LIMFADENITIS TB
Pembimbing:
dr. Dewiyana Andari Kusmana, Sp.P(K)
Disusun oleh:
Qattrunnada KDT - 2310221022
KELUHAN UTAMA
Pasien juga mengeluhkan lemah, cepat letih, dan tidak nafsu makan yang
muncul bersamaan dengan benjolan di bagian lipatan paha. Keluhan batuk >2
minggu, demam >2 minggu, penurunan berat badan, sesak napas, nyeri dada,
keringat malam, batuk darah, nyeri sendi, dan nyeri tulang disangkal. Riwayat
keluhan serupa dan kontak dengan penderita TB disangkal. Selama minum OAT,
pasien tidak ada keluhan. Pasien tidak pernah putus berobat dan selalu meminum
obatnya di pagi hari sebelum sarapan.
RPD RPK
Tanda Vital
● Tekanan Darah : 129/87 mmHg
● Frekuensi Nadi : 93 x/menit, isi cukup,
regular, kuat angkat
● Frekuensi Napas : 20 x/menit, regular
● Suhu : 36oC
● Saturasi Oksigen : 97% on room air
STATUS ANTROPOMETRI
● BB : 52 kg
● TB : 156 cm
● IMT : 21,36 (Normoweight)
PEMERIKSAAN FISIK : STATUS LOKALIS
Mata : Mata tidak cekung, konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil isokor (+/+), refleks cahaya (+/+)
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), sekret (-)
Ekstremitas :
Terdapat bekas luka operasi di inguinal kiri (+), pembesaran
KGB (-), nyeri tekan (-)
Sputum BTA (08/05/2023)
KESAN : Negatif/Negatif
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya luka bekas operasi di inguinal kiri.
Pemeriksaan lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan BTA sputum negatif, foto thorax
normal, USG didapatkan adanya lesi kistik berkapsul ukuran 13x15x24 mm pada lapisan
subkutis regio femoralis sinistra abses subkutis regio femoralis sinistra. Tidak tampak massa
solid/massa vascular. Pada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan limfadenitis kronik
dengan sel-sel atipik akan tetapi kemungkinan infeksi spesifik belum dapat disingkirkan.
DAFTAR
MASALAH
Limfadenitis Tuberkulosis
TATA LAKSANA
MEDIKAMENTOSA
• Obat Anti Tuberkulosis Kategori 1 (2RHZE/10RH) dengan sediaan KDT dosis 3
tablet 4 KDT
NON- MEDIKAMENTOSA
Edukasi mengenai perjalanan penyakit, rencana tata laksana, dan prognosis
Diagnosis ditegakkan melalui aspirasi jarum halus atau biopsi kelenjar. Pada
sediaan dari aspirasi jarum halus atau biopsi dapat ditemukan inflamasi
granulomatosa kaseosa dengan sel datia langhans. Diagnosis juga dapat ditegakkan
melalui pemeriksaan TCM.
TATA LAKSANA
• Limfadenitis TB diterapi dengan rifampisin-isoniazid-pirazinamid-etambutol
selama fase intensif pengobatan dengan durasi 2 bulan
• Fase lanjutan dengan rifampisin-isoniazid dilakukan selama 4-10 bulan
bergantung pada kondisi klinis pasien.
• Pada pasien dengan pembesaran kelenjar di atas 3 cm, riwayat TB kambuh,
resistensi OAT, atau reaksi paradoksikal terhadap terapi (pasien sudah konsumsi
OAT minimal 10 hari kemudian mengalami peningkatan ukuran lesi
limfadenitis, muncul lesi baru dan/atau fistula), maka dapat dilakukan eksisi
KGB.
TATA LAKSANA
TB
ANALISIS KASUS