ini, bila demam kembali terjadi maka sebenarnya bisa saja penyakit memasuki stadium lanjutan.
Apabila tidak ditangani segera, maka ini akan menjadi fase kritis yang membawa dampak fatal.
Karenanya, tetap sangat disarankan bagi penderita untuk tetap menemui dokter bahkan setelah
memasuki hari ke 5 demam sudah mulai menunjukan tanda membaik. Waktu pemulihan total biasanya
hingga 2 minggu.
Namun yang terpenting adalah mencegah penyakit DBD ini sedini mungkin dengan cara menjaga
kebersihan lingkungan sekitar. Bila terserang penyakit demam berdarah ini, sesegara mungkin melakukan
tindakan yang diperlukan.
Penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk, yang terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Sangat langka
Orang yang terinfeksi virus ini untuk kedua kalinya memiliki risiko yang jauh lebih besar terserang
penyakit parah.
Gejalanya adalah demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada kasus yang parah terjadi pendarahan
hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.
Penanganan berupa dengan cairan dan pereda nyeri. Kasus yang parah harus dirawat inap.
Terpengaruh usia
6-13 Umum
14-18 Umum
19-40 Umum
Cara penyebaran
Gejalanya adalah demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada kasus yang parah terjadi pendarahan
hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.
Area nyeri: bagian belakang mata, daerah perut, otot, punggung, sendi atau tulang
Seluruh tubuh: demam, kehilangan selera makan, kelelahan atau panas dingin
Juga umum: mudah memar, pendarahan, sakit kepala atau sakit tenggorokan
Pengobatan terdiri dari obat nyeri dan cairan
Penanganan berupa dengan cairan dan pereda nyeri. Kasus yang parah harus dirawat inap.
Perawatan pendukung
Penggantian cairan
Pemberian cairan melalui mulut untuk mengobati dehidrasi yang disebabkan oleh diare.
Cairan IV
Obat
Analgesik
Meredakan nyeri.
Spesialis
Diabetes adalah suatu penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah
(glukosa) yang lebih tinggi dan di atas nilai normal. Penyakit ini memiliki dua jenis utama, yaitu diabetes
tipe 1 dan tipe 2.
Gejala Diabetes
Sering mengalami infeksi pada kulit, saluran kemih, gusi, atau vagina.
Penyebab Diabetes
Diabetes disebabkan karena gangguan kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel,
sehingga glukosa menumpuk dalam darah. Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan karena
pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, gangguan ini terjadi akibat
tubuh tidak efektif menggunakan insulin atau kekurangan insulin yang relatif dibandingkan kadar glukosa
darah. Kadar glukosa yang tinggi ini dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan
sistem saraf, sehingga mengakibatkan berbagai komplikasi.
Faktor riwayat keluarga atau keturunan, dimana seseorang akan lebih memiliki risiko terkena diabetes
tipe 1 jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen
tertentu.
Faktor geografi, dimana orang yang tinggal daerah yang menjauhi garis khatulistiwa, seperti di Finlandia
dan Sardinia, paling banyak terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kekurangan vitamin D,
yang dapat memicu penyakit autoimun.
Faktor usia, dimana penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4-7 tahun, kemudian pada
anak-anak usia 10-14 tahun.
Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang mengandung
natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat
preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.
Ras kulit hitam, hispanik, Indian Amerika, dan Asia-Amerika, memiliki angka penderita lebih tinggi
dibandingkan dengan ras kulit putih.
Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia 45 tahun.
Kondisi prediabetes, dimana kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal, namun tidak cukup tinggi
untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
Riwayat diabetes atau kadar glukosa darah yang tinggi saat hamil.
Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan
rambut berlebihan, dan obesitas.
Diagnosis Diabetes
Dokter akan mendiagnosis diabetes pada seseorang dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan
fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan urine.
Pengobatan Diabetes
Insulin untuk mengontrol glukosa darah penderita. Pemberian insulin ini dengan cara disuntikkan pada
lapisan di bawah kulit sekitar 3-4 kali sehari sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Pola makan sehat dan olahraga teratur untuk membantu mengontrol tingkat glukosa darah.
Merawat kaki dan memeriksakan mata secara berkala untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pemberian obat-obatan diabetes di bawah pengawasan dokter. Obat-obatan tersebut, antara lain:
Obat-obatan lain yang diberikan untuk mengurangi risiko komplikasi, seperti statin dan obat anti
hipertensi.
Komplikasi Diabetes
Baik diabetes tipe 1 dan 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan retina mata, kerusakan
saraf, penyakit stroke dan jantung koroner, kerusakan ginjal, disfungsi seksual, keguguran, atau bayi lahir
mati dari ibu yang menderita diabetes.
Pencegahan Diabetes
Menjalani pengobatan intensif jika terdapat anggota keluarga yang menderita diabetes tipe 1.
Menjalami tes DNA untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gen pembawa atau penyakit diabetes
tipe 1.
Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
Segera hubungi dokter untuk mendapatkan solusi terbaik jika mengalami gejala-gejala di atas.
Definisi
Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama
sekali berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit, sel-sel
otak mulai mati. Penyakit ini merupakan kondisi yang dapat mengancam hidup seseorang dan dapat
menimbulkan kerusakan permanen.
Ada 3 jenis kondisi
1. Stroke iskemik
Penyakit stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area
otak terhalang oleh bekuan darah. Jenis penyakit ini bertanggung jawab atas 87 persen dari total kasus
penyakit ini
Bekuan darah sering diakibatkan oleh aterosklerosis, yang merupakan penumpukan timbunan lemak di
lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa lepas dan memblokir aliran darah
di otak Anda. Konsepnya mirip dengan serangan jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran
darah ke sebagian jantung Anda.
Kondisi ini bersifat embolik, yang berarti bekuan darah berasal dari bagian lain di tubuh Anda dan
kemudian berpindah menuju ke otak, lalu biasanya dari jantung dan arteri besar di dada bagian atas dan
leher.
Diperkirakan 15 persen kasus embolik ini disebabkan oleh kondisi yang disebut fibrilasi atrial In adalah
sebuah kondisi yang membuat jantung Anda berdetak tidak teratur. Ini menciptakan kondisi di mana
gumpalan bisa terbentuk di jantung, terlepas, dan berjalan ke otak. Bekuan darah yang menyebabkan
kondisi ini tidak akan hilang tanpa pengobatan.
2. Stroke hemoragik
Penyakit stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah. Stroke
hemoragik menyumbang sekitar 13 persen dari total kasus penyakit ini
Kondisi ini berawal dari pembuluh darah yang melemah, kemudian pecah dan menumpahkan darah ke
sekitarnya. Darah yang bocor jadi menumpuk dan menghambat jaringan otak di sekitarnya. Kematian
atau koma panjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
Ada dua jenis stroke hemoragik. Pertama adalah aneurisma, yang menyebabkan sebagian pembuluh
darah melemah hingga mengembang layaknya balon dan kadang pecah. Lalu lainnya adalah malformasi
arteriovenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal. Jika pembuluh darah
semacam itu pecah, bisa menyebabkan stroke hemoragik.
3. Stroke ringan
Transient ischemic attack (TIA) atau sering disebut stroke ringan adalah kekurangan darah pada sistem
saraf yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 24 jam atau bahkan hanya dalam beberapa menit.
Kondisi ini terjadi saat bagian otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Anda memiliki risiko
stroke ringan yang lebih tinggi apabila Anda pernah mengalami transient ischemic attack.
Penyakit stroke dapat terjadi pada golongan usia berapapun. Anda dapat meminimalisir terkena penyakit
ini dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih
lanjut.
Gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya selalu menyerang satu sisi bagian tubuh. Hal
ini semakin memburuk dalam jangka waktu 24 sampai 72 jam. Gejala yang biasa terjadi termasuk:
Kelelahan
Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala stroke yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala stroke berikut ini:
Mati rasa, tidak berdaya, atau perasaan seperti kesemutan yang muncul tiba-tiba atau kehilangan
kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki terutama jika terjadi hanya pada satu sisi
tubuh
Pusing secara tiba-tiba dan mengalami kesulitan dalam memahami kalimat sederhana.
Rasa sakit kepala yang parah dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Anda mengonsumsi aspirin atau obat-obatan yang menghambat pembekuan darah namun
Memiliki tanda-tanda pembekuan darah di pembuluh dalam seperti: merah, panas, dan sakit pada
daerah tertentu di lengan atau kaki Anda.
Lengan dan kaki semakin menjadi kaku dan tidak bisa diregangkan (spastisitas)
Jika seseorang memiliki kecenderungan untuk terkena gejala stroke, Anda sebaiknya memperhatikan
aktivitasnya untuk menjaga dan membawa mereka ke dokter segera mungkin;
Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Periksa apakah satu sisi dari wajahnya tidak bereaksi
Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Perhatikan apabila ada satu tangan yang
menggeluyur ke bawah.
Mintalah orang tersebut untuk mengulangi kalimat sederhana. Periksa apakah ada kata-kata yang tidak
jelas dan apakah kalimat dapat diulang dengan benar.
Penyebab
Penyebab stroke iskemik: Kondisi ini terjadi ketika darah yang membeku menyumbat pembuluh darah.
Jenis ini merupakan jenis yang biasa terjadi pada orang lanjut usia.
Penyebab stroke hemoragik: Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak bocor atau pecah
sehingga darah mengalir ke dalam otak atau ke permukaan otak. Jenis stroke ini tidak seumum iskemik
namun lebih mematikan.
Penyebab stroke ringan: Kondisi ini terjadi ketika plak atau darah yang beku pada pembuluh arteri
menghambat pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke
otak menjadi tersumbat dan menimbulkan kondisi ini terjadi.
Faktor-faktor risiko
Tekanan darah yang tinggi – risiko pada kondisi ini dapat memicu tingginya tekanan darah melebihi
120/80 mm Hg. Dokter Anda akan membantu menentukan berapa tekanan darah yang sesuai dengan
umur Anda baik Anda memiliki diabetes atau tidak
Sleep apnea. Gangguan tidur di mana tingkat oksigen secara perlahan berkurang jumlahnya selama
malam hari ;
Penyakit jantung, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung, atau ritme jantung yang tidak
normal;
Memiliki sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kondisi ini, serangan jantung, atau stroke ringan
Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan. Perempuan biasanya
terkena kondisi ini pada usia lanjut, dan lebih rentan terhadap kematian akibat penyakit ini dibandingkan
laki-laki. Selain itu, perempuan juga, memiliki risiko dari penggunaan pil KB atau terapi hormon yang
termasuk estrogen, juga dalam kondisi kehamilan dan melahirkan .
Tidak memiliki faktor-faktor risiko seperti di atas bukan berarti Anda tidak dapat terkena penyakit ini.
Faktor-faktor ini hanya sebagai referensi. Anda sebaiknya konsultasi dengan dokter Anda untuk
penjelasan yang lebih rinci.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Obat stroke umumnya dapat dilakukan dengan beberapa metode pengobatan. Namun, penderita dapat
bertahan jika sesegera mungkin dibawa ke ruang gawat darurat di rumah sakit.
Jika gejala stroke yang terjadi dialami disebabkan oleh gumpalan darah, obat stroke yang dapat
digunakan adalah obat untuk mencairkan darah. Agar efektif, perawatan obat stroke ini harus segera
dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya gejala pertama yang muncul. Selain itu,
dokter juga bisa memberikan obat stroke lainnya yang dapat mencairkan darah seperti Heparin, Warfarin
(Coumadin), Aspirin atau Klopidogrel (Plavix).
Penyakit stroke dapat menyebabkan tidak bekerjanya beberapa fungsi tubuh. Seberapa besar
kemungkinan seseorang bisa pulih belum bisa diketahui. Banyak orang membutuhkan rehabilitasi seperti
terapi bicara, terapi fisik, dan terapi kerja.
Pengobatan juga harus dilakukan pada sejarah kondisi medis penderita seperti tekanan darah tinggi,
diabetes, perokok, gaya hidup, dan tingkat kolesterol yang tinggi.
Kondisi lainnya juga harus dicegah dengan cara mengurangi atau menghilangkan penyebab stroke awal
pada penderita. Banyak orang dapat melakukan ini dengan penggunaan obat-obatan untuk mencegah
penggumpalan darah.
Sering kali, mengonsumsi takaran kecil aspirin setiap hari dapat membantu. Selain itu, kita juga harus
mengendalikan tekanan darah yang tinggi dan mengurangi risiko komplikasi lainnya seperti diabetes,
tingkat kolesterol yang tinggi, merokok, dan berat badan yang berlebihan.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini?
Dokter akan mendeteksi dan memberikan obat stroke berdasarkan sejarah medis dan pemeriksaan fisik.
CT scan atau MRI scan pada otak dapat dilakukan lebih lanjut untuk mengevaluasi bagian otak mana
yang terkena gejala stroke dan juga untuk menentukan apakah kondisi yang Anda alami diakibatkan oleh
penggumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah.
Pemeriksaan aktivitas elektrik pada jantung (elektrokardiogram atau ECG) akan dilakukan untuk
mengetahui detak jantung yang tidak beraturan (fibilasi atrium) yang dapat menyebabkan stroke dengan
mempermudah penggumpalan darah di jantung dan menyebabkan kondisi ini terjadi.
Terapi stroke
Setelah mengalami stroke, tak jarang beberapa orang akan melakukan terapi stroke. Ini adalah salah satu
cara untuk membantu Anda mempelajari kembali keterampilan yang hilang ketika penyakit ini
menyerang bagian otak Anda. Terapi stroke dapat membantu Anda mendapatkan kembali kemandirian
dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Hasil penyembuhan atau pemulihan tergantung dengan tingkat keparahan penyakit yang dialami masing-
masing pasien. Para peneliti telah menemukan fakta bahwa orang yang menjalani program terapi stroke
bisa sembuh dan kembali normal lebih cepat daripada orang yang tidak melakukan terapi stroke.
Ada beberapa cara untuk melakukan terapi stroke. Rencana atau perawatan terapi bisa dilakukan
tergantung pada bagian tubuh atau jenis kemampuan apa yang melemah karena kondisi ini terjadi.
Terapi fisik antara lain:
Latihan keterampilan motorik. Latihan-latihan ini dapat membantu meningkatkan kekuatan dan
koordinasi otot Anda kembali. Biasanya orang yang melakukan terapi ini adalah orang yang otot lidahnya
melemah. Terapi ini bisa memperkuat otot Anda untuk berbicara ataupun menelan.
Terapi mobilitas. Anda mungkin perlu belajar menggunakan alat bantu mobilitas, seperti alat bantu
berjalan, tongkat, kursi roda atau penahan pergelangan kaki. Penyangga pergelangan kaki dapat
menstabilkan dan memperkuat pergelangan kaki Anda untuk membantu mendukung berat badan Anda
saat Anda belajar kembali berjalan.
Terapi Constraint-induced. Terapi ini dilakukan oleh anggota tubuh lain yang tidak terkena dampak dari
kondisi ini. Anggota tubuh yang tidak terkena ini harus membantu anggota tubuh lain untuk
meningkatkan fungsinya. Terapi stroke ini kadang-kadang disebut terapi penggunaan paksa.
Terapi Range-of-motion. Latihan dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot
(kelenturan) dan membantu Anda mendapatkan kembali gerak tubuh yang lentur.
Terapi pikiran dan emosional juga mungkin dilakukan dengan beberapa jenis berikut:
Terapi gangguan kognitif. Terapi okupatif dan terapi wicara ini dapat membantu Anda dengan
kemampuan kognitif yang hilang, seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah, keterampilan
sosial, penilaian, dan kesadaran diri Anda Terapi untuk gangguan komunikasi. Terapi wicara dapat
membantu Anda mendapatkan kembali kemampuan yang hilang dalam berbicara, mendengar, menulis,
dan memahami perkataan lawan bicara.
Pengobatan psikologis. Emosional Anda mungkin akan diuji. Anda mungkin juga memiliki konseling atau
berpartisipasi dalam kelompok pendukung yang juga pernah mengalami kondisi ini. Dokter Anda
mungkin merekomendasikan antidepresan atau obat yang memengaruhi kewaspadaan, rasa gelisah atau
gerakan.
Obat alternatif. Perawatan seperti pijat, akupunktur, dan terapi oksigen mungkin bisa menjadi salah satu
terapi pada penderita kondisi ini.
Semakin cepat Anda memulai terapi, semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan kembali
kemampuan dan keterampilan yang hilang.
Umumnya, pasien dengan kondisi ini tidak mampu mengunyah atau menelan makanan dengan baik.
Oleh karena itu, perencanaan diet bagi pasien harus sangat diperhatikan.
Ketika seseorang terkena kondisis dan harus menjalani pengobatan di rumah sakit, biasanya makanan
yang harus dikonsumsi akan diatur oleh ahli gizi yang termasuk dalam tim medisnya.
Pasien yang mengalami kondisi ini, harus menjalani prinsip diet tertentu yang sesuai dengan kondisinya.
Ada beberapa jenis kondisi ini dari stroke ringan hingga berat. Tentunya, setiap jenis kondisi ini akan
membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips aturannya:
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ini, maka sebaiknya hindari penggunaan garam yang
berlebihan serta konsumsi makanan atau minuman yang mengandung natrium tinggi. Jumlah natrium
yang tinggi yang ada di dalam garam serta makanan kemasan merupakan salah satu pemicu munculnya
gangguan pembuluh darah yang terjadi pada Anda.
Lemak jenuh yang tinggi di dalam tubuh, hanya akan membuat kadar kolesterol naik. Hal ini yang
kemudian membuat seseorang rentan terkena kondisi ini atau serangan jantung mendadak.
Oleh karena itu, mulai sekarang hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, contohnya
makanan yang digoreng deep frying, gajih pada daging, jeroan, serta kulit ayam. Sebagai gantinya,
makanan untuk kondisi ini yang baik dikonsumsi yaitu kacang-kacangan yang mengandung lemak baik,
seperti kacang almond.
Jika memang Anda mengalami masalah sulit makan, maka sebaiknya kurangi porsi namun perbanyak
frekuensi makan Anda dalam satu hari. sesuaikan makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan kalori
yang Anda miliki. Bila bingung, Anda dapat berkonsultasi pada ahli gizi dalam membuat perencanaan
diet yang benar selama dan setelah terapi.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau obat stroke yang bisa dilakukan di rumah?
Berikut adalah gaya hidup dan perawatan obat stroke di rumah yang dapat membantu Anda mengatasi
penyakit stroke:
Berhenti merokok
Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi meminum minuman beralkohol
minimal satu kali sehari
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Gejala stroke yaitu sulit berjalan, berbicara, dan memahami, serta kelumpuhan atau mati rasa pada
wajah, lengan, atau tungkai.
Otot: kelumpuhan dengan otot yang lemah, kesulitan berjalan, ketidakstabilan, koordinasi bermasalah,
otot kaku, kelumpuhan pada satu sisi tubuh atau refleks terlalu aktif
Visual: kehilangan indra penglihatan sementara di salah satu mata., kehilangan kemampuan melihat
secara tiba-tiba, penglihatan kabur atau penglihatan menampilkan visual ganda
Juga umum: afasia reseptif, gerakan cepat di luar kendali, kebingungan mental, kesulitan menelan atau
sakit kepala
Pengobatan terdiri dari pengencer darah
Penanganan dini dengan obat-obatan seperti tPA (penghancur gumpalan darah) dapat meminimalkan
kerusakan otak. Pengobatan lain berfokus dalam membatasi komplikasi dan mencegah stroke lainnya.
Obat
Alteplase
Pengencer darah
Membantu mencegah terbentuknya pembekuan darah atau membantu melarutkan pembekuan yang
ada.
Statin
Melemaskan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kerusakan ginjal yang
berhubungan dengan diabetes.
Perawatan pendukung
Pemantauan jantung
Menggunakan alat elektronik untuk memantau denyut dan irama jantung. Dapat dilakukan di rumah
sakit atau di rumah.
Bedah
Endarterektomi karotis
Operasi pengangkatan plak yang menumpuk di arteri karotis, yang berada di leher.
Terapi
Terapi berbicara
Rehabilitasi
Melatih kembali jalur otak untuk meningkatkan fungsi mental dan fisik setelah penyakit atau cedera.
Misalnya, setelah pukulan ke kepala (gegar otak).
Terapi kerja
Rehabilitasi stroke
Kembali mempelajari keterampilan yang hilang ketika otak rusak karena stroke. Misalnya, cara berjalan
dan berbicara.
Terapi fisik
Pencegahan
Latihan fisik
Aktivitas aerobik selama 20-30 menit, 5 hari seminggu dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Jika cedera, melakukan aktivitas yang menghindari kelompok otot atau sendi yang cedera dapat
membantu mempertahankan fungsi fisik selama masa pemulihan.
Penghentian merokok
Spesialis
Ahli Syaraf
Terapis karyawan