Anda di halaman 1dari 7

Bronkitis

Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli

Pengertian Bronkitis 
Bronkitis adalah sebutan untuk infeksi yang menyerang saluran pernapasan utama dari paru-paru
atau yang disebut dengan bronkus. Akibat penyakit ini, maka akan terjadi peradangan atau
inflamasi yang kemudian akan menimbulkan gejala yang mengganggu pernapasan. 

Bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Bronkitis akut. Ini merupakan jenis bronkitis yang bisa menyebabkan pengidapnya


mengalami gejala hingga dua atau tiga minggu. Bronkitis jenis ini adalah gangguan
infeksi sistem pernapasan yang cukup umum terjadi. Korban yang paling sering terserang
penyakit ini adalah anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun.

 Bronkitis kronis. Ini merupakan jenis bronkitis yang disebabkan oleh infeksi bronkus
dan bertahan setidaknya tiga bulan dalam satu tahun dan bisa berulang pada tahun
berikutnya. Berbeda dengan bronkitis akut, bronkitis kronis lebih sering tdijumpai
menyerang orang dewasa di atas usia 40 tahun.

Faktor Risiko Bronkitis


Terdapat beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang alami bronkitis, antara lain:

 Kebiasaan merokok atau menghisap asap rokok.



 Tidak mendapat vaksin influenza atau pneumonia.

 Terpapar zat-zat berbahaya, mulai dari debu, amonia, atau klorin ketika bekerja atau
melakukan aktivitas harian.

 Anak dengan usia di bawah 5 tahun atau orang dewasa yang lebih dari 40 tahun.

 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

 Mengidap beberapa penyakit lain, misalnya penyakit refluks asam lambung (GERD).

Baca juga: Harus Tahu, 5 Fakta Penting Mengenai Bronkitis


 
Penyebab Bronkitis
Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi paru-paru yang pada banyak kasus penyebabnya adalah
virus. Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan lendir lebih banyak. Bronkus
merupakan saluran udara dalam sistem pernapasan yang bertugas membawa udara dari dan ke
paru-paru.

Sementara itu, penyebab bronkitis kronis yang paling umum adalah merokok, baik pasif maupun
aktif. Dalam setiap isapan rokok, terdapat zat yang bisa berpotensi merusak bulu-bulu kecil di
dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Hal tersebut berfungsi untuk menghalau dan
menyapu keluar debu, iritasi, dan lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan
rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus. Saat ini
terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Akibat dari lendir dan
kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru, maka ini dapat membuat sistem pernapasan
menjadi lebih rentan mengalami infeksi.

 
Gejala Bronkitis
 Batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau.

 Sakit tenggorokan.

 Sesak napas.

 Hidung beringus atau tersumbat.

 Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada.

 Kelelahan.

 Demam ringan.

Diagnosis Bronkitis
Untuk memastikan apakah seseorang alami bronkitis, maka diperlukan bebrapa langkah
pemeriksaan untuk memastikannya. Caranya dimulai dengan pemeriksaan terhadap gejala yang
muncul, riwayat kesehatan yang dialami pengidapnya serta faktor risiko yang ada. Saat
menjalani pemeriksaan awal, dokter akan mengamati kondisi paru menggunakan stetoskop
ketika bernapas.

Beberapa tes lain juga dibutuhkan untuk mendiagnosis bronkitis. Tes tersebut, antara lain:

 Rontgen dada, untuk mendeteksi kondisi sistem pernapasan secara keseluruhan dan hal-
hal lain penyebab timbulnya batuk.

 Pemeriksaan kadar oksigen dalam darah. Saat tes ini dilakukan, alat berupa sensor khusus
akan digunakan, kemudian ditempelkan pada jari untuk mengetahui kadar oksigen dalam
darah.

 Tes darah.

 Tes fungsi paru. Alat berupa tabung atau selang yang disebut spirometer akan digunakan
selama proses pemeriksaan ini. Pengidapnya akan diminta untuk menghirup dan
mengembuskan napas melalui spirometer. Alat ini pun akan menunjukkan fungsi paru
pasien.

Komplikasi Bronkitis
Pneumonia adalah komplikasi bronkitis yang paling mungkin terjadi. Komplikasi bronkitis ini
bisa muncul saat infeksi menyebar lebih jauh ke paru-paru. Infeksi ini kemudian sebabkan
kantong udara dalam paru-paru terisi dengan cairan. Faktanya, sekitar 5 persen kasus bronkitis
berujung pada pneumonia.

Bagi pengidap bronkitis yang sudah lanjut usia, perokok, dan orang yang dalam kondisi sakit,
perlu dirawat di rumah sakit karena rentan terkena pneumonia. Jadi tindakan ini baik dilakukan
sebagai bentuk pencegahan agar terhindar dari pneumonia.

 
Pengobatan Bronkitis 
Umumnya, bronkitis bisa diatasi dengan mudah di rumah. Namun, kondisi ini bisa semakin
parah dan perlu perawatan di rumah sakit. Ini terjadi saat:

 Batuk yang dialami lebih parah dan bisa bertahan hingga lebih dari tiga minggu.

 Mengalami demam selama lebih dari tiga hari.

 Batuk berdahak yang diikuti dengan darah.

 Mengidap penyakit jantung atau paru-paru yang merupakan penyebab dasarnya.
Misalnya, penyakit asma, emfisema, atau gagal jantung.

Pengobatan bronkitis yang disarankan:


 Bronkitis akut bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa pekan, jadi terkadang
tidak diperlukan pengobatan untuk bronkitis. Disarankan untuk minum banyak cairan dan
juga banyak istirahat. Pada beberapa kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama.

 Gejala bronkitis kronis biasanya akan bertahan sekitar tiga bulan. Sayangnya, hingga kini
belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan bronkitis kronis, tapi ada obat yang bisa
digunakan untuk meredakan gejala yang muncul. Sebaiknya hindari merokok atau
lingkungan dengan banyak perokok di sekitarnya. Kondisi ini bisa membuat gejala makin
parah.

 
Pencegahan Bronkitis 
Ketika sakit batuk dahak dan terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang, sebaiknya segera
periksakan pada dokter untuk mengetahui apakah ada risiko bronkitiis atau tidak.

Baca juga: Gejala Berupa Sesak Napas, Bronkitis Sering


Dikira Asma
 
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami tanda dan gejala di atas, segera berbicara dengan dokter untuk mengetahui
penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. 

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Conditions & Diseases. Bronchitis.

Web MD. Diakses pada 2019. Bronchitis.

Healthline. Diakses pada 2019. Understanding Chronic Bronchitis.

Diperbarui pada 26 November 2019.


Pengertian Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran utama pernapasan atau bronkus.
Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa udara dari dan menuju paru-paru.
Seseorang yang menderita bronkitis biasanya ditandai dengan munculnya gejala batuk
yang berlangsung selama satu minggu atau lebih.

Secara umum, bronkitis terbagi menjadi dua tipe, yakni:

 Bronkitis akut. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak berusia di bawah 5 tahun. Bronkitis tipe
akut biasanya pulih dengan sendirinya dalam waktu satu minggu hingga 10 hari. Namun, batuk
yang dialami dapat berlangsung lebih lama.
 Bronkitis kronis. Bronkitis tipe ini biasanya dialami oleh orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
Bronkitis kronis dapat berlangsung hingga 2 bulan, dan merupakan salah satu penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK).
Bronkitis yang memburuk dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, berpotensi
menimbulkan komplikasi berupa pneumonia. Pneumonia adalah peradangan pada satu atau
kedua kantung paru-paru. Seseorang yang sudah mencapai tahap ini akan merasakan gejala
berupa:

 Nyeri dada ketika batuk bahkan bernapas.


 Badan terasa lelah.
 Linglung, atau terjadi penurunan kesadaran.
 Mual dan muntah.
 Diare.

Gejala dan Penyebab Bronkitis

Gejala bronkitis adalah batuk, yang dapat disertai sesak napas dan sakit tenggorokan. Pada kasus
yang parah, batuk dapat menyebabkan nyeri dada bahkan penurunan kesadaran. Bronkitis
disebabkan oleh infeksi virus, dan lebih rentan menyerang perokok dan orang dengan sistem
kekebalan tubuh lemah. Salah satu kelompok yang rentan terkena bronkitis adalah anak-anak.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena bronkitis,
antara lain:

 Tidak menerima vaksin influenza atau pneumonia.


 Sering terpapar zat-zat berbahaya, seperti debu atau amonia.
 Berusia di bawah 5 tahun atau lebih dari 40 tahun.

Pengobatan Bronkitis

Bronkitis ringan dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika kondisinya cukup berat, bronkitis
harus diatasi dengan obat-obatan, seperti obat batuk berdahak. Untuk membantu pengobatan,
disarankan untuk banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.

Bronkitis dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

 Menghindari rokok.
 Menerima vaksin flu dan pneumonia.
 Menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan setiap usai beraktivitas.
 Mengenakan masker untuk menghindari paparan senyawa berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai