Foto : pinterest
Pneumonia adalah suatu kondisi yang merujuk pada peradangan pada jaringan paru-paru,
yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis infeksi, termasuk bakteri, virus, jamur, atau bahan
kimia. Pneumonia sering kali memengaruhi alveoli, yaitu kantung udara kecil di dalam paru-
paru yang bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Ketika alveoli
terisi cairan atau nanah karena peradangan, kemampuan paru-paru untuk memberikan
oksigen ke darah dapat terganggu, menyebabkan gejala seperti sesak napas, demam, batuk,
dan nyeri dada.
Bakteri dan virus adalah penyebab utama pneumonia. Streptococcus pneumoniae
merupakan salah satu bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia, sementara virus
influenza juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Pneumonia sering kali terjadi sebagai
komplikasi dari infeksi saluran pernapasan atas yang tidak diobati atau tidak diatasi dengan
baik. Pneumonia dapat memengaruhi berbagai kelompok usia, tetapi bayi, anak-anak, lansia,
dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah berisiko lebih tinggi untuk
mengembangkan kondisi ini.
Diagnosis pneumonia melibatkan evaluasi gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan seringkali
pemeriksaan gambar seperti sinar-X dada. Perawatan pneumonia tergantung pada
penyebabnya; jika disebabkan oleh bakteri, antibiotik dapat diresepkan, sementara infeksi
virus mungkin memerlukan perawatan suportif seperti istirahat dan hidrasi. Pencegahan
pneumonia dapat dilakukan dengan vaksinasi, khususnya vaksin pneumonia dan influenza,
menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kontak dengan orang yang sakit.
Gejala Pneumonia
Foto: pinterest
1. Sesak Napas: Pneumonia seringkali menyebabkan kesulitan bernapas atau sesak napas.
Ini terjadi karena adanya cairan atau nanah yang mengisi alveoli, sehingga pertukaran
oksigen di paru-paru terganggu.
2. Batuk yang Produktif: Penderita pneumonia cenderung mengalami batuk yang produktif,
seringkali disertai dengan dahak yang berwarna kuning, hijau, atau berdarah.
3. Nyeri Dada: Gejala nyeri dada adalah hal umum pada pneumonia. Nyeri ini bisa terasa
tajam atau kram dan sering kali intensitasnya meningkat ketika seseorang batuk atau
bernapas dalam.
4. Demam dan Menggigil: Infeksi pada paru-paru dapat memicu respons sistem kekebalan
tubuh, menyebabkan demam dan menggigil sebagai upaya tubuh untuk melawan infeksi.
5. Kelelahan dan Kelemahan: Penderita pneumonia seringkali merasa sangat lelah dan
lemah. Proses peradangan dan pekerjaan tambahan paru-paru untuk bernapas dapat
menguras energi tubuh.
6. Napas Cepat dan Pernapasan Dangkal: Seseorang dengan pneumonia cenderung
bernapas lebih cepat dan dangkal sebagai respons terhadap penurunan kapasitas paru-
paru akibat peradangan.
7. Napas Bersuara atau Berbunyi: Terkadang, pneumonia dapat menyebabkan bunyi atau
suara saat bernapas, seperti mengi atau suara menggerutu yang dapat terdengar dengan
jelas.
8. Nafsu Makan Menurun: Penderita pneumonia umumnya mengalami penurunan nafsu
makan karena ketidaknyamanan saat bernapas dan demam.
9. Mual dan Muntah: Beberapa orang dengan pneumonia dapat mengalami mual dan
muntah, terutama jika terjadi penumpukan cairan atau nanah di dalam paru-paru.
10. Perubahan Warna Kulit: Kulit mungkin tampak pucat atau mendapatkan warna kebiruan,
yang disebut sianosis, sebagai akibat dari rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Mengetahui gejala-gejala ini sangat penting untuk mendeteksi pneumonia secara dini dan
mencari pengobatan yang sesuai. Jika seseorang mengalami beberapa gejala ini, segera
berkonsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan.
Penyebaran Pneumonia
Foto : pinterest
Penyakit pernapasan serius yang dapat memengaruhi paru-paru, dapat terjadi melalui
beberapa mekanisme, dan pemahaman ini penting untuk mengambil langkah-langkah
pencegahan yang efektif. Sebagaimana disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta,
ada beberapa cara utama di mana pneumonia dapat menyebar: melalui udara, melalui darah
(khususnya selama atau setelah kelahiran), dan melalui permukaan yang terkontaminasi.