NIM: G1A218104
Pembimbing CRS: dr. Alfindra Tamin, Sp.S, M.Si Med
Pada pemeriksaan fisik, kesadaran pasien Compos Mentis dan vital sign
dalam batas normal kecuali tekanan darah os yakni 180/100 mmHg menandakan
os mengalami hipertensi stage II, Pada pemeriksaan reflek fisiologis didapatkan
penurunan refleks patella dan achilles dan terdapat penurunan sensasi raba pada
L4,L5,S1. Sehingga mendukung bahwa os kemungkinan mengalami HNP.
Pada pemeriksaan tambahan didapatkan hasil positif pada tes provokasi n.
ischiadicus, yaitu Laseque, kontralaseque, Sicard, Bragard, Valsava, dan
Naffziger. Hasil positif ini menunjukkan adanya perangsangan pada n.
ischiadicus, atau disebut ischialgia. Sebelum dilakukan tes provokasi n.
ischiadicus, perlu dilakukan tes penilaian kelainan sendi sakro-iliaka yaitu tes
Patrick dan Contra-Patrick. Karena didapatkan hasil negatif maka kelainan sendi
sakro-iliaka disangkal. Pada pasien ini tidak didapatkan keterlibatan gangguan
motorik maupun gangguan sensorik. Kekuatan anggota gerak masing-masing
dinilai 5.
Pasien yang datang dengan NPB harus dieksplorasi etiologinya, karena
sebenarnya NPB adalah suatu gejala, bukan penyakit sehingga harus ditentukan
etiologi yang mendasari kondisi patologisnya untuk tata laksana dan
prognosisnya. Untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan adalah: X-Ray. X-ray merupakan
tes yang sederhana dan sangat membantu untuk menunjukkan keabnormalan pada
tulang. Pemeriksaan rontgen pada vertebra lumbo-sakral dapat digunakan untuk
menentukan penyebab LBP, dimana dapat menyingkirkan penyebab-penyebab
lain selain HNP, namun tidak dapat mendiagnosis HNP itu sendiri. Foto X-ray
dilakukan pada posisi anteroposterior (AP), lateral dan bila perlu oblique kanan
dan kiri. X-Ray tidak dapat menggambarkan struktur jaringan lunak secara akurat.
Nucleus pulposus tidak dapat ditangkap di X-Ray dan tidak dapat
mengkonfirmasikan herniasi diskus maupun jebakan akar saraf. Namun, X-Ray
dapat memperlihatkan kelainan pada diskus dengan gambaran penyempitan celah
atau perubahan alignment dari vertebra. MRI merupakan gold standard diagnosis
HNP karena dapat melihat struktur columna vertebra dengan jelas dan
mengidentifikasi letak herniasi.
2. Dalam klasifikasi nyeri, pada kasus ini tergolong nyeri apa, dan dari mana
menilainya?
Klasifikasi nyeri LBP:
1. Viserogenik, merupakan LBP yang terjadi akibat adanya proses patologis
di ginjal atau organ di daerah pelvis serta tumor retroperitoneal. Nyeri tidak
bertambah berat dengan aktivitas tubuh dan tidak berkurang dengan
istirahat.
2. Neurogenik, merupakan LBP yang bersumber dari adanya penekanan pada
saraf pinggang bawah, misalnya pada neoplasma, arakhnoiditis, dan
stenosis kanalis spinalis.
3. Vaskulogenik, merupakan LBP yang bersumber dari adanya gangguan
vaskular di sekitar punggung bawah, contohnya adalah pada aneurisma atau
penyakit vaskuler perifer dapat menimbulkan nyeri punggung atau nyeri
menyerupai iskialgia. Insufisiensi arteri glutealis superior menimbulkan
nyeri di daerah bokong yang memberat saat berjalan dan mereda pada saat
diam berdiri.
4. Spondilogenik, merupakan LBP yang bersumber dari adanya proses
patologis di kolumna vertebralis, baik unsur tulang (osteogenik), diskus
intervertebralis (diskogenik), miofasial (miogenik), dan proses patologis di
artikulatio sakroiliaka.
5. Psikogenik, merupakan LBP yang disebabkan faktor psikogenik seperti
ketegangan jiwa, cemas, dan depresi serta ditegakkan setelah
menyingkirkan sebab organik dengan pemeriksaan penunjang lengkap.
Pada pasien ini, LBP yang terjadi mungkin akibat neurogenik atau
spondilogenik. Viscerogenik dapat disingkirkan karena dari pemeriksaan fisik
abdomen tidak ditemukan kelainan organ intraabdominal dan pada saat dilakukan
anamnesis, pasien mengaku nyeri berkurang saat istirahat hal ini dapat
menyingkirkan nyeri viscerogenk. Status psikis dan neurologis pasien tidak
ditemukan kelainan atau dalam batas normal sehingga dapat menyingkirkan
keluhan NPB akibat psikogenik. Riwayat penyakit dahulu juga mendukung untuk
menyingkirkan kemungkinan etiologi penyebab NPB.
4. Adakah tanda red flag ato yellow flag pada kasus ini?
Pada LBP perlu diwaspadai adanya red flag, yaitu tanda dan gejala yang
menandai adanya kelainan serius yang mendasari nyeri. Red flag dapat diketahui
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.Tanda adanya kondisi Red flag:
- Sindrom Cauda Equina (retensi urin, tanda gangguan neurologi bilateral, saddle
anesthesia)
- Anak-anak usia <18 tahun atau pada usia > 55 tahun
- Riwayat trauma
- Riwayat keganasan
- Riwayat pengobatan dengan steroid jangka panjang
- Drug abuse
- Infeksi HIV
- Penurunan berat badan (Weight loss)
- Demam yang tidak dapat dijelaskan
- Penyakit sistemik
- Lingkup gerak sendi terbatas dan persisten
- Nyeri yang intens dengan gerakan minimal
- Incontinansia
- Kelemahan motorik
Pada pasien ini, tidak ditemukan adanya tanda red flag namun ditemukan
1 tanda no urgent red flag yaitu usia yang melebihi 55 tahun, dimana pasien
berusia 60 tahun. Untuk tanda yellow flag, pada pasien tidak ada ditemukan.
6. Kenapa diberikan Amitriptilin untuk apa, bila tak ada diberikan obat apa
lainnya uuntuk penggantinya?
Pada pasien ini perlu ditambahkan Amitriptilin sebagai analgetic adjuvan
yakni untuk memperkuat efek analgetik yang diberikan yakni tramadol dan
ketorolac. Apabila tidak ada, bisa diberikan lain seperti antikonvulsan (pregabalin,
gabapentin, carbamazepin, okskarbasepin, fenitoin, asam valproat), antidepresan
(amitriptilin, duloksetin, venlafaksin), penyekat alfa (klonidin, prasosin), muscle
relaxant (antispasmodic agent: carisaprodol) dll
Prinsip terapi pada pasien ini adalah hanya terapi simptomatis untuk
mengurangi nyeri. Dikarenakan pasien ini memiliki VAS score 6 dan termasuk
dalam kategori derajat nyeri sedang seingga menurut step ladder WHO diberikan
terapi sesuai protokol yaitu NSAID + Obat golongan weak opioid + adjuvant
analgetik.
8. Apakah ada rencana tindakan operatif pada kasus di atas, bila iya
dasarnya apa?
Pada penderita ini tindakan operasi/pembedahan tidak direncanakan untuk
dikerjakan karena diagnosis HNP belum dapat ditegakkan. Selain itu, tindakan
pembedahan pada kasus-kasus HNP juga hanya diindikasikan pada keadaan
berikut ini :
- Adanya salah satu kriteria red flags
- Kelainan saraf yang menonjol/ Iskhialgia yang berat sehingga pasien tidak
mampu menahan nyerinya
- Nyeri yang menetap dan berulang, tidak dapat disembuhkan dengan
tindakan konservatif selama 4-6 minggu
- Kelainan saraf iskhialgia/defisit neurologis yang semakin progresif dan
bertamabah berat
- Kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis dan spondilolistesis)
- Tumor
9. Bagaimana edukasi pada pasien diatas secara komprehensif?
Edukasi:
- Beri penjelasan kepada pasien mengenai penyakitnya, faktor risiko,
mengatur pola makan yang sehat, penanganan stress dan istirahat yang
cukup, komplikasi serta prognosisnya.
- Edukasi mengenai Proper Body Mechanics
Pencegahan untuk yang sedang nyeri punggung.
- Jangan mengangkat, mendorong atau menarik.
- Jangan membungkuk atau jongkok terlalu lama.
- Usahakan supaya tidak batuk atau mengejan.
- Hindari naik turun tangga ataupun pekerjaan fisik yang mengeluarkan banyak
tenaga.
- Jangan menggunakan sepatu bertumit tinggi.