• TD : 110/80 mmHg.
Tanda vital • N : 90x/menit, regular, isi cukup, equal kiri
dan kanan.
• R : 18x/menit, irama teratur, tipe pernafasan
abdominotorakal, kusmaull (-)
• S: 36,5 axillar
• BB : 45 kg TB: 155 cm
Antropometri • BMI : 22 kg/m2
• Terapi : OAT
• riwayat pasien batuk lama sudah
kurang lebih 3 bulan • Edukasi:
• keringat malam hari. - Edukasi mengenai TB
• memiliki riwayat pengobatan OAT paru dan komplikasi
pada tahun 2010, namun putus - Edukasi mengenai efek
samping dari OAT.
obat.
- Edukasi bahwa
• auskultasi didapatkan ronkhi
pengobatan TB harus
kasar (+/-) pada daerah apeks rutin, dan ajak keluarga
• Hasil pemeriksaan rontgen dan menjadi PMO.
sputum BTA menunjukkan TB
paru BTA (-).
PLANNING
Problem II: Hemoptisis • Monitoring : KU, TTV,
kesadaran, perkembangan
gejala klinis
Terapi :
• Istirahat baring, kepala
Batuk darah yang dialami sejak 1 direndahkan tubuh
hari SMRS. Dari hasil rontgen dimiringkan ke sisi sakit.
didapatkan Gambaran TB paru • Oksigen
aktif. • Infus RL 20 tpm
• Inj. Asam Traneksamat
• Inj. Vit K
Tuberkulosis
Definisi
TB Paru
BTA (-)
TB
TB
Ekstraparu
-Kasus baru
-Kasus kambuh
-Kasus gagal
-Kasus putus
obat
- Kasus bekas Tb
Gejala Klinis
• Darah
• Uji Tuberkulin
• Pemeriksaan Sputum BTA (SPS)
• Pemeriksaan serologis (Jarang)
Paduan OAT
Efek samping
OAT
Evaluasi Pengobatan
Evaluasi bakteriologik (0 - 2 - 6
/9) Tujuan untuk mendeteksi ada
tidaknya konversi dahak