Anda di halaman 1dari 33

Seorang Pria Dengan TB dan

Batuk Darah (Hemoptisis)


Identitas
• Nama : Tn. Tasrip
• Umur : 70 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Jln. Waringin gang 13 RT
05/RW 04, Mintaragen, Tegal Timur
• Pekerjaan : -
• Status Pernikahan : Menikah
• Tanggal masuk RS : Jumat, 14 Agustus 2015
• Ruangan : Rosella (Bed No. E4)
• No RM : 794040
• Tanggal dikasuskan : 17 Agustus 2015
Anamnesis

Keluhan Utama : Batuk Darah


Riwayat Penyakit Sekarang

• batuk darah merah segar


sejak 1 hari SMRS.
• Dalam sehari, kira-kira
mencapai ½ gelas aqua • Keringat malam (+)
kecil. • Penurunan nafsu makan
• Batuk berdahak selama 3 (-)
bulan ini. • BAB dan BAK lancar
• sesak nafas, nyeri dada,
demam (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
• tahun 2010 pasien pernah mengalami keluhan batuk
berdahak selama kurang lebih 3 bulan juga, sesak nafas
dan nyeri dada, demam (-) batuk darah (-)

• berobat di puskesmas Tegal Barat, dan dinyatakan


menderita TBC paru oleh dokter (dengan BTA positif)
dan pasien hanya berobat 3 bulan.

• Pasien menyangkal memiliki riwayat asma, hipertensi,


kencing manis, penyakit jantung, penyakit ginjal dan
sakit kuning sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga

• Tahun 2009, adik pasien juga mengalami hal serupa


dengan pasien dan didiagnosa oleh dokter di puskesmas
Tegal Timur menderita TBC paru. Namun, sang adik
menjalani pengobatan TBC selama 6 bulan secara tuntas.

• Keluarga pasien tidak ada yang menderita asma, dan


kencing manis. Tetapi ayah pasien memiliki riwayat
hipertensi.
Riwayat Kebiasaan dan Sosial Ekonomi

• Pasien hanya tinggal bersama dengan istrinya, dan tidak


memiliki anak. Pasien tinggal di lingkungan yang padat
penduduk. Saat ini pasien tidak memiliki pekerjaan,
namun istrinya masih bekerja sebagai pedagang. Pasien
juga menyangkal memiliki riwayat merokok. Riwayat
imunisasi Bcg tidak diketahui oleh pasien. Biaya
pengobatan ditanggung oleh BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
• Pasien berpostur tubuh kurus, tampak sakit
Keadaan umum ringan, tidak tampak pucat/sianosis/sesak.
dan kesadaran • Compos Mentis GCS E4 M6 V5

• TD : 110/80 mmHg.
Tanda vital • N : 90x/menit, regular, isi cukup, equal kiri
dan kanan.
• R : 18x/menit, irama teratur, tipe pernafasan
abdominotorakal, kusmaull (-)
• S: 36,5 axillar
• BB : 45 kg TB: 155 cm
Antropometri • BMI : 22 kg/m2

Kepala, mata, • Semua dbn.


telinga, hidung, • Konjungtiva pucat (-)
mulut

Leher • Semua dbn, pembesaran kelenjar (-)


Thorax
Inspeksi : Bentuk rongga
PARU
dada normal, tidak ada
Inspeksi: Gerak dinding dada
kelainan
saat statis maupun dinamis
nampak simetris kiri dan kanan,

Palpasi:Vocal fremitus teraba


normal kanan dan kiri, tidak ada
hemithorax yang tertinggal.

JANTUNG : Perkusi : Sonor pada seluruh


Dalam batas normal lapang paru kanan dan kiri.

Auskultasi: Suara dasar


vesikuler (+/+) Suara
tambahan: rh (+/-) wh (-/-)
Abdomen dan
ekstremitas • Tidak didapatkan kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax
Pemeriksaan Penunjang
• Sputum BTA SPS : Negatif
Daftar Abnormalitas Dan Masalah
DAFTAR DAFTAR
ABNORMALITAS MASALAH AKTIF
• Batuk darah 1. TB paru
• Keringat malam hari 2. Hemoptisis
• TB paru BTA (-)
• Hb, menurun, Ht
menurun, Eritrosit
menurun DAFTAR
• Leukosit menurun MASALAH PASIF
• Anemia Normositik Riwayat TB paru
Normokrom sebelumnya, putus
obat
Rencana Pemecahan Masalah
PLANNING
Problem I: TB paru BTA (-) • Monitoring : KU, TTV,
kesadaran, perkembangan
gejala klinis

• Terapi : OAT
• riwayat pasien batuk lama sudah
kurang lebih 3 bulan • Edukasi:
• keringat malam hari. - Edukasi mengenai TB
• memiliki riwayat pengobatan OAT paru dan komplikasi
pada tahun 2010, namun putus - Edukasi mengenai efek
samping dari OAT.
obat.
- Edukasi bahwa
• auskultasi didapatkan ronkhi
pengobatan TB harus
kasar (+/-) pada daerah apeks rutin, dan ajak keluarga
• Hasil pemeriksaan rontgen dan menjadi PMO.
sputum BTA menunjukkan TB
paru BTA (-).
PLANNING
Problem II: Hemoptisis • Monitoring : KU, TTV,
kesadaran, perkembangan
gejala klinis

Terapi :
• Istirahat baring, kepala
Batuk darah yang dialami sejak 1 direndahkan tubuh
hari SMRS. Dari hasil rontgen dimiringkan ke sisi sakit.
didapatkan Gambaran TB paru • Oksigen
aktif. • Infus RL 20 tpm
• Inj. Asam Traneksamat
• Inj. Vit K
Tuberkulosis

Definisi

• Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi


Mycobacterium tuberculosis.
Epidemiologi
Cara Penularan

Penderita TB Mengeluar Ter inhalasi


batuk-batuk, bersin, kan oleh orang
tertawa keras droplet lain
Klasifikasi TB
BTA (+)

TB Paru
BTA (-)

TB

TB
Ekstraparu

-Kasus baru
-Kasus kambuh
-Kasus gagal
-Kasus putus
obat
- Kasus bekas Tb
Gejala Klinis

GEJALA LOKAL GEJALA SISTEMIK


- batuk > 2  minggu Demam.
- batuk darah - gejala sistemik lain:
- sesak napas malaise, keringat malam,
- nyeri dada anoreksia dan berat badan
menurun.
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN FISIK
1. konjungtiva mata atau kulit
yang pucat karena anemia,
demam (subfebris), badan
PEMERIKSAAN FISIK
kurus atau berat badan
4. Pada Auskultasi akan
menurun.
didapatkan ronki basah.
2. Pada pemeriksaan fisis pasien
5. Apabila terdapat kavitas:
sering tidak menunjukan suatu
suara timpani pada perkusi yang
kelainan pun terutama pada
disertai suara napas amforis.
kasus-kasus dini.

3. Infiltrat yang luas -> perkusi


yang redup, fremitus yang
menguat
Pemeriksaan Penunjang

TB aktif: Bayangan berawan di segmen apikal


Foto Thorax dan posterior  lobus atas paru dan segmen
superior lobus bawah, kavitas, Bayangan
bercak milier, Efusi pleura unilateral
(umumnya) atau bilateral (jarang)

TB inaktif : Kalsifikasi atau fibrotik,


penebalan pleura
Pemeriksaan Laboratorium

• Darah
• Uji Tuberkulin
• Pemeriksaan Sputum BTA (SPS)
• Pemeriksaan serologis (Jarang)
Paduan OAT
Efek samping
OAT
Evaluasi Pengobatan

Evaluasi klinik: Tiap 2 minggu pada


1 bulan pertama, berikutnya tiap 1
bulan

Evaluasi bakteriologik (0 - 2 - 6
/9) Tujuan untuk mendeteksi ada
tidaknya konversi dahak

Evaluasi radiologik (0 - 2 – 6/9)


Hemoptisis
• Karena pada dasarnya proses TB adalah proses
nekrosis, kalau diantara jaringan yang mengalami
nekrosis terdapat pembuluh darah, besar
kemungkinan penderita akan mengalami batuk
darah, yang dapat bervariasi mulai dari jarang
sekali sampai sering/setiap hari.

• Hemoptisis dikatakan massif apabila batuk darah


mencapai > 600 ml darah dalam 24 sampai 48
jam.
• Untuk batuk darah yang minimal sampai agak
banyak, dapat diberikan koagulan dan/atau
obat-obatan trombolitik (asam traneksamat)
saja
Tatalaksana Hemoptisis
• Prinsip: mempertahankan jalan nafas, proteksi paru
yang sehat, menghentikan perdarahan

a. Istirahat baring, kepala direndahkan tubuh


dimiringkan ke sisi sakit.
b. Oksigen
c. Infus, bila perlu transfuse darah
d. Medikamentosa: Kodein/antitusif untuk supresi
batuk
e. Koreksi koagulopati : Vit K IV

Anda mungkin juga menyukai