Anda di halaman 1dari 27

Clinical Report Session/CRS

* Amanda Nofita Dewi, S.Ked


** Pembimbing : dr. Husni Edi Taufik Sp.Rad

TUBERKULOSIS PARU
Laporan Kasus
Identitas pasien
Nama : Tn. Sukatman
Usia : 39 tahun (L)
Pekerjaan : Pegawai swasta
MRS : 1 April 2017

Keluhan utama : Batuh berdarah


Keluhan tambahan : Lemas dan nafsu makan
berkurang
Riwayat penyakut sekarang :
Pasien datang ke poli paru dengan keluhan batuk darah 2x
sejak 1 hari SMRS. Berwarna merah segar sekitar 1
sendok makan. Sebelum batuk darah, pasien mengalami
batuk selama 3 bulan ini. Batuk berdahak, berwarna putih
kekuningan. Sesak nafas dan nyeri dada (-).
Badan terasa lemas, nafsu makan berkurang BB Demam
(-), bekeringat malam hari (+). BAK dan BAB lancar dan
normal.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien belum pernah mengalami batuk darah sebelumnya.
Riwayat minum obat 6 bulan (OAT) tidak ada. Riwayat
kontak dengan penderita batuk lama tidak jelas.

Riwayat penyakit keluarga : Disangkal


Riwayat personal sosial : Merokok , berhenti 4
tahun yang lalu
Riwayat sosial ekonomi : Menegah kebawah
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Status Gizi : BB = 50 kg, TB = 165 cm, IMT = 18,37
kg/m2 (Kurang)
Vital sign : TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/ menit
S : 37C
Kepala : Conjungtiva tidak anemis, Sclera tidak ikterik,
Pupil isokor, refleks cahaya langsung / tidak
langsung (+/+)
Leher : Pembengkakan KGB dan tyroid (-)
Paru :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Fremitus taktil hemitoraks kanan dan kiri
simetris
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler, rhonki basah (-/+), wheezing -/-
Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung dalam batas normal
(batas jantung kanan di linea parasternalis dextra, batas
jantung kiri di linea midclavicularis sinistra ICS V, batas
jantung atas ICS II)
Auskultasi : BJ I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
Palpasi : Nyeri Tekan (-), Defans muskuler (-), massa (-)
Perkusi : Timpani (+)

Ekstremitas atas : dbn


Ekstremitas bawah : dbn
Pemeriksaan Penunjang

Cor : CTR <50%


Aorta dan mediastinum
Foto thorak superior tak melebar, Trakea
di tengah
Paru : Corakan
bronchovasculer bertambah.
Tampak infiltrat pada paru
kanan.
Sinuscostofrenicus dan
diafragma normal

Kesan :TB paru dengan


Foto Thorak infeksi sekunder
Diagnosa Kerja
TB paru kanan dengan sekunder infeksi

Pemeriksaan yang Dianjurkan


1. Laboratorium :
Darah lengkap
BTA
2. Foto thorak lateral, top lordotik, CT-Scan thoraks

Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka

Anatomi
Definisi dan Etiologi
Tuberkulosis adalah penyakit akibat infeksi kuman
Mycobacterium tuberculosis sistemis sehingga dapat
mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi
terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi
primer.
Patofisiologi
Penegakan Diagnosis
Gejala klinis Pemeriksaan fisik
Demam KU lemas
Batuk / batuk darah Suhu subfebris
Sesak nafas/Nyeri dada BB
Malaise Perkusi normal/redup
Auskultasi ronki basah,
kasar dan nyaring
Pemeriksaan penunjang
BTA
Radiologi (foto thorak)
Klasifikasi TB paru berdasarkan gambaran radiologis :
1. TB primer
Biasanya gambaran foto normal.
Kelainan foto toraks pada tuberculosis primer ini adalah
limfadenopati, parenchymal disease, miliary disease, dan
efusi pleura.
Bisa dijumpai infiltrat dan kavitas.
Komplikasi yang mungkin adalah pleuritis dan atelektasis.
Cont..
Tuberculosis dengan komplek primer (hanya hilus kiri
membesar). Foto toraks PA dan lateral
Tuberculosis disertai komplikasi pleuritis eksudativ dan atelektasis -
Pleuritis TB
Cont..
2. Tuberkulosis sekunder atau reinfeksi
Kavitas merupakan ciri dari tuberculosis sekunder.
Bercak infiltrat yang terlihat biasanya dilapangan atas dan
segmen apikal lobus bawah.

Tuberkulosis dengan kavitas


Klasifikasi TB sekinder menurut American
Tuberculosis Association (ATA)
1. Tb minimal : infiltrat tidak melebihi batas garis median,
apeks dan iga 2 depan. Kavitas (-)
2. Tb lanjut sedang ( moderately advance tuberculosis ) :
infiltrat tidak melebihi luas satu paru. Bila ada kavitas,
diameternya tidak melebihi 4 cm. Bayangan berawan
dengan konsolidasi yang homogen, luasnya tidak
melebihi 1 lobus paru.
3. Tb sangat lanjut (far advanced tuberculosis ) : Luas
infiltrat >1 paru. Diameter semua kavitas >4 cm.
Pembagian lainny :
Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat
dengan densitas rendah hingga sedang dengan batas
tidak tegas. Menunjukan suatu proses aktif.
Lubang ( kavitas ). Berarti proses aktif kecuali bila
lubang sudah sangat kecil, yang dinamakan residual cavity.
Sarang-sarang seperti garis ( fibrotik ) atau bintik - bintik
kapur ( kalsifikasi, yang biasanya menunjukkan proses
telah tenang ( fibrocalcification).
Tb dengan kavitas Tb dengan kalsifikasi
Foto Toraks dengan proyeksi PA dan Lateral yang terdapat pada
anak -anak berusia 7 bulan dengan TB Milliar. Terdapat beberapa
nodul di seluruh lapangan kedua paru. Dan terdapat konsolidasi di
lobus kanan atas
Perburukan atau perluasan penyakit
Pleuritis
Efusi pleura bisa terdeteksi dengan foto toraks PA dengan
tanda meniscus sign/ellis line, apabila jumlahnya 175 ml.
Pada foto lateral dekubitus efusi pleura sudah bisa dilihat
bila ada penambahan 5 ml dari jumlah normal
Penyebaran miliar
Menyerupai gambaran 'badai kabut (Snow storm
apperance)
Stenosis bronkus
Kavitas
Pengobatan

Fase intensif : 2-3 bulan


Fase lanjutan : 4 atau 7 bulan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai