DISUSUN OLEH
MOH REZZA RIZALDI
PEMBIMBING
DR. RATNASARI TRI SULISTYOWATI
IDENTITAS
• Nama : NY. ST Romelah
• Usia : 55 tahun
• Jenis Kelamin :
• Perempuan
Suku : Jawa
• Alamat : Tambak Ngadi
• Tgl periksa : Senin, 7 november 2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Pasien datang dengan keluhan batuk >4 Minggu
RPS
•Pasien datang ke Puskesmas Ngadi dengan keluhan
batuk lama sejak lebih dari 4 minggu disertai demam naik
turun sebelum periksa. Awalnya pasien merasakan batuk
saja yang hilang timbul sejak 2 bulan. pasien juga
mengeluhkan sesak nafas semenjak 2 minggu sebelum
periksa, awalnya sesak nafas tidak menganggu tapi
semakin hari sesak nafas mengganggu aktivitas pasien.
demam naik
turun
berobat
ke RS SLG
dan ranap
nafsu makan ↓
berat badan ↓
lemas
Status gizi
BB: 37kg TB: 154cm menurut
BMI:
15,6
(underweight)
• Kepala : Normocephal, konjungtiva anemis (-),
sklera ikterik (-), nafas cuping hidung (-),
• Leher: Pembesaran KGB leher (-/-), sklofuloderma (-
)
• Paru
– Inspeksi : Normothorax, simetris,
ketertinggalan gerak -/-, retraksi dada -/-, massa -/-,
SIC melebar -/-
– Palpasi : Trakhea di tengah, Fremitus sama antara dada
kanan dan kiri, ketertinggalan gerak -/-, nyeri tekan -/-
– Perkusi : Sonor -/- nyeri ketok -/-
– Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+),
ronkhi halus (+/+), wheezing (-/-)
• Jantung
– Inspeksi: Ictus Cordis tidak tampak
– Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba, tidak kuat angkat
– Perkusi : Batas jantung tidak melebar
– Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, gallop (-),
murmur (-)
• Abdomen
– Inspeksi : distended (-), tumor (-) jejas (-) dinding
abdomen lebih rendah dari dinding dada
– Auskultasi : Suara peristaltik + normal
– Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepato/splenomegali -/-
– Perkusi : Timpani pada seluruh lapang perut
• Ekstremitas
– Edema ekstremitas (-)
– Akral hangat (+)
– Pedis (S) Selulitis Gangrenosa Digiti I (+)
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
– Pemeriksaan sputum TCM
• Test Result : Positif
• Rif Resistance : negatif
• GDP : 261 gr/dl
– Pemeriksaan foto thorax: pada pemeriksaan foto
thorax didapatkan infiltrat pada apeks dextra
dengan kesan TB Paru (RSUD SLG)
• DIAGNOSIS BANDING
– TB Paru
– Bronkitis Kronis
• DIAGNOSIS KERJA
– TB Paru Kasus Baru
– DM II
– Ulkus Gangren Pedis Sinistra
• TERAPI
– OAT kategori 1, 4 FDC 1X2 tablet
– Vit B12 1x50mg
– Metformin 3x500
– Glibenclamid 5mg-0-0
TINJAUAN PUSTAKA
• Mycobacterium tuberculosis
• mikobakteria yang masih dekat seperti
Etiologi M. bovis, M. africanum, dan M. microti
yang bersama sama disebut
tuberkulosis komplek
Epidemiologi
TB paru tertinggi
adalah
Jawa Barat
WHO tahun 2013
(0.7%)
(DEPKES, 2014)
8,6 juta kasus Papua (0.6%)
TB pada tahun DKI Jakarta
2012, 1,1 juta (0.6%)
8,7 juta kasus TB (13%) pasien TB
baru di dunia dengan HIV Gorontalo (0.5%)
5,1 juta kasus di positif. Banten (0.4%)
Asia, 2,2 juta Papua Barat
terjadi di Afrika (0.4%)
Patogenesis dan Patofisiologi
• Kuman TB masuk saluran nafas bersarang di
jaringan paru membentuk afek primer dapat
timbul di mana saja dalam paru peradangan
saluran getah bening menuju hilus (limfangitis
lokal).
• Peradangan diikuti pembesaran kelenjar getah
bening di hilus (limfadenitis regional). Afek
primer bersama sama dengan limfangitis regional
diekenal sebagai kompleks primer yang akan:
Sembuh tanpa
cacat
Meninggalkan bekas
sarang Ghon, garis
fibrotik, sarang
Afek primer perkapuran di hilus
Perkontinuitatu
m
Menyebar
hematogen
dengan cara
bronkoge
n
TB post primer
dimulai dengan sarang dini di segmen apikal
lobus superior maupun inferior awalnya
akan membentuk sarang pneumonik kecil
yang selanjutnya akan:
• Diresopsi kembali, sembuh tidak
meninggalkan cacat
• Meluas, terjadi penyembuhan dengan jaringan
fibrosis, membungkus diri menjadi lebih
keras, terjadi perkapuran dan sembuh dalam
bentuk perkapuran.
• Meluas, membentuk jaringan kaseosa. Kaviti
akan muncul dengan dibatukkannya jaringan keju
keluar, awalnya berdinding tipis kemudian
menjadi tebal (kaviti sklerotik). Kaviti ini akan
terjadi:
– Meluas kembali dan membentuk sarang pneumonik
baru.
– Memadat dan membungkus diri (encapsulated) dan
disebut tuberkuloma, Tuberkuloma dapat mengapur
dan menyenmbuh tapi dapat aktif kembali, mencair
lagi menjadi kaviti.
• Menjadi bersih dan menyembuh yang disebut
open healed cavity, akhirnya mengcil.
Kemungkinan berakhir sebagai kaviti yang
terbungkus, dan menciut sehingga kelihatan
seperti bintang (stellate shaped).
• (Aditama, et al, 2006)
Klasifikasi
• Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BTA)