Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di

Indonesia. Peranannya dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat cukup

besar karena sampai saat ini penyakit infeksi masih termasuk ke dalam salah satu

penyebab yang mendorong tetap tingginya angka kesakitan dan angka kematian di

tanah air. Salah satu penyakit yang diderita masyarakat adalah Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA). ISPA merupakan salah satu penyebab kematian dan

kesakitan pada balita di negara berkembang termasuk Indonesia.

Di Indonesia, pneumonia menjadi penyebab kematian nomor tiga setelah

kardiovaskuler dan TBC. Dari seluruh kematian kematian balita, proporsi

kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20-30%. Kematian ISPA ini

sebagian besar ialah oleh karena pneumonia. Menurut laporan WHO sekitar

800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia.

Blum mengatakan masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat

kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan

itu sendiri, demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya

dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi juga dilihat dari seluruh segi yang ada

pengaruhnya terhadap masalah ”sehat-sakit”. Banyak faktor yang mempengaruhi

kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat.

ii
Pneumonia merupakan penyakit yang terjadi pada balita yang dipengaruhi

oleh faktor: gizi, mekanisme pertahan tubuh, bibit penyakit, dan lingkungan yang

menguntungkan sebagai tempat perkembangan bibit penyakit dan juga udara

sebagai perantara dengan kualitas dan kuantitas tertentu.

Meskipun penyakit pneumonia sudah ada  program dari Departemen

Kesehatan untuk penanggulangannya yaitu Program Pemberantasan Penyakit

Infeksi Saluran Pernafasan Akut,  namun kondisi penyakit ini masih menjadi

tantangan serius bagi dunia kesehatan. Pencegahan terhadap penyakit ini juga

diharapkan dapat dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu,

diperlukan pemahaman mengenai penyakit Pneumonia pada Balita agar dapat

mencegah timbulnya penyakit tersebut terutama pada balita.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberi penjelasan kepada

pembaca tentang pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.

C. Metode Penulisan

Pada makalah ini penulis memakai metode kutipan, yang sumbernya dari

berbagai referensi yang berkaitan dengan materi bahasan.

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

atau alveoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali bersamaan

dengan proses infeksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut dengan

bronchopneumonia. Gejala penyakit tersebut adalah nafas yang cepat dan sesak

karena paru-paru meradang secara mendadak.

Pneumonia adalah infeksi atau radang yang cukup serius pada paru-paru.

Dari jenis-jenis pneumonia itu ada yang spesifik/khusus yang disebut dengan

tuberkulosis atau tbc atau Tb, yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosa. Jenis

yang lain, adalah SARS yang adalah pneumonia akibat -sampai hari ini- virus.

B. Penyebab

Penyebab pneumonia adalah:

1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):

1. Streptococcus pneumonia

Pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumonia adalah

bentuk infeksi bakteri paru yang paling sering memerlukan perawatan di

rumah sakit, ia dapat terjadi pada setiap kelompok umur. Infeksi ditandai

oleh kenaikan suhu yang sangat cepat dan batuk produktif sputum seperti

karat besi. Penderita biasanya dispnea dan sering mengeluh nyeri dada

ii
pleuritis. Angka mortalitas untuk bentuk pneumonia ini tetap pada 15-20%

walaupun tersedia terapi kuratif antibiotik.

2. Mycoplasma pneumoniae

Infeksi paru yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae paling

sering didiagnosis pada orang dewasa muda dan anak-anak. Pneumonia

mikoplasma umumnya ringan, dengan gejala demam dan batuk. Penyakit

ini mulanya perlahan-lahan dengan gejala nonspesifik seperti sakit kepala,

malaise, dan demam.

3. Legionella spesies

Legionella spesies adalah penyebab pneumonia yang relatif sering

pada orang dewasa, menyebabkan infeksi paru dari sebagian besar

penderita rumah sakit. Infeksi ini umumnya datang dengan kaku, demam,

dan gejala saluran pernapasan, tetapi permulaannya agak kurang

mendadak daripada pneumonia yang disebabkan oleh S. pneumonia.

4. Haemophilus influenzae

Haemophilus influenzae adalah penyebab lazim infeksi saluran

pernapasan bawah pada anak-anak, tetapi manifestasi paling dramatis epiglotis

atau meningitidis.

2. Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air).

3. Jamur tertentu.

Adapun cara mikroorganisme itu sampai ke paru-paru bisa melalui:

1. Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar

2. Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain

ii
3. Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.

Pneumonia pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang

tersering yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Pneumonia

pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya

terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering

disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

C. Fatofiologi

Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di udara, atau

kuman di tenggorokan terisap masuk ke paru-paru. Penyebaran bisa juga melalui

darah dari luka di tempat lain, misalnya di kulit. Jika melalui saluran napas, agen

(bibit penyakit) yang masuk akan dilawan oleh pelbagai sistem pertahanan tubuh

manusia. Misalnya, dengan batuk-batuk, atau perlawanan oleh sel-sel pada lapisan

lendir tenggorokan, hingga gerakan rambut-rambut halus (silia) untuk

mengeluarkan mukus (lendir) tersebut keluar. Tentu itu semua tergantung besar

kecilnya ukuran sang penyebab tersebut.

D. Tanda dan Gejala

Gejala-gejala yang biasa ditemukan adalah :

- batuk berdahak

- nyeri dada

- menggigil

- demam

ii
- mudah merasa lelah

- sesak nafas

- sakit kepala

- nafsu makan berkurang

- mual dan muntah

- merasa tidak enak badan

- kekakuan sendi

- kekakuan otot.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

- kulit lembab

- batuk darah

- pernafasan yang cepat

- cemas, stres, tegang

- nyeri perut.

E. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinis dari pneumonia adalah antara lain:

1. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan

1. Nyeri pleuritik

2. Nafas dangkal dan mendengkur

3. Takipnea

2. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi

1. Mengecil, kemudian menjadi hilang

ii
2. Krekels, ronki, egofoni

3. Gerakan dada tidak simetris

4. Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai 41,1°C, delirium

5. Diaforesis

6. Anoreksia

7. Malaise

8. Batuk kental, produktif

- Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau

berkarat

9. Gelisah

10. Cyanosis

1. Area sirkumoral

2. Dasar kuku kebiruan

11. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati

Pengobatan dan Perawatan

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Pneumonia

Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari

tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu

sendiri.

o Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan

antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar

tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi

ii
menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat

Pneumonia akan kembali diderita.

o Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang

hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat

yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang

baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.

o Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan

dengan pemberian antijamur.

Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri,

demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan

dosis rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk

juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-

paru.

Pengobatan awal untuk pneumonia biasanya berupa antibiotika. Bila

penyebabnya bakteri, mikroplasma, dan rickettsia, biasanya antibiotika ini cukup

manjur. Untuk pneumonia akibat virus, sampai saat ini belum ada panduan

khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan.Selain antibiotika, pasien

juga akan mendapat terapi tambahan berupa pengaturan makan dan oksigen untuk

meningkatkan jumlah oksigen dalam darah. Istirahat panjang diperlukan untuk

mengembalikan kondisi tubuh.

Langkah-langkah Pencegahan

Jenis dan parahnya penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk

usia, jenis kelamin, musim, dan kepadatan penduduk. Pada anak, infeksi lebih

ii
sering mengenai laki-laki dibanding anak perempuan. Puncak serangan infeksi

antara usia 2 dan 3 tahun dan sesudahnya akan menurun sedikit demi

sedikit.Beberapa kasus pneumonia tidak disebabkan infeksi mikroorganisme. Bisa

juga akibat aspirasi makanan atau asam lambung, benda asing, hidrokarbon, bahan

lipoid, reaksi hipersensitivitas dari saluran napas, akibat obat, radiasi, serta

kondisi lingkungan. Agar terhindar dari pneumonia perlu beberapa langkah

strategis seperti :

 Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

 Mengusahakan sirkulasi udara yang baik.

 Hindari rokok dan penderita batuk.

 Makanlah dengan gizi seimbang,

 Lakukan imunisasi, terutama untuk anak. Vaksin Hb sudah banyak dipakai

untuk menangkal pneumonia, selain meningitis. Vaksin ini untuk menangkal

serangan bakteri Haemophyllus influenzae tipe B yang bisa menyebabkan

kedua jenis penyakit itu.

ii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru


(alveoli).
2. Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyrakat di Indonesia
yang paling banyak menyebabkan kematian pada balita.
3. Secara epidemiologi, pneumonia umumnya banyak diderita oleh balita,
disebabkan oleh pneumokokus, di Indonesia sering terjadi pada saat
musim hujan, dan rentan terhadap kondisi lingkungan yang padat.
4. Klasifikasi pneumonia dibedakan menjadi 3 macam yaitu pneumonia
berat, pneumonia, dan bukan pneumonia.
5. Gejala-gejala yang biasa ditemukan adalah batuk berdahak, nyeri dada,
sesak nafas, dll.
6. Penyebab  pneumonia yang paling sering memerlukan perawatan rumah
sakit adalah pneumonia pneumokokus yang disebabkan oleh
Streptococcus pneumonia.
7. Faktor risiko pneumonia dapat dilihat dari faktor anak,  ibu, lingkungan,
serta kondisi ekonomi.

B. Saran
Penulis menyadari dalam penyajian makalah ini masih banyak
kekurangan, dari itu penulis sangat mengarapkan kritikan dan saran dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Dan diakhirnya
harapan penulis semoga ini menjadi suatu amal jariah yang bisa menjadi ibadah
dan mendapat pahala berlimpah…. Amin Ya Allah.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Rasmaliah. 2004.  “Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan


penanggulangannya” dalam http://library.usu.ac.id. 29 Januari 2010.
19:05:10 WIB.

Supriyatno. 2003. ”Waspada Pneumonia pada Anak” dalam www.kesonline.com.


29 Januari 2010. 19:25:15 WIB.

Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta:


Rineka Cipta.

Depkes RI. 2002. Surve Kesehatan Nasional 2001. Laporan Studi mortalitas 2001.
Badan Litbangkes, Jakarta.

Machmud R. 2006. Pnneumonia Balita di Indonesia dan Peranan Kabupaten


dalam Penanggulangannya. Padang: Andalas University Press.

Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan


Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita. Jakarta: Depkes.

2009. ”Pneumonia Rentan Terjadi Pada Bayi Dan Balita” dalam


http://www.surabaya-ehealth.org. 10 Januari 2010. 13:20:56 WIB.

Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan


Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita. Jakarta: Depkes

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah segala puja yang tak terhingga kepada Allah SWT,

yang mana dengan limpahan dan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat

menyusun makalah ini dengan judul “Pneumonia”, selawat dan salam, tak lupa

penulis sampaikan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga

dan sahabat-sahabat beliau sekalian yang telah membawa cahaya kebenaran dan

cahaya ilmu kebenaran.

Dengan penuh usaha, dan tidak luput dari bimbingan serta bantuan dari

berbagai pihak, kami penulis mengucapkan terima kasih. Segala kesempurnaan

hanya milik Allah SWT, disinilah penulis sadar bahwa dalam menyusun tulisan

ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dikarenakan masih terbatasnya

kemampuan saya, untuk itu saya sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran

yang bersifat membangun dari semua pihak, demi kebaikan dan kesempunaan

makalah ini agar dapat bermanfaat bagi saya dan bagi pihak yang berkepentingan

tentunya.

Sigli, Oktober 2011


Wassalam

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
C. Metode Penulisan........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian................................................................................... 3
B. Penyebab.................................................................................... 3
C. Fatofisiologi............................................................................... 5
D. Tanda Gejala.............................................................................. 5
E. Manifestasi Klinik...................................................................... 6
F. Pengobatan dan Perawatan......................................................... 7

BAB III PENUTUP........................................................................................ 10


1. Kesimpulan................................................................................ 10
2. Saran........................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

ii
ii

Anda mungkin juga menyukai