Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN DAN

PENYAKIT PADA
SISTEM
PERNAPASAN
KELOMPOK 3
• Ahmad Suhairi
• Annisa Azzahra R
• Gilang Permana Putra
• M. Abdurrahman Latief
• M. Hafizh Fadillah
• M. Fadil
• Najwa Kariimah Putri
• Nayyara Shafiqa L
• Tiara Amanda Wigunari
Timbulnya gejala gangguan pernapasan bisa terasa sangat tidak
nyaman dan mengurangi kualitas hidup kita sehari-hari. Gangguan
pernapasan umumnya terkait dengan kondisi patologis, yang
berdampak pada sistem pernapasan, termasuk paru-paru. Sebagian
memang cukup ringan seperti flu biasa, namun bisa juga memicu
penyakit yang mengancam jiwa.
BERIKUT ADALAH BEBERAPA GANGGUAN PADA
SISTEM PERNAPASAN.
Pneumonia adalah kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-
paru. Kantung udara yang terinfeksi tersebut akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen). Gangguan ini dapat
menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas.
Infeksi yang ditimbulkan pneumonia bisa terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya. Penyebab utama dari
gangguan inflamasi ini adalah infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Pneumonia lebih dikenal sebagai paru-paru basah di
Indonesia. Gejala yang terjadi adalah mual, batuk berdahak, demam, banyak berkeringat, dan terasa nyeri pada dada. Penyakit
ini bukan hanya dapat menimpa orang dewasa, melainkan juga terjadi pada anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir.
Pengobatan dan penanganan untuk kasus pneumonia adalah dengan mengatasi infeksi yang terjadi dan memberikan terapi
suportif. Dokter akan memberikan antibiotik yang harus dikonsumsi sampai habis jika infeksi disebabkan karena bakteri.
Sedangkan terapi suportif yang diberikan dapat berupa:
• Obat penurun demam jika pengidap menderita demam tinggi dan membuat aktivitas terganggu.
• Obat batuk untuk mengurangi frekuensi batuk maupun mencairkan dahak yang tidak bisa keluar.
TUBERKULOSIS
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala
TBC meliputi, batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu (bisa bercampur lendir atau darah), berat badan turun,
tidak nafsu makan, lemas, kelelahan, demam, dan gejala yang paling khas adalah keringat dimalam hari. Penularan
tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang
terinfeksi TBC bersin atau batuk. Oleh sebab itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal
serumah dengan penderita TBC. Pengobatan TBC adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari
dokter. Jenis obat yang diresepkan untuk mengatasi TBC antara lain rifampicin dan ethambutol. TBC dapat dicegah
dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan
dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan memakai masker saat berada di tempat ramai.
ASMA
Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada
saluran napas. Asma dapat diderita oleh semua golongan usia, baik muda maupun tua. Penyebab dan Gejala Asma
Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, ada beberapa hal yang kerap menjadi pemicu asma, yaitu:
• Asap rokok
• Debu
• Bulu hewan
• Udara dingin
• Infeksi virus
• Paparan zat kimia
Pengobatan asma dapat akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Tujuannya adalah untuk meredakan gejala asma, mencegah
kekambuhan gejala, serta mengurangi pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Metodenya bisa berupa
pemberian obat-obatan, misalnya obat bronkodilator, seperti obat golongan beta agonis. Obat ini bisa berupa inhaler asma,
nebulisasi, obat minum atau operasi.
Meski sulit dicegah, ada upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya serangan asma, antara lain dengan:
• Menjalani vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur
• Mengetahui pemicu munculnya gejala asma dan menghindarinya
• Melakukan pemeriksaan ke dokter bila gejala tidak juga membaik setelah menjalani pengobatan
INFLUENZA
Flu atau influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Kondisi ini
sangat umum terjadi di musim pancaroba. Penyakit ini sangat mudah menular ke orang lain, terutama ketika 3–4 hari pertama setelah pengidapnya
terinfeksi virus flu, Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan pengidapnya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, kehilangan nafsu makan,
serta sakit tenggorokan. Gejala influenza akan bertambah parah selama 2 hingga 4 hari sebelum akhirnya membaik dan sembuh. Virus influenza
menyebar melalui udara dalam tetesan atau percikan liur (droplet) ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Kamu dapat menghirup
tetesannya secara langsung, atau mendapatkan virus saat memegang benda tertentu, dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut. Orang yang
terinfeksi virus kemungkinan dapat menularkan virusnya sejak sekitar satu hari sebelum gejala muncul, sampai sekitar lima hari setelah gejala muncul.
da beberapa upaya yang dapat pengidap flu lakukan untuk meredakan gejalanya, yaitu:
• Cuci tangan secara rutin, untuk menghindari penyebaran virus flu ke benda atau orang lain.
• Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, lalu buang tisu tersebut.
• Pastikan tubuh terhidrasi dengan minum banyak cairan, seperti air putih, jus buah, atau sup hangat, guna mencegah dehidrasi.
• Konsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol, untuk meredakan gejala demam dan nyeri otot.
Salah satu upaya pencegahan flu adalah melalui pemberian vaksin influenza untuk mencegah influenza, dan komplikasinya yang berpotensi serius.
Adapun beberapa kelompok yang perlu mendapatkan vaksinasi karena berisiko tinggi mengalami komplikasi, adalah:
• Orang yang berusia 65 tahun ke atas atau lansia.
• Bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh optimal.
• Wanita hamil.
• Orang yang tinggal dengan seseorang yang berisiko tinggi mengalami infeksi parah karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Misalnya
seperti pengidap HIV, orang yang menjalani transplantasi, atau sedang menjalani pengobatan kanker.
BRONKITIS
Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara
dari tenggorokan ke paru-paru. Bronkitis bisa terjadi dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Gejala
umum pada bronkitis adalah batuk, yang dapat disertai dengan gejala lain, seperti demam, sesak napas,
dan sakit tenggorokan. Pada kasus yang parah, batuk dapat menyebabkan nyeri dada atau penurunan
kesadaran.
Penyebab bronkitis terbagi menjadi dua, yaitu infeksi dan noninfeksi. Bronkitis akibat infeksi bisa
berasal dari virus atau bakteri. Sementara penyebab bronkitis noninfeksi antara lain kebiasaan merokok
dan paparan debu atau polusi. Di samping itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang terkena bronkitis, yaitu daya tahan tubuh yang lemah dan paparan zat berbahaya, seperti
amonia. Gejala umum pada bronkitis adalah batuk, yang dapat disertai dengan gejala lain, seperti demam,
sesak napas, dan sakit tenggorokan. Pada kasus yang parah, batuk dapat menyebabkan nyeri dada atau
penurunan kesadaran.
Penyebab bronkitis terbagi menjadi dua, yaitu infeksi dan noninfeksi. Bronkitis akibat infeksi bisa
berasal dari virus atau bakteri. Sementara penyebab bronkitis noninfeksi antara lain kebiasaan merokok
dan paparan debu atau polusi.
PENGARUH ASAP ROKOK DENGAN KESEHATAN PERNAPASAN

Merokok dapat membahayakan kesehatan karena adanya zat-zat yang terkandung dalam rokok tersebut.
Beberapa zat yang terkandung dalam rokok, yaitu karbon monoksida, amonia, tar, nikotin, gas oksidan, dan
benzena. Merokok tidak hanya mengganggu sistem pernapasan tetapi juga kesehatan yang lain- nya.
Beberapa jenis penyakit yang disebabkan karena merokok sebagai berikut.
a. Penyakit paru-paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai
bahan karsinogen, yaitu zat yang menyebabkan kanker.
b. Penyakit jantung. Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung koroner.
c. Memengaruhi kesehatan organ reproduksi. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi,
mengurangi produksi sperma, dan kanker testis. Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi
kesuburan.
d. Memengaruhi kesehatan otak. Merokok dapat meningkatkan risiko terkena strok sebesar 50%. Hal
tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian.
KESIMPULAN
Kesimpulan Dalam gangguan sistem pernapasan oksigen merupakan hal utama yang dibutuhkan dan
berdasar kepada kebutuhan oksigen. Secara garis besar pernapasan merupakan pemecah glukosa dengan
bantuan- bantuan enzim untuk menghasilkan energi. Pernapasan pada manusia menggunakan paru-paru.
Jalur pernapasan manusia adalah sebagai berikut: Rongga hidung => faring => laring => trakea =>
bronkus =>bronkiolus, aveolus. Pertukaran/difusi oksigen dan karbondioksida pada paru-paru terjadi pada
dibagian alveolus. Pernapasan melibatkan 2 proses yaitu menarik nafas (inspirasi) dan mengeluarkan
nafas (ekspirasi) berdasarkan organ-organ yang terlibat. Pernapasan dibagi menjadi 2 yaitu pernapasan
dada dan pernapasan perut. Ada beberapa gangguan dan kelainan yang menyerang alat pernapasan antara
lain: Pneumonia, Tuberkulosis, Asma, Influenza, dan Bronkitis. Maka dari itu jagalah kesehatan organ
pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan
pada sistem pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindarilah sikap
merokok. Serta rawatlah paru-paru agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah sekali terserang penyakit
infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.

Anda mungkin juga menyukai