SPONDILITIS TB
VERTEBRAE LUMBAL IV-V DAN SACRUM I
Oleh :
Ni Komang Leni Wulandari, S.Ked
Pembimbing
Dr. dr. Rendra Leonas, Sp.OT (K) Spine
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
organisme patogen maupun saprofit, berbentuk batang aerobik dan tahan
asam Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini pertama kali dideskripsikan oleh Percival Pott pada tahun 1779
yang menemukan adanya hubungan antara kelemahan alat gerak bawah
dengan kurvatura tulang belakang Etiologi diperjelas oleh Koch tahun
1882
Nyeri pinggang
Keluhan Tambahan
Nyeri pinggang
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, H/L tidak teraba
Perkusi : timpani, nyeri ketok CVA (-/-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Kesan :
Paravertebrae muscle
spasme
Spondiosis cervicalis
Pemeriksaan MRI Lumbal
Pemeriksaan CT Scan
Kesan: susp.
Spondilitis TB Lumbal
IV-V sampai Sacrum I
Diagnosis Kerja
Spondilitis TB Vertebrae Lumbal 4, 5 dan
Sacrum 1
DIAGNOSIS BANDING
Scheuermanns disease
dewasa, dengan usia rata-rata 40-50 tahun sementara di Asia dan Afrika
sebagian besar mengenai anak-anak (50% kasus terjadi antara usia 1-20
tahun).
tulang belakang merupakan tempat yang paling sering terkena tuberkulosa
tulang (kurang lebih 50% kasus), diikuti kemudian oleh tulang panggul, lutut
dan tulang-tulang lain di kaki, sedangkan tulang di lengan dantangan jarang
terkena.
Area torako-lumbal terutama torakal bagian bawah (umumnya T 10) dan
lumbal bagian atas merupakan tempat yang paling sering terlibat , lalu dikuti
dengan area servikal dan sakral
Etiologi
tuberculosis
spesies lainnya seperti Mycobacterium africanum (Afrika Barat), bovine tubercle
2. Pemeriksaan Fisik
. Bengkak pada daerah paravertebral.
. Tanda dan gejala sistemik dari TB.
. Tanda defisit neurologis, terutama paraplegia.
Penegakkan Diagnosis
3. Pemeriksaan laboratorium
Peningkatan laju endap darah dan mungkin disertai
leukositosis
Uji mantoux positif
Pada pemeriksaan biakan kuman mungkin ditemukan
mikobacterium
Biopsi jaringan granulasi atau kelenjar limfe regional
Pemeriksaan histopatologis dapat ditemukan tuberkel
Penegakkan Diagnosis
4. Pemeriksaan Khusus
untuk menentukan kerusakan medulla spinalis utuh atau tidak utuh yaitu
dengan menggunakan ASIA (American Spinal Injury Association) sacral
sparing, terdiri dari 4 komponen:
Kontraksi volunter anal
Sensasi anal
Penegakan Diagnosis
Pada pemeriksaan ini, hanya diambil beberapa saraf yang dianggap mewakili
semua saraf, yaitu:
Sensoris:
Motorik: C-5 :Deltoid
C-5: Fleksi dari sendi siku
C-6: Ibu jari tangan
C-6: Ekstensi dari pergelangan
C-7: Jari tengah tangan
tangan
C-8 :Jari kelingking tangan
C-7: Ekstensi dari sendi siku
T-4: Puting susu
C-8: Fleksi dari distal phalang
T-8 :Xiphoid
middle finger (jari tengah)
T-1: Abduksi dari jari kelingking T-10 :Umbilikus
X-Ray sacral
spondilitis
tuberkulosa dan
foto thoraks
Pemeriksaan Penunjang
2. CT Scan dapat menunjukkan temuan lain termasuk keterlibatan
jaringan lunak dan jaringan abses paraspinal.
Prognosis
tulang. Pada kelainan lain yang minimal umumnya dapat kembali normal,
tetapi pada kelainan yang sudah lanjut dapat menimbulkan sekuele (cacat)
sehingga mengganggu mobilitas pasien
ANALISIS KASUS
Analisis Kasus
Nyeri pinggang
Demam
Pasien dengan keluhan
nyeri pada pinggang Kesemutan pada paha
dapat berasal dari suatu Demam lama
keganasan pada tulang merupakan keluhan
yang paling sering Rasa kesemutan pada
belakang maupun
ditemukan namun cepat kaki saat berjalan
infeksi spesifik seperti
tuberkulosis. Sifat nyeri menghilang (satu merupakan salah satu
ini lebih mengarah pada hingga empat hari) jika gejala neurologis yang
tuberkulosis diobati secara adekuat. disebabkan akibat
spondilitis TB sebelum
terjadinya paraplegi.
Analisis Kasus
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang