Anda di halaman 1dari 12

GANGGUAN PENCERNAAN, PENYEBAB, DAN

PENGOBATANNYA

KELAS 5
ANGGOTA KELOMPOK:
1. AGISTA WIEDYANA ZAHRA
2. AZZUFAR WAFI FATIAKAN
3. MUHAMMAD IBNU RAMADHAN
4. RAMA OKTA ADITYA SENTIAKI

SD NEGERI KARANGANYAR 1
KECAMATAN GANDUSARI
TRENGGALEK
GANGGUAN PERNAPASAN, PENYEBAB, DAN PENGOBATANNYA

1. ASMA

Asma adalah salah satu gangguan sistem pernapasan yang cukup umum dan merupakan
kondisi jangka panjang. Terjadinya asma diawali saat bronkus terserang peradangan.
Bronkus sendiri adalah saluran pernapasan yang fungsinya supaya udara bisa keluar
masuk dari paru-paru.

 Penyebab :
 Alergen, seperti misalnya tungau debu, udara dingin, maupun bulu hewan.
 Olahraga
 Infeksi paru-paru.
 Terkena serbuk sari atau asap rokok.

 Pengobatan :
Sebetulnya obat untuk asma belumlah ada hingga kini, namun perawatan untuk
dapat mengendalikan asma selalu ditawarkan. Penanganan tersebut meliputi mencegah
serangan asma serta meredakan gejalanya. Biasanya hal ini dilakukan dengan
mengonsumsi sejumlah obat-obatan, menghindari faktor pemicu asma, serta menjalani
pola hidup sehat dan benar.
2. Faringitis

Faringitis adalah peradangan yang menyerang bagian faring; faring sendiri terletak di
belakang tenggorokan kita. Pada umumnya, gangguan pada sistem pernafasan ini terjadi
pada faring akan membuat kita merasa sakit saat menelan. Kondisi ini biasanya kita
anggap dan sebut sebagai sakit tenggorokan.

 Penyebab :
 Infeksi bakteri, seperti jenis klamidia, gonore, streptococcus serta corynebacterium.
 Adanya kondisi sakit lambung.
 Paparan polusi dan asap rokok.
 Adanya tumor yang tumbuh di bagian pita suara, tenggorokan, atau lidah.

 Pengobatan :
Obat untuk faringitis secara medis biasanya adalah Penisilin G. Sesudah benar-
benar dipastikan bahwa kita mengidap faringitis, obat tersebut akan diberikan. Dalam
waktu 4-36 jam, obat akan bekerja dengan baik. Sedangkan untuk menurunkan panas
demam dan rasa sakit, aspirin dan parasetamol dapat menjadi obatnya.
3. Bronkitis

Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial.

 Penyebab :
 Virus penyebab flu dan pilek.
 Bakteri tertentu.
 Kebiasaan merokok.
 Lingkungan kerja yang kurang sehat.
 Memiliki sakit asam lambung.

 Pengobatan :
Sebetulnya bronkitis ini sebuah kondisi yang bakal hilang sendiri hanya dalam
hitungan minggu, jadi kadang tak perlu obat tertentu untuk penanganannya. Hanya
saja, penderita perlu lebih banyak beristirahat dan minum banyak air putih.
4. Influenza (Flu)

Merupakan sebuah penyakit infeksi akut saluran pernapasan yang ditandai adanya rasa
demam, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai dengan pilek, sakit tenggorokan serta
batuk yang tidak berdahak. Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2 sampai dengan 7
hari dan biasanya tidak perlu penanganan yang sangat intensif. Influenza ( flu ) termasuk
penyakit yang cukup sering menyerang sistem pernapasan manusia di seluruh dunia.

 Penyebab :
Virus adalah pemicu utama dari flu dan proses penyebarannya pun terbilang
cepat dan mudah. Lewat udara ketika pengidap flu batuk atau bersih bisa menulari
yang lainnya.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian
atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan
menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan
infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala
yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya
memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui
pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan test secara genetik.

 Pengobatan :
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering diakibatkan
menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak dan hangat
dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500 mg) dapat
diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
5. Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis.

 Penyebab :
Infeksi virus adalah faktor penyebab paling umum dan virus tersebut merupakan
virus pilek atau flu. Penyebarannya adalah berasal dari saluran pernapasan bagian atas.
Sehabis mengalami flu, terjadilah infeksi bakteri sekunder sehingga inflamasi muncul di
dinding sinus.

 Pengobatan :
Obat peringan rasa sakit akan diberikan untuk sinusitis yang belum terlalu parah.
Dekongestan cukup terpercaya dalam hal ini dan membuat gejala berkurang. Steroid
semprot maupun antibiotik juga kiranya akan diresepkan. Tapi untuk sinusitis parah,
operasi adalah jalan yang perlu ditempuh.
6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang menyerang sistem
pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak), dan tenggorokan. Penyakit
ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca.

 Penyebab :
Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena
kekebalan tubuh yang menurun. Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa
pancaroba membuat daya tahan tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri
turut berperan menyebabkan ISPA.
ISPA dibagi dalam tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan
berupa batuk, suara serak, hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau
suhu badan terasa meningkat tidak seperti biasanya). Gejala ISPA sedang berupa
demam tinggi hingga 39 derajat celcius, tenggorokan merah, pada kulit terdapat
bercak-bercak berwarna merah menyerupai campak, telinga sakit dan mengeluarkan
darah, dan pernafasan berbunyi mendecit. Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya
berupa bibir dan kulit mulai membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan
berbunyi keras.

 Pengobatan :
Antibiotik adalah obat yang lebih sering diberikan kepada penderita ISPA. Ini
dikarenakan memang belum adanya obat yang dijamin efektif.
7. Amandel

Nama lain dari keadaan ini adalah tonsilitis di mana dialami di bagian amandel maupun
tonsil. Anak-anaklah yang kerap menjadi penderita tonsilitis ini. Tonsillitis adalah
peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak membengkak, berwarna kemerahan,
terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih pada permukaannya.

 Penyebab :
Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Jika terjadi infeksi
melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak (radang) yang dapat
menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.

 Pengobatan :
Obat yang pada umumnya diberikan adalah jenis obat pereda nyeri, seperti
misalnya aspirin, parasetamol atau ibuprofen. Tapi kalau misalnya setelah didiagnosis
hasilnya adalah tonsilitis yang diakibatkan bakteri, maka antibiotiklah yang diberikan
oleh dokter. Operasi semacam ablasi dingin, diatermi, USG, sinar laser dan operasi
standar juga merupakan jenis operasi tonsilektomi yang akan diberikan sebagai solusi.
Operasi adalah jalan yang perlu ditempuh bila antibiotik sudah tak mempan
KONSTIPASI

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi sulit buang air besar secara teratur, tidak bisa
benar-benar tuntas, atau tidak bisa sama sekali. Secara umum, seseorang bisa dianggap
mengalami konstipasi apabila buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Tiap pengidap bisa mengalami konstipasi dengan tingkat keparahan berbeda-beda. Ada
yang mengalaminya untuk waktu singkat dan ada juga yang jangka panjang atau kronis.
Konstipasi kronis biasanya menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman yang bisa memengaruhi
rutinitas sehari-hari.

Gejala Konstipasi
Beberapa gejala dan tanda sembelit adalah:
 Sulit buang air besar
 Tinja kering atau buang air keras
 BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu;
 Perut terasa penuh
 Sakit perut
 BAB berdarah atau keluarnya darah setelah BAB
 Merasa tidak puas setelah BAB atau merasa ada yang tersumbat.
Sedangkan sembelit kronik terjadi jika Anda memiliki satu atau lebih dari gejala di atas
minimal selama 3 bulan.

Penyebab dan Faktor Risiko Konstipasi


Konstipasi atau sembelit merupakan penyakit yang sangat umum dan bisa diderita oleh
siapa saja. Meski demikian, penyakit ini dua kali lebih banyak dialami oleh wanita daripada
pria, terutama pada masa kehamilan. Lansia juga termasuk kelompok orang yang lebih sering
mengalaminya.
Penyebab konstipasi pada seseorang bisa lebih dari satu faktor. Misalnya, kurang
minum, kurang konsumsi serat, perubahan pola makan, serta kebiasaan mengabaikan
keinginan untuk buang air besar, efek samping obat-obatan, dan gangguan mental seperti
kecemasan dan depresi.
Sementara pada anak-anak, pola makan yang buruk, rasa cemas saat menggunakan
toilet, dan masalah saat latihan menggunakan toilet bisa menjadi penyebab konstipasi.

Langkah Pengobatan Konstipasi


Perubahan pola makan dan gaya hidup merupakan langkah utama dalam mengobati
konstipasi. Langkah-langkah tersebut meliputi:
 Meningkatkan konsumsi serat per hari secara bertahap.
 Mengonsumsi lebih banyak air putih.
 Lebih sering berolahraga.
Jika perubahan sederhana pada pola makan dan gaya hidup tidak bisa membantu, sebaiknya
memeriksakan diri ke dokter. Setelah mendiagnosis kondisi, dokter umumnya akan
memberikan obat pencahar untuk melancarkan proses buang air besar. Langkah ini biasanya
efektif, tapi tubuh membutuhkan waktu beberapa bulan untuk membiasakan diri dengan
proses buang air besar secara rutin.

Pencegahan dan Komplikasi Konstipasi


Di samping mengubah pola makan dan gaya hidup, juga bisa mengurangi risiko konstipasi
dengan tidak mengabaikan keinginan untuk ke toilet dan mengatur jadwal buang air besar
agar bisa dilakukan dengan leluasa dan nyaman.
Konstipasi jarang menyebabkan komplikasi. Namun jika dialami dalam jangka panjang,
konstipasi dapat menyebabkan hemoroid atau wasir, impaksi feses (menumpuknya tinja
kering dan keras di rektum), sobeknya kulit pada anus, serta prolaps rektum (sebagian usus
yang mencuat keluar dari anus akibat mengejan).

ANGGOTA KELOMPOK:
5. AGISTA WIEDYANA ZAHRA
6. AZZUFAR WAFI FATIAKAN
7. MUHAMMAD IBNU RAMADHAN
8. RAMA OKTA ADITYA SENTIAKI

Anda mungkin juga menyukai