SOAL NO 1
Nama : Dinar Fatihah Fauzi
NIM : G992003044
Periode : 26 April – 2 Mei 2021
1. Telah datang penderita anak-anak umur 2 tahun diantar ibunya ketempat praktek anda
sebagai dokter umum, keluhan didapat benjolan di punggung tepat pada garis tengah (
daerah lumbal), menurut ibunya benjolan itu sudah ada sejak lahir, tidak bertambah besar,
penderita belum bisa jalan & belum bisa bicara,Menurut anda sebagai dokter umum. Apa
diagnosa saudara dan perlu penjelasan apa Kepada Orangtua penderita? Tolong Jelaskan
dengan singkat!
Anamnesis :
- Pasien 2 tahun muncul benjolan di punggung, tepat di garis tengah area lumbal, sudah
ada sejak lahir dan tidak bertambah besar, pasien belum bisa berjalan dan berbicara.
- Perlu diketahui lebih lanjut terkait riwayat ANC ibu selama kehamilan, riwayat
kelahiran, penyakit lain pada pasien, riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik dan neurologis :
- Inspeksi : tampak benjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah
- Perlu pemeriksaan pada benjolan : tembus cahaya (pada myelomeningocele tidak
tembus cahaya)
- Perlu pemeriksaan neurologis : parese atau plegi pada pinggul atau ekstremitas bawah,
penurunan sensasi, inkontinensia urin/alvi
- Pemeriksaan fisik lain :
o Deformits pada spine, hip, foot, leg → imbalans kekuatan otot dan fungsi
o Obesitas karena inaktivitas
o Infeksi saluran kencing
Pemeriksaan penunjang :
- X-ray vertebrae
- CT scan vertebrae
- MRI vertebrae
Diagnosa kerja : Myelomeningocele dd meningocele
Penjelasan kepada orang tua :
- Pasien mengalami kelainan bawaan dari lahir yaitu kegagalan perkembangan tabung
saraf (neural tube)
- Penyebabnya bisa dari berbagai faktor, yaitu kekurangan asupan asam folat selama
kehamilan, faktor genetik, faktor lingkungan, maupun konsumsi obat-obatan seperti
asam valproat
- Setelah ini akan dilakukan pemeriksaan untuk memastikan terkait penyakit yang dialami
oleh pasien, kemudian akan dirujuk ke dokter spesialis bedah saraf untuk dilakukan
penanganan lebih lanjut. Setelah penanganan oleh dokter bedah saraf, disarankan untuk
melakukan rehabilitasi medik
- Untuk kehamilan berikutnya, ibu diedukasi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin ke dokter dan memenuhi asupan yang dibutuhkan selama kehamilan,
terutama asupan asam folat.
SOAL NO 2
2. Seorang laki-laki 30 tahun, tidak bisa berjalan sejak 1 bulan yang lalu, sebelumnya
penderita merasakan kesemutan pada lengan dan tungkai kurang lebih selama 3 bulan.
Penderita pernah mengalami batuk darah dan didiagnosis sebagai TBC paru, namun
penderita tidak berobat secara teratur. Pada pemeriksaan didapatkan pasien sadar, dapat
berkomunikasi dengan baik, kemampuan motorik pada lengan dan tungkai menurun.
a) Bagaimana rencana penegakan diagnosis yang akan anda lakukan?
Kemungkinan diagnosis utama pasien adalah spondylitis TB. Diagnosis dapat
ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
lengkap dan tepat.
1. Anamnesis dengan prinsip 7 sacred dan Fundamental 4, menanyakan mengenai:
• Riwayat batuk lama (lebih dari 3 minggu) berdahak atau berdarah disertai nyeri
dada
• Nyeri terlokalisir pada satu regio tulang belakang atau berupa nyeri yang
menjalar
• Paraplegia seperti yang ditemukan pada pasien di soal ini (Pott’s Paraplegia).
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Adanya gejala dan tanda dari kompresi medula spinalis (defisit neurologis).
• Pembengkakan di sendi yang berjalan lambat tanpa disertai panas dan nyeri
akut seperti pada infeksi septik. Onset yang lambat dari pembengkakan
tulang
ataupun sendi mendukung bahwa hal tersebut disebabkan karena
tuberkulosa.
Palpasi :
• Bila terdapat abses maka akan teraba massa yang berfluktuasi dan kulit
diatasnya terasa sedikit hangat (disebut cold abcess, yang membedakan
dengan abses piogenik yang teraba panas). Dapat dipalpasi di daerah lipat
paha, fossa iliaka, retropharynx, atau di sisi leher (di belakang otot
sternokleidomastoideus), tergantung dari level lesi. Dapat juga teraba di
sekitar dinding dada.
• Spasme otot protektif disertai keterbatasan pergerakan di segmen yang
terkena.
Perkusi :
• Pada perkusi secara halus atau pemberian tekanan diatas prosesus spinosus
vertebrae yang terkena, sering tampak tenderness.
• Laju endap
2. Radiologis :
• Foto rontgen dada untuk mencari bukti masih adanya tuberkulosa di paru
• Foto polos seluruh tulang belakang untuk mencari bukti adanya tuberkulosa di
tulang belakang
3. Seorang laki- laki, usia 43 tahun, nyeri pada punggung bawah yang menjalar ke kaki kanan
sejak 1 minggu, setelah jatuh terduduk waktu berjalan. Pada pemeriksaan didapatkan T 120/80,
N 82x/ menit, RR 18x/menit, t 36,5 C.
a) Bagaimanakah rencana penegakkan diagnosis yang Anda rencanakan?
b) Apakah pemeriksaan fisik lain yang perlu dilakukan untuk menilai kemungkinan nyerinya
berasal dari kompresi radiks/struktur jaringan neural?
c) Apakah kemungkinan diagnosis dan diagnosis bandingnya?
d) Apakah pemeriksaan penunjang radiologis yang bisa memvisualisasikan gambaran kompresi
pada struktur radiks/ medulla spinalis pada kasus di atas?
e) Bagaimanakah rencana penatalaksanaannya?
Jawab :
a. Bagaimanakah rencana penegakkan diagnosis yang Anda rencanakan?
• Primary Survey :
- Airway: Pastikan tidak ada hambatan airway (periksa dengan lakukan
manuver head tilt, chin lift, jaw thrust) dan bersihkan dari darah / gumpalan
darah jika ada
- Breathing : bernapas spontan atau tidak, pantau pola nafas dan RR,
Dengarkan suara napas adakah suara ngorok/gurgling; Rasakan hembusan
napas pasien. Selain itu, lihat apakah pasien bernapas spontan atau tidak, lihat
pola nafas dan laju napas pasien
- Circulation: Pantau dan stabilkan hemodinamik pasien , pantau Tekanan
darah, nadi, heart rate, Saturasi O2, apabila ada tanda-tanda syok, tangani
segera
- Disability :
- GCS pasien : Cek kesadaran pasien, dari buka mata, berbicara/komunikasi,
sampai pergerakan pasien. Pada kasus tidak diterangkan. Namun apabila
pasien tidak sadar curiga GCS pasien dibawah 13 menunjukkan Cedera otak
sedang hingga berat
- Exposure : Pantau suhu, adakah hipotermi
Lalu, re-evaluasi A-B-C-D-E. Jika sudah clear, lanjut ke Secondary Survey
b. Apakah pemeriksaan fisik lain yang perlu dilakukan untuk menilai kemungkinan nyerinya
berasal dari kompresi radiks/struktur jaringan neural?
- Patricks Test atau Flexion, Abduction and External Test (FABER Test)
Tes Patrick merupakan skrining pasif untuk kelainan pada muskuloskeletal seperti daerah
panggul, lumbal dan disfungsi sendi sakroiliaka. Pasien diposisikan dalam posisi supine
dan calcaneus menyentuh patella. Tangan pemeriksa berada di spina iliaka anterior
superior (SIAS) dan bagian medial dari lutut, setelah itu diberikan kompresi. Tes ini positif
bila timbul rasa nyeri pada sendi sakroiliaka yang diuji. Tes ini memiliki nilai sensitivitas
54-66% dan nilai spesifitas 51-62%.
Pemeriksaan diatas untuk melihat : intervensi nervus ischiadikus saat dilakukan
pemeriksaan patrick kontrapatrick laseq bragard sigard.
- Patrick atau kontrapatrick (+) menunjukkan adanya penyakit sendi seperti
coxitis
- Kalau laseq bragard sigard (+) menunjukkan adanya kemungkinan hnp atau
neuritis
Pemeriksaan Penunjang : MRI (gold standart) gambar jaringan lunak tulang belakang secara jelas,
sehingga saraf dan diskus dapat terlihat. Pada MRI dengan HNP dapat terlihat diskus yang
mengalami herniasi serta letak dari herniasi tersebut, kekurangannya mahal dan lama. Pilihan
lain foto polos tulang lumbal, tapi gasebagus gambaran MRI. Foto polos tidak dapat
mendeteksi HNP tetapi foto polos dapat mengidentifikasi penyebab nyeri tulang belakang
seperti, infeksi, tumor, alignment yang sudah bergerak dan fraktur kompresi