Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Bulutangkis atau badminton adalah su atu olahraga raket yang dimainkan


oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi
bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar
jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencoba
mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya.
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di
Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas
atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik
bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di
Indonesia permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya
ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat
internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah
itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan
raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga
muncul dan mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu
demam bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono.
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis. Mereka adalah:
1.      Tunggal putra
2.      Tunggal putri
3.      Ganda putra
4.      Ganda putri
5.      Ganda campuran
Sejak 1 Februari 2006, seluruh partai memakai sistem "pemenang dua dari
tiga set" (best of three) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin
secara rally point.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket,
melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau
pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan
oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis (peladen) mencetak
skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis
kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teknik Dasar


1.      Pegangan Raket (Grip)
Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya
dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara
memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam
bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.
 Cara Memegang Raket Forehand
a. Kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat
tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
b. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket,
sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
c. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
 Cara Memegang Raket Backhand
Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di
samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

2.      Footwork
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas,
yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi
balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki
tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.

3.      Service (Service)


 Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
        Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa
melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi
bertahan.
        Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius
dan sistematis.
        Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
        Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam
keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan
tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
        Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan
secara berulang-ulang.
b.      Servis Forehand Tinggi
        Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
        Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok
melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis
lapangan lawan.
        Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua
telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
        Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah
melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti
gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang
harus be langsung kontinu dan harmonis.
        Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.
        Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal
lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-
baiknya.
c.       Servis Backhand
Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat
mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin
melayang retatif dekat di atas jaring (net).
d.      Servis yang Salah :
1.      Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar
dengan grip raket.
2.      Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3.      Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4.      Kaki kiri melakukan langkah.
5.      Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6.      Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7.      Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
e.       Servis yang Benar :
1.      Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket.
2.      Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3.      Kaki kiri statis.
4.      Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5.      Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6.      Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

4.      Pengembalian Service


Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar
oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri
lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan.
Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk
memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di
titik tengah lapangannya.
a. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan
dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian
belakang lapangan lawan, atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop
pendek) ke sudut depan lapangan lawan.
b. Hindari melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian
belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang
menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan
yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.
c. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah
pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh
lawan.

5.      Smash
Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan
dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang.
Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah
bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan
bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok
cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek
kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan
serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap
diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan
smes dapat berbentuk:
        Pukulan smes penuh
        Pukulan smes potong
        Pukulan sines backhand
        Pukulan smes melingkar atas kepala
Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus
menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk
meningkatkan kualitas permainan.

6.      Netting
Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke
net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik
yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
  Hal yang Perlu Diperhatikan
1.      Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk
backhand samping net.
2.      Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
3.      Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada
posisi setinggi mungkin.
4.      Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan
tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada
bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan
langit-langit.
  Cara Latihan
1.      Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
2.      Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda
berusaha memukul kok itu.
3.      Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.
4.      Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil
bergerak.
5.      Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan
cara mendorong kok itu ke berbagai arah.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di
Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang lumayan luas untuk
memainkannya. Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan
maksimal oleh empat orang.
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan
untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang
raket dengan benar.
1.      Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes,
dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2.      Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga
pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga
terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3.      Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4.      Memukul bola (kok) ke tembok.
5.      Bouncing ball.

B.     Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit
atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis
juga harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Grice, Tony. (1996). Bulu Tangkis Petunjuk Praktis Untuk Pemula Dan Lanjut.
Jakara:PT. Raja Grafindo Persada

Marta, Dinata, dkk (2004). Bulu Tangkis. Ciputat: Penerbit Cerdas Jaya.

Poole, James. (2006). Belajar Bulu Tangkis. Bandung:Pionir Jaya.


DI

S
U
S
U
N

OLEH :
1. Jafaruddin
2. M. Rizal
3. Martonis
4. Nainunis
5. Naza Maulana
6. Maipiati
7. Maisarah
8. Mardhalena
9. Masyitah
10. Nadia
11. Niza Fonna
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kahadirat Allah SWT karena dengan
karunia dan rahmat-Nya kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini yang begitu sederhana yang berjudul “BULU TANGKIS”
Penyusun menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah ini yang
merupakan tugas dari Guru Pembimbing yang telah memberikan arahan dan
gagasan kepada penulis.
Sebagai penyusun penulis menerima saran dan kritik yang bersifat dami
kesempurnaan makalah ini yang nantinya berguna bagi kami sendiri dan
pembaca, kami juga memohon maaf jika ada kata-kata atau kalimat yang
salah, karena kita sebagai manusia tidak luput dari kesalahan.

Wassalam

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Teknik Dasar.................................................................... 3

BAB III PENUTUP............................................................................. 6


A. Kesimpulan...................................................................... 8
B. Saran................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 9
PERMAINAN
BULU TANGKIS

Bulutangkis atau badminton adalah su atu olahraga raket yang dimainkan


oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi
bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar
jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencoba
mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya.
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di
Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas
atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik
bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di
Indonesia permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya
ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat
internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah
itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan
raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga
muncul dan mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu
demam bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono.
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulutangkis. Mereka adalah:
1.      Tunggal putra
2.      Tunggal putri
3.      Ganda putra
4.      Ganda putri
5.      Ganda campuran
Sejak 1 Februari 2006, seluruh partai memakai sistem "pemenang dua dari
tiga set" (best of three) yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin
secara rally point.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket,
melompati jaring ke wilayah di seputar batasan/aras tertanda sebelum pemain atau
pasangan lawan bisa memukulnya balik. Untuk setiap kali ini berhasil dilakukan

oleh regu yang menyervis, pemain atau pasangan penyervis (peladen) mencetak
skor satu poin. Setelah memenangi satu poin, pemain yang sama menyervis
kembali, dan terus menyervis sepanjang mereka terus mencetak poin

A.    Teknik Dasar


1.      Pegangan Raket (Grip)
Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya
dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara
memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam
bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.
 Cara Memegang Raket Forehand
a. Kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat
tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
b. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket,
sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
c. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
 Cara Memegang Raket Backhand
Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di
samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

2.      Footwork
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas,
yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi
balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki
tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.

3.      Service (Service)


 Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
        Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa
melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi
bertahan.
        Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius
dan sistematis.
        Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
        Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam
keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan
tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
        Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan
secara berulang-ulang.
b.      Servis Forehand Tinggi
        Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
        Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok

melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis


lapangan lawan.
        Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua
telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
        Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah
melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti
gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang
harus be langsung kontinu dan harmonis.
        Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.
        Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal
lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-
baiknya.
c.       Servis Backhand
Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat
mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin
melayang retatif dekat di atas jaring (net).
d.      Servis yang Salah :
1.      Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar
dengan grip raket.
2.      Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3.      Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4.      Kaki kiri melakukan langkah.
5.      Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6.      Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7.      Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.
e.       Servis yang Benar :
1.      Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah
pegangan raket.
2.      Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3.      Kaki kiri statis.
4.      Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5.      Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6.      Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

4.      Pengembalian Service


Teknik pengembalian servis, sangat penting dikuasai dengan benar
oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan kok ke daerah sisi kanan dan kiri
lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan.
Prinsipnya, dengan penempatan kok yang tepat, lawan akan bergerak untuk
memukul kok itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di
titik tengah lapangannya.
d. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan
dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian

e. belakang lapangan lawan, atau dengan teknik "pukulan pendek" (drop


pendek) ke sudut depan lapangan lawan.
f. Hindari melakukan "smes keras", tatkala berdiri pada posisi di bagian
belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang
menguntungkan, apabila smes dapat dikembalikan dengan penempatan
yang akurat atau terarah oleh pemain lawan.
g. Dalam permainan ganda, seharusnya kok dipukul terarah cepat, dan arah
pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh
lawan.

5.      Smash
Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan
dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang.
Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smes adalah
bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan
bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya kok
cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek
kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan
serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis.
Dalam praktek permainan, pukulan smes dapat dilakukan dalam sikap
diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash).Oleh karena itu pukulan
smes dapat berbentuk:
        Pukulan smes penuh
        Pukulan smes potong
        Pukulan sines backhand
        Pukulan smes melingkar atas kepala
Teknik pukulan smes tersebut secara bertahap setiap pemain harus
menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk
meningkatkan kualitas permainan.

6.      Netting
Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke
net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik
yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net.
  Hal yang Perlu Diperhatikan
1.      Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk
backhand samping net.
2.      Siku agak bengkok dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang.
3.      Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada
posisi setinggi mungkin.
4.      Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dan pergelangan
tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada
bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan
langit-langit.
  Cara Latihan
1.      Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket.
2.      Penyaji melemparkan kok berturut-turut ke daerah jaring dan Anda
berusaha memukul kok itu.
3.      Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian.
4.      Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil
bergerak.
5.      Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan
cara mendorong kok itu ke berbagai arah.

B.    Kesimpulan
Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di
Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang lumayan luas untuk
memainkannya. Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan
maksimal oleh empat orang.
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan
untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang
raket dengan benar.
1.      Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes,
dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2.      Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga
pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga
terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3.      Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4.      Memukul bola (kok) ke tembok.
5.      Bouncing ball.

C.     Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit
atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis
juga harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia.

MAKALAH PJOK
BULU TANGKIS
DI

S
U
S
U
N

OLEH :

KELAS : X-2
Kecematan Bandar baru
Kabupaten Pidie Jaya
Tahun Ajaran : 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai