Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS DAN PENATALAKSANAAN

FISIOTERAPI
(BRONKITIS KRONIK)

FEBRIANTO
NIM R021191056

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNVERSITAS HASANUDDIN
2021
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran udara atau saluran
bronkus. Bronkus merupakan saluran yang terhubung dengan paru-paru kanan
dan kiri. Bagian saluran pernapasan ini berbentuk cabang sehingga disebut juga
dengan cabang tenggorok.

Bronkitis akut
Bronkitis akut, juga dikenal sebagai flu pada dada adalah peradangan dan
pembengkakan pada saluran pernapasan yang terletak di paru-paru. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang sama pada penyakit flu dan sering kali flu tersebut
menyebabkan bronkitis akut.

Kondisi ini biasanya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu tanpa
dampak yang berlangsung lama. Meskipun, Anda mungkin masih merasakan
batuk membandel selama beberapa minggu setelah sembuh.

Bronkitis kronis
American Lung Association (ALA) mendefinisikan bronkitis kronis
sebagai serangan batuk berdahak yang muncul selama sebagian besar hari dalam
sebulan, tiga bulan dalam setahun. Kondisi itu terjadi dua tahun berturut-turut
tanpa kondisi mendasar lainnya yang menjelaskan keadaan batuk itu sendiri.

Kondisi ini merupakan kondisi jangka panjang yang akan terus berulang,
tapi masih bisa diatasi gejalanya. Namun, tetap saja peradangan kronis ini tidak
dapat sembuh sepenuhnya.

Gejala
Pada kondisi normal, silia, yaitu sel-sel seperti rambut dalam saluran
pernapasan, bertugas untuk menjaga saluran udara bersih dari lendir. Ketika
terjadi iritasi, silia dapat saja rusak sehingga tak mampu menjalankan tugasnya.
Akibatnya, saluran udara yang penuh dengan lendir menjadi tempat yang baik
untuk berkembangbiaknya bakteri penyebab infeksi.

Setelah peradangan saluran napas terjadi dalam jangka panjang, penyakit ini
dapat menimbulkan gejala khas. Beberapa gejala bronkitis yang khas, antara lain:

 Batuk berdahak, yang mungkin bercampur dengan darah


 Lelah
 Napas pendek
 Dada terasa nyeri
 Demam
Secara lebih detail, berikut gejala khas bronkitis berdasarkan jenisnya:

Bronkitis akut
Berikut adalah gejala khas bronkitis akut:

 Batuk hilang setelah beberapa minggu


 Adanya dahak yang berwarna putih, abu-abu, atau kuning kehijauan
 Napas yang pendek terutama pada saat mengeluarkan tenaga.
 Napas pendek

Bronkitis kronis
Berikut adalah gejala khas bronkitis kronis:

 Produksi lendir yang berlebih dan terus-menerus


 Warna lendir bisa tampak bening, putih, kuning, abu-abu, atau kehijauan
 Kesulitan bernapas karena menebalnya saluran udara akibat lendir
 Batuk berdahak yang terjadi setiap hari (kondisi ini juga dapat
menyebabkan luka pada paru-paru)
 Pilek

Tanda dan gejala pada kondisi bronchitis kronis menurut Pulmonary Practice
Associates :
 Batuk berat yang terus menerus disertai lender berwarna kuning, hijau,
atau putih.
 Pernapasan semakin sulit.
 Sesak napas disertai bunyi mengi.
 Kelelahan
 Demam
 Panas dingin
 Ketidaknyamanan dada
 Bau mulut
 Pada tahap lanjut, Kulit dan bibir berwarna kebiruan.
 Edema perifer
 Pembekakan di kaki dan pergelangan kaki

Penyebab
Bronkitis akut
Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang
menginfeksi umumnya sejenis dengan virus penyebab pilek dan flu.

Biasanya anak-anak lebih sering menderita kondisi ini. Penyebab kondisi


peradangan pada saluran napas anak (bronkitis akut) biasanya adalah virus, tapi
juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, alergi, dan iritasi dari asap rokok,
polusi, atau debu.

Saat anak pilek, flu, sakit tenggorokan, atau mengalami sinusitis kronis
yang disebabkan oleh virus, virus ini dapat menyebar ke daerah bronkus. Virus
yang ada di daerah bronkus ini kemudian dapat menyebabkan saluran napas
menjadi bengkak, meradang, dan tersumbat oleh lendir yang dihasilkannya.

Virus-virus ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui batuk atau
bersin. Virus juga dapat menyebar saat anak menyentuh mulut, hidung, atau dari
ingus atau cairan pernapasan dari orang yang terinfeksi yang menempel di benda-
benda yang dipegang anak.

Bronkitis kronis
National Institutes of Health (NIH) mengonfirmasi bahwa asap rokok
adalah penyebab paling umum dari bronkitis kronis. Bahkan, 90 persen orang
yang menderita penyakit ini memiliki riwayat merokok seperti dilansir oleh Johns
Hopkins Medicine.

Selain asap rokok, penyebab lainnya adalah paparan jangka panjang


lainnya terhadap polusi udara, asap industri atau kimia, gas beracun, dan debu.
Infeksi berulang yang dapat merusak paru-paru dan memperburuk gejala juga
adalah kondisi yang bisa jadi penyebab penyakit ini.

Faktor risiko
Ada beberapa faktor yang membuat lebih berisiko terkena bronkitis kronis,
antara lain:

 Asap rokok, orang yang merokok atau tinggal bersama perokok berada
dalam risiko tinggi akan kedua jenis bronkitis, akut dan kronis.
 Sistem imun rendah, hal ini mungkin akibat dari penyakit akut lainnya,
seperti pilek, atau dari kondisi kronis yang merusak sistem kekebalan diri
Anda. Orang lanjut usia, bayi, dan anak-anak memiliki kerentanan yang
lebih besar terhadap infeksi.
 Paparan terhadap iritan di tempat kerja, risiko Anda terkena bronkitis
menjadi jauh lebih besar jika Anda bekerja di sekitar iritan paru-paru,
seperti biji-bijian atau tekstil, atau terpapar uap kimia.
 Refluks asam lambung, serangan heartburn yang kambuhan dapat
mengiritasi tenggorokan dan membuat Anda menjadi lebih rentan terhadap
bronkitis.
 Usia, orang yang berusia 50 tahun lebih, berisiko terkena penyakit ini.

Komplikasi
Meskipun satu episode bronkitis biasanya tidak terlalu mengkhawatirkan,
kondisi ini bisa saja menyebabkan pneumonia pada beberapa orang. Serangan
bronkitis yang berulang-ulang juga dapat berarti Anda menderita penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK).

Komplikasi bronkitis yang paling umum adalah pneumonia. Itu terjadi


ketika infeksi menyebar jauh ke paru-paru, menyebabkan kantung udara kecil di
dalam paru-paru terisi oleh cairan.

Sekitar 1 dari 20 kasus bronkitis mengarah ke pneumonia. Orang yang


berisiko lebih tinggi terhadap kondisi ini adalah:

 Orang lanjut usia


 Orang yang merokok
 Orang dengan kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung, liver, atau
ginjal
 Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah

Diagnosis

 Pemeriksaan fisik
 Rontgen dada. Rontgen dada atau thorax dapat membantu menentukan
apakah Anda memiliki pneumonia atau kondisi lain yang menyebabkan
batuk. Pneumonia dan bronkitis memang dua kondisi yang mirip, tetapi
sebenarnya berbeda. Hal ini terutama penting jika Anda pernah merokok
atau merupakan perokok saat ini.
 Tes dahak. Dahak dapat dites untuk memeriksa apakah Anda memiliki
batuk rejan (pertusis) atau penyakit lainnya yang dapat diredakan dengan
antibiotik. Dahak juga dapat dites untuk tanda-tanda alergi.
 Tes fungsi paru. Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi paru dan
tanda-tanda asma atau emfisema. Tes ini dilakukan dengan mengukur
aliran udara dan volume udara di paru-paru.
 High-resolution computed tomography (HRCT). Metode ini merupakan
CT scan khusus yang memungkinkan dokter mendapatkan gambaran paru-
paru Anda dalam resolusi tinggi untuk membantu diagnosis. Secara
umum, metode HRCT tidak memiliki perbedaan dengan CT scan biasa.
PEMERIKSAAN DAN PENATALAKSANAAN

Anamnesis
Nama : Akram
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Jalan Perintis Hutan, Perumahan Rimba, Blok C No. 23
No hp : 082345678910
Hobi : Tenis meja
Diagnosa medis : Bronkitis Kronik
Tinggi Badan : 167 cm
Berat badan : 47 kg

Vital sign
Tekanan darah : 120/85
Denyut nadi : 89 kali per menit
Suhu : 36 derajat
Pernapasan : 20 kali per menit
Saturasi O2 : 93% (hipoksia ringan)

C : Chef of Complaint
Sesak nafas dan batuk berdahak.

H : History Taking
Fisioterapis Pasien
Sejak kapan? Sekitar 3 bulan yang lalu
Bagaimana kronologis awal mula Saya mulai batuk-batuk itu 2 tahun
munculnya keluhan yang bapak yang lalu, tapi saya pikir itu adalah
rasakan? batuk biasa, karena setiap kali saya
minum obat batuk dari apotek
batuknya langsung sembuh
Pekerjaan seperti apa yang biasa Pekerjaan saya di kantor biasanya
bapak lakukan? mengetik dan menulis
Apa awalnya batuk bapak batuk awal-awal itu belum yang berdahak,
berdahak? tapi lama-lama mulai saya rasakan
dahaknya makin banyak, itu sekitar 3
bulan yang lalu saya selalu merasa
sesak setelah beraktivitas
Aktivitas seperti apa biasanya Ketika naik turun tangga, angkat
yang bapak lakukan sehigga angkat barang, atau kerja kerja berat
merasa sesak?
Apa keluhannya hilang-timbul Iyya kalo misal saya tidak
dan dimana letak keluhannya ? beraktivitas berat sesaknya tidak
terjadi, dan sakitnya itu di bagian
dada kanan
Apa yang membuat keluhannya Ketika posisi saya tidak melakukan
berkurang? aktivitas berat atau dalam keadaan
istirahat seperti berbaring
Jika sesaknya timbul apa yang Awal-awal itu saya coba bernafas
bapak lakukan? dalam saja tapi terkadang lama baru
bisa berhenti sesak, selama 1 bulan
terakhir saya pake Nebulizer
Apa bapak sudah ke dokter? Iya sudah, saran untuk memakai
Nebulizer juga dari dokter
Apa kata dokter,dan apa ada obat Katanya ada peradangan pada paru-
tertentu yang dikonsumsi? paru kanan saya, saya juga dikasi obat
antiinflamasi (NSAID, dan
salbutamol) oleh dokter
Apa ada hasil lab yang ibu bawa Iya untuk lab saya sudah test alergi
atau hasil radiologi? dan juga pemeriksaan sputum, kata
dokter sputumnya warna hijau. Untuk
hasil radiologi juga saya ada bawa
(menyerahkan hasil radiologi)
Apa bapak merokok? Atau punya Iya kalo merokok saya dulu memang
keluarga dengan riwayat perokok berat tapi berhenti merokok
penyakit paru? sekitar 2 bulan yang lalu, untuk
keluarga sejauh yang saya tahu tidak
ada yang punya riwayat penyakit paru
Bagaimana dengan aktivitas Iyya terganggu pada saat saya
sehari-hari bapak, apakah berjalan cepat, atau dalam waktu yang
terganggu? lama,dan juga pada saat akan tidur
saya harus mencari posisi nyaman
supaya bisa tidur
Bagaimana dengan hobi bapak? Saya sudah tidak bermain tenis meja,
biasanya saya selalu bermain saat
akhir pekan
Apa yang bapak rasakan terkait Saya juga sedikit cemas karena ketika
dengan penyakit bapak ini? sesaknya datang tidak ada yang bisa
saya lakukan, kasian juga keluarga
dirumah
Bagaimana tanggapan keluarga Istri dan anak saya mendukung penuh
bapak terkait keadaan bapak pengobatan saya dan selalu bilang
sekarang? pasti akan sembuh
Apa ada keluhan lain? Ini ada nyeri dibagian leher.
Apakah bapak merasakan cemas? Iya sedikit cemas
Apakah ada keluhan yang lain Tidak ada
lagi, pak?

A : Assymetryc

Inspeksi Statis
Body type Kurus
Postur Sedikit protraksi
Bentuk dada Barrel chest
Skin tone Agak pucat
Ekspresi Sedikit lelah, dan ada effort lebih saat bernafas
Neck Normal
Finger Normal
Simetrisitas Shoulder, SIAS, Scapula simetris

Inspeksi dinamis
Pola napas Dangkal, cepat
Pengembangan toraks Agak minim
Berjalan Normal meskipun agak lambat

Quick test
Meniup kertas Mampu meniup dari jarak 20 cm

Palpasi
Posisi trakea Normal (tidak ada deviasi)
Tenderness m. Upper trapezius, m. SCM
Oedem Tidak ada
Suhu Normal
Kontur kulit Normal

PFGD Cervical
Aktif Dalam batas normal
Pasif Ada sedikit nyeri saat ekstensi dan lateral fleksi
TIMT Mampu

PFGD Shoulder
Aktif Normal
Pasif Normal
TIMT Mampu

R : Restrictive

- ROM :-
- Pekerjaan : terganggu (karyawan swasta)
- Rekreasi : terganggu (bermain tenis meja di akhir pekan)
- ADL : terganggu (sesak napas saat aktivitas sedang-berat)

T : Tissue Impairment and Phsycogenic Prediction

- Pulmonal : Obstruksi jalan napas


- Musculotendinogen : Spasme m. SCM dan m. Upper Trapezius
- Osteoarthrogen :-
- Neurogen :-
- Phsycogen : kecemasan

S : Spesific Test

1. Auskultasi paru
Tujuan : mengetahui bunyi napas
 Ronki pada lobus middle dextra pada ekspirasi dan inspirasi
 Wheezing pada lobus middle dextra

2. Perkusi
Tujuan : mengetahui penumpukan cairan, sputum, dll.
 Normal pada lobus apikal dan lower paru dextra dan seluruh
lapangan paru sinistra
 Dull pada lobus middle dextra

3. Ekspansi Thorax
Tujuan : Mengetahui pengembangan thorax
 Chest motion - Penurunan ekspansi toraks pada lobus middle dextra
 Pump & bucket motion - Penurunan ekspansi toraks terutama pada
gerakan bucket handle motion

Test Ekspansi Toraks Inspirasi Ekspirasi Selisih Normal


Lingkar Upper chest (axila) 77 75 2 cm 2-3 cm
toraks
Middle chest (ICS 4- 75 73 2 cm 3-5 cm
5)
Lower chest (ICS 6-7) 74 70 4 cm 5-7 cm

4. Borg Rating of Perceived Exertion


Tujuan : untuk mengetahui derajat sesak
Hasil : 5 (berat)

5. Zona Latihan
Tujuan : menghitung batas atas dan batas bawah yang harus dicapai
saat latihan aerobik.

Zona Latihan
Batas bawah 106 kali/menit
Batas atas 115 kali/menit

6. VAS
Tujuan : untuk mengukur intensitas nyeri spasme m. SCM dan upper
trapezius
Hasil :
 Nyeri diam :2
 Nyeri tekan :5
 Nyeri gerak :4

7. HRS-A
Tujuan : untuk mengukur tingkat kecemasan
Hasil : 18 (kecemasn ringan)

8. Indeks Barthel
Tujuan : mengukur tingkat ketergantungan aktivitas
Hasil : 90 (ketergantungan moderat)

Diagnosis
Activity limitation:
 Penyempitan bronkial karena Retensi mukus
 Spasme otot-otot bantu pernafasan
Participation restriction
 Terhambat dalam melakukan aktivitasnya sebagai karyawan swasta
dan juga melakukan hobinya
Body structure and function
 Penyempitan bronkial karena retensi mukus
 Spasme otot-otot bantu pernafasan
“Keterbatasan melakukan aktivitas karena adanya sesak nafas, spasme
otot-otot bantu pernapasan, akibat penyempitan bronkial yang disebabkan
oleh retensi mukus.”

Problem Fisioterapi
a. Problem Primer : Sesak napas, retensi mukus
b. Problem Sekunder : kecemasan, spasme scm & upper trapezius,
gangguan pengembangan thorax
c. Problem Kompleks : Gangguan ADL

Tujuan Fisioterapi
a. Tujuan jangka panjang : mengembalikan kemampuan ADL yang baik
b. Tujuan jangka pendek :
1) Mengurangi kecemasan
2) Mengurangi spasme
3) Mengeluarkan mukus
4) Memperbaiki pola napas
5) Mengurangi sesak saat beraktivitas
Intervensi

No. Problem Modalitas Dosis


1. Kecemasan Komunikasi F : 1x sehari
terapeutik I : pasien fokus
T : interpersonal approach
T : selama proses terapi
2. Pre-eliminary Infrared F : 2x per minggu
(spasme) I : 40 cm dari kulit
T : local direct
T : 15 menit
3. Spasme Manual therapy F : 2x per minggu
I : gentle, 5 repetisi
T : friction, stretching
T : 10 menit
4. Sputum Postural drainage F : 1x sehari
I :-
T : baring ke kiri + perkusi
dan fibrasi
T : 2 menit
Batuk efektif F : 1x sehari
I : 2 kali repetisi
T : ACBT
T : 1 menit
5. Sesak napas, Breathing exercise F : 1x sehari
napas pendek & I : 3 set 5 repetisi
dangkal, dan T : Pursed lip breathing,
gangguan Thoracic mobilisation
pengembangan technique
thorax T : 10 menit
6. Sesak napas dan ADL aerobic F : 1x sehari
gangguan ADL exercise I : kecepatan sedang
T : treadmill walking
T : 10 menit

Evaluasi

No. Problem Parameter T0 T1


1. Kecemasan HRS-A 18 (kecemasan 10 (tidak ada
ringan) kecemasan)
2. Nyeri VAS Nyeri diam : 2 Nyeri diam : 0
Nyeri tekan : 5 Nyeri tekan : 2
Nyeri gerak : 4 Nyeri gerak : 1
3. Pengembangan Upper inspirasi : 77 inspirasi : 77
thorax chest ekspirasi : 75 ekspirasi : 75
(axila)
Middle inspirasi : 75 inspirasi : 76
chest (ICS ekspirasi : 73 ekspirasi : 73
4-5)
Lower inspirasi : 74 inspirasi : 75
chest (ICS ekspirasi : 70 ekspirasi : 70
6-7)
4. ADL Indeks 95 (ketergantungan 99
barthel ringan) (ketergantungan
ringan)

Modifikasi
Modifikasi program disesuaikan dengan hasil evaluasi yang didapatkan
dari perkembangan hasil terapi yang dicapai oleh pasien. Modifikasi dapat berupa
peningkatan dosis atau modifikasi jenis latihan aerobik. Penghentian pemberian
salah satu atau beberapa modalitas tergantung pada kesembuhan yang dicapai.

Home Program
Untuk meningkatkan kesembuhan pasien disarankan melakukan teknik
breathing dan batuk efektif di rumah.

Kemitraan
Melakukan kemitraan dalam rangka memberikan layanan prima kepada
pasien, diantaranya dengan dokter spesialis jantung paru dan dokter spesialis
radiologi.

Anda mungkin juga menyukai