Anda di halaman 1dari 31

BRONCHITIS

TIM ASISTEN FARMAKOTERAPI 2


Pendahuluan
Suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamasi
bronkus yang bersifat patologis dan berjalan kronik.

Bronkitis akut adalah diagnosis klinis yang ditandai


dengan batuk akut, dengan atau tanpa produksi dahak,
dan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan bagian bawah
tanpa adanya penyakit paru-paru kronis, seperti penyakit
paru obstruktif kronis, atau penyebab yang dapat
diidentifikasi, seperti pneumonia atau sinusitis.

Bronkitis kronis dapat didefinisikan sebagai batuk


produktif kronis yang berlangsung lebih dari 3 bulan yang
terjadi dalam rentang waktu 2 tahun
.
Etiologi
Penderita Usia, jenis kelamin, kondisi alergi dan riwayat penyakit paru yang sudah ada.

Lingkungan Polusi udara, merokok dan infeksi. Infeksi sendiri terbagi menjadi infeksi bakteri
(Staphylococcus, Pertusis, Tuberculosis, mikroplasma), infeksi virus (RSV,
Parainfluenza, Influenza, Adeno) dan infeksi fungi (monilia)

Virus : Hampir 90% rhinovirus, enterovirus, influenza A dan B, parainfluenza, virus


Corona, human metapneumovirus, dan virus syncytial pernapasan

Bakteri : 1-10% Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae,


and Bordetella pertussis, ChronicBordetella pertussis
Faktor Resiko
Manifestasi Klinis
Batuk dan produksi sputum adalah gejala yang paling umum biasanya
terjadi setiap hari.

Dyspnea (sesak napas) secara bertahap meningkat dengan tingkat


keparahan penyakit. Biasanya, orang dengan bronkitis kronik
mendapatkan sesak napas dengan aktivitas dan mulai batuk .

Gejala kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, hidung tersumbat, dan


sakit kepala dapat menyertai gejala utama.

Demam dapat mengindikasikan infeksi paru-paru sekunder virus atau


bakteri.
Klasifikasi
01 02 03
Acute bronchitis Chronic bronchitis Acute bacterial exacerbation of
Bronkitis kronis biasanya didefinisikan chronic bronchitis
Pasien biasanya datang
dengan batuk yang
sebagai batuk dan produksi dahak pada (ABECB)
sebagian besar hari dalam sebulan selama
berlangsung lebih dari 5 hari setidaknya 3 bulan dalam setahun selama
dan dapat dikaitkan dengan Patogen bakteri diidentifikasi pada
2 tahun berturut-turut. Bronkitis kronis
kurang dari setengah dari semua
produksi dahak. Batuk diakibatkan oleh lendir saluran napas
kasus ABECB. Kriteria Anthonisen
biasanya sembuh dalam yang berlebihan akibat peningkatan
biasanya digunakan untuk
produksi (yaitu, peradangan, stres
waktu 3 minggu tetapi dapat memenuhi syarat tingkat keparahan
oksidatif, infeksi) dan penurunan
bertahan hingga 8 minggu. pembersihan (yaitu, fungsi siliaris yang
eksaserbasi akut.
buruk, oklusi saluran napas, kelemahan
otot pernapasan).
Patofisiologi
Patofisiologi
Healty Bronchi Acute Bronchi

Chronic Bronchi
Diagnosis
Riwayat dan ● Akut
Pola Gejala ● Kronik

● Inspeksi Pemeriksaan


Palpasi
Perkusi Fisik
● Auskultasi

Pemeriksaan ●

Pemeriksaan Lab
Analisi gas darah
penunjang ●

Pemeriksaan faal paru
Radiologi Rontage Thorak
(PA/Lateral)
Algoritma Terapi
Studi Kasus
1. Identitas Pasien
Nama : FT
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 38 tahun
Alamat : KIHAJAR
Bangsa/Suku : Indonesia/Bali
Pendidikan : SMA
Agama : HINDU
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 10 November 2021 (pkl.09.30 WITA)

2. Kasus
Pasien perempuan, 38 tahun, petani, suku Bali, mengeluh batuk sejak 6 bulan yang
lalu. Dahak kental berwarna kuning atau hijau, namun tidak pernah sampai berisi
darah. Batuk dikatakan dalam sebulan bisa kambuh 2 sampai 3 kali dengan lama
batuk bervariasi antara seminggu sampai dua minggu.

Pasien seringkali hanya membeli obat batuk di toko obat atau apotek jika batuknya
muncul. Batuk pasien tidak memiliki pola khas muncul saat malam atau pagi hari,
tetapi bisa muncul kapan saja sepanjang hari. Untuk batuk saat ini dikatakan muncul
sejak seminggu lalu. Batuk disertai sesak napas dan penurunan berat badan. Sesak
napas muncul di saat pasien batuk, namun tidak sampai berat. Pasien masih bisa
beraktivitas saat sesaknya muncul, hanya saja sesak yang dirasakan cukup
mengganggu saat pasien bekerja. Sesak napas biasanya membaik jika sudah minum
obat sesak dan batuk yang diberikan oleh dokter. Dikatakan sesak tidak dipengaruhi
oleh posisi tidur. Penurunan berat badan dikatakan oleh pasien terjadi sejak 6 bulan
yang lalu saat pasien mulai mengalami batuk. Penurunan berat badan 2,5 kg.
Keluhan lain seperti panas badan, atau berkeringat dingin di malam hari disangkal
oleh pasien.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisis
• Kondisi Umum : Sakit sedang
• Kesadaran : E4V5M6 /Compos mentis
• Tinggi badan : 155 cm
• Berat badan : 52,5 kg
• BMI : 21,85 kg/m2
• Gizi : Baik
• Tekanan darah : 110/60 mmHg
• Nadi : 80 kali/menit
• Respirasi : 16 kali/menit
• Suhu aksila : 36,9 ºC
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
• Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, RP -/- isokor
• THT
Telinga : Sekret -/-, hiperemis -/-
Hidung : Sekret (-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, faring hiperemi (-)
Lidah : Papil atrofi (-)
Leher : JVP 7 cmH2O, kelenjar tiroid normal, pembesaran KGB (-)

Thorax : Simetris (+), retraksi (-)


Cor
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V MCL S, kuat angkat (-)
Perkusi : Batas atas jantung ICS II kiri
Batas kanan jantung PSL kanan
Batas kiri jantung MCL kiri ICS V
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo
Inspeksi : Simetris statis dan dinamis
Palpasi : Vocal fremitus N/N
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonchi -/-, Wheezing -/-
Perkusi : Batas atas jantung ICS II kiri
Batas kanan jantung PSL kanan
Batas kiri jantung MCL kiri ICS V

Pulmo Pemeriksaan Fisik


Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)

Inspeksi : Simetris statis dan dinamis


Palpasi : Vocal fremitus N/N
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonchi -/-, Wheezing -/-

Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), ascites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar/lien ttb, ginjal ttb balotement (-/-), nyeri ketok CVA (-/-), nyeri
........................suprapubic (+)
Perkusi : Timpani, ascites shifting dullness (-)

Ekstremitas : Hangat +/+ , edema -/-


+/+ -/-
Pemeriksaan Penunjang
TES SPUTUM BTA (20 Desember 2021)

Spesimen Hasil
Dahak
A (Sewaktu) Negatif

B (Pagi) Negatif

C (Sewaktu) Negatif FOTO THORAK PA (18 Desember 2021)


Pemeriksaan Penunjang

KESAN RADIOLOGI
• Cor : besar dan bentuk normal
• Pulmo : tak tampak infiltrate/nodul, corakan bronchovaskular meningkat
• Sinus pleura kanan kiri tajam
• Diafragma kanan dan kiri normal
• Tulang-tulang tampak baik
• Secara radiologis saat ini tidak tampak gambaran proses spesifik
SOAP
Subjektif
● Pada pasien ditemukan gejala batuk berdahak kental berwarna kuning atau hijau
namun tidak pernah sampai berisi darah. Disertai dengan sesak napas yang muncul
saat batuk atau aktifitas, dan penurunan berat badan. Tapi tidak disertai dengan
demam.
● Batuk dikatakan hampir setiap hari. Dalam sebulan bisa kambuh 2 sampai 3
kali dengan lama batuk bervariasi antara seminggu sampai dua minggu.
Untuk batuk saat ini dikatakan muncul sejak seminggu lalu.
● Riwayat merokok disangkal oleh pasien dan keluarga.
Objektif
● Pada pasien tidak ditemukan adanya penggunaan otot-otot pernapasan, sianosis, barrel
chest, fremitus melemah, atau suara perkusi hipersonor. Suara nafas vesicular normal,
tidak terdapat ronki dan wheezing.

● Pada foto thorak PA pasien didapatkan tak tampak infiltrate/nodul, dan adanya
peningkatan corakan bronchovaskular dengan kesan Bronkitis dan saat ini tidak
tampak gambaran proses spesifik
Assesment
Broncitis
Problem
Medik DRPs
Bronkitis Indikasi tanpa
terapi
Rekomendasi
● Cefiksim 2 x 200 mg tiap
12 jam Monitoring
● Acetylcysteine 3 x 1
Kapsul ● Keluhan : batuk, sesak napas
● Salbutamol 180 mcg (2 ● Tanda vital: tekanan darah,
puff) 3-4 kali sehari nadi, kecepatan nafas dan
● Prednison 5 mg tiap 6- temperatur axilla
12 jam
Terapi Non-Farmakologi
& Edukasi
 Penjelasan kepada pasien mengenai penyakitnya.
 Menghindari polusi atau bahan yang dirasa iritatif seperti dengan
menggunakan masker saat bekerja.
 Menghindari infeksi saluran napas dengan menjaga kebersihan
lingkungan dan tangan serta mengobati infeksi sedini.
 Makan makanan yang cukup gizi dan mencukupi kebutuhan
cairan.
 Suplementasi nutrisi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai