Anda di halaman 1dari 35

ASTHMA

Preseptor : Indira Saraswati, dr., Sp.A.,


M.Kes
Andhika Satriya Wicaksono 4151211420
Rangga Trietian Mahadiputra 4151211457

slidesppt.net
01
INDETITAS
PASIEN
• No. RM : 697969

• Nama : An. QS

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Usia : 2 tahun

• Tanggal Lahir : 26 Juni 2020

• Tanggal Pemeriksaan: 21 Desember 2022

• HS: 7

• HR: 5
Case Overview
Data Pasien Analisis
Keluhan Utama
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun datang dengan DD/:
keluhan sesak napas. Intrapulmonal
• Bronkopneumonia
• Asma bronkial
• Tuberkulosis paru aktif
• Pneumonia aspirasi
• Covid-19
Ekstrapulmonal
• Kemasukan benda asing
• Hipertrofi adenoid
• Penyakit jantung bawaan
• Anemia
• Asidosis metabolik

Riwayat penyakit sekarang


Sesak dirasakan sejak 2 hari SMRS. Onset akut

Keluhan sesak dirasakan tiba-tiba dan tidak dipengaruhi Karakteristik sesak


oleh posisi.
Data Pasien Analisis
Pada awalnya, sesak disertai dengan mengi, namun Gejala asma.
sesak berangsur-angsur memberat.

Pasien merasakan keluhan sesak yang berulang. Gejala asma, sesak berulang. Derajat asma
Pasien pernah merasakan keluhan yang sama 1 bulan intermitten.
yang lalu. Keluhan saat ini dirasakan lebih parah dari
sebelumnya.

Keluhan disertai dengan batuk pilek dan demam Gejala bronkopneumonia.


yang dirasakan sejak 3 hari SMRS.

Keluhan juga disertai dengan mual dan muntah yang Gejala bronkopneumonia.
berisi dahak.

Keluhan anak tampak biru (-), demam lama yang Menyingkirkan DD/ PJB, TB paru aktif, pneumonia
tidak terlalu tinggi (-), batuk lama (-), BB sulit naik aspirasi, foreign bodies, anemia, Covid-19.
(-), sering tersedak (-), kemasukan benda asing (-),
anak tampak lemah setelah beraktivitas (-), dan nyeri
tenggorokan (-), anosmia (-)
Data Pasien Analisis

BAB tidak cair dan 1x/hari, tidak ada kelainan. BAK Menyingkirkan DD/ asidosis metabolik yang
6x/hari, tidak ada kelainan. diakibatkan diare akut dan dehidrasi.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah merasakan keluhan sesak yang sama 1 Gejala asma, sesak berulang dan reversibel.
bulan yang lalu dan kemudian hilang setelah
diberikan nebulizer.

Keluhan 1 bulan lalu timbul setelah pasien Gejala asma yang dapat timbul setelah ada faktor
beraktivitas fisik dan cuaca dingin pada malam hari. pencetus asma.

Riwayat Keluarga

Ayah pasien memiliki riwayat asma Faktor risiko genetik

Keluarga menjalani pengobatan TB (-) Menyingkirkan DD/ TB


Data Pasien Analisis

Riwayat Pengobatan
Pasien sempat datang ke klinik kemudian dirujuk ke Pasien belum dilakukan tatalaksana.
IGD tanpa diberikan pengobatan.

Pasien belum pernah diberikan pengobatan reliever Pasien tidak memiliki medikamentosa asma.
ataupun controller.
Pasien tidak sedang menjalani pengobatan TB Menyingkirkan DD/ TB paru aktif.

Pasien belum menjalani pemeriksaan spirometri. Untuk memenuhi kriteria diagnosis asma

Riwayat Alergi
Pasien sering batuk-batuk apabila cuaca dingin dan Allergen dan faktor pencetus asma.
menghirup asap rokok dan debu.

Pasien belum melakukan pemeriksaan skin prick test. Untuk mengetahui jenis-jenis allergen yang
menyebabkan alergi.

Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat. Untuk mempertimbangkan pemberian tatalaksana.
Case Overview
Data Pasien Analisis
Anak sudah mendapatkan imunisasi dasar Riwayat imunisasi dasar sudah lengkap.
lengkap. Terakhir imunisasi yang diberikan
adalah saat BIAN.
Pasien makan dengan menu keluarga berupa Nutrisi anak terpenuhi.
nasi dan lauk pauk dengan frekuensi 3x sehari,
serta susu formula yang diberikan on demand
150 cc dalam sekali minum.
Menurut keterangan ibunya, pasien sudah dapat Perkembangan anak sesuai dengan usia.
melompat, melempar bola ke atas, dan
berbicara dengan dimengerti.
Case Overview
Data Pasien Analisis
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis dbn
Kesan sakit : Sakit sedang
BB : 15 kg (+ 1,29 SD) Pertumbuhan dan status gizi sesuai dengan usia
PB : 89 cm (- 0,48 SD)
LK : 50 cm (+ 1,47 SD)
BB/PB : +2,06 SD

TTV
R: 32 x/menit, tipe abdominotorakal Takipnea (-)
S: 36,3 C Dbn
N: 120 x/menit, reic Dbn
SpO2: 99% Dbn, hipoksemia (-)
Case Overview
Data Pasien Analisis
Kepala Dalam batas normal
Normocephal
Rambut: hitam, tidak mudah dicabut
Mata: konj. Anemis -/-, sklera ikterik -/-, air
mata +/+
Hidung: sekret -/-, PCH (-) Distress napas (-)
Bibir: sianosis (-)
Mulut: mukosa basah
Lidah: basah, papil atrofi (-)

Leher
KGB: tidak membesar Dalam batas normal, menyingkirkan DD/ TB
Case Overview
Data Pasien Analisis
Toraks
Inspeksi: simetris, retraksi -/- Distress napas (-)
Palpasi: ic tidak teraba
Perkusi: sonor ka=ki, perbesaran jantung (-)
Auskultasi: cor BJ S1S2 murni regular, S3 (-),
gallop (-), murmur (-). Pulmo VBS ka = ki, Rh
-/-, Wh +/+ Tanda asma

Abdomen
Inspeksi: datar, lembut, umbilicus menjorok ke Dbn
dalam
Palpasi: soepel, H/L tidak teraba Dbn
Perkusi: timpani normal Dbn
Auskultasi: BU (+) normal Dbn
Case Overview
Data Pasien Analisis
Ekstremitas Dalam batas normal
Turgor kembali cepat Tanda dehidrasi (-)
CRT < 2 detik Tanda syok (-)

Pemeriksaan Penunjang
Hb: 12,7 g/dL Dbn
L: 6.000/uL Dbn
Tr: 250.000/uL Dbn
Ht: 38% Dbn
MCV: 77 fL Dbn
MCH: 26 pg Dbn
MCHC: 33 g/dL Dbn
GDS: 84 g/dL Dbn
Imunisasi (Usia dalam Bulan)

Nama Dasar Ulangan


BCG 0 -
Polio 0 2 3 4 -
DPT 2 3 4 -
HiB 2 3 4 -
Campak - -
Hepatitis B 0 2 3 4 -
Lain-lain - -
Diagnosis Banding

• Asma bronkial intermitten dengan bronkopneumonia


Diagnosis Kerja

“Asma bronkial intermitten dengan bronkopneumonia”


Tatalaksana Awal
Non farmakologi
• O2 nasal kanul 3 liter per menit
• Infus KAEN 1B 1,5cc/kgBB/jam

Farmakologi
• Paracetamol syr 3 x 1 cth
• Ampicillin 4 x 600 mg
• Gentamicin 1 x 80 mg
• Nebu Ventolin setiap 8 jam
• Dexametason 2,5 mg setiap 8 jam
DEFINISI

Global Initiative Asthma (GINA)

IDAI
mendefinisikan Asma sebagai suatu penyakit heterogen,
biasanya ditandai dengan inflamasi kronik saluran
respiratori. Inflamasi kronik ini ditandai dengan riwayat mendefinisikan Asma adalah penyakit saluran respiratori dengan dasar
gejala-gejala pada saluran respiratori seperti wheezing, inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktiivitas
sesak nafas, dan batuk yang bervariasi dalam waktu dan saluran respiratori dengan derajat bervariasi. Manifestasi klinis asma
intensitas, disertai dengan limitasi aliran udara ekspiratori dapat berupa batuk, wheezing, sesak nafas, dada tertekan yang timbul
secara kronik dan atau berulang, reversibel, cenderung memberat pada
malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus

16
KLASIFIKASI

Klasifikasi PNAA 2015

Kesetaraan Klasifikasi PNAA 2004 Dengan PNAA 2015

17
ANAMNESIS

Keluhan awal dari diagnosis dari asma adalah gejala respiratorik berupa

02
kombinasi dari batuk, sesak, wheezing, rasa dada tertekan, dan
produksi sputum, yang disertai dengan karakteristik berupa :

DIAGNOSIS • Gejala timbul secara episodic atau berulang.


• Timbul bila ada factor pencetus.
ASMA o Iritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk,
suhu dingin, udara kering, makanan minuman dingin, penyedap
rasa, pengawet makanan, pewarna makanan.
o Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuksari.
o Infeksi respiratori akut karena virus, selesma, common
cold,rinofaringitis
o Aktivitas fisik : berlari, berteriak, menangis, tertawa berebihan

• Adanya Riwayat alergi pada pasien atau keluarganya.


• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu,
bahkan dalam 24 jam. Biasanya gejala lebih berat pada
Malam hari (nokturnal).
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau
dengan pemberian obat Pereda asma.
02
DIAGNOSIS
ASMA
PEMERIKSAAN FISIK

1. Pada kondisi tanpa gejala / stabil, jarang ditemukan kelainan


2. Pada kondisi bergejala :
• Wheezing (stetoskop / audible wheezing)
• Dapat ditemukan gejala alergi :
o Dermatitis atopic
o Rhinitis alergi
o Allergic shiners
o Geographictongue
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Uji inflamasi saluran


SPIROMETRI atau respiratori:
dengan FeNo (fractional exhaled
Peakflowmeter nitric
oxide)

Uji Provokasi Bronkus :


Skin Prick Test exercise, metakolin,
larutan salin
hipertonik 
ALUR DIAGNOSIS ASMA

21
KRITERIA DIAGNOSIS ASMA

22
Slidesppt.net

Etiologi dan Faktor Risiko


Faktor Risiko Faktor Pencetus
• Iritan : asap rokok, suhu dingin,
1. Genetik : riwayat atopi pada
orang tua makanan minuman dingin, penyedap
2. Non genetik : kontak dengan rasa, dll
• Alergen : debu, tungau debu rumah,
faktor pencetus, riwayat ISPA,
prematur, BBLR serbuk sari
• Infeks respiratori akut karena virus,
common cold, rinofaringitis
• Aktivitas fisik
24
Slidesppt.net

PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
TATALAKSANA
Obat asma dapat dibagi menjadi dua kelompok Penatalaksanaan Asma Jangka Panjang,
besar, yaitu obat pereda((reliever) dan obat digunakan untuk mencegah serangan asma.
pengendali (controller). Obat ini untuk mengatasi masalah dasar asma
yaitu inflamasi respiratori kronik, sehingga
Penatalaksanaan Asma akut (Saat serangan) tidak timbul serangan atau gejala asma.
Obat ini digunakan untuk meredakan serangan Pemakaian obat ini secara terus menerus dalam
atau gejala asma bila sedang timbul. Bila jangka waktu yang relatif lama, bergantung
serangan sudah teratasi dan gejala tidak ada pada kekerapan gejala asma dan responsnya
lagi,maka pemakaian obat ini dihentikan terhadap pengobatan /penanggulangan.

● Bronkodilator (B2 agonis kerja cepat) dan ● Inhalasi kortikosteroid


antikolinergik (Ipratropium bromide) ● B2 agonis kerja panjang
● Kortikosteroid sistemik ● Antileukotrien
● Teofilin lepas lambat
JENJANG PENGENDALIAN ASMA
ALUR
TATALAKSANA
SERANGAN ASMA
ANAK
ALUR
TATALAKSANA
SERANGAN ASMA
ANAK BERAT
Komplikasi

01 Pneumonia 04 Atelektasis

02 Asidosis Respiratorik
05 Produktivitas terganggu

03 Status Asmatikus
06 Gagal Nafas
Thanks

slidesppt.net

Anda mungkin juga menyukai